Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TPL BIOLOGI

TEKNIK PENGELOLAAN ALAT – ALAT GELAS

DISUSUN OLEH :
RISKA DWI PUTRI
NADIA CHRISTIN RANDANG
RAMADHANIA
ZERA YASVIRA

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG


S1 LANJUTAN ANALIS MEDIS DAN ANALIS KIMIA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt,
pemilik, pencipta, pemelihara, dan penguasa alam semesta. Berkat hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu yang telah
ditentukan dengan judul ”Teknik Pengelolaan Alat-alat Gelas”.
Shalawat beriring salam penulis hantarkan kepangkuan alam yakni Nabi
Besar Muhammad SAW beserta sahabatnya yang telah membawa umatnya dari
zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah, dan juga telah membawa umatnya dari
alam kebodohan menuju alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan pada saat sekarang ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada ibu Rahmayanti S.Pd, M.Pd yang
telah membimbing penulis untuk terlaksananya makalah ini dan juga semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga senantiasa Allah Swt meridhai segala usaha kita.
Adapun dari pada itu dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kurang disana-sini, dikarenakan
ilmu yang dimiliki oleh penulis sangatlah terbatas. Untuk itu kritikan dan saran
dari semua pihak dapat membantu kesempurnaan dari makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, umumnya bagi kita semua.
Amin.

Bandung, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Dasar Teori ....................................................................................... 3


B. Peraatan Gelas yang digunakan Pada Praktikum Kimia ..................... 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan praktikum, biasanya praktikan akan melakukan
perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, ketelitian praktikan adalah hal yang
sangat penting, yang dapat menentukan hasil akhir dari praktikum. Hal pertama
yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan ketelitian adalah kita harus
memperhatikan alat yang kita gunakan. Karena alat-alat tersebut memiliki skala
yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula.
Semakin kecil skala alat tersebut maka akan semakin besar tingkat ketelitiaannya.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita membaca skala itu
sendiri. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang
akan digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat
yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka
zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan
dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum.
Alasan-alasan di atas, mengajarkan kita bahwa pengenalan alat sangatlah
penting dan utama disampaikan pada awal praktikum, selanjutnya kita harus tahu
dulu nama, fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang ada dilaboratorium
agar diharapkan para praktikan dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
dan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil praktikum yang baik, cepat
dan efisien. Pekerjaan dalam laboratorium sering menggunakan alat-alat, contoh
alat-alat tersebut antara lain: gelas beker, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, pipet
volume, tabung reaksi, labu ukur, buret, erlenmeyer, ball pipet, dan lain-lain.
Penggunaan dari alat-alat tersebut sangat penting untuk diketahui para praktikan
agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam
penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil dari praktikum. Oleh karena
itu dalam percobaan ini diberikan beberapa pengetahuan dan latihan tentang

1
penggunaan dan fungsinya. Sering kali di dalam laboratorium terjadi kesalahan
dalam melakukan percobaan di karenakan para praktikan tidak mengetahui cara
dan fungsi dari alat-alat laboratorium.
Sebagian besar alat tersebut merupakan alat-alat yang terbuat dari gelas,
sehingga memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya. Apabila terjadi
kesalahan dalam menggunakan alat-alat tersebut, maka akan mengakibatkan
hal yang fatal. Selain terganggunya praktikum, harga dari alat-alat tersebut juga
relatif mahal. Oleh karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik
agar tidak terjadi kerusakan alat. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan
dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika
kesalahan seperti ini digolongkan dalaam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman
fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan
sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil
apabila terjadi kecelakaan dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian
atau penggunaan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan suatu
praktikum yang berhubungan dengan bahan kimia yang berbahaya. Disamping
itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat-alat gelas dalam laboratorium kimia?
2. Apa fungsi dari alat-alat gelas tersebut?
3. Bagaimana cara menggunakan alat-alat gelas?

C. Tujuan Penulisan:
1. Untuk mengetahui apa itu alat-alat gelas kimia.
2. Untuk mengetahui fungsi alat-alat gelas laboratorium.
3. Mengetahui prinsip kerja alat-alat gelas laboratorium.
4. Memahami cara penggunaan, memelihara, memebersihkan, kalibrasi, dan
memperbaiki alat gelas laboratorium.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Teori
Gelas adalah suatu zat amorf yang diperoleh dari mencampur bahan-bahan
anorganik yang setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan kan menjadi
bedan padat. Berdasarkan jenis dan komposisi dari bahan anorganik yang
menyusunnya.Ada beberapa jenis gelas yaitu gelas biasa, gelas timbal, gelas
borosilikat dan gelas leburan silika.
Alat gelas yang digunakan dilaboratorium (laboratory glassware) umumnya
merupakan gelas borosilikat.Gelas ini terbuat dari kuarsa/silikat oksida berkualitas
tinggi, borong oksida.Aluminium oksida dan natrium oksida.Gelas jenis ini
mencair pada suhu agak tinggi dan mempunyai angka mulai yang kecil, oleh
karena itu dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dan dapat direndam dalam air
dingin atau es tanpa terjadi keretakan atau pecah.Selain itu gelas borosilikat juga
tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan sebagai alat gelas
laboratorium.
Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus
mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa di
gunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.

