Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“PERALATAN LABORATORIUM KATEGIRI I”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium
Dosen : Mufti Hatur Rahmah, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 1
1. Aan aryadi saputra H0321520
2. Julianti H0321519
3. Era Pasira H0321317
4. Nur Ainun H0321353
5. Juniati sb Minanga H0321508

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE, 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis-jenis Alat
B. Mekanisme Alat
BAB III ALAT dan METODE PERCOBAAN
A. Alat yang digunakan
B. Metode Percobaan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Peralatan Laboratorium Kategori I”.
Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat ketuntasan mata kuliah manajemen
laboratorium.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Atas tersusunnya makalah ini, maka kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Ibu Mufti Hatur Rahmah, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pengampu Manajemen
Laboratorium, serta seluruh segenap pihak yang telah membantu hingga makalah ini
terselesaikan.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Majene, 08 Maret 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang
digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat
tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat
mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil
yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini
digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja
peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan
praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan
di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat –
alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan
bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan
dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan
lancar. (Anonim, 2012).
B. Tujuan Percobaan
Tujuan pecobaan peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui dan
menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing alat, prinsip kerja alat, fungsi
alat yang baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak
melakukan kesalahan.
C. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan peralatan di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi
alat yang biasa digunakan pada saat pratikum serta fungsi dari masing – masing
alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis-Jenis Alat
1. Gelas Kimia
2. Labu Erlenmeyer
3. Gelas Ukur
4. Pipet
5. Buret
6. Tabung Reaksi
7. Kaca Arloji
8. Corong
9. Cawan
10. Mortar dan Pastle
11. Spatula
12. Batang Pengaduk
13. Kawat Kasa
14. Kaki Tiga
15. Labu Ukur
16. Termometer
17. Tabung Sentrifuse
18. Penjepit Cawan Krus
19. Pipa U
20. Pipa Kapiler
21. Plat Tetes
22. Rak Tabung reaksi

B. Mekanisme Alat-alat
1. Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat
dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume
larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung
zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.
2. Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan
larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan
yang dititrasi) pada proses filtrasi
3. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari
kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume
larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah
tertentu.
4. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas,
berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet
seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara
tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil (pipet
tetes ).
5. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk
titrasi.
6. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
7. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan
kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
8. Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek
berfungsi untuk menyaring campuran kimia.
9. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan larutan.
10. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk
menghancurkan dan mencampurkan padatan.
11. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless
steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.
12. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia
dalam gelas kimia.
13. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas.
14. Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan.
15. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan
tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
16. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk
mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis
dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit
dan Kelvin. (Anonim, 2012)
17. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun
pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai
tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. ( Anonim,2012)
18. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan
krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan
pada saat pembakaran di atas Bunsen.
19. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U.
pipa U berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan
terdapat gelembung – gelembung gas atau tidak. ( Anonim, 2012
20. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler
berfungsi sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu
senyawa. (Anonim, 2012).
21. Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan
cembung berfungsi untuk menampung objek sampel.
22. Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran
tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
BAB III
ALAT DAN METODE PERCOBAAN

A. Alat yang digunakan


Alat yang digunakan dalam percobaan pengenalan peralatan laboratorium
adalah gelas kimia, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, kaca
arloji, corong, cawan, Mortar dan Pastle, spatula, batang pengaduk, kawat kasa,
kaki tiga, labu ukur, termometer, tabung sentrifuse, penjepit cawan krus, pipa U,
pipa kapiler, plat tetes, dan rak tabung reaksi

B. Metode Percobaan
1. Gelas Kimia
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Simpan larutan didalamnya.
2. Labu Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian
digoyangkan memutar labu erlenmeyernya.
3. Gelas Ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur.
Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan
melihat meniscus ke bawah.
4. Pipet
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan
kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.
5. Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya
dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan
yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau
tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
6. Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi
dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel
yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
7. Kaca Arloji
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue
atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai
tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas
kaca arloji tersebut.
8. Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan
lahan ke dalam mulut corong.
9. Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah
itu panaskan atau uapkan ke dalam oven.
10. Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke
dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu
(pastle).
11. Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan
di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
12. Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu
amati.
13. Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu
diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
14. Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
15. Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan
kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan
zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas
batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan
dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
16. Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan
lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
17. Tabung Sentrifuse
Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke
dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat sentifugase.
18. Penjepit Cawan Krus
Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit
cawan.
19. Pipa U
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan
dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa
U.
20. Pipa Kapiler
Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem
dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya
dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan ke dalam
larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan di bagian bawah pipa
kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa
meleleh. Catat hasilnya.
21. Plat Tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan
tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
22. Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang
yang ada dalam rak tabung reaksi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Gambar Fungsi
Gelas Kimia 1. Untuk mengukur volume yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi
2. Menampung zat kimia
3. Memanaskan cairan
4. Media pemanasan cairan

Labu Erlenmeyer 1.Untuk menyimpan dan


memanaskan larutan
2. Menampung filtrat hasil
pemyaringan
3. Menampung titran (larutan yang
dititrasi) pada proses titrasi

Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan


yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam
jumlah tertentu.

