MIKROBIOLOGI DASAR
DIA VARAMITA - IFFAH ARFIANI
JIHAN GENETA HARDENSI - MARYANI
MEIDIA SINDIKA PUTRI - RIRI HALIMATUSAKDIAH
WIDIYA NURALIZA
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan buku saku
dengan judul “Mikrobiologi Dasar”
Dalam menyusun buku ini kami
tidak dapat lepas dari kesalahan namun
berkat dorongan, didikan dan bimbingan
dari semua pihak, maka kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu
kami sebagai penyusun mengucapkan
terima kasih.
Kami menyadari banyak
kekurangan dalam penyusunan buku
saku ini. Untuk penyempurnaan kami
mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Virus ...................................................... 1
Pengertian Virus .............................. 1
Sejarah penemuan Virus ................5
Klasifikasi Virus ................................ 8
Peranan Virus Dalam Kehidupan
Manusia .............................................11
Virus Yang Menyerang Manusia ...13
Contoh-Contoh Virus ...................... 14
Bentuk dan Ukuran Virus ............... 46
Pengembangbiakan Virus ............. 51
Sifat-sifat Virus ................................. 56
Cara Mencegah Virus ..................... 60
Cara Hidup Virus ............................. 64
Manfaat Virus ................................... 66
iii
- VIRUS -
PENGERTIAN VIRUS
Virus berasal dari Bahasa
Yunani yaitu Venom yang berarti
racun. Virus merupakan suatu partikel
yang masih diperdebatkan statusnya
apakah virus termasuk makhluk hidup
atau benda mati (Jana, 2020). Virus
dianggap benda mata karena virus
dapat di kristalkan, sedangkan virus
dikatakan benda hidup, karena virus
dapat memperbanyak diri (replikasi)
dalam tubuh inang (Zandi, 2020). Para
ahli biologi terus mengungkap hakikat
virus, sehingga akhirnya partikel
-1-
tersebut dikelompok sebagai makhluk
hidup dalam dunia tersendiri yaitu
virus (Sulandarai et. Al,2006)
Virus adalah agen
submikroskopik penginfeksi yang
hanya dapat hidup didalam sel-sel
dari organisme lain. Viru dapat
menginfeksi semua jenis makhluk
hidup, dari hewan, tumbuhan hingga
mikroorganisme, termasuk bakteri
dan archae (Koonin, dkk., 2006). Virus
dapat ditemukan hampir di setiap
ekosistem dibumi dan merupakan
entitas biologis yang paling banyak
jumlahnya (Lawrence, dkk., 2009).
Asal-usul virus dalam sejarah
kehidupan tidak dapat dijelaskan
-2-
secara terperinci. Beberapa pendapat
mengatakan bahwa kemungkinan
virus berevolusi dari plasmid
(Potongan DNA yang dapat
Berpindah antar sel), sementara yang
lain berpendapat, kemungkinan virus
berevolusi dari bakteri. Berdasarkan
kajian evolusi, virus adalah alat
penting dalam transfer gen horizontal,
yang berfungsi untuk meningkatkan
keragaman genetik dengan cara yang
di analogikan dengan reproduksi
seksual (Canchaya, dkk., 2003).
Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus bersifat
parasit obligat, hal tersebut
-3-
disebabkan karena virus hanya dapat
berproduksi di material hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk berproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA,
tetapi tidak kombinasi keduanya)
yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus akan
diekspresikan menjadi baik protein
yang dibutuhkan untuk memuat
bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
-4-
SEJARAH PENEMUAN VIRUS
Adolf meyer (Jerman) pada
tahun 1883 menyelidiki penyakit yang
menyebabkan daun tembakau
berbintik-bintik kuning. Ia
berkesimpulan bahwa penyebabnya
adalah organisme yang lebih kecil
dari bakteri.
