Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

PENGAMATAN MIKROBA HIDUP DENGAN TEKNIK


LEKAPAN BASAH DAN TETES GANTUNG

Fifi Aleyda Jabbar1*


1
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara, Indonesia
*E-mail: fifialba26@gmail.com

A. Pendahuluan Air kolam adalah air yang digunakan


sebagai media untuk budidaya ikan
Mikrobiologi adalah ilmu yang
merupakan faktor utama dalam menentukan
mempelajari organisme (makhluk hidup)
perkembang biakan ikan. Adapun factor-
kecil yang tidak dapat dilihat secara kasat
faktor yang dapat menentukan kualitas air
mata, hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
kolam ikan antara lain : Keasaman atau
Organisme kecil itu disebut dengan
kebasaan air, kekeruhan yang dapat
mikroorganisme, mikroorganisme atau jasad
menimbulkan warna dalam air, suhu air,
renik. Dalam ilmu mikrobiologi terdapat
Kandungan oksigen, dan Kandungan garam.
kelompok mikroorganisme yaitu bakteri,
Dalam hal keasaman atau kebasaan air hal
jamur, alga, protozoa dan virus.
yang sangat mempengaruhi adalah adanya
Mikroorganisme diketahui sangat beraneka
kuantitas hydrogen yang terdapat dalam air
ragam, dan ditemukan pada hampir semua
kolam. Sedangkan dalam hal kekeruhan air
tempat di bumi ini. Penelitian yang dilakukan
yang dapat menimbulkan warna ditentukan
para ahli mikrobiologi menghasilkan berbagai
oleh: keadaan tanah dan lumpur kolam, jasad
aspek penting yang menentukan
renik yang merupakan hewan yang mati dan
berkembangnya mikrobiologi sebagai ilmu
plankton, serta jamur yang dapat
dasar dan terapan. Kemajuan pengetahuan
mempengaruhi warna air. Pada faktor yang
dalam bidang molekuler, rekayasa genetika
mempengaruhi suhu air disebabkan oleh
dan bioteknologi tidak terlepas dari peran
musim, ketinggian dari permukaan laut,
mikrobiologi (Sa’diyah, dkk. 2021).
waktu panas dan hujan dalam satu hari, angin
Mikroba terdapat hampir disemua tempat
dan awan, kedalaman air. Untuk Kandungan
mulai dari udara, tanah, dan air. Menurut
oksigen di dalam air harus mencukupi.
Agustinus (2010), didalam air terdapat
Sedangkan untuk kandungan garam
berbagai jenis komponen yang terdiri dari
diperlukan untuk menetralkan zat amonia dan
fitoplankton, bakteri, agregrat hidup, bahan
nitrat (Rochyani, 2018).
organik, dan pemakan bakteri.Fitoplankton
Air rendaman Jerami diperoleh dari air
adalah komponen autotrof plankton. Autotrof
yang telah direndamkan Jerami selama
adalah organisme yang mampu
berhari-hari. Menurut Ariani & Widana
menyediakan/mensintesis makanan sendiri
(2016), jerami berasal dari limbah tanaman
yang merubah bahan organik dari bahan
padi. Selama ini jerami hanya dikenal dapat
anorganik dengan bantan energi seperti
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan
matahari dan zat kimia.Sedangkan bakteri
pupuk, padahal jerami juga dapat menjadi zat
adalah mikroorganisme bersel satu dan
atraktan yang menghasilkan senyawa-
merupakan mahkluk hidup dengan populasi
senyawa karbon dioksida (CO2 ), gas amonia,
terbanyak di bumi.
dan octenol.

Jurnal Praktikum Mikrobiologi © Jabbar | 1


JURNAL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini Tabel 1. Mikroba Dalam Sampel Air Kolam.
adalah untuk mengidentifikasi jenis mikroba Jenis
Gambar Mikroba
yang hidup di alam sekitar, khususnya dalam Mikroba
air kolam dan air rendaman jerami.

B. Metode Penelitian
Pengamatan ini dilakukan pada hari Rabu,
tanggal 25 Mei 2022. Sampel komponen dari
alam yang digunakan berupa air kolam dan air Euglena sp.
jerami. Selanjutnya eksperimen dan
pengambilan data dilakukan di Laboratorium
Pengembangan Pendidikan Biologi,
Universitas Halu Oleo, Kendari.
Pengamatan ini merupakan penelitian
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang Klasifikasi :
menggunakan metode eksperimen Kingdom : Animalia
laboratorium dengan cara mengamati jenis Phylum : Euglenozoa
mikroba yang ditemukan dalam sampel air Classis : Euglenoidea
kolam dan air rendaman jerami. Metode Ordo : Euglenida
Penelitian yang digunakan terdiri atas 2 cara Familia : Euglenidae
yaitu lekapan basah dan tetes gantung. Genus : Euglena
Sampel air kolam yang berwarna hijau Species : Euglena sp.
diamati menggunakan cara lekapan basah.
Langkah-langkah lekapan basah, yaitu (1) Berdasarkan hasil praktikum yang telah
Meletakkan setetes suspense biakan ditengah- dilakukan, didapatkan hasil bahwa didalam
tengah kaca obyek; (2) Pinggiri keempat sisi sampel air kolam yang diamati di bawah
kaca tutup dengan vaselin; (3) Letakkan kaca mikroskop terdapat mikroorganisme berupa
penutup keatas tetesan suspense; (4) Pastikan Euglena sp. Menurut Effendi (2003), Euglena
lekapan basah tersegel dengan baik; (5) amati memiliki ciri-ciri berwarna hijau karena
preparat menggunakan mikroskop. mengandung klorofil.sel berbentuk oval
Sedangkan untuk sampel air jerami memanjang.di salah satu ujungnya terdapat
menggunakan cara tetes gantung. Langkah- mulut sel.dari mulutnya muncul satu flagela
langkah cara tetes gantung, yakni (1) Pinggiri (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak.
keempat sisi kaca tutup dengan vaselin; (2) Euglena sp. merupakan organisme bersel
Letakkan setetes air rendaman jerami tunggal dengan susunan sel eukariota yang
ditengah-tengah kaca penutup; (3) Balikkan termasuk ke dalam Divisi Euglenophyta. Pada
kaca objek cekung keatas kaca penutup; (4) dasarnya euglena memiliki dua buah flagel
Pastikan preparat tetes gantung yang telah tipe cambuk berjumbai, dengan tonjolan
disiapkan tersegel dengan baik; (5) Amati lateral yang berupa bulu yang terletak pada
preparat menggunakan mikroskop. satu barisan sepanjang flagel. Ciri khas
Euglena sp. yaitu dapat bergerak dengan
C. Hasil dan Pembahasan cepat. Euglena sp. memiliki tipe klorofil a, b,
Hasil pengamatan mikroba pada sampel air dan karoten sel tidak dibungkus oleh dinding
kolam dengan metode lekapan basah di selulosa, melainkan oleh perikel berprotein,
Laboratorium Pengembangan Pendidikan yang berada didalam plasmalemma (Kasrina,
Biologi mendapatkan hasil sebagai berikut. dkk. 2012).

Jurnal Praktikum Mikrobiologi © Jabbar | 2


JURNAL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor Berdasarkan hasil praktikum yang telah
sebagai alat gerak, satu panjang dan satu dilakukan, didapatkan hasil bahwa jenis
pendek. Untuk reproduksi Euglena mikroba yang terdapat pada air rendaman
berkembang biak secara vegetatif, yaitu jerami adalah Paramecium sp. Menurut
dengan pembelahan biner secara membujur. Mirna (2013), Paramecium memiliki tubuh
Pembelahan ini dimulai dengan yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh
membelahnya nukleus menjadi dua. cilia atau rambut getar, mempunyai satu
Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta makronukleus dan satu atau beberapa
selaput sel juga terbagi menjadi dua. mikronukleus. Paramecium memiliki tubuh
Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru. yang ditutupi oleh cilia.
Sistem sirkulasi euglena mengambil zat Paramecium bereproduksi secara vegetatif
organik yang terlarut di sekitarnya. dengan pembelahan melintang, makronukleus
Pengambilan zat organik dilakukan dengan membelah secara amitosis sedangkan
cara absorbsi melalui membran sel. mikronukleus secara mitosis. Paramecium
Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan memiliki tubuh streamline yang dapat
secara enzimatis di dalam sitoplasma digunakan untuk berenang. Laju renang
(Ferdian, 2012). dibantu oleh silia yang menutupi permukaan
tubuh. Paramecium bergerak dengan
Hasil pengamatan mikroba pada sampel air
kecepatan 1500 µ/detik atau lebih. Selama
rendaman jerami dengan metode tetes
bergerak, silia membuat gerakan yang
gantung di Laboratorium Pengembangan
simultan dari anterior ke posterior, disebut
Pendidikan Biologi mendapatkan hasil
ritme metakronal (Pirzan, 2008)
sebagai berikut.
Menurut Absharina, dkk. (2015), protozoa
Tabel 2. Mikroba Dalam Sampel Air Rendaman Jerami. jenis Paramecium sp. tidak begitu banyak
Gambar Mikroba Jenis Mikroba ditemukan pada air rendaman jerami. Hal
tersebut disebabkan oleh rendahnya
konsentrasi air rendaman jerami. Hasil
tersebut mengindikasikan bahwa semakin
pekat konsentrasi media rendaman maka
semakin banyak jumlah protozoa yang
Paramecium sp. terkandung di dalamnya. Hal ini juga sejalan
dengan pendapat Hidayat & Istiadah (2011)
yang menyatakan bahwa habitat alami
Paramecium adalah air tawar. Paramecium
sp. mengambil air dari hipotonik lingkungan
melalui osmosis dan menggunakan kandung
kemih seperti kontraktil vakuola untuk
Klasifikasi : mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial
Kingdom : Animalia dan mengusir berkala melalui membran
Phylum : Protozoa plasma oleh kontraksi sekitarnya,sitoplasma.
Classis : Ciliata Paramecium terdistribusi diseluruh dunia,
Ordo : Hymenostomatida baik itu di air tawar, air kolam, aliran air,
Familia : Paramecidae sungai, danau, sawah.
Genus : Paramecium
Species : Paramecium sp.

Jurnal Praktikum Mikrobiologi © Jabbar | 3


JURNAL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
D. Kesimpulan Mengolah Data Statistik Penelitian.
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas Jakarta : Penerbit MediaKita.
dapat saya simpulkan bahwa jenis mikroba Kasrina., Irawati, S., Jayanti, W.E. 2012.
yang terdapat pada air kolam adalah Euglena RAGAM JENIS MIKROALGA DI
sp. dan jenis mikroba yang terdapat pada AIR RAWA KELURAHAN
rendaman air jerami adalah Paramecium sp. BENTIRING PERMAI KOTA
Kedua jenis mikroba ini memiliki perbedaan, BENGKULU SEBAGAI
yaitu pada Euglena memiliki flagela sebagai
ALTERNATIF SUMBER BELAJAR
alat gerak, sedangkan pada Paramecium
BIOLOGI SMA. Jurnal Exacta. Vol.
memiliki cilia sebagai alat gerak.
10 (1).
Referensi Mirna. 2013. Performance of Ship Asistance
Program for Fisheries. Jurnal
Absharina, D., Rahadian, R., Hadi, M. 2015. Ekonomi Pembangunan. Vol. 14 (2) :
Pengaruh Rendaman Eceng Gondok 180-191.
(Eichhornia crassipes [Mart.] Solms) Pirzan A.R., P.R. Pong-Masak. 2008.
Terhadap Daya Predasi Mesocyclop Hubungan Keragaman Fitoplankton
jakartensis Alekseev. Jurnal Biologi. dengan Kualitas Air di Pulau
Vol. 4 (1) : 85-92. Bahuluang, Kabupaten Takalar,
Agustinus, F. 2010. Kelimpahan dan Sulawesi Selatan. BIODIVERSITAS.
keragaman jenis bakteri dalam air dan Vol. 9 (3) : 217-221.
parameter imunitas ikan nila merah Rochyani, N. 2018. ANALISIS
yang dipelihara dalam sistem bioflok KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
dengan kepadatan ikan yang berbeda AIR DAN KOLAM DALAM
(25 ekor/m3 , 50 ekor/m3 , dan 100 MENDUKUNG BUDIDAYA IKAN.
ekor/m3). Jurnal Akuakultur Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan
Indonesia. Vol. 9 (2) : 157-167. Budidaya Perairan. Vol. 13 (1).
Ariani, P.L., Widana, I.N.S. 2016. Sa'diyah, A., Latumahina, F.S., Anita.,
PENGARUH AIR RENDAMAN Sutrisno., Birahy, D.C., Yusal, M.S.,
JERAMI PADA OVITRAP Khairina, A., Raningsih, N.M.,
TERHADAP JUMLAH TELUR Jumiarni, D., Awwanah, M., Meylani,
NYAMUK DEMAM BERDARAH V., Purwanti, E.W., Sari, N.I.P.,
(Aedes sp) YANG Meiyasa, F. 2021. Dasar-Dasar
TERPERANGKAP. Jurnal MIKROBIOLOGI dan Penerapannya.
EMASAINS. Vol. 5 (1). Bandung : Penerbit Widina Bhakti
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Persada.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Ferdian, F., I. Maulina, Roshidah. 2012.
Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) Konsumsi di
Kecamatan Losarang Kabupaten
Indramayu. Jurnal Perikanan dan
Kelautan. Vol. 3 (4) : 93- 98.
Hidayat, T., Istiadah, N. 2011. Panduan
Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk

Jurnal Praktikum Mikrobiologi © Jabbar | 4

Anda mungkin juga menyukai