Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INSTRUMEN

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

DISUSUN OLEH:
Anisa Nurhidayanti
Dinda Aridha Fitri Hutabarat
Intan Lovianti Silalahi
Nur Hidayah
Rismawati Selvia Taturu
Safhira Fitry Vandany
Setya Cahyaningrum

PRODI D-IV ANALIS KESEHATAN


POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan yang berjudul
“Pengenalan Alat Laboratorium”.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan agar kita dapat mengetahui mengenai
nama,fungsi dan macam-macam alat laboratorium.
Sehubungan dengan hal tersebut,kami dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dosen Mata Kuliah Instrumen Bapak Slamet S.Si,M.kes yang telah
senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu-persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam menyusun laporan percobaan ini, kami sangat menyadari banyaknya kekurangan
yang terdapat di dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik lagi dan bisa bermanfaat
untuk orang banyak.
Pontianak,30 September 2019

Kelompok 3

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumus Masalah ................................................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
A. Spatula ............................................................................................................................... 3
B. Gelas Arloji ........................................................................................................................ 4
C. Cawan Krus ........................................................................................................................ 5
D. Botol Pereaksi.................................................................................................................... 5
E. Botol Penetes .................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 9

iii
iv
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,


perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005, hal : 30 ). Laboratorium merupakan sarana yang sangat
diperlukan dalam pembelajaran. Di dalam laboratorium terdapat banyak peralatan
yang mendukung praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa. Supaya alat
laboratorium dapat digunakan dalam jangka panjang maka peralatan memerlukan
perawatan secara berkala.

Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang
digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat
tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat
mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )

Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil


yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini
digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja
peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan
praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan
di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat –
alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan
bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan
dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan
lancar. (Anonim, 2012).

1
Alat-alat laboratorium umumnya terdiri dari bahan logam, kayu, dan kaca.
Perawatan alat tersebut dilakukan dengan cara menyimpan alat pada tempat yang
cukup kering dan tidak terkena cahaya matahari. Perawatan alat sebaiknya
dilakukan secara kontinu bergantung pada kondisi ruang penyimpanan. Alat dan
penempatan alat pada posisi yang tepat.

B. Rumus Masalah

a. Apa saja fungsi dari beberapa alat laboratorium ?


b. Bagaimana prinsip kerja dari beberapa alat laboratorium?
c. Bagaimana cara menggunakan beberapa alat laboratorium?

C. Tujuan

d. Mengetahui fungsi dari beberapa alat laboratorium


e. Memahami prinsip kerja alat – alat ringan laboratorium
f. Mengetahui cara menggunakan beberapa alat laboratorium

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil objek. Spatula yang sering digunakan di
laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
 Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil objek
yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
 Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan
kimia padat.
 Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai
sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali
larutan asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut
panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu
panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk
pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang
pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan
sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti
dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung
kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan
air dari sebuat botol cuci.
Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk
membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena
(polietilena) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi

3
sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium, dayung ini dapat
dilekukkan dalam segala bentuk.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
 Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil
obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
 Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan
kimia padat.
 Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai
sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali
larutan asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut
panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu
panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk
pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang
pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan
sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti
dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung
kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan
air dari sebuat botol cuci.

B. Gelas Arloji

Gelas Arloji atau kaca Arloji atau Cawan Arloji atau dalam bahasa Inggrisnya
disebut Watch Glasses merupakan salah satu dari instrumen peralatan gelas laboratorium
yang digunakansebagai tempat menimbang bahan kimia berupa pasta, padatan atau
bubuk. Alat ini terbuat dari kaca atau gelas dengan berbentuk bulat dan cekung kebawah
serta terbuat dari kaca bening yang tembus pandang. . Fungsi gelas arloji atau kaca arloji

4
adalah untuk menimbang bahan-bahan kimia yang bersifat higroskopis, sebagai penutup
saat melakukan pemanasan bahan kimia, dan sebagai wadah untuk mengeringkan suatu
bahan dalam desikator.
Fungsi gelas arloji atau kaca arloji adalah untuk menimbang bahan-bahan kimia
yang bersifat higroskopis, sebagai penutup saat melakukan pemanasan bahan kimia, dan
sebagai wadah untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
Gelas Arloji atau kaca Arloji atau Cawan Arloji atau dalam bahasa Inggrisnya
disebut Watch Glasses merupakan sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari
gelas berbentuk seperti piring namun mempunyai permukaan cekung kedalam dan
terbuat dari kaca bening yang tembus pandang.
Seperti yang disebutkan sebelumnya gelas arloji termasuk sebagai tutup untuk
gelas. Dalam hal ini kaca arloji ditempatkan di atas wadah, yang membuatnya lebih
mudah untuk mengontrol dan mengubah kondisi saturasi uap. Oleh para ahli kimia
digunakan untuk menguapkan cairan dan menutup gelas beaker selama percobaan. Kaca
Arloji juga dapat digunakan untuk menaruh zat padat pada saat ditimbang.

C. Cawan Krus

Alat ini terbuat dari bahan porselin. Alat ini berbentuk seperti lumpeng kecil.
kegunaannya adalah untuk menempatkan endapan yang akan di bakar pada oven.
Biasanya pembakaran pada oven dilakukan sampai pada temperatur 300 derajat celcius,
sehingga krus porselin ini adalah peralatan yang tahan sampai dengan suhu tersebut.

D. Botol Pereaksi

5
Botol reagen (reagent bottle) juga disebut sebagai botol pereaksi karena botol ini
digunakan sebagai wadah pereaksi (reagen) dan menyimpan reagen yang sudah diolah
menjadi baku primer dan sekunder. Sebaiknya botol yang sudah disi dengan reagen diberi
label yang mudah terbaca dengan jelas, yang memuat nama zat dan konsentrasi. Larutan
didalam botol reagen diambil dengan cara dipipet.
Botol reagen dibedakan oleh warnanya menjadi dua, yaitu botol berwarna (gelap)
dan botol transparan, yang mana botol berwarna gelap digunakan untuk zat yang tidak
tahan cahaya, oksidasi, atau lainnya. Tutup botol untuk botol reagen ini juga bermacam-
macam ada yang berbentuk pipih, darat, paruh, dan tetes. Begitu juga dengan volume
masing-masing botol reagen berbeda-beda.
Cara penggunaanya cukup sederhana yang mana reagent yang sudah diolah
dimasukkan kedalan botol ini dengan perlahan, dan sangat penting pemberian label nama
zat dan konsentrasi pada botol untuk memudahkan mengetahui reagent dalam botol ini.
Jika ingin mengambil reagent daribotol ini ambil dengan cara dipipet dan ambil
secukupnya, jangan lupa menutup kembali tutup botol reagent.
Sebaiknya regent yang bersifat asam diletakkan atau disimpan dalam lemari asam,
dan jika ingin mengambil reagent yang bersifat asam pekat dianjrukan diambil dalam
posisi botol reagent tetap didalam lemari asam, ini berguna untuk membuang bau atau
zat2 yang sedang di test, supaya bau atau zat tersebut tidak menyebar diruangan tersebut.

E. Botol Penetes

6
Botol ini mempunyai kapasitas 30-250 ml, dilengkapi dengan tutup yang
mempunyai tempat mengalirkan cairan/meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi
dengan pipet. Digunakan untuk menyimpan cairan indicator, cairan pewarnaan dan
sebagainya. Prinsip kerja dari botol penetes ini adalah untuk menyimpan dan meneteskan
cairan. Saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati – hati jika tidak maka cairan akan
berceceran.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi,


dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda –
beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi
konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda.

8
DAFTAR PUSTAKA
 https://rismaayushy.blogspot.com/2012/11/makalah-pengenalan-alat-alat.
 https://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01/regent-bottlebotol-
pereaksi.html
 http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-krus-porselin-porcellain-crucible.html
 http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-gelas-arloji/

Anda mungkin juga menyukai