Pipet tetes 1. Pipet seukuran : digunakan


untuk mengambil cailran dalam
jumlah tertentu secara tepat,
bagian tengahnya
menggelembung.
2. Pipet berukuran : berupa pipa
kurus dengan skala disepanjang
dindingnya. Berguna untuk
memindahkan larutan dengan
volume tertentu secara tepat
3. Pipet tetes : berupa pipa kecil
terbuat dari plastik atau kaca
dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya
ditutupi karet. Berguna untuk
mengambil cairan dalam skala
tetesan kecil

Buret Untuk mengeluarkan larutan


dengan volume tertentu, digunakan
untuk titrasi

Tabung Reaksi 1. Sebagai tempat untuk


mereaksikan bahan kimia
2. Untuk melakukan reaksi kimia
dalam skala kecil

Kaca Arloji 1. Sebagai penutup gelas kimia saat


memanaskan sampel
2. Tempat saat menimbang bahan
kimia
3. Tempat untuk mengeringkan
padatan dalam desikator
Corong Untuk menyaring campuran kimia

Cawan Digunakan untuk menguapkan larutan

Mortar dan Pastle Digunakan untuk menghancurkan padatan


dan mencampurkan padatan.

Spatula 1. Untuk mengambil bahan kimia


yang berbentuk padatan
2. Dipakai untuk mengaduk
larutan

Kawat Kasa Digunakan sebagai alas dalam


penyebaran panas yang berasal
dari suatu pembakar.
Batang Pengaduk Digunakan untuk mengaduk cairan didalam
gelas kimia

Kaki Tiga Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam


pemanasan

Labu Ukur Untuk membuat larutan dengan konsentrasi


tertentu dan mengencerkan larutan.

Termometer Untuk mengukur suhu atau perubahan suhu


suatu larutan

Tabung Sentrifusi Sebagai tabung/perantara untuk memisahkan


endapan dan larutan.
Penjepit Cawan Krus Untuk menjepit cawan krus saat dikeluarkan
dari tanur pengabuan pada saat pembak untuk
memegang cawan pada saat pembakaran
diatas Bunsen.

Pipa U Untuk menganalisis apakah suatu larutan


terdapat gelembung atau tidak

Pipa Kapiler Untuk menentukan titik leleh atau titik lebur


suatu senyawa.

Plat Tetes Untuk menyimpan sampel objek

Rak Tabung Reaksi Digunakan untuk menyimpan tabung reaksi


dalam jumlah banyak agar terlihat lebih
rapih.
B. Pembahasan
1. Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya,
terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur
volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi,
menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Simpan larutan didalamnya.
2. Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian
digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil
penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses
filtrasi.
3. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat
dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur
volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam
jumlah tertentu.
4. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran
bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (
pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume
tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam
skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan
dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang
diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
5. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan
untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap.
Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu
dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa
apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan
larutannya.
6. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan
aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang
akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
7. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi
sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat
menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam
desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan
tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan
digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang
akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
8. Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
grlas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek
berfungsi untuk menyaring campuran kimia. Letakkan corong di atas mulut
Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong
9. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan. Masukkan
bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu
panaskan atau uapkan ke dalam oven
10. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk
menghancurkan dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu
masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus
hingga halus menggunakan alu (pastle).
11. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia
yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan
atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat
menyimpan bahan seperti kaca arloji.
12. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia
dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan
batang pengaduk, lalu amati.
13. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa
di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang
terdapat larutan yang akan dipanaskan
14. Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan
kawat kasa.
15. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca
dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain
lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat
dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas
atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan
batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
16. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk
mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis
dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit
dan Kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam
suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi
17. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun
pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai
tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. Cara
menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam
tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase.
18. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan
krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan
pada saat pembakaran di atas Bunsen. Cara menggunakannya yaitu bagian
dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
19. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U.
pipa U berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan
terdapat gelembung – gelembung gas atau tidak. Cara menggunakannya yaitu
tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya gas dihubungkan
melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
20. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler
berfungsi sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu
senyawa. Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah
dengan klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik
lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan ke
dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan di bagian bawah
pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat
senyawa meleleh. Catat hasilnya.
21. Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan
cembung berfungsi untuk menampung objek sampel. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan tissue. Kemudian
teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
22. Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran
tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara
menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang
yang ada dalam rak tabung reaksi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama,
fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan
berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa
mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda – beda.

B. Kritik dan Saran


Demikianlah makalah yang dapat kami susun dan kami sadar bahwa penulisan ini
banyak terjadi kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik yang mendukung agar kedepannya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-


alamak.blogspot.com. Accessed : 20 Oktober 2012

Anonim. 2012. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com .


Acessed: 20 Oktober 2012
Kamus Besar Indonesia, Bahasa, 2005, halaman 30
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar.
Universitas Pasundan : Bandung

Anda mungkin juga menyukai