B. Peralatan Gelas yang Digunakan pada Praktikum Kimia Dasar


1. Gelas Kimia (Beaker Glass)

Biasanya terbuat dari tipe


boroksilikat.Bentuk beaker glass
memiliki beberapa tipe, tinggi dan
pendek.Mempunyai kapasitas ukuran
volume dari 5 – 6000 mL.

3
Prinsip kerja :Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur
larutan secara tidak teliti.
Fungsi :
o Sebagai tempat melarutkan zat.
o Tempat memanaskan.
K3 :
o Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor listrik.
o Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan larutan
asam dengan konsentrasi tinggi.

2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu


erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan
tanpa tutup.Tutup labu dan mulut labur erlenmeyer
terbuat dari kaca asah.Labu erlenmeyer
mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 –
2000 mL.

Prinsip kerja : Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran
reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah
biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
Fungsi :
o Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya.
o Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan lemah hingga sedang.
K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari kompor listrik.

3. Tabung Reaksi (Test Tube)

4
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam
jenis gelas antara lain ; Boroksilikat, Soda, Fiolax dan
Supermax. Soda Glass tidak tahan pemanasan, Fiolax
Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan
pemanasan setempat.Tabung reaksi yang terbuat dari
Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding tipis,
sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari Boroksilikat
dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi
ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian
dalam dan panjang tabung, diameter
antara 70 – 200 mm.

Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan
untuk meletakkan sampel (darah).
Fungsi :
o Mereaksikan larutan.
o Untuk memanaskan sampel atau cairan.
K3:
o Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya agar
tidak jatuh.
o Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.

4. Labu Ukur (Volumetrik Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat,


mempunyai mulut labu dengan ukuran
standar yang dilengkapi dengan tutpnya.
Tutup labu dapat terbuat dari gelas asah
atau teflon. Labu ukur mempunyai
kapasitas volume 5 – 2000 mL.

5
Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan
untuk mengukur larutan secara teliti.
Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.
K3 :
o Tidak boleh dipanaskan.
o Gunakan kedua tangan saat mencampurkan larutan.

5. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)


Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis
gelas boroksilikat.Kapasitas volume gelas ukur 5 –
2000 mL.

Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti


dan tidak masuk dalam perhitungan.
Fungsi: Dapat digunakan untuk merendam pipet
dalam asam pencuci, dan gelas ukur yang
dilengkapi dengan tutup digunakan untuk melarutkan zat hingga
volume tertentu.
K3 : Perhatikan saat menuangkan larutan, jangan sampai larutannya mengalir
pada tepi gelas ukur.

6. Buret (Burettes)
Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis
gelas soda, boroksilikat, amber.Bentuk buret
dibedakan dengan ujung kran lurus
(Burettes with straight stopcock) dan buret
dengan keran bengkok (Burettes with lateral
stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100
mL dengan pembagian skala 0,01 – 0,2 m.

6
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena
menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang
diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
K3 :
o Letakkan pada keranjang plastik.
o Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran kran
buret dan mencegah kebocoran.

7. Corong (Funnels)
Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic.Corong
mempunyai garis tengah 35 – 300 mm dan ada yang
mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan
pendek.

Prinsip Kerja : Membantu memasukkan cairan dalam


suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.
Fungsi : Digunakan untuk menyaring zat cair atau
sampel padat.
K3 : Saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuh dengan mulut
wadah usahakan menjauh sedikit.
8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih,
mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.

Prinsip Kerja : Memipet atau memindahkan


volume cairan dengan teliti atau seksama.
Fungsi : Memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
K3 :

7
o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang
tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung
pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet
berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat
memipet.

9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)


Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih,
mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi
dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 –
0,5 Ml

Prinsip Kerja : Memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan pada penetapan kadar.
Fungsi : Digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah
volume secara teliti.
K3 :
o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang
tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung
pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet
berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat
memipet.

10. Desikator (Desiccators)


Desikator terbuat dari gelas jenis semi-
boroksilat, plastik atau mika.Tipe gelas jenis

8
atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari
porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan
porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam
sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering
silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat
uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan
uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu
100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican, misal :
silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.


Fungsi :
o Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus
porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
o Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus
diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk
membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan
yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa
udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara di
dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.

11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang


dibungkus dengan polietilen.Batang pengaduk
mempunyai panjang sesuai dengan
keperluan.Umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan
mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm.

Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.

9
Fungsi :
o Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada
pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
o Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu
bejana ke bejana lain.
K3 : Dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak
terpecik dan wadah tidak pecah.

12. Gelas Arloji (Watch Glasses)


Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai
diameter yang bervariasi antara 30 – 200
mm.

Prinsip Kerja : Wadah penimbangan zat


padat
Fungsi : Wadah menimbang zat padat dan
untuk menutup labu pada proses
pemanasan.
K3 : Berhati – hati saat menempatkan wadah.

