Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

PAGAR BESI

Di Susun Oleh :

NAMA : FLAVIANUS PARMAN


NIM : 2201092
PROGRAM : S1
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI
PERKEBUNAN PELALAWAN INDONESIA
RIAU
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis Berkat Rahmat Hidayah-Nya, sehingga saya dapat

menyusun Laporan Praktikum Proses Manufaktur yang berjudul PAGAR BESI

DI YAYASAN INSTITUT TEKNIK PERKEBUNAN PELALAWAN

INDONESIA .

Dalam penyusunan Laporan Praktikum Proses Manufaktur Pagar Besi ini,

saya berharap dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa/i Teknik Industri ITP21

Pelalawan sehingga mampu berperan aktif dalam teknik mesin serta diharapkan

lebih mengenal dan mengetahui lebih mendalam.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu saya dalam menyusun laporan ini. Semoga apa yang

telah diberikan oleh seluruh Dosen serta semua pihak yang telah membantu

terselesainya laporan ini dapat menjadi pahala dan amal baik, Amin

Saya menyadari bahwa masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan laporan ini yang mestinya memerlukan perbaikan kritik dan saran dari

pembaca sangatlah saya harapkan, guna untuk menyempurnakan dalam penulisan

laporan,sehingga ini bermanfaat dan menjadi acuan di massa yang akan datang.

Pelalawan, Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Praktikum 2

1.3 Manfaat Praktikum 2

BAB II PERALATAN DAN BAHAN

2.1 Peralatan Kerja 3

2.2 Peralatan Keselamatan (APD) 8

2.3 Bahan (Perhitungan Kebutuhan Bahan) 9

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1 Prosedur Kerja (Proses Manufaktur) 12

3.2 Hasil Produk 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan 19

4.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

L-1 Desain Produk (Auto CAD)……………………..………………..………..21

L-2 Laporan Kegiatan Harian (Log Sheet)………………..…… ……..………21

L-3 Dokumentasi Kegiatan Praktikum…………………….…………...………21

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Produksi 12

Tabel 3.2 Perencanaan Waktu 13

Tabel 3.3 Lanjutan 13

Tabel 3.4 Perencanaan Biaya 14

Tabel 3.5 Lanjutan 14

Tabel 3.6 Data Pengukuran 14

Tabel 3.7 Waktu Untuk Pemesinan 15

Tabel 3.8 Lanjutan 15

Tabel 3.9 Waktu Untuk Proses Pengelasan 15

Tabel 4.0 Waktu Untuk Proses Finishing 16

Tabel 4.1 Lanjutan 16

Tabel 3.2.1 Data Pengukuran 16

Tabel 3.2.2 Perencanaan Waktu 17

Tabel 3.2.3 Perencanaan Waktu 18

Tabel 3.2.4 Perencanaan Biaya 18

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerinda Potong 3

Gambar 2.2 Gerinda Halus 3

Gambar 2.3 Travo Las 4

Gambar 2.4 Meteran 4

Gambar 2.5 Penggaris Siku 5

Gambar 2.6 Magnet Siku 5

Gambar 2.7 Kabel Power 5

Gambar 2.8 Kap Las 6

Gambar 2.9 Spidol 6

Gambar 2.10 Kuas 6

Gambar 2.11 Bor 7

Gambar 2.12 Mata Bor 7

Gambar 2.13 Chipping 7

Gambar 2.14 Kaca Mata 8

Gambar 2.15 Sarung Tangan 8

Gambar 2.16 Ear Plug 9

Gambar 2.17 Masker 9

Gambar 2.18 Besi Nako 10

Gambar 2.19 Besi Siku 10

Gambar 2.20 Kawat Las 10

Gambar 2.21 Dempul 11

Gambar 2.22 Cat 11

Gambar 3.1 Desain Pagar Besi Tralis 12

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, pembuatan produk dari logam sudah banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan industri besar khususnya di Indonesia. Berbagai macam
bahan infrastruktur jalan, bangunan, aksesoris rumah dan sebagainya tidak
terlepas dengan yang namanya proses produksi. Seluruh kegiatan produksi
tentunya harus memperhatikan segala aktifitas yang berhubungan dengan hal
tersebut, mulai dari perencanaan waktu, bahan, biaya produksi, persiapan alat dan
bahan, keselamatan dan kenyamanan kerja (K3), pengetahuan atau pengaplikasian
ilmu proses produksi yang telah didapat dan sebagainya. Perencanaan waktu,
bahan baku, dan biaya produksi akan membentuk para engineer berpikir secara
terarah sehingga kegiatan yang dilakukan memiliki standarisasi yang jelas. Proses
produksi yang dipelajari oleh mahasiswa teknik industri merupakan mata kuliah
yang mempelejari proses seluruh kegiatan yang dapat menghasilkan barang, baik
itu produk besi maupun non logam.
Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu teknik industri menuntut
agar mahasiswanya mampu mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat,
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, yaitu mata kuliah proses produksi.
Mayoritas para mahasiswa hanya menghapal ilmu yang telah didapat, tanpa
memahami ilmu dan praktek langsung di lapangan/lingkungan kerja. Padahal, jika
ilmu telah didapat dan langsung dipraktekkan pada kehidupan maka ilmu tersebut
akan lebih bermanfaat.
Permasalahan-permasalahan di lapangan banyak sekali mengenai kesalahan
kerja pada proses produksi dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan di
dalamnya, sehingga terkadang menimbulkan kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan, seperti kecelakaan kerja, tidak efektif dalam penggunaan waktu
produksi, tidak efisien dalam penggunaan alat dan bahan yang diperlukan, kesalah
dalam pembuatan produk, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, demi menambah
ilmu pengetahuan mahasiswa teknik industri khususnya proses pembuatan suatu
produk, maka dilaksanakanlah praktikum proses produksi dalam pembuatan pagar
dari besi, tentunya dengan menggunakan ilmu-ilmu yang telah didapat pada mata
kuliah proses produksi. Seperti penggunaan K3, penggunaan mesin-mesin dan alat
pengukuran dan sebagainya. Praktikum tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
adanya pembuatan “Laporan Praktikum Proses Manufaktur Pagar Besi”
untuk memenuhi persyaratan kelulusan praktikum proses produksi.

1
1.2. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui manfaat dari pagar besi.


2. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat pagar besi.
3. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk membuat pagar besi.
4. Untuk mengetahui diagram alir dari pembuatan pagar besi.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pagar besi.

1.3. Manfaat Praktikum

Manfaat melaksanakan praktikum proses dalam pembuatan pagar besi tralis


adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menyusun perencanaan dan dapat menganalisis setiap
perbedaan yang tidak sesuai dengan perencanaan.
2. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai mata kuliah proses
produksi yang dapat diaplikasikan di laboratorium permesinan.
3. Mahasiswa dapat memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan,
sehingga dapat menghasilkan diperbanyak dan dapat bermanfaat untuk
diri sendiri maupun orang lain.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan ilmu proses produksi, karena
teori/ilmunya telah dipraktekkan langsung pada laboratorium
permesinan.
5. Membangun kerja tim dalam kelompok dalam pembuatan produk.

2
BAB 2

PERALATAN DAN BAHAN

2.1 Peralatan Kerja

Peralatan kerja yang digunakan dalam praktikum pembuatan pagar besi


tralis adalah sebagai berikut:
1. Batu gerinda potong

Gambar 2.1 Gerinda Potong

2. Gerinda halus

Gambar 2.2 Gerinda Halus

3
3. Travo las

Gambar 2.3 Travo Las

4. Meteran

Gambar 2.4 Roll Meter

4
5. Penggaris siku

Gambar 2.5 Penggaris Siku

6. Magnet siku

Gambar 2.6 Magnet Siku

7. Kabel power

Gambar 2.7 Kabel Power

5
8. Kap las

Gambar 2.8 Kap Las

9. Spidol

Gambar 2.9 Spidol

10. Kuas

Gambar 2.10 Kuas

11. Bor

6
Gambar 2.11 Bor

12. Mata bor

Gambar 2.12 Mata Bor

13. Chipping

Gambar 2.13 Chipping

2.2 Peralatan Keselamatan

7
Peralatan keselamatan yang digunakan dalam praktikum pembuatan pagar
besi tralis adalah sebagai berikut:
1.Kaca mata

Gambar 2.14 Kaca Mata

2.Sarung tangan

Gambar 2.15 Sarung Tangan

3.Ear Plug

8
Gambar 2.16 Ear Plug

4.Masker

Gambar 2.17 Masker

2.3 Bahan (Perhitungan Kebutuhan Bahan)

Peralatan keselamatan yang digunakan dalam praktikum pembuatan pagar


besi tralis adalah sebagai berikut:

1. Besi nako

9
Gambar 2.18 Besi Nako

2. Besi siku

Gambar 2.19 Besi Siku

3. Kawat las

Gambar 2.20 Kawat Las


4. Dempul

10
Gambar 2.21 Dempul

5. Cat

Gambar 2.22 Cat

BAB 3

11
PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1 Prosedur Kerja (Proses Manufaktur)

Dalam melaksanakan kegiatan ini ada beberapa tahapan, yaitu:

 Desain
Desain pagar trails besi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Pagar Tralis

 Perencanaan Bahan
Kebutuhan bahan baku untuk setiap kerangka besi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kebutuhan Bahan Produksi
Bahan Jumlah (buah)
Besi Nako 3
Besi Siku 2
Kawat Las 10
Dempul 1
Cat 1

 Perencanaan Waktu
Tabel 3.2 Perencanaan Waktu
Kegiatan Keterangan Satuan Waktu (detik)

12
Waktu
(detik)
Pengukuran besi nako,besi siku & kawat las 15 buah 30 450
Pemotongan besi nako 3 buah 60 180
Pemotongan besi siku 2 buah 60 120
Pemotongan kawat las 10 buah 40 400
Pengeboran 28 lubang 30 840

Tabel 3.3 Lanjutan


Satuan Waktu
Kegiatan Keterangan Waktu
(detik) (detik)

Mengelas figura tralis (sudut plat siku) 4 sudut 35 140


Mengelas setiap besi nako Seluruh kerangka disatukan - 1200
Penggerindaan Tralis yang sudah jadi (gerinda tangan) - - 2400
Hamplas - - 1800
Memberi cat dasar - - 1800
Menjemur tralis agar cat dasar kering - - 7200
Menghamplas kembali agar meni halus - - 2100
Membersihkan dengan kuas - - 600
Mengecat dengan cat berwarna hitam - - 1800
Menjemur - - 9000
Pemeriksaan seluruh kegiatan - - 960
Total detik 30.990
Total jam 8,6 jam

 Perencanaan Biaya
Rancangan biaya dalam pembuatan pagar tralis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Perencanaan Biaya
Nama Barang Kebutuhan Harga Satuan Harga Total
Besi Nako 3 - -

13
Besi Siku 2 - -
Kawat Las 10 - -

Tabel 3.5 Lanjutan


Nama Barang Kebutuhan Harga Satuan Harga Total
Cat 1 kaleng - -
Dempul 1 kaleng - -
Total -

 Pengolahan Data
3.1 Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan panjang, tinggi,
lebar atau ketebalan suatu benda menggunakan suatu satuan ukuran berupa
centimeter, meter dan sebagainya. Pada praktikum pembuatan pagar tralis, pengukuran
yang dilakukan menggunakan roll meter,dan mistar siku. Data yang diperoleh dari desain
menggunakan ukuran sebagai berikut:

Tabel 3.6 Data Pengukuran


Nama Jumlah Jumlah
Ukuran (cm) Waktu (detik)
Komponen Komponen Ukuran (cm)
Besi Nako - - - -
Besi Siku - - - -
Kawat Las - - - -
Jumlah - - - -

 Pemesinan
Pemesinan merupakan kegiatan yang menggunakan mesin secara otomatis,
biasanya menggunakan listrik, rincian datanya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Waktu untuk Pemesinan
Kegiatan Ukuran Jumlah Waktu (detik)
A. Gerinda Duduk
Pemotongan Besi Nako - - -
Pemotongan Besi Siku - - -

14
Pemotongan Kawat Las - - -
Penggerindaan - - -
B. Mesin Gerinda Berdiri
Menchamper setiap sudut
- - -
besi
Tabel 3.8 Lanjutan
Kegiatan Ukuran Jumlah Waktu (detik)
C. Mesin Bor
\ Melubangi sisi plat siku - 28 lubang -
D. Gerinda Tangan
Menggerinda tralis yang
- 1 tralis -
sudah terbentuk
Total - - -

 Pengelasan
Pengelasan adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi. Pengelasan hanya
terdapat dua bagian secara umum dalam pembuatan pagar tralis ini, yaitu
penyatuan logam untuk figura (plat siku) dan mengelas tiap kerangka besi nako.
Data waktu yang sesuai dengan praktikum adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Waktu untuk Proses Pengelasan
Kegiatan Ukuran Jumlah Waktu (detik)
Mengelas figura - - -
Mengelas kerangka besi nako - - -
Total - - -

 Finishing
Tabel 4.0 Waktu untuk Proses Finishing
Kegiatan Waktu (detik)
Menghamplas tralis -
Memberi menie/cat dasar -
Menjemur tralis agar cat dasar kering -

15
Menghamplas kembali agar meni halus -

Tabel 4.1 Lanjutan


Kegiatan Waktu (detik)
Membersihkan dengan kuas -
Mengecat dengan cat berwarna hitam -
Menjemur -
Pemeriksaan seluruh kegiatan
Total -

3.2 Hasil Produksi

 Bahan Produksi

Hasil pelaksanaan pada praktikum pembuatan bahan tralis adalah sebagai


berikut:
Tabel 3.2.1 Data Pengukuran
Nama Jumlah Jumlah Ukuran
Ukuran (cm)
Komponen Komponen (cm)
Besi Nako - - -
Besi Siku - - -
Kawat Las - - -
Jumlah - - -

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat


perbedaan antara perencenaan waktu dengan hasil di laboratorium.
Dilihat dari perbedaan tersebut dapat disebabkan karena adanya perencanaan
optimum mengenai maksimasi produksi dan minimasi, sehingga mencapai
keadaan yang efektif. Perbedaan yang terjadi tidak memiliki selisih yang terlalu
jauh, maka biaya produksi dapat dikatakan aman, karena tidak terlalu membuang
banyak bahan.

 Waktu Produksi
Berikut tabel hasil dari perencanaan waktu produksi:
Tabel 3.2.2 Perencanaan Waktu
Kegiatan Keterangan Satuan Waktu (detik)

16
Waktu
(detik)
Pengukuran besi nako,besi siku, & kawat las - - -
Pemotongan besi nako - - -
Pemotongan besi siku - - -
Pemotongan kawat las - - -
Champer besi (gerinda berdiri) - - -
Pengeboran - - -
Mengelas figura tralis (sudut plat siku) - - -
Mengelas setiap besi - - -
Penggerindaan Tralis yang sudah jadi (gerinda tangan) - - -
Hamplas - - -
Memberi menie/cat dasar - - -
Menjemur tralis agar cat dasar kering - - -
Menghamplas kembali agar meni halus - - -
Membersihkan dengan kuas - - -
Mengecat dengan cat berwarna hitam - - -
Menjemur - - -
Pemeriksaan seluruh kegiatan - - -
Total detik 30.990

Untuk hasil pelaksanaan pada praktikum pembuatan bahan tralis adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2.3 Perencanaan Waktu
Kegiatan Waktu (detik)
Pengukuran -
Pemesinan -
Pengelasan -
Finishing -
Total -

17
Berdasarkan kedua tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara perencenaan waktu dengan hasil di laboratorium.
Dilihat dari perbedaan tersebut dapat disebabkan karena adanya perencanaan
optimum mengenai maksimasi produksi dan minimasi, sehingga mencapai
keadaan yang efektif. Dapat pula disebabkan karena banyaknya pekerja yang
membuat satu produk sehingga ada pergantian tangan yang dapat menambah
waktu produksi. Perbedaan yang terjadi memiliki selisih yang cukup jauh. Maka
hasil perbedaan ini dapat dijadikan evaluasi untuk mengefektifkan waktu dan
mengubah sistem kerja pada proses produksi.

 Biaya Produksi
Berikut merupakan hasil biaya bahan baku yang dirancang dan hasil dalam
praktikum:
Tabel 3.2.4 Perencanaan Biaya
Nama Barang Kebutuhan Harga Satuan Harga Total
Besi Nako - - -
Besi Siku - - -
Kawat Las - - -
Cat - - -
Dempul - - -
Total -

Biaya produksi pada perencanaan dan hasil praktikum adalah sesuai, yaitu
membutuhkan biaya sebesar Rp 230,000,-. Maka nilai jual dari satu buah tralis ini
adalah harus lebih dari harga modal dan memiliki keuntungan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan factor-faktor


produksi (man, money, material, method) yang ada untuk menghasilkan suatu
produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau
manfaatnya oleh pengguna. Dalam kegiatan proses produksi harus memperhatikan

18
komponen-komponen keselematan dan kesehatan kerja (K3), K3 adalah semua
ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Terdapat
pula perencanaan waktu yang harus dipersiapkan secara matang, di antaranya
adalah persiapan waktu, bahan dan biaya. Perencanaan ini akan memudahkan
pekerjaan para praktikan. Hasil akhir dari praktik di lapangan yang sesuai dengan
perencanaan, maka perencanaan tersebut dikatakan bagus atau sesuai, jika tidak
sesuai maka harus ada yang dievaluasi agar dapat diperbaiki pada kegiatan
selanjutnya.

4.2 Saran

Para praktikan hendaknya memperhatikan beberapa peralatan yang harus


dipakai ketika melakukan praktik kerja menggunakan mesin-mesin demi
terjaganya keselamatan dan kenyamanan kerja atau sering disebut K3. Para
praktikan pun harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kegiatan proses
produksi agar dapat mengaplikasikan ilmunya dengan sebaik-baiknya sehingga
seluruh aktivitas proses produksi, maka hambatan yang terjadi akan berkurang.
Perencanaan bahan, waktu dan biaya untuk membuat suatu produk haruslah
dilakukan dengan pemikiran yang sangat matang sehingga mendapatkan hasil
yang diinginkan sesuai rencana dan prediksi.

DAFTAR PUSTAKA

Sufiana. Firman. 2013. http://firman-sufiana.blogspot.co.id/2013/01/autocad.html.


Diakses 28 Agustus 2016.

Handi. 2008. http://darikami.perkakasku.com/2008/02/28/mesin-gerinda-tangan-


mesin-yang-serba-guna/. Diakses 28 Agustus 2016.

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai