Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INSTRUMENTASI

“ALAT-ALAT GELAS PADA LABORATORIUM MIKRO DAN KIMIA”

KELOMPOK 1 :

Susi Badriyah (P27834118064)

Maria Jueni Moi (P27834118067)

Eko Handrianus Nahak (P27834118069)

Juwita Puspita Sari L.R (P27834118070)

Ni Made Nirmala Sari (P27834118075)

Nurul Afiani (P27834118085)

Ika Theresia Fiscarina Sukirno (P27834118103)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDY DIV ALIH JENJANG ANALIS KESEHATAN
2018
Seorang pelaksana laboratorium yang akan bekerja di suatu laboratorium wajib
mengetahui bagaimana pengaturan alat-alat gelas di laboratorium tersebut. Sebelum
dipergunakan, peralatan gelas perlu dipastikan dahulu kemungkinan ada kerusakan (misalnya
retak) atau tidak. Peralatan yang retak tidak boleh dipergunakan lebih lanjut karena dapat
membahayakan bagi pengguna laboratorium. Kebersihan peralatan gelas juga perlu
mendapatkan perhatian. Alat gelas yang terkontaminasi dapat menyebabkan kerugian karena
kerusakan bahan kimia yang disiapkan menggunakan peralatan tersebut. Setelah dicuci bersih
dengan disikat, menggunakan sabun dan dibilas menggunakan air bersih, peralatan gelas
perlu dibilas dengan air deionisasi. Pengeringan dapat dilakukan dengan jalan meletakkan
pada posisi terblik pada posisi rak pengering. Apabila diharapkan pengeringan bisa lebih
cepat, maka alat gelas tersebut tidak diperbolehkan di lap, namun pengeringan bisa dilakukan
dengan menggunakan oven. Beberapa peralatan gelas yang terbuat dari pyrex dapat
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

1. LABU ERLENMEYER
Fungsi :
a. Menampung larutan bahan kimia yang akan
di titrasi (titran).
b. Memanaskan larutan.
c. Menampung larutan.
d. Menampung larutan , bahan , cairan.
e. Menampung filtrate pada saat penyaringan.
f. Wadah membuat larutan.
g. Meracik dan menghomogenkan komposisi
bahan.
h. Mengukur volume larutan, karena berskala
namun tidak akurat.
2. LABU ERLENMEYER BUCHNER (Buchner
flasks)
Fungsi :
a. Wadah hasil filtrasi dari penyaring dengan
corong buchner.

3. GELAS UKUR ( graduated atau measuring


cylinders)
Fungsi :
a. Alat ukur ini di gunakan untuk mengukur
volume suatu larutan yang di perlukan
dengan cepat namun tidak begitu akurat
karena lubang yang lebar (cukup teliti).

4. GELAS PIALA / BEAKER GLASS


Fungsi :
a. Wadah untuk mengukur volume larutan yang
tidak perlu ketelitian tinggi.
b. Menampung larutan bahan kimia.
c. Memanaskan larutan.
d. Melarutkan bahan kimia.
e. Media pemanasan cairan.
5. PENGADUK GELAS /BATANG
PENGADUK
Fungsi :
a. Mengaduk suatu campuran atau larutan
kimia pada waktu melakukan reaksi kimia.
b. Membantu pada waktu menuangkan cairan
atau larutan ke dalam wadah labu atau gelas
ukur.
c. Mendekantir cairan dalam proses penyaring.
d. Mengaduk larutan kimia sehingga menjadi
homogen.

6. CAWAN PETRI/PETRIDISH
Petridish adalah jenis gelas piala yang mutlak
dibutuhkan dalam kultur. Dipergunakan sebagai
tempat media yang akan diperlukan pada kultur
atau pembiakan mikroba. Petridish biasanya
disterilisasi bersama dengan kertas saring
didalamnya. Petridish perlu dicuci bersih
kemudian dikeringkan, kemudian setelah kering
dibungkus dengan kertas coklat utuk disterilisasi
dengan autoklaf.
7. LAMPU SPIRITUS
Fungsi :
a. Digunakan untuk keperluan sterilisasi jarum
inokulasi, mulut tabung, permukaan petridish,
dsb. Memanasi larutan dalam wadah reaksi
tanpa mengotorinya dan membakar bahan.
b. Membakar zat atau memanaskan larutan dan
dapat pula digunakan sebagai sterilisasi suatu
proses.
8. TABUNG REAKSI
Fungsi :
a. Untuk mencampur atau memanaskan larutan
dalam jumlah kecil, dapat juga digunakan
sebagai tempat media padat/cair baik yang
belum steril maupun yang sudah steril.
b. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia.
c. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala
kecil.

9. CORONG KACA
Merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk
memasukkan larutan ke dalam botol yang
berukuran mulut kecil. Untuk larutan yang panas,
harus di pergunakan corong kaca yang
menggunakan bahan kaca tahan panas (pyrex).
Membantu proses penyaringan bila menggunakan
kertas saring.

10. PIPET UKUR (measuring pipettes, graduated


pipetters)
Fungsi :
a. Mengambil cairan atau larutan dengan
volume tertentu karena berskala seperti pada
gelas ukur, namun ketelitian lebih rendah
daripada pipet volume sehingga tidak
dimasukkan dalam perhitungan untuk
penetapan kandungan bahan.
b. Mengukur dan memindahkan larutan dengan
volume tertentu.
11. PIPET VOLUMETRIK (pipet volume,gondok,
volume pipettes)
Fungsi :
a. Mengambil larutan secara tepat sesuai skala
yang tertera sesuai skala yang tertera pada
bagian tengah pipet yang menggelembung
(gondok), missal 5 ml, 20 ml, 50 ml, dan 100
ml.
b. Mengambil larutan yang berbahaya dengan
bantuan bulp atau pipet pump.

