Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA I

OLEH :
NAMA : IMMANUEL SENA AJI PAMUNGKAS
NIM : B0A021020
ASISTEN : ALYA DESTIA RAMANDHANI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKONOLOGI
LABORATERIUM KIMIA DASAR
JURUSAN BUDIDAYA PERKIKANAN
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDRAL SEODIRMAN PURWOKERTO
2021
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

I. Tujuan
a. Mengenal alat-alat praktikum dan kegunaannya.
b. Mengenal bahan-bahan kimia dan kegunaannya
c. Mengetahui rumus molekul, bobot molekul dan derajat kemurniannya.

II. Tinjauan Pustaka


A. Peralatan Laboraterium
Peralatan laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas, gelas dipilih sebagai
bahan pembuatan peralatan karena mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan.
Sifat-sifat gelas yang menguntungkan antara lain : tembus cahaya atau tembus
pandang (opaque), kaku (rigid), tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia,
memiliki titik didih tinggi sehingga tidak mudah meleleh, terutama pada pemanasan
biasa dibawah 1000C, dan mudah dilas jika retak dan pecah (Wardiah,2016).
1. Pengenalan Alat Praktikum Kimia Non Ukur
a. Tabung Reaksi
Digunakan untuk mereaksikan zat, dapat dipanaskan pada nyala api
oksidasi. Untuk tabung reaksi dengan gelas bukan borosilikat bersifat tidak tahan
panas. Kapasitas yang tersedia 5 ml, 10 ml, 14 ml, 16 ml, 19 ml, 31 ml, 55 ml,
75 ml.
b. Tabung Sentrifugal
Tabung sentrifugal mempunyai bentuk tabung yang salah satu ujungnya
menyerupai kerucut. Tabung sentrifugal biasanya terbuat dari gelas walaupun
ada juga yang terbuat dari bahan plastik atau kimia. Tabung ini digunakan unttuk
tempat bahan yang diendapkan dengan alat sentrifuge.
• Tabung sentrifugal dengan skala
• Tabung sentrifugal tanpa skala
• Tabung sentrifugal dengan penutup ulir atau skrup
c. Buret (Burette)
Buret adalah alat laboratorium dari bahan gelas berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret
digunakan dalam percobaan yang memerlukan presisi seperti pada
eksperimen titrasi dengan cara meneteskan sejumlah reagen cairan ke dalam
obyek dalam wadah gelas di bawahnya. Pembacaan skala harus dilakukan
secara seksama pada permukaan meniskus zat cair. Ukuran skala Buret :
Buret Makro (50 ml), Buret semi makro (25 ml) dan buret Mikro (10 ml).
d. Corong
Corong adalah alat laboratorium berbentuk kerucut dan terdapat bagian
seperti tabung yang sempit. Corong digunakan untuk memindahkan larutan
dan atau menyaring yang biasanya menggunakan kertas saring.
e. Corong Buchner (Buchner Funnel)
Corong Buchner adalah alat laboratorium yang terbuat dari porselen, gelas
atau plastik yang digunakan untuk penyaringan vakum. Pada bagian atas
terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori. Corong buchner
digunakan untuk menyaring dengan dipasangkan pada labu penyaring dan
pompa penghisap (vacum pump). Keuntungan menyaring dengan
menggunakan corong buchner adalah lebih cepat jika dibandingkan dengan
penyaring menggunakan corong piala.
f. Corong Pisah (Separating Funnel)
Corong pisah adalah peralatan laboratorium dari gelas yang digunakan
dalam proses pemisahan cairan dari dua fase yang tidak dapat bercampur.
larutan yang akan dipisahkan digojok terlebih dahulu kemudian didiamkan
beberapa saat sampai masing-masing larutan terpisah. Larutan dengan masa
jauh lebih kecil akan berada diatas sedangkan massa jenis lebih besar akan
berada dibawah. Larutan yang ada dibawah dikeluarkan hati-hati.
g. Pipet Tetes
Terbuat dari gelas dilengkapi karet digunakan untuk mengambil larutan
dalam jumlah kecil ( tetes ).
h. Batang Pengaduk
Terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk larutan atau untuk
membantu memindahkan larutan dari satu wadah ke dalam wadah lain.
i. Desikator
Seperti panci bersusun, dengan pembatas dibagian tengah. Bagian bawah
berisi silica gel sebagai pengering. Digunakan untuk pengeringan bahan
kimia. Pada penutupnya dilapisi dengan vaselin untuk menjaga tetap kedap
udara. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum
pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan
dengan selang ke pomp
j. Beaker glass
Terbuat dari gelas umumnya terbuat dari bahan borosilikat dengan skala
pada dindingnya, digunakan untuk menuang, membuat dan mendidihkan
larutan. Dapat digunakan juga untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.
k. Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask/ Conical Flask)
Terbuat dari gelas borosilikat. Digunakan ditempat larutan yang dititrasi
dalam Analisa volumetri. Bentuk mirip beaker glass memiliki leher yang
sempit, dengan keuntungan mengurangi penguapan zat cair dalam pemanasan
dan menghindari tumpah Ketika dalam proses pengadukan. Pada sisi luar
terdapat skala yang menunjukan perkiraan.
l. Gelas Arloji (Watch Glass)
Terbuat dari gelas sebagai penutup dan menimbang bahan kimia yang
berwujud padat atau kristal.
m. Labu ukur (Volumetric flask)
Terbuat dari bahan gelas biasa atau dari bahan borosilikat dengan volume
sampai dengan 2 liter.
2. Pengenalan Alat Praktikum Kimia Ukur
a. Gelas Ukur
Terbuat dari bahan gelas biasa, tidak tahan pemanasan. Digunakan untuk
mengukur volume cairan atau larutan. Jumlah volume berdasarkan pada
volume didalamnya.
b. Pipet Ukur
Terbuat dari bahan gelas biasa, kadang – kadang terbuat dari bahan
borosilikat. Digunakan untuk mengukur cairan atau larutan. Jumlah volumenya
berdasarkan volume yang dikeluarkan.
c. Pipet Volume
Terbuat dari bahan gelas biasa kadang –kadang terbuat dari bahan
borosilikat. Digunakan untuk mengukur volum tepat berdasarkan volume yang
dikeluarkan.
d. Timbangan analitik
Fungsi dan jenis :
- Digunakan untuk menimbang padatan kimia.
- Neraca analitis dengan tiga buah lengan ayun berskala.
- Neraca analitis dengan tiga buah lengan ayun untuk masing-masing skala (10
g, 1 g, 0,01 g, dan 0,0001 g).
- Neraca analitis digital dengan penutup.
- Neraca analitis digital model kompak.
3. Alat Praktikum Non Gelas dan Alat Penunjang Praktikum
a. Kawat Kassa
Kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
b. Klemp (clamp)
Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang
digunakan untuk titrasi.
c. Pembakar spirtus
Digunakan untuk memanaskan bahan baik berupa padat maupun cair.
d. Statif
Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong,
corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
d. Pro Pipet (pipet filler)
Digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet
yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil
udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
e. Water Bath
Fungsi utama water bath adalah untuk menciptakan suhu yang konstan dan
digunakan untuk pemanasan, inkubasi dan penguapan.
B. Bahan kimia
Sebelum mulai bekerja di laboratorium kimia maka pengetahuan tentang
jenis-jenis bahan kimia harus dikuasai. Sifat – sifat bahan kimia bisa diketahui dari
Material Safety Data Sheet (MSDS). Bahan-bahan kimia memiliki sifat yang
beragam dari yang bersifat mudah terbakar, beracun, mengiritasi, korosif, dan dapat
merusak lingkungan (Budimarwanti, 2011)
Bahan kimia dibedakan menjadi 3 jenis :
1. padat.
2. cair.
3. gas.
Bahan berdasarkan kualitas
1. teknis.
2. special grade : pro analyses (p.a).
3. special grade : material references (bahan pembanding).

III. Prosedur percobaan


A. Alat

Alat-alat yang ada di laboratorium Kimia Dasar

B. Bahan

Bahan kimia atau kemikalia yang ada di laboratorium Kimia Dasar


C. Skema Kerja

a. Pengenalan alat

Alat laboratorium kimia dasar

Diamati alat-alat yang ada dialmari contoh

di tulis minimum 20 nama alat dan kegunannya


sesuai dengan nomor alat yang ada

Data pengamatan

b. Pengenalan bahan

diamati dan dibaca label dalam botol kemasan


kemikalia yang telah disediakan

di tulis rumus kimia,nama kemikelia,bobot molekul


dan derajat kemurniannya

Data pengamatan
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Data pengamatan
Tabel Pengamatan
a. Pengamatan Alat:
N0 Nama Alat Gambar Fungsi

1. Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan


untuk mengukur volume
larutan atau zat cair
dengan tepat.

2. Labu Erlenmeyer

Labu gelas
digunakan sebagai
tempat
menampung larutan.

3. Beaker Gelas

Menampung larutan
atau zat.
4. Labu Ukur Leher
Panjang
Menampung larutan
atau zat cair dengan
volume yang tepat.

5. Labu Didih

Labu gelas yang


digunakan untuk
mendidihkan
larutan.

6. Evaporating
Dish
Cawanyang bercucuk
dan terbuat dari
porselin digunakan
untuk
penguapan
atau
pengeringan padatan
7. Gelas Arloji dalam bentuk tepung

Cawaan yang
berbentuk irisan bola
digunakan untuk
penguapan atau
pengeringan zat-zat
yang terlarut.
8. Pipet Ukur

Pipet ukur adalah alat


yang digunakan
untuk
memindahkan larutan
atau cairan dengan
volume tertentu saja.

9. Batang
Pengaduk
Batang pengaduk
digunakan
untukmengaduk Larutan

10. Pipet Volume Mengambil cairan dengan


volume tertentu
dengan ketelitiaan
lebih tinggi.

11. Tabung Reaksi

Tabung reaksi digunakan


untuk mereaksikan zat
b. Tabel pengamatan Bahan Kimia:

NO Nama Bahan Rumus Berat Derajat Hazard Symbol


Molekul Molekul Kemurnian
1. Petroleumbenzin C7H7Brm 150 g/mol Pro Analyse

2. Potassium Iodide KI 166,0028 ACS


g/mol

3. Tri-Natriumcitrate Na3C6H5O7 258,06 Pro Analyse


g/mol

4. Natrium wolframat Na2WO4 293,82 Pro Analyse

g/mol

5. Aquades H2O 18,02


g/mol
6. Aqua DM H2O 18,02
g/mol

7. Aquabides H2O 18,02


g/mol

8. Kaliumnatrium KNaC4H4O6. 282,1 Pro


tatrat 4H2O g/mol Analyse

9. Natrium sulfat Na2SO4 142,04 Pro


Analyse
g/mol
10. Oxalicsaure C2H2O4 90,03 Pro
g/mol Analyse

11. Natrium Na2HPO4 141,96 Pro


g/mol Analyse
12. hydrogenphosphat
Natrium carbonat Na2CO3 105,9888
g/mol

13. Kupfer (II) sulfat CuSO4 159,609 Pro


g/mol Analyse

14. Kupfer(II) sulfat CuSO4.5H2O 249,68 Pro


pentahydrat g/mol Analyse,
ACS
15. Hydrogen peroxide H2O2 34,0147 PH Nord
g/mol

16. Ammonia NH3 17,031

g/mol

17. Kalium iodida KI 166,0028 Ph Eur


g/mol

18. Silicagel SiO2 60,08 Pro


Analyse
19. Bariumchloride BaCl2 g/mol
208,23 Pro
Analyse
g/mol

20. Tetrachlorid CCl4 153,82 Pro


g/mol Analyse
VI. Pembahasan

A. Alat

Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yaang digunakan untuk


melakukan suatu percobaan dan penelitiaan yang disebut
praktikum.Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari
ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan,kita
tentunya harus mengetahui alat alat yang digunakan dalam praktikum.Alatt
alat yang digunakan tersebut disesuaaikan dengan tujuan
percobaan (Achmad,1993).

Sebagaian besar alat-alat yang dipakai dalam praktikum kimia adalah


alat yang terbuat dari gelas.Selain itu ada pula alat yang terbuat dari
porselin.

1) Alat-alat yang terbuat dari gelas antara lain:

a. Gelas Ukur adalah silinders gelas berskala,bermulut lebar dan


bercucuk yang berfungsi sebagai alat ukur volume larutan atau
zat cair yang tepat ,untuk sampel bahan cair dengan ketelitian
rendah.Standar deviasinya kira-kira 1% dari volume yang
sebenarnya.

b. Erlemenyer yaitu labu gelas yang berfungsi,sebagai tempat


menampung bahan kimia untuk sementara,tempat
menghomogenkan larutan,dan menampung titran pada saat
titrasi.Erlemenyer ada yang berskala dan ada yang tidak
berskala serta ada yang tertutup dan ada yang tidak tertutup.

c. Beaker glass adalah bejana dari gelas berbentuk silinder


bercucuk yang berfungsi sebagai penampung sample atau
sementara atau bisa digunakan sebagai penyimpan zat
sementara.Beaker glass ada yang berskala dan ada yang tidak
berskala.

d. Labu ukur leher panjang adalah labu gelas yang mempunyai


volume tertentu serta memiliki leher dan mulut yang sanagat
kecil di bandingkan labunya.Berfungsi untuk menampung
larutan atau zat cair dengan volume yang tepat.
e. Labu didih adalah labu gelas yang digunakan untuk
mendidihkan larutan.

f. Gelas arloji adalah berfungsi sebagai penutup gelas kimia


ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan) dan
sebagai tempat untuk pengeringan padatan dalam desikator.

g. Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan dan mengukur


volume larutan pada berbagai skala atau ukuran dengan
ketelitian tinggi.

h. Batang pengaduk adalah batang dari gelas yang berfungsi


untuk mengaduk atau mencampur larutan dan membantu
dekantasi larutan dari suatu wadah ke wadah lain sementara
padatan tetap tertinggal di wadah asal.

i. Pipet volume atau pipet gondok berfungsi untuk mengambil


bahan dan mengukur volume larutan hanya satu skala ukuran
dengan ketelitian tinggi (ketelitian lebih tinggi dibandingkan
pipet ukur).

j. Tabung reaksi adalah tabung yang berfungsi sebagai tempat


meraksikan zat.

2) Alat-alat yang terbuat dari porselin antara lain:

a. Evaporating dish adalah cawan yang bercucuk dan di buat dari


porselin yang berfungsi untuk meraksikan zat kimia pada suhu
tinggi,tempat mengeringkan bahan padatan dalam bentuk
kering ,dan menguapkan bahan dengan dipanaskan baik
pemanasan langsung maupun tidak langsung.
b. Sendok porselin atau spatula adalah alat yang berfungsi untuk
mengambil,mengaduk bahan-bahan kimia yang berbentuk
tepung dan padatan.

B. Bahan Kimia

Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang


digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai
dengan fungsinya masinga masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap
basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya
tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia
sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).
Bahan kimia merupakan suatu zat senyawa yang berdasarkan fasasnya dapat
berwujud padat,cair atau gas.Bahan kimia atau kemikalia adalah zat murni
ataupun campuran yang tersusun atas berbagai element-element kimiawi.

1) Ammonia ( NH3)

Ammonia berbentuk cair,tidak berwarna,memiliki bau


pedih,memiliki amabang bau 0,002-70,7 ppm,memiliki titik pH pada
20o Celcius,alkali kuat,memiliki titik lebur -57,5o
Celcius,memiliki titk didih 37,7o Celcius pada 1.013

hPa,memiliki tekanan uap 483 hPa pada 20o Celcius,memiliki


densitas 0,903 g/cm3pada 20oCelcius,kelarutan dalam air pada 20o
Celcius larut,tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak,tidak
ada sifat oksidator.Fungsi Zat Ammonia biasanya digunakan sebagai
obat-obatan,bahan campuran pupuk urea (CO(NH2) 2) dan ZA
(Zwvelamonia) (NH4)2SO4),bahan pembuatan ammonium klorida
(NH4Cl) pada baterai,asam nitrat (HNO3),zat
pendingin,membuat hirazin (N2H4) sebagai bahan bakar
roket,bahan dasar pembuatan bahan peledak,kertas plastic,dan
detergen dan jika dilarutkan ke dalam air maka zat tersebut akan dapat
menjadi pembersih alat perkakas rumah tangga.

2) Natrium Carbonat (Na2CO3)

Natrium Carbonat berbentuk serbuk,memiliki warna


putih,tidak berbau, memiliki pH 11,16 pada 4g/l 25o
Celcius,memiliki titik lebur 854oCelcius,memiliki densitas 2,53 g/cm3
pada 20o Celcius,kelarutan dalam air 212,5 g/l pada 20o Celciu,tidak
diklasifaksikan sebagai meledak,tidak ada sifat oksidator.Natrium
carbonat dapat digunakan dalam pembuatan kaca,sebagai pelembut
air di dalam mencuci pakain,sebagai tambahan pangan yaitu
pengatur keasaman,anti-lengket pada kue,pengembang kue,dan
penstabil.

3) Oxalicsaure (C2H2O4 )

Oxalicsaure berbentuk cair,tidak berwarna,tidak


berbau,memiliki pH kira-kira 1 pada 20o Celcius,memiliki densitas
1,02 g/cm3 pada 20o Celcius,kelarutan dalam air pada
20oCelcius,tidakdiklasifasikan sebagai mudah meledak,dan tidak
ada sifat oksidator.Aasam oksalat memiliki berbagai fungsi,salah
satunya yang paling umum adalah untuk membersihkan kerak kamar
mandi,dapat juga digunakan sebagai zat blraching,terutama untuk
menghilangkan karat,dan sebagai bahan pengikat untuk pigment dan
dye (pewarna).

C. Rumus Molekul,Bobot Molekul,Derajat Kemurnian,dan Densitas

1) Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atomR atom


dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa..

2) Berat molekul (BM) atau biasa disebut molekul relative (MR)


merupakan berat suatu molekul dalam satuan massa atom.Berat
molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan berat seluruh atom
penyusunnnya.

3) Derajat kemurnian adalah ukuran banyaknya zat pengotor yang terdapat


dalam suatu materi/bahan.Semua kemikelia dibuat oleh pabrik dengan
kemurnian yang berbeda-beda.Derajat kemurnian kemikalia yang
dibuat di pabrik harus dicantumkan pada label botol kemas bahan
tersebut (Setiawati, 2002).

Beberapa derajat kemurnian kemikalia yang terkenal antara lain:

a. KomersialGrade atau kemikalia Teknik

b. USP-Grade(United State Pharmacope)

c. CP-Grade (Chemical Pare Grade)

d. Reagent Grant atau Analyzed Grade

e. Primary Standard Grade atau PA (Pro Analisys)

Derajat kemurnian yanglain:BP,DAB,IP,JP,Ph.,Eur,Ph.France, Ph.Ned.


VI. KESIMPULAN
A. Kesimpulan

1. Mengetahui alat-alat praktikum dan kegunaannya

2. Mengetahui bahan-bahan kimia dan kegunaanya

3. Mengetahui rumus molekul,bobot molekul, dan derajat kemurnian

B. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah praktikan lebih memperhatikan


secara teliti dan baik mengenai fungsi dari masing-masing alat
laboratorium.Praktikan lebih berhati-hati dalam menggunakan bahanl bahan
kimia dengan memperhatikkan simbol bahaya yang terdapat di label kemasan
botol bahan kimia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad,H. 1993. Penuntun Dasar-Dasar Praktikum Kimia. Bandung: ITB.

Budimarwanti. 2011. Pengelolaan Alat dan Bahan Kimia. Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta.

Mored. 2000. Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Setiawati. 2002. Biokimia I. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wardiah.2016, Praktikum Kimia Dasar. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai