OLEH:
ALEX SUTOYO
(110802045)
HABIBY RIZKI
(110802020)
(110802017)
SAKINAH TAMBAK
(110802005)
SUCI LAILATUNISA
(110802009)
UCI KARLINA
(110802057)
(110802058)
KIMIA S-1
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A. 2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian dan
Penularan Virus ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi. Dalam
makalah ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut dengan pengertian serta macam macam
bentuk penularan suatu virus. Maka dari itu makalah ini dapat dibaca oleh kalangan
mahasiswa maupun masyarakat umum, agar dapat menambah wawasan seputar materi yang
akan dibahas.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kami penulis dan pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar belakang....................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
3. Tujuan ................................................................................................................... 1
4. Manfaat.................................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus....................................................................................................3
B. Sejarah Penemuan................................................................................................. 3
C. Struktur dan Anatomi Virus.................................................................................. 6
D. Penularan Virus.....................................................................................................8
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus adalah suatu golongan mikroorganisme yang tidak mempunyai sel. Virus
berbeda dari organisme seluler dalam struktur, komposisi kimia dan cara pertumbuhan,
berukuran sangat kecil (jauh lebih kecil daripada bakteri) dan hanya dapat dilihat apabila
mempergunakan mikroskop elektron. Virus merupakan parasit obligat yang hanya mampu
berkembang biak di dalam sel sel dari organisme yang dapat dimasukinya atau sel inang
(host cell). Virus dapat berada hampir di semua kelompok organisme yang mempunyai sel.
Dalam mikrobiologi pangan virus virus yang penting adalah yang dapat menular pada
manusia dan dipindahkan/ditularkan melalui konsumsi bahan pangan dan bakteriofage, yang
menghancurkan bakteri yang dipergunakan dalam fermentasi bahan pangan. Virus dapat
dipindahkan dari satu sel ke sel yang lain dalam bentuk partikel kecil yang bersifat menular
yang dengan ukuran tertentu. Setiap virion terdiri dari inti asam nukleat yang berada di dalam
suatu lapisan protein atau capsid. Pada saat masuk ke dalam sel inang virus memimpin
sintesa virion yang baru oleh sel inang yang terinfeksi. Semua virus pertumbuhannya
tergantung pada kondisi sel inang. Virus dapat hidup di luar sel inang dan selalu terdapat
dalam tanah, air dan substrat seperti bahan pangan, tetapi hanya akan berkembang biak dan
mengakibatkan infeksi setelah masuk ke dalam sel inang. Dalam bahan pangan, virus tidak
dapat berkembang biak sebagaimana halnya bakteri dan kapang. (Buckle, K.A.2007)
B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini, yang ingin diketahui yaitu apa yang dimaksud dengan virus?,
Bagaimana virus berkembang biak? Bagaimana pula cara virus dapat menular? Serta
bagaimana pula cara pencegahan terhadap penularan virus?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian virus
- Untuk mengetahui cara berkembang biak virus
- Untuk mengetahui cara penularan virus
- Untuk mengetahui contoh virus pada manusia, virus pada hewan, dan virus pada tumbuhan
D. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN VIRUS
5
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi
di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya)
yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage
atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
B. SEJARAH PENEMUAN
Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ theory"
yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal
Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia
bisa menimbulkan penyakit
Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi
tersebut
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah
tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri
yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau
yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik.
Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit
tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut
mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada
tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di
dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.
Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan
contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit
mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian,
mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley
dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini
dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.
Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel
tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker.
Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sarisarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di
suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan
kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang
sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan
pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan
oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus
(CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada
manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil
filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata
timbul tumor pada kelinci tersebut.
Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada
tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV). Stanley
mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofage.
Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi
di dalam sel bakteri.
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2.
kapsomer, 3. kapsid.
Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri
sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter
hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat
dengan mikroskop cahaya.
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam
nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi
dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan
genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas
protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut kapsomer.
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi
inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3
mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada
virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang,
dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagianbagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
10
Penularan dengan tali putri (Cuscuta). Beberapa jenis tali putri kususnya C.
campestris dan C. subinclosa mampu menularkan virus. Cuscuta adalah tumbuhan
parasit yang tidak mimiliki klorofil dengan batang yang memiliki haustoria yang
masuk kedalam berkas pembuluh inang.
Penularan melalui alat perkembangbiakan vegetatif seperti umbi lapis, umbi sisik,
akar, tunas okulasi, dan kayu berkuncup. Hal ini juga didasari oleh sifat penyakit oleh
virus yang sistemik.
Penularan melalui biji dan serbuk sari. Awalnya biji anggap sebagai bagian yang
bebas dari virus walaupun tanaman tersebut sakit karena virus. Namun perkembangan
teknologi mematahkan hal tersebut. Kelima, penularan melalui serangga dan tungau.
Penularan ini dipengaruhi oleh jenis mulut serangga. Pencucuk penghisap lebih
efektif dalam menularkan virus.
Penularan melalui organisme tanah seperti nematoda ekoparasit yang hidup bebas.
Penularan oleh nematoda hampir memiliki kesamaan dengan penularan melalui
11
serangga. Tahun 1960 penularan oleh jamur diketahui dapat terjadi. Penularan oleh
Phycomycetes melalui zoospora.
Penularan mekanik merupakan penularan yang kita pelajari pada praktikum ini.
Penularan mekanik merupakan pemindahan virus dari cairan tumbuhan sakit ke
tumbuhan sehat.
Ada juga bermacam macam penularan tergantung pada jenis virusnya. Cara penularan dan
pencegahan virus pada makhluk hidup.
VIRUS PADA MANUSIA
1. Polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus.
Cara Penularan:
Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses (fekaloral). Atau bisa juga melalui mulut dengan mulut (oral-oral).
Cara Pencegahan:
2. Herpes Simplex adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit.
Cara Penularan:
Melalui kontak fisik dengan penderita, seperti: hubungan seksual, berciuman (bila
herpes di mulut), maupun oral seks.
Cara Pencegahan:
Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS
(Penyakit Menular Seksual).
Mintalah jarum suntik baru tiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan
jarum suntik.
3. Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama
dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Cara Penularan:
Melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.
Cara Pencegahan:
Menghindari bepergian ke daerah yang dilanda wabah ebola atau daerah yang
memiliki riwayat wabah ebola.
Menghindari kontak dengan cairan tubuh pasien/orang yang terinfeksi ebola seperti
darah, feses, air liur, cairan muntahan, air kencing, bahkan keringat.
Bila terpaksa kontak langsung, harus menggunakan pelindung diri (proteksi diri)
seperti kaca mata, masker, pakaian khusus, sepatu boot dan sarung tangan.
4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit sindrom pernapasan akut
parah.
Cara Penularan:
Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di
dekatnya.
Cara Pencegahan:
Menjaga kekebalan tubuh agar tetap tinggi dan kuat, yaitu dengan makan makanan
bergizi dan tidur yang cukup untuk mempertinggi sel imunitas.
Menjaga udara sekeliling bebas virus: Udara yang masuk ke dalam air conditioner
(AC) terlebih dahulu dilewatkan ke sistem yang bertemperatur tinggi (300 oC) agar
13
semua virus dan bakteri menjadi mati, baru dialirkan ke AC, sehingga diperoleh udara
yang sesuai dengan temperatur yang diinginkan.
Memakai masker di dekat orang yang terkena SARS, sebisa mungkin menjauhinya.
Masker yang efektif adalah masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Dari ibu penderita AIDS kepada anaknya yang masih dalam kandungan.
Cara Pencegahan:
Hindari sentuhan langsung terutama dengan darah, sperma, air liur, air seni, air mata,
ataupun cairan lain dari tubuh penderita AIDS.
Wanita yang sedang hamil diharapkan menjauhkan diri dari penderita AIDS, karena
berbahaya bagi dirinya dan bayinya.
Hindari pemakaian alat, pakaian, dan benda-benda lain yang digunakan oleh orang
yang menderita AIDS atau yang berisiko tinggi terhadap virus AIDS.
6. Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan
penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
Cara Penularan:
Melalui virus yang mendapat virus dengue sewaktu digigit/menghisap darah orang
yang sakit DBD, atau melalui orang yang tidak sakit DBD tapi dalam darahnya
terdapat virus Dengue (karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus Dengue.)
Melalui orang yang mengandung virus Dengue tapi tidak sakit, dapat pergi kemanamana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes
aegypty.
14
Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh
nyamuk termasuk kelenjar liurnya. nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah
orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
Cara Pencegahan:
Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentikjentik nyamuk.
Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan
istirahat yang cukup.
Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk
abate akan mematikan jentik pada air.
Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami
demam atau panas tinggi.
7. Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam,
batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit
Cara Penularan:
Melalui saluran hidung. Virus campak yang berasal dari cairan hidung dan
tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan bernapas.
Cara Pencegahan:
Hindari penderita, karena campak dapat ditularkan melalui saluran pernapasan. Virus
campak yang berasal dari cairan hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita
pada saat bersin, bantuk, dan bernapas.
15
8. Cacar Air adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa
sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta
keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Cara Penularan:
Sentuhan
Bila selama periode itu, ia tetap sehat, virus tidak berkembang, atau berkembang tp
dengan pertumbuhan tertekan, sehingga pada beberapa orang, ia tidak merasa pernah
kena cacar air padahal dia sebenarnya sudah kena tapi nggak pernah muncul ke kulit.
Bila selama periode itu, si sehat jadi lemah, virus menyebar dan muncul ke
permukaan & jadilah cacar air.
Cara Pencegahan:
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini
dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.
Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki
resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan),
bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin
varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
Melalui kontak tidak langsung, melalui bahan, pekerja, atau alat yang tercemar virus
tersebut.
Virus NCD yang bereplikasi di saluran pencernaan akan menyebabkan adanya feses
yang tercemar oleh virus tersebut. Dalam hal ini, penularan virus NCD dapat terjadi
melalui oral akhibat ingesti feses yang mengandung virus tersebut ataupun secara
tidak langsung melalui pakan atau minuman yang tercemar atau per inhalasi akhibat
menghirup partikel feses yang telah mengering.
Cara Pencegahan:
Vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan yaitu:
1) Umur ayam antara Umur ayam antara 4-7 hari, vaksinasi dengan vaksin aktif melalui
tetes mata yaitu cukup tetes pada mata kiri atau kanan juga dilakukan vaksinasi inaktif yang
disuntikan pada kulit leher dengan menggunakan Spuit atau spet dengan dosis 0,2-0,25 CC
pada waktu yang sama.
2) Umur ayam antara 18 hari - 21 hari dilakukan vaksinasi (revaksinasi) dengan vaksin aktif
galur lasota / Clone melalui tetes mata atau air minum.
3) Setelah vaksinasi kedua, vaksinasi selanjutnya dapat dilakukan pada umur ayam tiga
bulan atau empat bulan atau setiap akan memasuki bulan peralihan.
Memelihara ayam dalam kandang terbatas serta menjaga kebersihan ayam, jangan
memasukkan ayam luar sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak membawa
penyakit.
2. Rabies
Adalah suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus neurotropik dari
ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili Rhabdoviridae.
Cara Penularan:
Melalui air liur yang mengandung virus rabies.
17
Cara Pencegahan:
Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak dipelihara
dengan baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan.
Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2 kali
setahun tergantung vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos Kesehatan
Hewan atau Dokter Hewan Praktek.
Semua anjing/kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu, lau 12
bulan setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3 tahun, untuk
kucing harus vaksin inaktif.
Pengamanan dan pelaporan terhadap kasus gigitan anjing, kucing, dan hewan yang
dicurigai menderita rabies.
Setiap hewan yang beresiko rabies harus diikat/dikandangkan dan tidak membiarkan
anjing bebas berkeliaran.
Menggunakan rantai pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2 meter bila
tdak dikandang atau saat diajak keluar halaman rumah.
Daerah yang sudah bebas rabies, haeus mencegah masuknya anjing, kucing atau
hewan sejenisnya dari daerah yang tertular rabies.
18
Kontak langsung.
Menular dari puting ke puting atau dari sapi ke sapi melewati tangan pemerah atau
melalui mesin perah.
Cara Pencegahan:
Hindari pemerahan yang mengakibatkan trauma pada puting yang sakit juga bisa
mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Pemerah yang menggunakan sarung tangan dan desinfektan celup putting yang baik
dari golongan Chlorhexidine bisa digunakan untuk mengendalikan penyebaran
penyakit ini.
19
Penularan penyakit CVPD dilakukan oleh serangga vektor Diaphorina citri dari satu tanaman
ke tanaman lain setelah melalui:
1) Periode makan akuisisi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman
sakit sampai mendapatkan patogen,
2) Periode makan inokulasi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman
sehat sampai dapat menularkan patogen dan,
3) Periode retensi yaitu selang waktu vektor masih dapat menularkan patogen. Selanjutnya
ditambahkan ketepatan vektor menusukkan stiletnya pada bagian tanaman sakit dan proporsi
vektor yang infektif mempengaruhi laju penularan penyakit cvpd.
Cara Pencegahan:
Melarang memasukkan bibit jeruk dari daerah serangan endemis ke daerah lain.
Membersihkan dan sanitasi kebun terhadap inang lain dan membongkar tanaman yang
sakit serta memusnahkannya.
Tidak merokok sambil menangani tanaman, karena cerutu, rokok, dan tembakau pipa
bisa terinfeksi virus Mosaik tembakau.
20
Melakukan sanitasi dan memotong tanaman yang terinfeksi agar tidak menyebar.
3. Penyakit Tungro
Adalah penyakit yang disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda yaitu virus bentuk
batang Rice Tungro Bacilliform Virus dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus.
Cara Penularan:
Ditularkan melalui wereng hijau. Nephotettix virescens merupakan wereng hijau yang paling
efisien sehingga perlu diwaspadai keberadaannya.
Cara Pencegahan:
Menanam varietas tahan, artinya mampu mempertahankan diri dari infeksi virus dan
atau penularan virus oleh wereng hijau.
21
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
- Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron dan merupakan suatu golongan
mikroorganisme yang tidak mempunyai sel.
- Virus merupakan parasit obligat yang hanya mampu berkembang biak di dalam sel sel
dari organisme yang dapat dimasukinya atau sel inang (host cell). Pada awalnya virus
melekat pada suatu bakteri kemudian dia akan mereplikasi dirinya dan memecahkan sel
bakteri.
- Penularan virus dapat terjadi dalam banyak cara.
Penularan dengan tali putri (Cuscuta). Beberapa jenis tali putri kususnya C.
campestris dan C. subinclosa mampu menularkan virus. Cuscuta adalah tumbuhan
parasit yang tidak mimiliki klorofil dengan batang yang memiliki haustoria yang
masuk kedalam berkas pembuluh inang.
Penularan melalui alat perkembangbiakan vegetatif seperti umbi lapis, umbi sisik,
akar, tunas okulasi, dan kayu berkuncup. Hal ini juga didasari oleh sifat penyakit oleh
virus yang sistemik.
Penularan melalui biji dan serbuk sari. Awalnya biji anggap sebagai bagian yang
bebas dari virus walaupun tanaman tersebut sakit karena virus. Namun perkembangan
teknologi mematahkan hal tersebut. Kelima, penularan melalui serangga dan tungau.
Penularan ini dipengaruhi oleh jenis mulut serangga. Pencucuk penghisap lebih
efektif dalam menularkan virus.
22
Penularan melalui organisme tanah seperti nematoda ekoparasit yang hidup bebas.
Penularan oleh nematoda hampir memiliki kesamaan dengan penularan melalui
serangga. Tahun 1960 penularan oleh jamur diketahui dapat terjadi. Penularan oleh
Phycomycetes melalui zoospora.
Penularan mekanik merupakan penularan yang kita pelajari pada praktikum ini.
Penularan mekanik merupakan pemindahan virus dari cairan tumbuhan sakit ke
tumbuhan sehat.
Polio
adalah
penyakit
paralisis
atau
lumpuh
yang
disebabkan
oleh
virus.
2. Herpes Simplex adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit.
3. Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama
dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit sindrom pernapasan akut
parah.
5. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan kelainan tubuh yang
disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh.
6. Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan
penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
7. Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam,
batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit
8. Cacar Air adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa
sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta
keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
VIRUS PADA HEWAN
1. NCD (Newcastle Disease)
23
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Newcastle Disease Virus dari golongan
Paramyxovirus. Virus ini biasanya berbentuk bola, meski tidak selalu (pleomorf) dengan
diameter 100 300 nm.
2. Rabies
Adalah suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus neurotropik dari
ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili Rhabdoviridae.
3. Papillomatosis (Kutil pada Sapi)
Adalah penyakit kulit (Warts) pada sapi yang disebabkan oleh virus yang dikenal dengan
Bovine Papillomavirus (BPV).
VIRUS PADA TUMBUHAN
1. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
Adalah penyakit yang menyebabkan daun berwarna kuning.
2. Mosaik pada Tembakau
Adalah virus yang menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku
terung-terungan (Solanaceae) lain.
3. Penyakit Tungro
Adalah penyakit yang disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda yaitu virus bentuk
batang Rice Tungro Bacilliform Virus dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus.
24
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Buckle, K.A. (2007). Ilmu Pangan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia(UI-Press).
Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan. Bandung : Penerbit ITB
Referensi Artikel Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus
http://infonesiia.wordpress.com/patogen-tumbuhan-2/virus/
http://jc-aifhaaa.blogspot.com/2012/12/cara-penularan-dan-pencegahan-virus.html
25