12. BURET
Fungsi :
a. Wadah larutan standar untuk menitrasi suatu
larutan, melalui kran yang di buka sedikit
demi sedikit. Sedangkan statif dan klem
untuk memegang buret agar tegak.
b. Untuk mengeluarkan larutan dengan volume
tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

13. CORONG PEMISAH


Fungsi :
a. Menyaring filtrat (yang tidak bisa disaring
dengan penyaring biasa) dengan cara disedot
oleh pompa vakum. Hasil filtrasi ditampung
dalam labu erlenmayer Buchner.
b. Menyaring bahan sampel agar cepat kering.
14. LABU KJELDAHL (kjeldahl flasks)
Fungsi :
a. Tempat mendestruksi bahan sampel dengan
asam sulfat.
b. Untuk mendestruksi makanan yang
berbentuk padat bukan cair yang digunakan
pada proses penentuan kadar protein.

15. EKSTRAKTOR
Fungsi :
a. Memurnikan bahan dari campurannya
(proses ekstraksi).
b. Memisahkan fase cair dalam pelarut cair,
dengan prinsip perbedaan kelarutan karena
massa jenis yang berbeda.
c. Memisahkan fase padat dengan pelarut air
(memisahkan minyak dari sampel).

16. BOTOL TIMBANG (weight bottles)


Fungsi :
a. Menimbang bahan kimia.
b. Menentukan kandungan air bahan.
c. Menyimpan bahan (terutama bahan cair)
yang akan di timbang.
17. LABU TAKAR
Fungsi :
a. Membuat larutan dengan kosentrasi tertentu
dan mengencerkan larutan dengan
keakuratan yang tinggi.
b. Menakar volume bahan kimia dalam bentuk
cair pada proses preparasi larutan.
c. Mengencerkan bahan tertentu hingga batas
leher labu ukur.
18. LABU DIDIH (boiling flasks) : labu didih alas
datar (flat bottom boiling flasks), labu didih alas
bulat (round bottom boiling flasks)
Fungsi :
a. Wadah untuk memanasi cairan atau larutan.
b. Wadah menyimpan larutan.

19. LABU EVAPORATOR


Fungsi :
a. Menguapkan air di bawah titik didih dengan
efisien dan cepat sehingga senyawa yang
terkandung di dalam larutan dan yang akan
dipisahkan tidak mengalami kerusakan.
20. GELAS ARLOJI ( watch glass )
Fungsi :
a. Wadah bahan kimia yang padat untuk di
timbang.
b. Untuk menimbang bahan-bahan yang
bersifat higroskopis.
c. Mengeringkan bahan.
d. Sebagai wadah untuk mengeringkan suatu
bahan dalam desikator.

21. TEMPERATUR AIR RAKSA (mercury


thermometer)
Fungsi :
a. Mengukur suhu cairan atau larutan dalam
wadah ( water bath, labu erlenmayer, oven).

22. LABU DESTILASI (Distilling Hask)


Fungsi :
a. Mendestilasi atau memisahkan larutan.
b. Sebagai wadah atau tempat suatu campuran
atau zat cair yang akan didestilasi.
23. BOTOL REAGEN ATAU BOTOL
PEREAKSI
Fungsi :
a. Menyimpan larutan bahan kimia.
b. Menyimpan indikkator asam-basa seperti
fenolftalin.
c. Menempatkan senyawa kimia.

24. BOTOL SAMPEL (sampel bottles)


Fungsim :
a. Wadah yang standard dan bersih untuk
mengambil sampel

25. BOTOL PENETES (dropping bottles)


Fungsi :
a. Menyimpan cairan indikator, cairan pewarna
dan lain-lain

26. PENDINGIN LIEBIG (Liebig condenser,


condenser)
Fungsi :
a. Membantu destilasi larutan, ada 2 jalan air.
Yaitu air masuk dari lubang pipa bagian
bawah dan air keluar pada lubang bagian atas
b. Mengkondensasikan atau mengembunkan
uap panas dalam proses destilasi

27. KACA PEMBESAR, LUP (magnifying glass)


Fungsi :
a. Untuk mengamati kenaikan atau penurunan
suhu pada thermometer, terutama
thermometer air raksa yang tidak berwarna
b. Memperbesar penglihatan pada saat bahan
suspense, gerak brown, meniscus pada saat
titrasi dan lain-lain

28. DESIKATOR (desiccators)


Fungsi :
a. Mendinginkan bahan setelah di panaskan
dengan oven atau sehabis pengabuan
b. Menyimpan sampel, reagen dan endapan dari
kelembapan.
c. Mengeringkan bahan padat agar terlindungi
pengaruh kelembapan udara luar

29. GELAS OBYEK (slide, object glass)


Fungsi :
a. Tempat untuk obyek yang akan dilihat di
bawah mikroskop.
30. LABU IODIUM
Fungsi : Untuk mereaksikan zat yang biasanya
menghasilkan iodium.
DAFTAR PUSTAKA
 Hartutik. 2012. Metode Analisis Mutu Pakan. Malang : Universitas Brawijaya Press
(UB Press).
 Marham. S, Ani. S. 2012. Laboratorium Kimia Pengelolaan dan Manajemen. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
 Sutrisno, E.T dan Ina S. N. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar, UNPAS:
Bandung .

Anda mungkin juga menyukai