Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Penemuan Virus

On 09/02/2018 by Dadan Ahmad

Virus ditemukan pertamakali oleh ilmuwan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883
ketika sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit mosaik
tersebut menyebabkan bercak-bercak pada daun tembakau sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman, oleh karena itu disebut “mosaik”.

Adolf Mayer berhasil memindahkan penyakit tersebut dari tanaman yang sakit ke
tanaman lain yang masih sehat dengan menyemprotkan getah yang diekstraksi dari daun
tanaman sakit ke tanaman sehat. Tanaman sehat itupun menjadi sakit. Melalui pengamatan di
mikroskop, Mayer tidak dapat melihat bentuk bakteri penyebab penyakit tersebut. Mayer
menduga bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari
biasanya, yang tidak dapat diamati dengan nikroskop biasa.

Satu dasawarsa kemudian (1892), seorang ilmuwan Rusia bernama Dimitri


Ivanowsky melakukan percobaan menyaring getah tanaman tembakau berpenyakit dengan
saringan yang didesain khusus untuk menyaring bakteri. Kemudian hasil saringan ditularkan
pada tanaman sehat. Ternyata filtrat masih menimbulkan penyakit mosaik pada tembakau
sehat. Seperti halnya Mayer, Ivanowsky berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati
saringan.

Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda bernama Martinus


Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa agen penginfeksi yang terdapat
di dalam getah tembakau dapat berkembang biak. Beijeinck menyemprotkan getah yang telah
disaring ke tanaman lainnya. Setelah tanaman tersebut sakit, maka getahnya digunakan untuk
menginfeksi tanaman berikutnya, dan seterusnya hingga beberapa kali pemindahan. Ternyata,
kemampuan patogen tersebut tidak berkurang setelah beberapa kali pemindahan. Berbeda
dengan bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak dapat dikembangbiakan dalam medium nutrisi
di dalam cawan petri dan tidak dapat dinonaktifkan dengan alkohol. Beijerinck memperkirakan
agen penginfeksi tersebut adalah partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana daripada
bakteri. Ia menyebutnya virus lolos saring (filterable virus).

Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil mengkristalkan


partikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut, yang kemudian dikenal dengan nama tobacco
mosaic virus (TMV). Penemua Wendell Stanley bahwa virus dapat dikristalkan menjadi berita
yang sangat menarik, tetapi sekaligus membingungkan. Sel makhluk hidup yang paling
sederhana pun tidak dapat dikristalkan. Lantas apakah virus termasuk benda mati? Seandainya
virus termasuk benda mati, mengapa dapat bereproduksi?

•    Virus telah menginfeksi sejak zaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan adanya
beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglyph di
Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis,
selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal
karena terserang virus Smallpox.
Ciri-ciri Tubuh Virus
On 09/02/2018 by Fitria Sri

Virus pertama yang ditemukan adalah virus mosaik tembakau (TMV). Pada
tahun 1880-an, para peneliti menemukan bahwa tanaman tembakau bisa “terserang”
apa yang tampaknya menjadi “kuman” yang menular dari lain, tanaman tembakau yang
terinfeksi.

Artikel berikut akan menjelaskan ciri-ciri virus biologi dan bagaimana bentuk
serta struktur tubuh virus. Pada saat itu para Peneliti sudah cukup banyak banyak tahu
tentang bakteri untuk mengetahui bagaimana untuk mencari bakteri patogen dengan
menyaring melalui kertas saring khusus, dll, namun tidak satupun dari metode tersebut
bekerja untuk menemukan penyebabnya.

Para peneliti juga bingung oleh fakta bahwa, tidak seperti bakteri (sel-sel hidup)
yang sudah diketahui, patogen ini tidak bisa dibu.nuh oleh alkohol, sehingga mereka
mulai curiga beberapa jenis bahan kimia yang hanya bisa mereproduksi ketika di dalam
host yang sesuai. Akhirnya pada tahun 1930-an, TMV ditemukan oleh kritalisasi!
Memang, itu adalah “bahan kimia” yang dapat mereproduksi seperti makhluk hidup,
namun diperlukan sel-sel dari organisme inang untuk melakukannya, dan dapat
mengkristal, tetapi tetap “viable” dan bahkan kemudian menular. Virus memiliki ciri-
ciri, antara lain:

1. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel,


sitoplasma, dan nukleus.
2. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat  dikristalkan dan tidak
mempunyai protoplasma.
3. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme,
reproduksi, dan  memiliki asam nukleat.
4. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau  jaringan yang hidup.
5. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
6. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
7. Bersifat parasit.

