JAMUR PATOGEN
Oleh
Nama : Jesica Manda Prianto
Kelas : XI-Farmasi
Kompetensi Keahlian : Farmasi
Oleh
Nama : Jesica Manda Prianto
Kelas : XI-Farmasi
Kompetensi Keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
ii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jamur Patogen” ini
dengan baik.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menambah informasi dalam
mengetahui jenis jamur parasit dan patogen yang ada serta memenuhi tugas dalam
pelajaran Mikrobiologi. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
1) Rudy Gunawan selaku guru mata pelajaran Mikrobiologi yang telah
membimbing dalam proses penyusunan makalah ini.
2) Orang tua yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
3) Teman-teman yang telah mendukung dalam penyusunan karya ilmiah.
Penulis juga menerima kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih
baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
iii
DAFTAR ISI
KOVER ....................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................ii
PRAKATA .............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jamur (Fungi) ......................................................................3
2.2 Karakteristik Jamur ...............................................................................3
2.3 Tipe-Tipe Jamur ....................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Jenis Jamur Patogen ..............................................................................6
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan .............................................................................................17
4.2 Saran ....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hifa..........................................................................................................3
Gambar 2 Candida albicans....................................................................................6
Gambar 3 Candida tropicalis...................................................................................7
Gambar 4 Rhodotorula Sp.......................................................................................7
Gambar 5 Malassezia Sp..........................................................................................8
Gambar 6 Aspergillus flavus....................................................................................8
Gambar 7 Aspergillus fumigatus..............................................................................9
Gambar 8 Rhizomucor Sp......................................................................................10
Gambar 9 Rhizopus Sp...........................................................................................11
Gambar 10 Fusarium Sp........................................................................................11
Gambar 11 Trichoderma Sp...................................................................................12
Gambar 12 Scedosporium Sp.................................................................................13
Gambar 13 Alternaria Sp.......................................................................................13
Gambar 14 Histoplasma capsulatum.....................................................................14
Gambar 15 Blastomyces dermatidis.......................................................................15
Gambar 16 Pneumocystis jirovecii........................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Gambar 1 Hifa
3
4
Kingdom Fungi
:
Filum: Ascomycota
Subfilum Saccharomycotina
:
Kelas: Saccharomycetes
Gambar 2 Candida albicans
Ordo: Saccharomycetales
Famili: Saccharomycetacea
e
Genus: Candida
Spesies: C. albicans
Jamur Candida albicans ini pada umumnya memang berada
pada tubuh manusia, yaitu pada saluran pencernaan, mulut, vagina,
rektum, dan bagian tubuh lain yang bersuhu hangat. Jika dalam
batas wajar, jamur ini tidak akan membahayakan, namun jika
pertumbuhannya tidak terkendali akan berakibat infeksi pada tubuh
seperti terjadinya keputihan pada wanita, saluran pencernaan seperti
sindrom kebocoran usus, dan infeksi lain. Jamur ini bisa dalam
bentuk uniseluler maupun multiseluler.
Cara jamur ini menginfeksi adalah dengan pertumbuhannya
yang tidak ke alam aliran darah. wajar lalu Candida akan
6
7
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Saccharomycetes
Order: Saccharomycetales
Gambar 3 Candida tropicalis
Family: Debaryomycetaceae
Genus: Candida
Species: C. tropicalis
Jamur Candida tropicalis ini mirip dengan Candida
albicans karena masuk ke dalam jenis yang sama, yaitu Candida.
Namun, berbeda pada turunan keluarganya.
b. Yeast
1) Rhodotorula Sp
Kingdom Fungi
:
Division: Basidiomycota
Class: Microbotryomycetes
Order: Sporidiobolales
Genus: Rhodotorula
Yeast atau ragi ini pada habitat asli berada di permukaan
buah dan merupakan uniseluler. Salah satu jenis Rhodotorula,
Rhodotorula glutinis dapat menjadi kontaminan produk pangan,
seperti keju, buah, jus buah, dan olahan daging. Rhodotorula
glutinis juga memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat
dibanding Rhodotorula mucilaginosa.
Pertumbuhan dapat dipengaruhi dengan modifikasi suhu
dan konsentrasi NaCl. Beberapa sering tumbuh dan menimbulkan
bintik – bintik merah atau merah muda pada daging dan sauerkraut.
2) Malassezia Sp
Kingdom Fungi
:
Division: Basidiomycota
Class: Exobasidiomycetes
Family: Malasseziaceae
Genus: Malassezia
Jamur Malassezia ini dapat ditemukan di permukaan kulit
pada hewan dan manusia, termasuk uniseluler. Salah satu
contohnya adalah Malassezia furfur adalah spesies tunggal yang
menyebabkan penyakit Pityriasis versicolor (Panu). Jamur ini
menyerang stratum korneum dari epidermis kulit biasanya diderita
oleh seseorang yang sudah mulai banyak beraktifitas dan
mengeluarkan keringat.
c. Aspergillus
1) Aspergillus flavus
Kingdom: Fungi
9
Division: Ascomycota
Class: Eurotiomycetes
Order: Eurotiales
Family: Trichocomaceae
Genus: Aspergillus
Species: A. flavus
Jamur ini sebagian besar ditemukan di tanah sebagai
saprofit, tetapi memiliki kisaran inang yang luas sebagai patogen
oportunistik dan termasuk multiseluler.
Jamur ini dapat mengakibatkan aflatoksikosis dan/atau
kanker hati pada hewan ternak dan manusia, yang terjadi baik
melalui konsumsi produk terkontaminasi maupun melalui
pertumbuhan invasif. Jamur ini mampu memproduksi senyawa
karsinogenik turunan poliketon dan metabolit sekunder penyebab
mutasi yaitu aflatoksin.
Pada manusia, orang dengan sistem imunitas yang lemah,
dengan penyakit pada paru-paru, atau memiliki riwayat alergi
mungkin terkena infeksi pada paru-paru atau saluran
pernapasannya setelah menghirup spora jamur ini.
2) Aspergillus fumigatus
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Eurotiomycetes
Order: Eurotiales
Gambar 7 Aspergillus fumigatus
Family: Trichocomaceae
Genus: Aspergillus
10
Species: A. fumigatus
Jamur ini banyak ditemukan di seluruh lingkungan,
termasuk di tanah, materi tanaman, dan debu. Jamur ini juga dapat
menghasilkan spora di udara yang disebut konidia. Termasuk ke
dalam multiseluler.
Aspergillosis bronkopulmonalis alergi, yaitu kondisi ini
merupakan reaksi alergi terhadap spora Aspergillus. Reaksi ini
dapat menyebabkan kerusakan pada saluran udara dan paru-paru.
Ini sering ditemukan pada orang yang memiliki kondisi seperti
asma dan cystic fibrosis. Jamur menginfeksi dengan spora yang
tanpa sengaja masuk dalam tubuh melewati saluran pernapasan dan
sampai ke paru-paru.
d. Mucormycetes
1) Rhizomucor Sp
Kingdom: Fungi
Division: Zygomycota
Class: Zygomycetes
Order: Mucorales
Gambar 8 Rhizomucor Sp
Family: Mucoraceae
Genus: Rhizomucor
Jamur ini dapat ditemukan di tumpukan kompos dan
termasuk multiseluler, seperti R. pusillus. Menyebabkan nekrosis
jaringan yang terinfeksi dan invasi saraf, ini penyakit yang sangat
langka yang sering ditemukan di paru-paru pasien dengan sistem
kekebalan yang lemah dan sering dapat mengakibatkan hasil yang
fatal. Ini terjadi pada pasien dengan keganasan hematologis dan
diabetes mellitus serta leukemia. R. pusillus dapat menyebabkan
infeksi pada hewan non-manusia juga. Pada hewan, jamur
ditemukan di ginjal dan dapat menyebabkan aborsi mucormyotic.
11
Kingdom Fungi
:
Divisi: Zygomycota
Kelas: Mucoromycotina
Ordo: Mucorales
Genus: Rhizopus
Jamur ini multiseluler dan dapat ditemukan di berbagai
substrat organik, termasuk buah dan sayuran matang, jeli, sirup,
kulit, roti, kacang tanah, dan tembakau. Beberapa spesies Rhizopus
adalah agen oportunistik dari zigomikosis manusia (infeksi jamur)
dan bisa berakibat fatal. Infeksi Rhizopus juga bisa menjadi
komplikasi ketoasidosis diabetik. Berbagai jenis, termasuk R.
stolonifer, dapat menyebabkan busuk lunak pada ubi jalar
dan narsis.
Sporangiofor muncul di antara rizoid khas yang mirip akar.
Dalam reproduksi seksual, zigospora gelap diproduksi pada titik di
mana dua miselium yang kompatibel melebur. Setelah
berkecambah, zigospora menghasilkan koloni yang secara genetis
berbeda dari induk-induknya.
e. Hyaline
1) Fusarium Sp
Kingdom: Fungi
12
Subkingdom Dikarya
:
Filum: Ascomycota
Subfilum: Pezizomycotina
Kelas: Sordariomycetes
Ordo: Hypocreales
Famili: Nectriaceae
Genus: Fusarium
Jamur ini dapat ditemukan di tanaman dan tanah dan
termasuk uniselular serta multiseluler. Beberapa
spesies Fusarium merupakan patogen pada tanaman yang dapat
menyebabkan penyakit hawar yang menyerang gandum di berbagai
belahan Eropa, Amerika, dan Asia hingga menjadi epidemik dan
mengakibatkan kerugian akibat kegagalan panen. Penyakit yang
disebabkan oleh Fusarium ini umumnya disebut sebagai Fusarium
head blight (FHB) atau scab dan dipengaruhi oleh kelembaban
udara yang berlebihan pada musim tertentu.
Fusarium dapat menginfeksi manusia dan hewan secara
aerosol (melalui udara) apabila inang menghirup konidia dari
cendawan patogen tersebut. Cara lain penyebaran cendawan ini
adalah melalui infeksi nosokomial dari pembuangan limbah air
atau tanaman di rumah sakit maupun melalui membran
mukosa manusia. Spesies yang umum menyerang manusia
adalah F. solani, F. oxysporum, dan F. moniliforme yang
menyebabkan infeksi invasif dan superfisial pada manusia.