13. Corong Pisah (Separatory Funnels)


Terbuat dari gelas boroksilat, tidak
berwarna dan amber. Berbentuk kerucut
(buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi
dengan kran dan tutup yang terbuat dari
bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai
kapasitas 50 – 2000 mL.Corong pisah
mempunyai tangkai bermacam – macam
ada yang bertangkai pendek, panjang
dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur
tetesan.

10
Prinsip Kerja : Mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
Fungsi : Digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada
proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.
K3 :
o Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah
sudah tepat dan tidak bocor.
o Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang
bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri
memegang tangkai corong berikut kerannya.

14. Kondensor (Condensers)


Kondensor mempunyai bentuk panjang yang
berbeda – beda sesuai dengan kegunaan masing
– masing. Kondensor terbuat dari gelas
boroksilat , umumnya dapat dirangkai dengan
alat gelas lain untuk berbagai keperluan.
Prinsip Kerja : Zat dipanaskan, kemudian uap
panas akan naik lalu dialirkalah air
dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi
tidak lepas ke udara tetapi kembali mengembun
dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja
kondensor, volume dari larutan yang
dipanaskan akankonstan karena tidak ada uap yang lepas ke udara.
Fungsi : Digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi
pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi,
esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
K3:Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya.
Apabila terlalu tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat
akan gosong dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.

11
15. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas
soda, ada yang jernih-transparan dan amber.Botol
mempunyai mulut atau leher lebar dan normal
dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan
tutup yang terbuat dari kaca asah.

Fungsi : Menyimpan larutan, khusus untuk


penyimpanan asamyang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap
asam.
K3 :
o Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan pada lemari asam.
o Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.

16. Botol Penetes (Dropping Bottles)


Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-
transparan dan amber. Kapasitas 30 – 250 mL
dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat
mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup
yang dilengkapi dengan pipet.

Prinsip Kerja : Menyimpan dan meneteskan


cairan.
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan cairan indikator, Cairan pewarnaan dan
sebagainya.
K3 : Saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati – hati jika tidak maka cairan
akan berceceran.

12
17. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)
Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk
pendek atau panjang dan dilengkapi
dengan karet penghisapnya.

Prinsip Kerja : Menambahkan cairan


tetes demi tetes hingga volume tepat.

Fungsi : Memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya.


K3 : Setelah memipet miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan tidak
menetes dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada wadah
lainnya.
18. Botol Timbang (Wlighting Bottles)
Botol timbang terbuat dari jenis gelas
boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah.Botol timbang mempunyai tipe bentuk
tinggi dan pendek.Kapasitas botol timbang
mulai 15 – 80 mL.

Fungsi :Digunakan di dalam menentukan


kadar air suatu bahan, selain itu digunakan
untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang, terutama untuk bahan cair.
19. Labu Iodium (Iodium Determination Flask)
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod
merupakan salah satu alat gelas laboratorium yang
terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida,
aluminium oksida dan natrium oksida.Labu iodium
mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut
labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang
digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau
air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil

13
reaksi.Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.

Prinsip Kerja : Memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan rapat,
jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : Adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang
biasanya menghasilkan iodium.
K3 :
o Pecahnya labu yang dpat diatasi dengan mengganti yang baru.
o Retaknya labu yang dapat diperbaiki dengan lem.
o Apabila tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam
mereaksikan, maka aroma iodium yang menyenngat akan terhirup dan
akan mengganggu kerja sehingga tutp labu harus ditutup rapat
20. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)
Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000
mL.
Prinsip Kerja : Posisi labu harus miring dengan mulut
menyandar pada penampung uap asam.
Fungsi : Digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan
dapat pula digunakan sebagai labu destilasi pada hasil
destruksi protein.

21. Bunsen
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang
berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang
dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam
macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan
minyak gas.
Fungsi : Fungsinya untuk menciptakan suasana
steril

14
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Alat gelas merupakan suatu zat amorf yang diperoleh dari campuran bahan
anorganik yang dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan menjadi benda padat.
Ada beberapa jenis gelas yaitu gelas biasa, gelas timbal, gelas borosilikat
(biasanya di gunakan di laboratorium) dan gelas leburan silika. Alat gelas yang
sering di gunakan di laboratorium antara lain gelas beaker, gelas ukur, pipet tetes,
pipet ukur, pipet volume, tabung reaksi, labu ukur, biuret, erlemayer.
Jadi, sebelum melakukan praktikum setiap praktikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua peralatan yang biasa di gunakan dalam
laboratorium serta menerapkan K3.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://asrchihuyers.wordpress.com/2013/01/18/laporan-pengenalan-alat-alat-
laboratorium/
http://labkd.blog.ugm.ac.id/2008/11/25/pengenalan-alat-gelas/
http://analispenggingkesehatan.blogspot.com/2013/05/pengenalan-alat-gelas-
laboratorium.html
http://www.pudak-scientific.com/image/gelas_kimia_kge_20_d(1).jpg

16

Anda mungkin juga menyukai