Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOLOGI MEDIK

“Sel Tumbuhan (Daun & Batang Bayam)”

Dosen Pengampu:
Emilda Sari,S.Pd,M.Si
Parlindungan Nasution, S.Tr, TLM
Amalia Selviani, S,Tr, TLM
Disusun Oleh :
Dinda Aridha Fitri Hutabarat
191071010

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI


LABORATORIUM MEDIK POLTEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN PONTIANAK
2020
PRAKTIKUM 5
Hari/Tanggal Kamis/26 November 2020
Judul Sel Tumbuhan Daun Dan Batang Bayam
Tujuan Mengamati struktur sel-sel epidermis pada tumbuhan
Dasar Teori Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler.
Bagian sel ada yang disebut sentral yaitu nukleus, dan
dikelilingi oleh sitoplasma yang dibatasi oleh membran inti
dan bats terluar dilapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus
yaitu membran plasma (Hart, 1972).
Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan
bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga
merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung
reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini
muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan
kesatuan fungsional kehidupan (Schultze, 1874).
Sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo
Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan struktur
tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo
Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang
pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui
mikroskop. Pada pertengahan abad, Robert Hooke, seorang
kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan
tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut
struktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu cellulae
(yang berarti ruang kecil) (Fita Kurniasari, 2011).
Pada akhir tahun 1600-an Antony Van Leeuwenhoek,
seorang penjaga toko bangsa Belanda, dan terampil
menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk
melihat dan mengamati berbagai macam protista,
spermatozoa, bakteri dan organisme kecil yang tidak dapat
dilihat lagi 2 abad kemudian (Fita Kurniasari, 2011).
Tahun 1820-an, peningkatan pada desain lensa terjadi dan
membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert
Brown seorang ahli botani, mengamati adanya titik buran
yang selalu ada pada sel telur. Sel polen atau serbuk sari
dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Dia menyebut
titik tersebut sebagai nukleus. Pada tahun 1838 Matthias
Schleiden, juga seorang ahli botani berpendapat bahwa
nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya.
Berdasarkan hasil penalitiannya, Schleiden menyimpulkan
bahwa masing-masing sel tumbuhan mengarah ke suatu
kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya
sendiri dan yang lain sebagai integral tanaman. Pada tahun
1939, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasrakan
hasil penelitiannya selama bertahun-tahun terhadap struktur
dan pertumbuhan jaringan hewan mengemukakan bahwa
hewan sama seperti tanaman, terdiri atas sel dan produk-
produk sel. Dan bahwa walaupun sel adalah bagian dari
organisme, mereka pada tingkat tertentu adalah kehidupan
tersendiri. Satu abad kemudian Rudolfrang Virchow,
seorang ahli fisiologi, melaporkan hasil penelitiannya
mengenai pertumbuhan dan reproduksi sel bahwa sel
membelah menjadi dua sel. Setiap sel berasal dari sel yang
sudah ada. Analisis mikroskop (hasil penelitian pada
pertengahan abad 19) membuktikan bahwa sel adalah unit
terkecil kehidupan dan bahwa kehidupan yang berlangsung
terus-menerus berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel
tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel (Fita
Kurniasari, 2011).
Ukuran sel pada umumnya mikroskopis, namun kita masih
bias menganalisis bentuk-bentuk sel menggunakan
mikroskop. Berikut adalah bentuk-bentuk sel beserta
contohnya menurut penjelasan Anonymous (2009):
- Pipih, contohnya sel epitel.
- Panjang, contohnya sel saraf atau neuron.
- Bikonkaf, contohnya sel eritrosit.
- Bentuk sel yang tetap, contohnya spermatozoa.
- Bentuk sel yang berubah-ubah, contohnya
amoeba
Alat  Mikroskop
 Pisau/Cutter/Silet (Yg Baru)
 Objeck Glass
 Cover Glass
 Pinset
 Jarum Pentul
 Pipet Tetes
Bahan  Aquaest
 Larutan Yodium/Methilen Blue
 Kertas Tissue
 Sampel Tumbuhan Segar:
Daun & Batang Pohon Bayam
Cara Pembuatan Bahan  Larutan Yodium

Diketahui : Mr Iodine = 253.81 gr/mol


Rumus :
N = (gr x n ) / (MrxV)
0.1 = (gr x 2 ) / (253.81 x 1L )
gr = ( 253.81 x 0.1N )/2
gr = 12.69 gram
Jadi Iodine yang diperlukan 12.69 gram.

Langkah - langkah membuat larutan Iodine/Iodium 0.1N


( 0.05 M) :
1. Timbang Iodine sebanyak 12.69 gram + KI 18 gram,
masukkan dalam gelas beker 250 ml.
2. Tambah aquadest 150 ml. Aduk hingga larut
sempurna. Jika masih susah larut bisa ditambahkan
KI lagi.
3. Setelah larut sempurna, masukkan larutan iodine ke
dalam labu takar 1000 ml, tambahkan aquadest
sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
4. Segera pindahkan ke dalam botol reagen gelap dan
beri label.

 Larutan Methylen Blue


1. Timbang secara seksama 100 mg Metilen Blue
serbuk.
2. Larutkan bahan tersebut ke dalam Beaker Glass
yang audah terisi 100 ml aquades.
3. Panaskan larutan pada suhu sekitar 60-70 °C, sambil
diaduk perlahan agar bahan serbuknya larut
seluruhnya.

Simpan Larutan indikator dalam botol reagen coklat untuk


menambah tingkat keawetannya
Cara Kerja 1. Patahkan batang pohon hati-hati supaya bagian kulit
batang, pada ujungnya bisa terlepas sebagai lapisan
tipis.
2. Latakkan bagian tipis sel epidermis batang tersebut
(dengan bantuan jarum) ke atas objeck glass dengan
perlahan-lahan. Tambahkan satu tetes aquadest, lalu
tutup dengan cover.
3. Amati di bawah mikroskop, dengan teliti &
seksama.
4. Gambar struktur sel tumbuhan yang tampak pada
mikroskop.
5. Beri pewarna setetes larutan yodium/methilen blue
di tepi cover glass, buang kelebihannya dengan
kertas tissue.
6. Gambar bagian atau struktur sel dan organella yang
tampak pada mikroskop

Hasil Pengamatan  Batang Bayam


 Daun Bayam

Pembahasan Pada helaian daun bayam kami mengamati dengan


perbesaran 4 x 10 atau 40 kali perbesaran. Dalam daun
bayam terdapat inti sel yang berada ditengah, sitoplasma,
ruang antar sel, dan dinding sel. Bentuk sel pada daun
bayam yaitu tidak beraturan. Pada sel ini terlihat bahwa
terdapat ruang antar sel yang berungsi sebagai tempat
pertukaran gas. Kemudian fungsinya dapat dilengkapi dari
sumber tertulis bukan dari pengamatan yaitu sebagai
berikut:
1. Membran sel ( membrane plasma), terdapat pada
bagian terluar dari sel dan mempunyai fungsi
mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
2. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran
sel, terbuat dari selulosa dan mempunyai fungsi
memberi kekuatan dan perlindungan bagi
sel.                                    
3. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi
ruang  dalam sel dan berrfungsi sebagai tempat
belangsungnya metabolisme sel.
4. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang
berlapis membran, di dalamnya berisi cairan dan
mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan makanan dan sisa metabolisme.
5. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan
sumber energi, sudah barang tentu mempunyai
fungsi yang sangat penting yaitu menghasilkan
energi melalui proses respirasi sel (reaksi antara
makanan dengan oksigen dan menghasilkan energi).
6. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil
yang terdapat di sitoplasma atau menempel di
permukaan retikulum endoplasma kasar dan
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
7. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti
saluran. Pada Retikulum
8. Endoplasma permukaan kasar diselubungi ribosom
sedangkan endoplasma permukaan halus tidak ada
ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzim
yang berfungsi untuk membatu metabolisme protein,
lemak dan karbohidrat.
9. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan
kue panekuk yang mempunyai fungsi untuk
membantu sintesis protein. 9. Lisosom, merupakan
kantung kecil dengan membran tunggal dan
berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang
rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asing
yang masuk ke dalam sel.
10. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau
lonjong yang terdapat di tengah atau bagian tepi sel,
di dalamnya terdapat cairan inti  (nukleoplasma),
anak inti (nukleolus) dan selaput inti.
Nucleus  berfungsi sebagai pusat pengendali
kegiatan sel.
11. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk,
dan fungsi yang terbagi menjadi Lekoplas (plastida
berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan
makanan),terdiri dari:
- Amiloplas (untuk menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan
lemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan
protein).
- Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini
berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
- Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen,
misalnya: Karotin (kuning) Fikodanin (biru),
Fikosantin (kuning), Fikoeritrin (merah).
12. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan
mengapung di sitoplasma Sentriol dalam sentrosom
berperan dalam pembelahan sel.

Struktur primer batang dikotil


1. Epidermis ; merupakan jaringan berbentuk sel pipih
yang berfungsi melindungi jaringan di dalamnya.
2. Korteks ; jaringan yang terletak di bawah epidermis,
berfungsi menyimpan cadangan makanan.
3. Stele atau silinder pusat ; merupakan bagian
terdalam dari batang.
4. Xilem. Fungsinya adalah mengangkut air dan
mineral.
5. Floem ; berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis
dari daun ke bagian lain tumbuhan.
6. Kambium vaskular ; terletak di antara jaringan xilem
dan floem. Pembelahan ke luar akan membentuk
floem sekunder, sedangkan ke arah dalam akan
membentuk xilem sekunder
Kesimpulan Secara keseluruhan suatu sel tumbuhanumumnya memiliki
komponen-komponen pembentuk yang sama yaitu
dindingsel, nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom,
membrane sel, vakuola, plastid,sentrosom, badan golgi,
reticulum endoplasma, dan sentrosom. Struktur batang
bayam dari luar ke dalam yang terlihat dalam pengamatan
yaitu epidermis, korteks, floem, kambium, xilem. sedangkan
struktur batang dikotil pembanding epidermis, korteks,
floem, kambium, xilem, silinder pusat. Kambium pada
batang dikotil berperan dalam perbesaran diamter batang
dan pertumbuhan ke arah luar membentuk floem ke arah
dalam membentuk xilem. Tipe kolateral pada batang dikotil
yaitu kolateral terbuka karena di antara xilem dan floem
terdapat kambium
Daftar Pustaka  http://wongbiologiganteng.blogspot.com/2014/03
/laporan-praktikum-batang-dikotil.html
 https://www.academia.edu/8913263/LAPORAN_
PRAKTIKUM_SEL_TUMBUHAN
 http://ilmusahabat660.blogspot.com/2015/12/sel-
tumbuhan-laporan-praktikum-biologi.html
 https://www.academia.edu/4524192/LAPORAN_
PRAKTIKUM_BIOLOGI_Sel_Tumbuhan_Oleh

Praktikan Dosen Nilai

Dinda Aridha F.H


191071010

Anda mungkin juga menyukai