PAGAR BESI
Di Susun Oleh :
INSTITUT TEKNOLOGI
PERKEBUNAN PELALAWAN INDONESIA
RIAU
2023 / 2024
KATA PENGANTAR
INDONESIA .
saya berharap dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa/i Teknik Industri ITP21
Pelalawan sehingga mampu berperan aktif dalam teknik mesin serta diharapkan
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam menyusun laporan ini. Semoga apa yang
telah diberikan oleh seluruh Dosen serta semua pihak yang telah membantu
terselesainya laporan ini dapat menjadi pahala dan amal baik, Amin
Saya menyadari bahwa masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan laporan ini yang mestinya memerlukan perbaikan kritik dan saran dari
laporan,sehingga ini bermanfaat dan menjadi acuan di massa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan 19
4.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Dewasa ini, pembuatan produk dari logam sudah banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan industri besar khususnya di Indonesia. Berbagai macam
bahan infrastruktur jalan, bangunan, aksesoris rumah dan sebagainya tidak
terlepas dengan yang namanya proses produksi. Seluruh kegiatan produksi
tentunya harus memperhatikan segala aktifitas yang berhubungan dengan hal
tersebut, mulai dari perencanaan waktu, bahan, biaya produksi, persiapan alat dan
bahan, keselamatan dan kenyamanan kerja (K3), pengetahuan atau pengaplikasian
ilmu proses produksi yang telah didapat dan sebagainya. Perencanaan waktu,
bahan baku, dan biaya produksi akan membentuk para engineer berpikir secara
terarah sehingga kegiatan yang dilakukan memiliki standarisasi yang jelas. Proses
produksi yang dipelajari oleh mahasiswa teknik industri merupakan mata kuliah
yang mempelejari proses seluruh kegiatan yang dapat menghasilkan barang, baik
itu produk besi maupun non logam.
Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu teknik industri menuntut
agar mahasiswanya mampu mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat,
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, yaitu mata kuliah proses produksi.
Mayoritas para mahasiswa hanya menghapal ilmu yang telah didapat, tanpa
memahami ilmu dan praktek langsung di lapangan/lingkungan kerja. Padahal, jika
ilmu telah didapat dan langsung dipraktekkan pada kehidupan maka ilmu tersebut
akan lebih bermanfaat.
Permasalahan-permasalahan di lapangan banyak sekali mengenai kesalahan
kerja pada proses produksi dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan di
dalamnya, sehingga terkadang menimbulkan kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan, seperti kecelakaan kerja, tidak efektif dalam penggunaan waktu
produksi, tidak efisien dalam penggunaan alat dan bahan yang diperlukan, kesalah
dalam pembuatan produk, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, demi menambah
ilmu pengetahuan mahasiswa teknik industri khususnya proses pembuatan suatu
produk, maka dilaksanakanlah praktikum proses produksi dalam pembuatan pagar
dari besi, tentunya dengan menggunakan ilmu-ilmu yang telah didapat pada mata
kuliah proses produksi. Seperti penggunaan K3, penggunaan mesin-mesin dan alat
pengukuran dan sebagainya. Praktikum tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
adanya pembuatan “Laporan Praktikum Proses Manufaktur Pagar Besi”
untuk memenuhi persyaratan kelulusan praktikum proses produksi.
1
1.2. Tujuan Praktikum
2
BAB 2
2. Gerinda halus
3
3. Travo las
4. Meteran
4
5. Penggaris siku
6. Magnet siku
7. Kabel power
5
8. Kap las
9. Spidol
10. Kuas
11. Bor
6
Gambar 2.11 Bor
13. Chipping
7
Peralatan keselamatan yang digunakan dalam praktikum pembuatan pagar
besi tralis adalah sebagai berikut:
1.Kaca mata
2.Sarung tangan
3.Ear Plug
8
Gambar 2.16 Ear Plug
4.Masker
1. Besi nako
9
Gambar 2.18 Besi Nako
2. Besi siku
3. Kawat las
10
Gambar 2.21 Dempul
5. Cat
BAB 3
11
PEMBAHASAN DAN HASIL
Desain
Desain pagar trails besi sebagai berikut:
Perencanaan Bahan
Kebutuhan bahan baku untuk setiap kerangka besi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Produksi
Bahan Jumlah (buah)
Besi Nako 3
Besi Siku 2
Kawat Las 10
Dempul 1
Cat 1
Perencanaan Waktu
Tabel 3.2 Perencanaan Waktu
Kegiatan Keterangan Satuan Waktu (detik)
12
Waktu
(detik)
Pengukuran besi nako,besi siku & kawat las 15 buah 30 450
Pemotongan besi nako 3 buah 60 180
Pemotongan besi siku 2 buah 60 120
Pemotongan kawat las 10 buah 40 400
Pengeboran 28 lubang 30 840
Perencanaan Biaya
Rancangan biaya dalam pembuatan pagar tralis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Perencanaan Biaya
Nama Barang Kebutuhan Harga Satuan Harga Total
Besi Nako 3 - -
13
Besi Siku 2 - -
Kawat Las 10 - -
Pengolahan Data
3.1 Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan panjang, tinggi,
lebar atau ketebalan suatu benda menggunakan suatu satuan ukuran berupa
centimeter, meter dan sebagainya. Pada praktikum pembuatan pagar tralis, pengukuran
yang dilakukan menggunakan roll meter,dan mistar siku. Data yang diperoleh dari desain
menggunakan ukuran sebagai berikut:
Pemesinan
Pemesinan merupakan kegiatan yang menggunakan mesin secara otomatis,
biasanya menggunakan listrik, rincian datanya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Waktu untuk Pemesinan
Kegiatan Ukuran Jumlah Waktu (detik)
A. Gerinda Duduk
Pemotongan Besi Nako - - -
Pemotongan Besi Siku - - -
14
Pemotongan Kawat Las - - -
Penggerindaan - - -
B. Mesin Gerinda Berdiri
Menchamper setiap sudut
- - -
besi
Tabel 3.8 Lanjutan
Kegiatan Ukuran Jumlah Waktu (detik)
C. Mesin Bor
\ Melubangi sisi plat siku - 28 lubang -
D. Gerinda Tangan
Menggerinda tralis yang
- 1 tralis -
sudah terbentuk
Total - - -
Pengelasan
Pengelasan adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi. Pengelasan hanya
terdapat dua bagian secara umum dalam pembuatan pagar tralis ini, yaitu
penyatuan logam untuk figura (plat siku) dan mengelas tiap kerangka besi nako.
