KLASIFIKASI BALTIMORE II
Oleh:
Pembimbing:
1. Latar Belakang
Virus merupakan organisme subseluler atau mikroorganisme terkecil yang pernah
dikenal. Umumnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa tetapi menggunakan mikroskop
elektron, kecuali poxvirus. Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan bakteri sehingga virus
tidak bisa disaring dengan penyaring bakteri. Ukuran virus bervariasi mulai dari poxvirus yang
kira-kira 300 x 25a x 100 nm sampai parvovirus yang kira-kira berdiameter 20 nm (lebih kecil
daripada ribosom) sehingga virus yang paling besar sekalipun sulit sekali untuk dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya. Karena itu, mudah dimengerti jika morfologi virus baru
diketahui setelah dikembang- kan mikroskop elektron dan metode difraksi sinar X.
Virus adalah organisme peralihan antara makhluk yang hidup dengan benda yang mati
menurut parah ahli biologi. Dapat dikatakan merupakan peralihan karena virus sendiri
mempunyai ciri-ciri makhluk hidup karena virus merupakan suatu organisme aseluler yang
bersifat parasit dengan struktur penyusun paling sederhana, terdiri atas molekul DNA atau RNA
yang dikelilingi oleh mantel protein yang bergantung pada sel inang untuk kehidupannya. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Ada
beberapa perbedaan antara virus dan sel hidup yaitu yang pertama dilihat dari jumlah asam
nukleat. Pada sel hidup memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus sedangkan pada virus hanya
memiliki satu tipe asam nukleat saja. Selanjutnya, pada sel hidup mampu memproduksi semua
bagian dari selnya sedangkan pada virus tidak dapat memproduksi semua bagian dari selnya
karena virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang atau dapat dikatakan
cirus butuh inang untuk bergantung hidup. Dari segi metabolism juga berbeda karena sel hidup
jelas memiliki system metabolism sedangkan pada virus tidak memiliki system metabolism
sehingga virus tentu saja tidak dapat tumbuh dan bereproduksi jika tanpa bergantung pada sel
inang. Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan
dengan mikroskop elektron.
Sejarah penemuan virus sendiri mulai menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal
tersebut terbukti dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi
virus dalam hieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana
penyakit poliomyelitis. selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan
dipercaya meninggal karena terserang virus Smallpox. Pada jaman sebelum masehi, virus
endemik yang cukup terkenal adalah virus Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada
tahun 1000. Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa
pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox
yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami
kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin. Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert
Koch mengemukakan suatu "germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab
penyakit. Pada saat itu juga terkenal dengan Postulat Koch yang sangat terkenal hingga
saat ini yaitu agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit, agen harus bisa diisolasi
dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro, ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam
sel inang sehat yang rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit, agen yang sama bisa di ambil
dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut.
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman
tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil
dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri
Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan
penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan
dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil
sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat
menembus saringan.Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring
tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang
setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai
bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup
pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa
penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang
kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron. Pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.
Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska. Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang
sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga
akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu
menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui olehbakteri, lalu sari-sari
tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat
menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor
ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan
penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang
ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV). Pada tahun 1933, Shope papilloma
virus atau cottontail rabbit papilloma virus(CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E
Shope merupakan model kankerpertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope
melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada
kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut. Wendell
Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935. Virus
yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV). Stanley mengemukakan bahwa
virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi. Martha Chase dan Alfred Hershey pada
tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofage.Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang
bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.
Nucleoprotein sebutan dari lapisan protein yang lain yang bergabung dengan asam
nukleat yang merupakan inti virion. Kapsid adalah lapisan atau pembungkus yang berada di luar
dari suatu nucleoprotein. Terdapat ikatan nonkovalen yang terdiri dari sejumlah atau beberapa
kapsomer yang berada pada kapsid. Kapsid melindungi asam nukle at dart pengaruh ekstra-
seluler, mempermudah proses penempelan dan mungkin pula proses penembusan ke dalam sei.
Polipeptida yang menyusun kapsid dapat sama, dapat pula tidak. Agar dapat melindungi asam
nukleat, molekutr polipeptida harus tersusun simetris, dan sampai saat ini hanya dua jenis simetri
yang dikenal, yaitu simetri heliks dan simetri ikosahedral. Dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi
bentuk ruangnya adalah bentuk simetri yang icosahedral dan memiliki aksis rotasi berganada.
Sangat teratur sehingga kita dapat menghitung dengan rumus tertentu untuk jumlah kapsomer
yang ada pada virion. Pada picornavirus terdapat 60 kapso- mer, adenovirus252 kapsomer,
herpesvirus 162 kapsomer, papovavirus 72 kapsomer. Reovirus menduduki kelas tersendiri
karena ia mempunyai dua lapis kapsid, yang keduanya tersusun menurut simetri ikosahedral.
Sedangkan pada simetri heliks, ada suatu asam nukleat yang berbentuk memanjanng dan
disekitarnya dikelilingi oleh molekul-molekul protein yang bentuknya tersusun seperti bentuk
spiral, akibatnya pada simetri heliks ini hanya memiliki satu aksis rotasi saja berbeda dengan
jenis simetri icosahedral yang memiliki aksis rotasi berganda. Ada setidaknya lima kelompok
virus yang ada dengan keadaan yang terlanjang, seperti picornavirus, reovirus, adenovirus,
papovavirus dan parvo- vims. Sedangkan, virus- virus yang ada lainnya mempunyai selubung
luar atau envelope yang terdiri atas protein dan lipid untuk bagian luar kapsidnya, dimana spike
glikoprotein menempel.
BAB II PEMBAHASAN
Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.
- Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein
membranterluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus non-selubung
- Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
- Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini
disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1 Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2 Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3 Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4 Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5 Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6 Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7 Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
Syarurachman Agus. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran (edisi Revisi) oleh FKUI.
Bina Rupa Aksara:Jakarta
Hogg, Stuart. 2005. Essential Microbiology. John Wiley & Sons Ltd : England
Talaro, Kathleen Park dan Arthur Talaro. 2001. Foundations in Microbiology. Pasadena
City College, Ltd.