A. Ukura Tubuh Virus


Untuk mengetahui ukuran tubuh virus, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara
lain sebagai berikut.

1. Observasi langsug menggunakan mikroskop elektron

Mikroskop elektron berbeda dengan moikroskop cahaya yang biasa kita gunakan
di laboratorium. Mikroskop elektron menggunaka berkas elektron dan lensa
elektromagnetik, sedangkan mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya dan
lensa kaca. Pengamatan virus dengan mikroskop elektron pertama kali dilakukan
sekitar tahun 1930-an. Untuk pengamatan virus, digunakan ekstrak atau sayatan
ultratipis dan jaringan makhluk hidup yang terinfeksi.
2. Filtrasi melalui selaput kolodion yang mempunyai porositas bertingkat

Sediaan virus dilewatkan melalui serangkaian selaput yang ukurannya berbeda-


beda. Ukuran virus dapat diperkirakan berdasarkan selaput mana yang bisa dilewati
dan selaput mana yang menahan partikel virus.

3. Sedimentasi dalam ultrasentrifugasi

Partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan, kemudian partikel akan


mengendap dengan kecapatan yang sebanding ukuran partikel. Hubungan antara
partikel dan bentuk partikel dengan laju pengendapan memungkinkan penentuan
ukuran partikel.

4. Pengukuran perbandingan

Metode ini menggunakan tekhnik acuan, yaitu membandingkan ukuran suatu virus
dengan ukuran virus tertentu yang dijadikan sebagai acuan. Contoh virus acuan antara
lain bakteriofag yang memiliki ukuran 10 – 100 nm.

Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil; antara 20 nm – 300 nm (1 nm =


1/1.000.000 mm). Virus yang berukuran kecil memiliki diameter tubuh kurang lebih 20
nm (lebih kecil dari ribosom), misalnya Poliovirus yang menyerang susunan saraf pusat,
Aphthovirus yang menyebabkan penyakit kaki dan mulut pada sapi, dan Coksackie B
Virus yang menyerang jantung, hati, pankreas dan selaput pleura manusia. Sementara
itu, virus yang berukuran besar memiliki ukuran tubuh antara 150 – 300 nm atau lebih,
misalnya Parainfluenza virus yang menyerang saluran pernafasan, Paramyxovirus yang
menyebabkan penyakit gondong, Morbilivirus yang menyebabkan penyakit campak, dan
TMV yang menyebabka penyakit mosaik pada tembakau.

B. Bentuk Virus
Bentuk tubuh virus bervariasi, antara lain bentuk batang, bulat, oval (peluru),
filamen (benang), persegi banyak (polihedral) dan seperti huruf T. virus yang
berbentuk batang, misalnya TMV (tobacca mosaic virus). Virus berbentuk bulat,
misalnya HIV (human immunodeficiency virus) penyebab penyakit AIDS dan
Orthomyxovirus penyebab influenza. Virus berbentuk huruf T, misalnya bakteriofag
(sering disebut “fag”) yang menyerang bakteri Escherichia coli. Virus yang berbentuk
polihedral, misalnya Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan dan
Papovavirus penyebab penyakit kutil. Virus berbentuk batang dengan ujung oval seperti
peluru misalnya Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies. Virus berbentuk
filamen, misalnya virus Ebola.
Virus Heliks

Virus yang memiliki kapsid yang kaku dan berbentuk batang yang tersusun atas
lebih dari seribu molekul dari satu jenis protein yang tersusun membentuk heliks.

Contoh: Virus Mosaik Tembakau

Virus Ikosahedral

Virus ini mengandung 252 molekul protein identik yang tersusun membentuk
kapsid polihedral dengan 20 sisi triangular sebuah ikosahedron. Memiliki kapsid
ikosahedral dengan duri glikoprotein pada setiap titik sudut. Contoh: Adenovirus

Amplop Virus

Sejumlah virus memiliki sturktur aksesori yang membantu virus menginfeksi


inang. Misalnya, amplop bermembran mengelilingi kapsid virus influenza dan banyak
virus lain yang ditemukan pada hewan. Amplop virus berasal dari membran sel inang,
mengandug fosfolipid dan protein membran sel inang. Amplop juga mengandung
protein dan glikoprotein dari virus.

Virus kompleks ( Virus T )

Memiliki kapsid kompleks yang teridi atas sebuah kepala ikosahedral dan
aparatus ekor . Virus – virus ini menginfeksi bakteri, disebut bakteriofag atau fag. Fag
pertama mencakup tujuh macam yang dinamakan tipe 1 (T1), tipe 2 (T2) dan
seterusnya, tiga fag T yang bernomor genap (T2,T4,T6) ternyata memiliki struktur yang
sangat mirip. Kapsid ketiganya memiliki kepala ikosahedral memanjang yang
menyelubungi DNA. Di kepala melekat seutas ekor protein dengan serat-serat yang
digunakan fag untuk melekat ke bakteri.

Struktur Tubuh Virus


Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus
bukan merupakan suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel,
membran sel, sitoplasma, inti sel, dan oraganel sel lainnya. Selain ukukran tubuhnya
sangat kecil, virus memiliki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat
dikristalkan. Partikel virus lengkap disebut virion.
Virus hanya akan menunjukan sifat-sifat makhluk hidup (misalnya,
bereproduksi) bila berada dalam sel organisme hidup lainnya. Itulah sebabnya sebagian
ahli biologi menyatakan virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun, sebagian ahli
biologi yang lainnya menggolongkan virus sebagai makhluk hidup karena tubuhnya
tersusun dari asam nukleat yang diselubungi protein dan mampu bereproduksi.

Virus bakteriofag yang berbentuk huruf T (misalnya, fag T4) memiliki bagian-
bagian tubuh, yaitu kepala, leher, dan ekor. Pada bagian ekor terdapat lempengan dasar
dan serabut ekor yang berfungsi sebagai alat menempel dan tempat penginjeksian DNA
ke dalam sel inang. Kepala fag berbentuk polihedral (segi banyak). Pada bagian kepala
hingga ekor terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian terluar) serta asam nukleat
(bagian dalam).

Kapsid dan selubung ekor

Selubung protein (kaspid) adalah pembungkus asam nukleat. Kapsid tersusun


dari subunit protein yang disebut kapsomer.. Kapsid dapat berbentuk batang yang
merupakan susunan heliks (ulir) dari kapsomer, berbentuk polihendral (segi banyak),
atau bentuk yang kompleks. Virus kompleks memiliki bagian yang disebut kepala dan
ekor. Kepala virus kompleks memiliki bentuk polihendral, sedangkan bagian ekor
terdiri dari tiga struktur yaitu selubung ekor, lempengan dasar, dan serabut ekor.
Lempengan dasar dan serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel yang diinfeksi.
Contoh virus kompleks adalah virus penyerang bakteri yang berbentuk
T (bakteriofage).

Asam Nukleat

Asam nukleat adalah molekul pembawa informasi genetika. Virus hanya


memiliki satu jenis asam nukleat, yaitu DNA saja atau RNA saja. Materi genetik tersebut
dapat berbentuk rantai tunggal atau rantai ganda. Rantainya dapat berbentuk
melingkar atau linier.
Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat; DNA atau RNA. Virus yang
mengandung DNA, antara lain Parvovirus, Papovavirus, Adenovirus dan Herpesvirus.
Sementara virus yang mengandung RNA, antara lain Picornavirus, Togavirus,
Rhabdovirus, Calicivirus (RNA positif), Coronavirus, Paramyxovirus, Rhabdovirus,
Filovirus, Orthomyxovirus, Bunyavirus, Arenairus, Reovirus, dan Retrovirus.

DNA atau RNA pada virus merupakan penyusun genom (kumpulan gen) yang
berfungsi sebagai informasi genetik pada saat replikasi (penggandaan). Sel hidup
oraganisme lain memiliki genom dari DNA untai ganda (heliks ganda), tetapi genom
virus dapat berupa DNA untai ganda, DNA untai tunggal, atau RNA untai tunggal. Genom
membentuk molekul asam nukleat linier tunggal (lurus), sirkuler (melingkar),
bersegmen, atau tak bersegmen. Jenis asam nukleat, jenis untai, dan bobot molekul
digunakan sebagai dasar dalam mengklasifikasikan virus. Virus terkecil memiliki genom
yang terdiri atas empat gen, sedangkan terbesar memiliki genom yang mengandung
ratusan gen. selain asam nukleat, beberepa virus mempunyai sejumlah kecil enzim di
dalam virionnya. Misalnya, Poxvirus memiliki 15 jenis enzim yang berfungsi pada siklus
reflikasi virus di dala sel inang.

Ringkasan

Virus digolongkan sebagai materi (benda mati), dengan alasan sebagai berikut.

 Bukan merupakan sel karena tidak memiliki dinding sel, membran, sitoplasma,
inti dan organelsel.
 Dapat dikristalkan seperti sifat benda mati.
 Hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel hidup lain.

Virus digolongkan sebagai makhluk hidup, dengan alasan sebagai berikut.

 Tubuhnya tersusun dari asam nukleat


 Mampu bereproduksi.
CARA HIDUP DAN REPRODUKSI VIRUS
Virus menunjukkan ciri kehidupan, yaitu reproduksi hanya jika berada dalam sel
organisme lain. Sel organisme tempat hidup virus disebut sel inang.  Dengan demikian,
virus hanya dapat hidup secara parasit. Semua jenis virus memiliki cara reproduksi
yang sama. Cara reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu tahap adsorpsi ,
penetrasi, sintesis, pematangan, dan lisis .

1). Tahap adsorpsi.


Tahap adsorpsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang
diserangnya. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein
khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).

2). Tahap penetrasi.


Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus saja masuk ke
dalam sitoplasma sel inang.

3). Tahap sintesis.


Tahap sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel
yang diinfeksi. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel
dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.

4). Tahap pematangan.


Tahap pematangan adalah tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus
menjadi partikel virus yang utuh.

5). Tahap lisis.


Tahap lisis adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan
sel tersebut.

Reproduksi virus dapat melalui dua siklus, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

Siklus litik.
Pada siklus litik, tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis, dan pematangan
berlangsung cepat. Partikel virus keluar dari sel yang diserangnya dengan memecahkan
sel tersebut sehingga sel inang mati (lisis).
Siklus lisogenik.

Pada siklus lisogenik, DNA/RNA virus akan disisipkan pada kromosom sel inang.
Kromosom yang tersisipi DNA/RNA virus akan mengadakan replikasi. Hal ini terjadi
secara terus menerus selama pembelahan sel sehingga materi genetik virus akan
diwariskan pada sel-sel anakan sel inang. Jadi pada siklus lisogenik, infeksi virus
memasuki masa laten, artinya sel inang tidak pecah (mati).
PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia - Pada umumnya, virus dapat


menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Selain itu, virus
juga memiliki manfaat bagi manusia. Apa saja manfaat virus?

Manfaat Virus bagi Manusia


Salah satu manfaat virus bagi manusia adalah adanya vaksin yang dapat
mencegah suatu penyakit. Ilmuwan membuat vaksin dari virus yang dilemahkan atau
virus yang tidak aktif.

Vaksin berasal dari virus yang dilemahkan. Vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh
manusia dan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi atau zat lain yang membuat
tubuh kebal (tahan) terhadap virus. Vaksin yang dibuat dari virus hidup dibuat oleh ahli
virus dengan seleksi yang teliti. Vaksin tersebut merangsang pembentukan sistem
kekebalan tubuh dan tidak membahayakan tubuh.

Selain itu, virus dapat digunakan untuk membasmi hama secara biologis. Pada
waktu yang akan datang, bakteriofage diharapkan dapat dikembangkan menjadi obat
untuk membunuh bakteri yang menimbulkan penyakit secara spesifik.

Sifat Merugikan Virus bagi Manusia


Dari uraian sebelumnya, diketahui bahwa kebanyakan virus dapat menimbulkan
berbagai jenis penyakit dan dapat menimbulkan kanker. Penyakit yang disebabkan oleh
virus dapat juga menimbulkan cacat fisik atau kematian karena banyak yang belum
diketahui cara pengobatannya. Selain menyerang manusia, virus juga menyerang
tumbuhan dan hewan. Pada gilirannya, dapat memberikan kerugian pada manusia.
Virus yang Menyerang Manusia
Seperti halnya pada hewan, penyakit pada manusia pun banyak yang disebabkan
oleh virus. Penularan oleh virus ini dapat melalui berbagai cara, antara lain melalui
udara, cairan tubuh, dan air.

Influenza
Virus influenza hanya menyerang membran trakea. Virus ini bernama
Orthomyxovirus. Virus ini menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh manusia
melalui saluran pernapasan.

HIV (Human Immunodeficiency Virus)


HIV merupakan penyebab penyakit AIDS yang merupakan virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia atau menyerang sel darah putih. Sel darah putih ini
mengontrol sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pada penderita AIDS sistem
kekebalan tubuhnya berkurang sehingga tubuhnya pun rentan terkena penyakit.