Data waktu yang sesuai dengan praktikum adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Waktu untuk Proses Pengelasan
Kegiatan Ukuran Jumlah Waktu (detik)
Mengelas figura - - -
Mengelas kerangka besi nako - - -
Total - - -
Finishing
Tabel 4.0 Waktu untuk Proses Finishing
Kegiatan Waktu (detik)
Menghamplas tralis -
Memberi menie/cat dasar -
Menjemur tralis agar cat dasar kering -
15
Menghamplas kembali agar meni halus -
Bahan Produksi
Waktu Produksi
Berikut tabel hasil dari perencanaan waktu produksi:
Tabel 3.2.2 Perencanaan Waktu
Kegiatan Keterangan Satuan Waktu (detik)
16
Waktu
(detik)
Pengukuran besi nako,besi siku, & kawat las - - -
Pemotongan besi nako - - -
Pemotongan besi siku - - -
Pemotongan kawat las - - -
Champer besi (gerinda berdiri) - - -
Pengeboran - - -
Mengelas figura tralis (sudut plat siku) - - -
Mengelas setiap besi - - -
Penggerindaan Tralis yang sudah jadi (gerinda tangan) - - -
Hamplas - - -
Memberi menie/cat dasar - - -
Menjemur tralis agar cat dasar kering - - -
Menghamplas kembali agar meni halus - - -
Membersihkan dengan kuas - - -
Mengecat dengan cat berwarna hitam - - -
Menjemur - - -
Pemeriksaan seluruh kegiatan - - -
Total detik 30.990
Untuk hasil pelaksanaan pada praktikum pembuatan bahan tralis adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2.3 Perencanaan Waktu
Kegiatan Waktu (detik)
Pengukuran -
Pemesinan -
Pengelasan -
Finishing -
Total -
17
Berdasarkan kedua tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara perencenaan waktu dengan hasil di laboratorium.
Dilihat dari perbedaan tersebut dapat disebabkan karena adanya perencanaan
optimum mengenai maksimasi produksi dan minimasi, sehingga mencapai
keadaan yang efektif. Dapat pula disebabkan karena banyaknya pekerja yang
membuat satu produk sehingga ada pergantian tangan yang dapat menambah
waktu produksi. Perbedaan yang terjadi memiliki selisih yang cukup jauh. Maka
hasil perbedaan ini dapat dijadikan evaluasi untuk mengefektifkan waktu dan
mengubah sistem kerja pada proses produksi.
Biaya Produksi
Berikut merupakan hasil biaya bahan baku yang dirancang dan hasil dalam
praktikum:
Tabel 3.2.4 Perencanaan Biaya
Nama Barang Kebutuhan Harga Satuan Harga Total
Besi Nako - - -
Besi Siku - - -
Kawat Las - - -
Cat - - -
Dempul - - -
Total -
Biaya produksi pada perencanaan dan hasil praktikum adalah sesuai, yaitu
membutuhkan biaya sebesar Rp 230,000,-. Maka nilai jual dari satu buah tralis ini
adalah harus lebih dari harga modal dan memiliki keuntungan.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
18
komponen-komponen keselematan dan kesehatan kerja (K3), K3 adalah semua
ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Terdapat
pula perencanaan waktu yang harus dipersiapkan secara matang, di antaranya
adalah persiapan waktu, bahan dan biaya. Perencanaan ini akan memudahkan
pekerjaan para praktikan. Hasil akhir dari praktik di lapangan yang sesuai dengan
perencanaan, maka perencanaan tersebut dikatakan bagus atau sesuai, jika tidak
sesuai maka harus ada yang dievaluasi agar dapat diperbaiki pada kegiatan
selanjutnya.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20