ACARA 1
TEKNIK-TEKNIK KIMIA
PENDAHULUAN
Teknik kimia adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari proses bahan
mentah menjadi bahan yang lebih berguna, baik berupa barang jadi ataupun barang setengah
jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-
proses kimia, baik dalam skala kecil maupun skala besar (Agustian, Hermida, Purba, 2022).
Macam-macam teknik kimia yaitu teknik penyulingan, teknik pengukuran, teknik kristalisasi,
teknik destilasi, teknik sublimasi, dan teknik-teknik lainnya.
Analisis yaitu penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam berbagai macam
bagian komponen dengan maksud agar dapat mengidentifikasi atau mengevaluasi berbagai
macam masalah yang akan timbul pada sistem, sehingga masalah tersebut dapat ditanggulangi,
diperbaiki atau juga dilakukan pengembangan. Kata Analisis sendiri berasal dari kata analisa,
dimana penggunaan pada kata ini mempunyai arti kata yang berbeda tergantung bagaimana
meletakkan kata tersebut. Kata analisis sendiri diadaptasi dari bahasa Inggris “analysis” yang
secara etimologis berasal dari bahasa Yunani kuno “ἀνάλυσις” (Analusis). Analisis terdiri dari
dua suku kata, yaitu “ana” yang artinya kembali, dan “luein” yang artinya melepas atau
mengurai. Bila digabungkan maka kata tersebut memiliki arti menguraikan kembali. Kemudian
kata tersebut juga diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi analisis. Analisis dibagi menjadi
dua yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis (Dawaty, 2020). Perhatian
penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, institusi, serta hubungan atau
interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku,
atau fenomena (Wibisono, 2019). Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu penelitian dan
sesuai dengan fakta di lapangan sebagaimana jenis metode penelitian data kualitatif tersebut.
Landasan teori juga bisa bermanfaat untuk memberikan gambaran yang umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian (Dawaty, 2020). Dalam ilmu kimia,
analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia mengenai unsur atau senyawa yang
terdapat didalam suatu sampel. Analisis kuantitatif adalah suatu analisis yang menentukan
banyaknya suatu zat dalam volume tertentu dengan mengukur banyaknya volume larutan standar
yang dapat bereaksi secara kuantitatif dengan zat yang akan ditentukan (Salamah, Santoso,
Budiarti, 2018).
Titrasi merupakan suatu cara untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dengan
menggunakan larutan standar. Larutan standar dapat berupa asam ataupun basa yang telah
diketahui konsentrasinya dengan teliti. Keadaan dengan jumlah ekuivalen asam dan basa setara
disebut dengan titik ekuivalen. Titrasi asam basa ini merupakan cara yang mudah untuk
menentukan jumlah senyawa-senyawa yang bersifat asam dan basa. Untuk menentukan asam
digunakan larutan baku asam kuat, seperti HCL. Sedangkan untuk menentukan basa digunakan
larutan basa kuat seperti NaOH. Titik akhir titrasi biasanya ditetapkan dengan bantuan perubahan
indikator asam basa yang sesuai atau dengan bantuan peralatan seperti potensiometri,
spektrofotometer, konduktometer. Titik akhir titrasi adalah titik dimana titrasi diakhiri atau
dihentikan. Dalam titrasi biasanya diambil sejumlah alikuot tertentu yaitu bagian dari
keseluruhan larutan yang dititrasi kemudian dilakukan proses pengenceran. Berdasarkan sifat
larutan standarnya, titrasi dibedakan menjadi dua yaitu asidimetri dan alkalimetri. Asidimetri
merupakan reaksi penetralan yang menggunakan larutan asam sebagai titran, sedangkan
alkalimetri merupakan reaksi penetralan yang menggunakan larutan basa sebagai titran (Isnaeni,
2021). Titran sendiri merupakan sebuah larutan yang diletakkan di dalam buret, sedangkan titrat
merupakan sebuah larutan yang diletakkan di dalam erlenmeyer.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
No. Alat Fungsi
Pipet tetes :
Terdapat dua jenis pipet tetes yang bisa
1. ditemukan di laboratorium, yaitu pipet
berbahan kaca dan plastik. Pipet tetes kaca
biasa digunakan untuk larutan kimia yang
reaktif atau pekat. Sedangkan pipet tetes
plastik digunakan untuk larutan kimia yang
tidak bereaksi terhadap plastik.
Pipet ukur :
Tabung reaksi :
Drupple plat :
Cawan porselen :
Bunsen burner :
Kaki tiga :
Kawat kasa :
Kawat kasa berfungsi untuk menahan
9. beaker atau labu ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen atau
pemanas spiritus.
Kertas saring :
Botol pencuci :
Timbangan :
13.
Timbangan analitik berfungsi untuk
menimbang suatu zat atau bahan kimia.
Sudip :
15.
Buret :
16.
Buret berfungsi untuk mengukur volume
suatu cairan yang dikeluarkan dengan tepat.
Biasanya penggunakan buret dilakukan
pada proses titrasi yang membutuhkan
perrhitungan volume reagen dengan tepat.
Bahan :
1. Aquades
2. Garam
3. Larutan pati
4. Larutan iodin
5. Larutan lugol
3.2 Cara Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Teknik Analisis Kualitatif
Pati merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia yang berasal dari tumbuhan.
Pati terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Beras, jagung, dan gandum
mengandung 70-80 % pati, kacang-kacang kering sepeti kacang kedelai, kacang merah, dan
kacang hijau mengandung 30-60% pati (Monika, 2021)
Terdapat dua cara untuk mendeteksi adanya kandungan pati dalam suatu larutan yaitu
dengan menggunakan larutan lugol dan larutan iodin. Uji iodin merupakan salah satu metode
pengujian yang digunakan untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida.
(Mustakin, Tahir, 2019) Sedangkan uji lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan
lugol dalam pati.
Titik ekuivalen sendiri ialah titik dimana kadar asam dan basa seimbang atau netral
sehingga menghasilkan air. Kelebihan sedikit saja zat titran akan menyebabkan perubahan pH
dengan cepat dan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada indikator. Dari titik ekuivalen
terdapat persamaan reaksi kimia yaitu :
KESIMPULAN
Agustian, J., Hermida, L., & Purba, E. (2022). Roadshow 80 Tahun Teknik Kimia Indonesia:
Presentasi Pendidikan Teknik Kimia dan Bidang Karir Alumni Kepada Para Guru Kimia
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. 2(2).
Salamah, S., Santoso, I., & Budiarti, G. I. (2018). Petunjuk Praktikum Dasar Teknik Kimia II.
Dawaty, S. (2020). Pengertian Analisis. Analisis, 01.
Isnaeni, D. (2021). Titrasi Asam Basa. Laporan Praktikum Kimia Dasar.
Monika, A. (2021). Uji Hidrolisis Pati dengan Asam.
Mustakin, F., & Tahir, M. M. (2019). Analisis Kandungan Glikogen pada Hati, Otot, dan Otak
Hewan. Canrea Journal, 2(2).
Wibisono, A. (2019). Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Artikel DJKN, 01.