Pada tahun 1893, Dimitri
Ivanowsky (Rusia) melakukan
penyelidikan yang sama dengan cara
menyaring ekstrak dari tumbuhan
tembakau yang terkena penyakit
dengan menggunakan saringan
bakteri. Akan tetapi, begitu hasil
saringan disuntikan kepohon tersebut
terjangkit penyakit mosaik. Namun,
-5-
demikian Ivanowsky tetap
berkesimpulan bakwa organisme
penyebab penyakit tersebut adalh
bakteri patogen yang berukuran lebih
kecil dari ukuran bakteri biasanya dan
menghasilkan racun.
Pada tahun 1897, M.W.
Beijerinck melakukan penyelidikan
lebih lanjut pada daun tembakau. Ia
berkesimpulan bahwa organisme
penyebab penyakit tersebut
berukuran lebih dari bakteri dan
hanya berkembang biak didalam
tubuh makhluk hidup.
Wendell stanley (Amerika
Serikat) pada tahun 1935 telah
berhasil mengkristalkan organisme
-6-
patogen dari daun tembakau.
Organisme tersebut kemudian diberi
nama TMV (tobacco mosaic virus). Ia
juga menunjukan bahwa virus
mengandung protein dan asam
nukleat.
Virus telah menginfeksi sejak
jaman sebelum masehi, hal tersebut
terbukti dengan adanya beberapa
penemuan-penemuan yaitu laporan
mengenai infeksi virus dalam
hieroglyphdi Mempris, ibu kota Mesir
Kuno (1400SM) yang menunjukan
adanya penyakit poliomyelitis. Selain
itu, Raja Firaun Ramses V meninggal
pada tahun 1196 SM dan dipercaya
-7-
meninggal karena terserang virus
Smallpox.
KLASIFIKASI VIRUS
Klasifikasi dan penamaan virus
telah dirintis sejak tahun 1966 oleh
international Committee on Taxonomy
of Viruses (ICTV) dan terpisah dari
klsifikasi makhluk hidup. Taksonomi
virus terdiri atas empat tingkat, yaitu
ordo, famili, genus, dan spesies.
Taksonomi adalah ilmu klsifikasi
makhluk hidup , mengelompokannya
secara berurut sesuai dengan derajat
persamaan dan perbedaan antara
mereka, lalu memberinya nama ilmiah.
-8-
Berikut contoh klasifikasi virus ebola
berdasarkan ICTV
a. Ordo : Mononegavirales
b. Famili : Filoviridae
c. Genus : Filovirus
d. Spesies : Ebola virus Zaire
Sebagian ahli mengelompokan virus
berdasarkan jenis asam nukleat yang
dimilikinya. Berikut adalah
pengelompokan virus berdasarkan
asam nukleat yang dimilikinya.
-9-
1. Virus toga (penyebab demam
kuning dan ensefalitis)
2. Virus arena (penyebab meningitis)
3. Virus picorna (penyebab polio)
4. Virus orthomyxo (penyebab
influenza)
5. Virus paramyxo (penyebab pes
pada ternak)
6. Virus rhabdo (penyebab rabies)
7. Virus hepatitis (penyebab hepatitis
pada manusia)
8. Retrovirus (dapat menyebakan
AIDS)
- 10 -
Contoh virus jenis deoksiribovirus
adalah:
1. Virus herpes (penyebab herpes)
2. Virus pox (penyebab kanker
seperti leukemia dan limfoma, ada
pula yang menyebab AIDS)
3. Virus mozaik (penyebab bercak-
cak pada daun tembakau)
4. Virus papova (penyebab kutil
pada manusia/papiloma)
- 12 -
disebabkan oleh virus dapat juga
menimbulkan cacat fisik atau
kematian karena banyak yang belum
diketahui cara pengobatannya.
- 13 -
CONTOH- CONTOH VIRUS
HIV
(Human Immunodeficiency Virus)
- 14 -
suatu enzim. Yaitu enzim
transcriptase balik yang mengubah
rantai tunggal ARN (sebagai cetakan)
menjadi rantai ganda kopian ADN
(cADN). Selanjutnya, CADN
bergabung dengan ADN inang
mengikuti replikasi ADN virus ikut
mengalami replikasi.
VIRUS HERPES
- 15 -
Gambar 2. Virus Herpes
- 17 -
banyak orang yang terinfeksi
mengalami gejala ringan atau tidak
ada gejala sama sekali.
Obat antivirus dapat menekan virus
dan mengurangi keparahan dan
lamanya gejala, tetapi tidak dapat
menghilangkan virus dari tubuh.
PARAMYXOVIRUS
- 18 -
Gambar 3. Paramyxovirus
VIRUS INFLUENZA
- 19 -
Gambar 4. Virus Influenza
ADENOVIRUS
- 20 -
Gambar 5. Adenovirus
- 21 -
VIRUS CORONA
- 23 -
pernapasan yang parah dan
pneumonia.
Saat ini vaksin untuk infeksi virus
corona terus diusahakan dan mulai
disebarkan. Pencegahan infeksi
termasuk kebersihan tangan secara
teratur dan menghindari gejala seperti
batuk dan bersin.
VIRUS DENGUE
- 24 -
Gambar 7. Virus Dengue
- 25 -
biasanya bersifat suportif, seperti
istirahat dan minum banyak cairan.
Mereka yang mengalami perdarahan
hebat mungkin memerlukan transfusi
darah. Pencegahan biasanya terdiri
dari menghilangkan tempat
perkembangbiakan nyamuk dan
fogging di daerah di mana demam
berdarah telah terjadi. Vaksin tersedia
untuk penyakit ini.
VIRUS HEPATITIS B
- 26 -
Gambar 8. Virus Hepatitis B
- 28 -
Gambar 9. HPV
VIRUS CAMPAK
- 30 -
Gejala awal biasanya berupa
demam, batuk, pilek, dan mata
meradang. Bintik putih kecil yang
dikenal sebagai bintik Koplik bisa
terbentuk di dalam mulut.
Ruam merah dan datar
biasanya dimulai di wajah, kemudian
menyebar ke seluruh tubuh. Tidak ada
obat untuk penyakit ini; pengobatan
bersifat suportif. Campak dapat dicegah
melalui vaksinasi.
VIRUS GONDONGAN
- 31 -
Virus ini ditularkan melalui
kontak dengan tetesan dari orang
yang terinfeksi saat mereka batuk
atau bersin. Jenis virus ini
menyebabkan gondongan. Gejala
berupa pembengkakan dan nyeri
tekan pada kelenjar liur atau parotid,
kesulitan mengunyah, demam, sakit
kepala, nyeri otot, dan kehilangan
nafsu makan.
Tidak ada obat untuk penyakit
ini; pengobatan bersifat suportif.
Kumur air asin hangat, makanan
lunak, dan cairan ekstra juga dapat
membantu meredakan gejala.
Gondongan dapat dicegah melalui
vaksinasi.
- 32 -
PARVOVIRUS
- 33 -
parvovirus B19, pengobatan bersifat
suportif.
VIRUS POLIO
- 34 -
Virus menyebabkan
poliomielitis, biasa disebut polio, yang
terutama menyerang anak kecil.
Gejala awal polio antara lain
demam, kelelahan, sakit kepala,
muntah, kaku di leher dan nyeri di
tungkai.
Dalam sebagian kecil kasus,
penyakit ini menyebabkan
kelumpuhan, yang seringkali bersifat
permanen. Tidak ada obat untuk
kondisi ini.
Perawatan suportif seperti tirah
baring, pengendalian nyeri, nutrisi
yang baik dan terapi fisik untuk
mencegah deformitas terjadi seiring
waktu, dapat membantu mengurangi
- 35 -
gejala jangka panjang akibat
kehilangan otot. Polio dapat dicegah
melalui vaksinasi.`
VIRUS RABIES
- 37 -
udara segar (aerofobia) adalah tanda
unik infeksi rabies pada manusia.
Pengobatan antivirus tidak efektif,
tetapi mungkin untuk mencegah
rabies dengan mengobati luka
dengan cepat dan memberikan
imunoglobulin rabies manusia, serta
vaksin rabies.
ROTAVIRUS
- 38 -
Macam-macam virus pada
manusia ini ditularkan melalui jalur
fekal-oral, di mana virus masuk ke
mulut melalui benda, makanan, atau
minuman yang sudah terkontaminasi
tinja penderita. Ini menyebabkan
gastroenteritis virus, dengan mula
akut muntah dan diare yang
berlangsung antara empat sampai
tujuh hari.
Virus ini paling sering terjadi
pada anak di bawah usia dua tahun.
Tidak ada obat untuk penyakit ini,
pengobatan bersifat suportif dan
terdiri dari penggantian cairan dan
garam baik secara oral maupun
- 39 -
intravena. Infeksi rotavirus dapat
dicegah melalui vaksinasi.
VIRUS RUBELLA
- 40 -
bersin. Virus ini sesuai namanya
menyebabkan rubella, juga dikenal
sebagai campak Jerman atau campak
tiga hari.
Ruam bisa mulai di wajah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Demam,
sakit tenggorokan dan kelelahan juga
bisa terjadi. Tidak ada obat untuk
penyakit ini, pengobatan bersifat
suportif. Rubella dapat dicegah
melalui vaksinasi.
LASSA
- 41 -
Gambar 16. Lassa
- 43 -
Gambar 17. Lujo
- 44 -
KYASANUR FOREST VIRUS
(KFD)
- 45 -
mengatakan sulit untuk menentukan
pembawa mana pun.
Diasumsikan bahwa tikus, burung,
dan babi hutan bisa menjadi inang.
Orang yang terinfeksi virus ini
menderita demam tinggi, sakit kepala
yang kuat, dan nyeri otot yang dapat
menyebabkan pendarahan.
- 46 -
berbentuk T. Ukuran virus sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron,
ukuran virus lebih kecil daripada
bakteri. Ukurannya berkisaran dari
0,02 mikrometer sampai 0,3
mikrometer ((1 µm = 1/1000 mm). Unit
pengukuran virus biasanya
dinyatakan dalam nanometer (nm). 1
nm adalah 1/1000 mikrometer dan
seperjuta milimeter. Virus cacar
merupakan salah satu virus yang
ukurannya terbesar yaitu berdiameter
200 nm, dan virus polio merupakan
virus terkecil yang hanya berukuran
28 nm.
- 47 -
SUSUNAN TUBUH VIRUS
- 48 -
Kabsid
Kapsid adalah lapisan pembungkus
tubuh virus yang tersusun atas protein.
Kapsid Terdiri dari sejumlah
kapsomer yang terikar satu sama lain.
Fungsi :
a. Memberi bentuk virus
b. Pelindung dari kondisi lingkungan
yang merugikan
c. Mempermudah penempelan pada
proses penembusan ke dalam sel
Isi
Terdapat di sebelah dalam kapsid
berupa materi genetik/ molekul
pembawa sifat keturunan yaitu DNA
atau RNA. Virus hanya memiliki satu
asam nukleat saja yaitu satu DNA/
- 49 -
satu RNA saja, tidak kedua-duanya.
Asam nukleat sering bergabung
dengan protein disebut nukleoprotein.
Virus tanaman/ hewan berisi RNA/
DNA, virus fage berisi DNA.
Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan
diselubungi oleh kapsid. Kapsid
tersusun oleh satu unit protein yang
disebut kapsomer.
Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang
berupa jarum dan berfungsi untuk
menempelkan tubuh virus pada sel
inang. Ekor ini melekat pada kepala
- 50 -
kapsid. Struktur virus ada 2 macam
yaitu virus telanjang dan virus
terselubung (bila terdapat selubung
luar (envelope) yang terdiri dari
protein dan lipid). Ekor virus terdiri
atas tabung bersumbat yang
dilengkapi benang atau serabut.
Khusus untuk virus yang menginfeksi
sel eukariotik tidak memiliki ekor.
PENGEMBANGBIAKAN
VIRUS
Virus memanfaatkan metabolisme sel
penjamu untuk membantu sintesis
protein virus dan virion baru; jenis sel
yang dapat diinfeksi oleh virus dapat
sedikit dapat banyak. Untuk tujuan
- 51 -
diagnosti, sebagian besar virus
ditumbuhkan dalam biakan sel, baik
turunan sel sekunder atau kontinu;
pemakaian telur embrionik dan hewan
percobaan untuk membiakan virus
hanya dilakukan untuk investigasi
khusus. Jenis biakan sel untuk
mengembangbiakan virus sering
berasal dari jaringan tumor, yang
dapat digunakan secara terus
menerus. Replikasi virus dalam
biakan sel dapat di deteksi dengan
Tahap-tahap replikasi :
1. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap
penempelan virus pada dinding
sel inang. Virus menempelkan sisi
- 52 -
tempel/ reseptor site ke dinding
sel bakteri.
2. Penetrasi sel inang yaitu enzim
dikeluarkan untuk membuka
dinding sel bakteri. Molekul
asam.nukleat (DNA/RNA) virus
bergerak melalui pipa ekor dan
masuk ke dalam sitoplasma sel
melalui dinding sel yang terbuka.
Pada virus telanjang, proses
penyusupan ini dengan cara
fagositosis virion (viropexis), pada
virus terselubung dengan cara
fusi yang diikuti masuknya
nukleokapsid ke sitoplasma.
3. Eklipase : asam nukleat virus
menggunakan asam nukleat
- 53 -
bakteri untuk membentuk bagian-
bagian tubuh virus
4. Pembentukan virus (bakteriofage)
baru : bagian-bagian tubuh virus
yang terbentuk digabungkan
untuk mjd virus baru. 1 sel bakteri
dihasilkan 100 – 300 virus baru
5. Pemecahan sel inang : pecahnya
sel bakteri. Dengan terbentuknya
enzim lisoenzim yang melarutkan
dinding sel bakteri sehingga
pecah dan keluarlah virus-virus
baru yang mencari sel bakteri lain
- 54 -
- 55 -
SIFAT-SIFAT VIRUS
- 56 -
Virus tidak memiliki enzim untuk
melakukan metabolisme dan tidak
memiliki ribosom atau peralatan
lainya untuk membuat proteinya
sendiri. Oleh karena itu, virus yang
terisolasi hanya merupakan paket-
paket yang berisi sekumpulan gen
yang berpindah dari satu sel inang ke
sel inang lainnya (Champbell, dkk.,
2002).
Infeksi Bersifat Spesifik
Jenis-jenis inang yang dapat diinfeksi
dan diparasiti oleh virus disebut
kisaran inang. Penentuan inang ini
bergantung pada evolusi sistem
pengenalan yang dilakukan oleh virus
tersebut. Virus mengidentifikasi sel
- 57 -
inangnya dengan menggunakan
kesesuaian “lock and key atau lubang
dan kunci” antara protein di bagian
luar virus itu dengan molekul reseptor
spesifik pada permukaan sel.
Beberapa virus memiliki kisaran inang
yang cukup luas sehingga dapat
melingkupi beberapa spesies. Virus
flu burung, misalnya, dapat juga
menginfeksi babi dan manusia, dan
virus rabies dapat juga menginfeksi
sejumlag spesies mamalia, termasuk
raku, singung, anjing dan manusia
(Peleezar, 1986).
- 58 -
Virus Bersifat Hidup Dan
Sifat Mati
- 59 -
replikasi maka DNA atau RNA virus
mengendalikan “mesin metabolic” dari
sel hospes sehingga transkripsi RNA
dari kromosom hospes terhenti,
karena DNAnya sudah rusak,
kemudian DNA virus mencetak
mRNA (Solomon, dkk., 2002).
- 61 -
menghirup droplet dari orang
yang mungkin menderita Virus.
4. Ketika batuk dan bersin, tutup
hidung dan mulut Anda dengan
tisu atau lengan atas bagian
dalam (bukan dengan telapak
tangan).
5. Hindari menyentuh mata, hidung
dan mulut (segitiga wajah).
Tangan menyentuh banyak hal
yang dapat terkontaminasi virus.
Jika kita menyentuh mata, hidung
dan mulut dengan tangan yang
terkontaminasi, maka virus dapat
dengan mudah masuk ke tubuh
kita.
- 62 -
6. Gunakan masker dengan
benar hingga menutupi mulut dan
hidung ketika Anda sakit atau saat
sedang keluar rumah.
7. Buang tisu dan masker yang
sudah digunakan ke tempat
sampah dengan benar, lalu
cucilah tangan Anda.
8. Tetap dirumah, hindari kontak
dengan orang lain dan bepergian
ke tempat umum.
9. Hindari bepergian ke luar rumah
saat Anda merasa kurang sehat,
terutama jika Anda merasa
demam, batuk dan sulit bernapas.
Segera hubungi petugas
kesehatan terdekat, dan mintalah
- 63 -
bantuan mereka. Sampaikan pada
petugas jika dalam 14 hari
sebelumnya Anda pernah
melakukan perjalanan terutama
ke negara atau wilayah terjangkit,
atau pernah kontak erat dengan
orang yang memiliki gejala yang
sama. Ikuti arahan dari petugas
kesehatan setempat.
- 64 -
Virus tergolong dalam parasit
intraseluler obligat karena hanya
dapat hidup di dalam sel yang hidup.
Artinya, jika sel tersebut mati, virus
tidak akan mati melainkan mengristal.
Sel hidup yang ditumpangi virus
disebut sel inang. Bagaimana cara
virus mengenali inangnya? Yaitu
menggunakan sistem lock keyatau
kesesuaian. Berdasarkan jenisnya,
sel inang dibagi menjadi dua, kisaran
inang luas dan kisaran inang sempit.
Virus dengan kisaran inang luas bisa
menginfeksi beberapa inang,
contohnya virus flu burung bisa
menginfeksi unggas, babi, dan
- 65 -
manusia. Sedangkan virus dengan
kisaran inang sempit hanya bisa
menginfeksi inang tertentu saja,
contohnya virus flu hanya
menginfeksi sel-sel di saluran
pernapasan dan virus bakteriofag
hanya bisa menginfeksi
bakteri Escherichia coli. Penularan
virus dari satu inang ke inang yang
lain bisa melalui udara, lendir, air,
darah, atau melalui perantara seperti
nyamuk.
MANFAAT VIRUS
- 66 -
Apakah benar jika virus bermanfaat?
Bukannya virus selalu merugikan
makhluk hidup?
Jika ditinjau dari satu sisi saja,
pernyataan di atas memang benar.
Akan tetapi, jika dianalisis kembali
sifat, struktur, dan klasifikasinya,
ternyata virus masih bisa
dimanfaatkan untuk membantu
makhluk hidup. Apa saja manfaatnya?
1. Virus memiliki selubung yang
tersusun dari subunit protein.
- 67 -
Protein selubung dari virus ini bisa
dimanfaatkan untuk membuat
vaksin protein agar terbentuk
respon kekebalan tubuh untuk
melawan penyakit.
2. Bisa digunakan untuk terapi gen
melalui rekayasa genetika.
3. Pengobatan secara biologis, yaitu
dengan melemahkan atau
membunuh bakteri yang bersifat
patogen.
4. Ilmuwan dari Inggris berhasil
menginokulasi partikel virus dan
mencampurnya dengan senyawa
Fe atau besi untuk membuat
kapasitor.
- 68 -
5. Sebagai biopestisida, yaitu
pestisida biologis di bidang
pertanian yang tidak mencemari
lingkungan.
6. Produksi interferon, yaitu senyawa
yang mampu mencegah replikasi
virus di dalam inang.
7. Pembuatan hormon insulin,
dengan cara mencangkokkan
virus ke dalam gen penghasil
insulin dalam tubuh bakteri agar
dihasilkan insulin dalam jumlah
besar.
- 69 -
DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/mape
l/biologi/materi-virus-kelas-10/
https://health.detik.com/berita-
detikhealth/d-5240329/ciri-ciri-
virus-lengkap-dengan-
pengertiannya
https://health.detik.com/berita-
detikhealth/d-5240329/ciri-ciri-
virus-lengkap-dengan-
pengertiannya
- 70 -