Virus HIV ditularkan melalui luka di kulit, selaput lendir, hubungan seksual, transfusi
darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. HIV banyak terdapat di darah dan
cairan mani penderita.

Herpes
Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya bintik merah nanah
dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Penyebab herpes adalah virus
anggota famili Herpertoviridae. Virus herpes menyerang kulit dan selaput lendir.
Perhatikan gambar berikut.
Virus herpes dapat menyerang beberapa bagian tubuh, di antaranya bagian (a) mulut dan (b) punggung.

Ada tipe virus herpes yang hanya menyerang membran mukus di mulut dan
bibir. Selain itu, ada pula tipe herpes yang hanya menyerang alat genital sehingga
menyebabkan sakit pada alat kelamin. Virus memasuki tubuh melalui luka kecil dan
bersarang di tubuh secara permanen. Oleh karena itu, herpes dapat kambuh sewaktu-
waktu, biasanya jika seseorang sedang stres dan daya tahan tubuhnya menurun.

Cacar air
Cacar air disebabkan oleh Varicella zoster virus. Virus ini hanya menyerang kulit.
Gejala yang ditimbulkan berupa demam, sakit kepala, serta timbul bintik kemerahan
berisi cairan di kulit.

Kanker
Virus ada juga yang menyebabkan kanker, misalnya T-cell leukemia penyebab
kanker pada sel darah putih. Selain itu, ada juga virus papilloma yang menyebabkan
penyakit kanker pada genital.

Polio
Virus yang menyebabkan polio hanya menyerang sel saraf. Virus polio masuk ke
dalam tubuh melalui makanan dan minuman, atau melalui udara pernapasan.
Kemudian, virus ini berkembang di jaringan getah bening saluran pencernaan dan
memasuki kelenjar getah bening. Virus ini lalu masuk ke peredaran darah menuju
sumsum tulang dan otak. Akhirnya, virus ini merusak sel saraf dan dapat
mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian.
Virus yang Menyerang Tumbuhan
Virus yang menyerang tumbuhan dapat mengenai bagian daun, buah, dan
batang. Virus biasanya menyerang tumbuhan berbunga. Virus yang menyerang
tumbuhan ini dapat mengakibatkan kematian. Cara virus masuk ke dalam bagian tubuh
tumbuhan, misalnya pada bagian daun, yaitu dengan bantuan serangga. Virus masuk
pada saat serangga memakan daun. Virus ini tidak dibawa oleh serangga, tetapi melalui
udara. Virus dapat masuk setelah dinding sel pada daun rusak karena dimakan
serangga.

Mosaik
Mosaik merupakan penyakit yang menyerang tomat, kentang, dan tembakau.
Penyakit ini menyebabkan daun menjadi berbintik-bintik kuning. Disebabkan oleh
Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Tungro
Tungro merupakan penyakit yang menyerang padi dan menyebabkan tanaman
menjadi kerdil. Penyebabnya adalah virus tungro.

Virus yang Menyerang Hewan


Banyak penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus. Beberapa jenis virus
yang menyerang hewan mengakibatkan kematian. Virus yang menyerang hewan ini
dapat juga menyerang manusia. Misalnya, virus rabies yang ditularkan melalui gigitan
anjing. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Rabies
Rabies merupakan virus yang menyerang sel saraf menyebabkan hewan takut
air dan menyebabkan hewan tersebut menjadi agresif. Virus ini menyerang hewan
seperti anjing, kucing, dan monyet. Akan tetapi, virus ini dapat ditularkan kepada
manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus ini. Hal ini menyebabkan
peradangan pada otak sehingga sel saraf terganggu. Rabies disebabkan oleh
Rhabdovirus, Perhatikan Gambar Berikut.
(a) Virus rabies yang menyerang saraf.
 Rabies ditularkan kepada manusia melalui (b) gigitan anjing yang terinfeksi virus.

Penyakit kuku dan mulut


Penyakit kuku dan mulut adalah penyakit yang menyerang ternak dan
disebabkan oleh virus. Virus Coxsachie adalah penyebab penyakit ini. Hewan ternak
yang terjangkit penyakit ini memiliki ciri, air liur yang banyak, demam dengan suhu
badan yang tinggi, dan banyak keluar lendir di hidungnya.

Anda mungkin juga menyukai