2) Trichoderma Sp
Kingdom Fungi
:
13
Divisi: Ascomycota
Subdivisi Pezizomycotina
:
Kelas: Sordariomycetes
Ordo: Hypocreales
Famili: Hypocreaceae
Genus: Trichoderma
Jamur ini banyak ditemukan di tanah hutan maupun tanah
pertanian atau pada substrat berkayu (uniseluler dan multiseluler).
Jamur Trichoderma sp. dapat menjadi hiperparasit pada beberapa
jenis jamur penyebab penyakit tanaman, pertumbuhannya sangat
cepat dan tidak menjadi penyakit untuk tanaman tingkat tinggi.
Mekanisme antagonis yang dilakukan adalah berupa persaingan
hidup, parasitisme, antibiosis dan lisis.
f. Mold
1) Scedosporium Sp
Kingdom Fungi
:
Division: Ascomycota
Class: Sordariomycetes
Order: Microascales
Family: Microascaceae
Gambar 12 Scedosporium Sp
Genus: Scedosporium
Jamur ini merupakan uniseluler atau multiseluler dan
ditemukan dalam air yang stagnan dan tercemar, telah terlibat
dalam infeksi pasien pneumonia yang immunocompromised dan
14
Kingdom Fungi
:
Division: Ascomycota
Class: Dothideomycetes
Gambar 13 Alternaria Sp
Order: Pleosporales
Family: Pleosporaceae
Genus: Alternaria
Jamur ini uniseluler ke multiseluler dan ditemukan bisa di
mana saja. Mereka dengan mudah menyebabkan infeksi
oportunistik pada orang dengan gangguan kekebalan seperti pasien
AIDS. Setidaknya 20% pembusukan pertanian disebabkan oleh
spesies Alternaria; sebagian besar kerugian parah dapat mencapai
hingga 80% dari hasil. Banyak gangguan kesehatan manusia dapat
disebabkan oleh jamur ini, yang tumbuh pada kulit dan selaput
lendir, termasuk pada bola mata dan di dalam saluran pernapasan.
h. Dimorphic
1) Histoplasma capsulatum
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Ascomycetes
Order: Onygenales
Gambar 14 Histoplasma capsulatum
Family: Ajellomycetaceae
Genus: Histoplasma
15
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Eurotiomycetes
Order: Onygenales
Family: Ajellomycetaceae
Species: B. dermatitidis
Jamur ini berganti dari multiseluler ke uniseluler ketika
berganti host dan dapat ditemukan di area dengan aliran air seperti
danau dan sungai. Blastomyces dermatitidis adalah agen penyebab
blastomycosis, penyakit yang berpotensi sangat serius yang
biasanya dimulai dengan infeksi mirip-pneumonia yang halus yang
mungkin berkembang, setelah 1–6 bulan, ke fase penyebaran yang
menyebabkan lesi terbentuk di lapisan kapiler di seluruh tubuh ,
terutama kulit, organ dalam, sistem saraf pusat dan sumsum tulang.
j. Pneumocystis jirovecii
16
Kingdom Fungi
:
Division: Ascomycota
Class: Pneumocystidomycetes
Order: Pneumocystidales
Family: Pneumocystidaceae
Genus: Pneumocystis
4.1 Simpulan
Simpulan dari penyusunan makalah ini adalah ternyata banyak
jenis-jenis jamur yang patogen atau berpotensi besar menimbulkan
penyakit atau infeksi pada hewan, tumbuhan, dan manusia. Seperti contoh
jenis Candida yang banyak sekali macam-macam jamur dengan berbeda
spesies, tapi tetao satu genus. Organisme dapat terinfeksi oleh jamur yang
patogen tersebut ketika memiliki imunitas yang kurang di tubuhnya
sehingga hal itu menjadi kesempatan untuk lebih mudah jamur masuk ke
dalam tubuh.
4.2 Saran
Saran dari penulis dari penyusunan makalah ini adalah mencari
tahu lebih banyak lagi mengenai jamu-jamur yang patogen tersebut agar
tahu apa saja penyakit yang bisa disebabkan olehnya dan semua orang
dapat menghindarinya agar tidak terinfeksi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Ida dan Sarah Dewi Fakhrudin. Isolasi dan Identifikasi Jamur Patogen
Pada Air Sumur dan Air Sungai Di Pemukiman Warga Desa
Karangwangi, Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Biodjati, 1(1), 2.
Pfaller, Michael A.. Application of Culture-Independent Rapid Diagnostic Tests
in the Management of Invasive Candidiasis and Cryptococcosis.
Journal of Fungi, 1, 218.
https://biologydictionary.net/fungi/
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/
https://www.healthline.com/health/aspergillus-fumigatus
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
https://sergabblog.wordpress.com/
https://www.klikdokter.com/penyakit/aspergilosis
https://wiki.bugwood.org/Aspergillus_flavus
https://wikipedia.com
18