Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN LABOARATORIUM

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


1. Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd
2. Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, S.Pd.,M.Pd

Oleh :
Ni Luh Ayu Ardi Lestari
(2013021006)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020
Massa Jenis Bola Besi
I. Tujuan
1. Mengukur massa bola besi
2. Mengukur volume bola besi
3. Mengukur massa jenis bola besi
II. Landasan Teori
2.1 Pengukuran
Pengukuran didefinisikan sebagai suatu proses membandingkan suatu
besarandengan besaran lain (sejenis) yang dipakai sebagai satuan. Satuan
adalahpembanding di dalam pengukuran. Pengukuran adalah membandingkan
sesuatudengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan.
Pengukuran besaran relatif terhadap suatu standar atau satuan tertentu. Dikatakan
relatif di sini, maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh berbeda pula. Ketelitian dapat
didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran,
dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat ukur yang dipergunakan untuk
melakukan pengukuran.
2.2 Alat Alat Ukur
Alat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas
atau variable fisis. Pada umumnya ada dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dengan
system analog dan alat ukur digital. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur masa jenis
adalah micrometer dan nerasa.
2.2.1 Mikrometer
Mikro meter berasal dari kata micro (yang berarti kecil) dan meter (yangberarti alat
ukur). Jadi dapat didefinisikan bahwa mikrometer ialah alat ukur yangmempunyai
kemampuan pengukuran yang sangat kecil. Pembagian skala dalam micrometer skrup
yaitu skala pada batang dan skala pada sarung.
Skala pada batang : Setiap panjang 1 mm pada skala batang dibagi 2 bagian yang
sama misalnya, 1 mm : 2 bagian = ½ mm = 0,50 mm, merupakan skala terkecil dari skala
batang. Skala pada sarung : Keliling lingkaran pada sarung terdiri dari 50 bagian
skala.Kalau sarung diputar satu kali putaran atau dari 0 s/d 50 bagian, maka poros
mikrometer bergerak 0,50 mm. Jika sarung diputar 1/50 putaran penuh ( dari 0sampai 1
) maka poros bergerak atau menunjukkan 0,50 : 50 bagian = 0,01mm.
Nilai yang paling baik adalah nilai pukul rata dari semua hasil ukur yang dapat
dipercaya. Secara sistematis, nilai pukul rata diberikan dengan rumus :
Rumus.1

dimana Xj adalah hasil ke – 1 dari n jumlah hasil ukur.

Ralat maksimum dapat ditaksirkan dengan rumus berikut :


RALAT MAKSIMUM = | RANGE KEBANYAKAN HASIL UKUR|
Disini range kebanyakan hasil ukur dimaksud untuk menjangkau range
yangmungkin untuk nilai yang sesungguhnya. Jika jumlah pengukuran cukup
banyak, jelas bahwa nilai sesungguhnya akan jatuh ditengah- tengah hasil ukur dan bukan
pada hasil yang terkecil maupun terbesar.
2.2.2 Neraca

Di dalam fisika pengertian massa dan berat harus dibedakan.Massa suatubenda


adalah kuantitas zat yang dikandungnya dimana besarnya bersifat tetap dantidak
bergantung pada letaknya. Sementara itu berat adalah termasuk gaya, dimanasifatnya akan
dapat berubah tergantung pada letaknya.Untuk pengukuran ini di pergunakan neraca
dengan anak timbangan yangberfungsi sebagai massa standar. Bagian penunjuk pada
lengan neraca merupakan detektor nol yang menunjukkan kesamaan antara massa-massa
pada kedua bagianlengan neraca. Dengan demikian metode pengukuran yang dipakai pada
neracaadalah metode nol.Dalam metode nol ini, besaran massa yang diukur ditunjukkan
oleh besaranstandar yang telah diketahui.
2.3 Ketidakpastian Pengukuran
Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian, diantaranya disebabkan oleh
Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan tiitk nol, kesalahan paralaks,
fluktuasi parameter pengukuran dan lingkungan yang saling mempengaruhi. Hal ini
disebabkan karena sistem yang diukur mengalami suatau gangguan. Dengan demikian
sangat sulit untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Oleh
karan itu hasil pengukuran harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya. Ketidakpastian
dibagi menjadi dua yaitu ketidakpastian mutlak dan relative, masing-masing ketidak
pastian dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan berulang.
2.3.1 Ketidakpastian mutlak
Ketidak pastian mutlak adalah suatu nilai ketidak pastian yang disebabkan karena
keterbatasan alat ukur itu sendiri. Pada pengukuran tunggal ketidakpastian yang umum
digunakan bernilai setengah dari NST. Pada pengukuran berulang dapat dilakukan dengan
1
cara menggunakan kesalahan - rentang atau menggunakan simpangan deviasi(simpangan
2

baku)
2.3.2 Ketidakpastian relatif
Ketidakpastian relatif adalah ukuran ketidakpastian yang diperoleh dari perbandingan
antara ketidakpastian umtlak dengan hasil pengukurannya yaitu :
Rumus.2
X 100%

III. Alat dan bahan


Alat Bahan
Mikrometer Skrup Bola Besi
(nst=0,01 cm)
Neraca (nst= 0,01 gr)

IV. Langkah-langkah percobaan


Kegiatan Pertama : Mengukur massa Bola Besi
1. Menyiapkan neraca duduk dan menentukan skala terkecilnya (nst)
2. Mengukur massa bola besi tersebut sebanyak 10 kali dengan menggunakan neraca
duduk
3. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel data hasil pengukuran beserta
ketidakpastiannya
Kegiatan Kedua : Mengukur diameter bola besi
1. Menyiapkan mikrometer sekrup dan menentukan skala terkecilnya (nst)
2. Mengukur diameter bola besi sebanyak 10 kali dengan menggunakan mikrometer
sekrup
3. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel data hasil pengukuran beserta
ketidakpastiannya
Kegiatan Ketiga
Menghitung volume bola besi dari data diameter yang sudah didapat dari kegiatan kedua
dengan rumus Rumus.3
4
V = π𝑟 3
3
Kegiatan Keempat
Menghitung massa jenis bola besi berdasarkan data massa dan volume yang sudah
𝑚
didapatkan pada kegiatan pertama dan ketiga denga menggunakan rumus ρ=
𝑣
Rumus.4
𝑚
ρ=
𝑣

V. Tehnik analisis data


Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah
rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi
data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Tehnik analisis
data yang digunakan yaitu tehnik analisis dengan menggunakan tabel dan menggunakan
grafik.
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang
disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris. Penyajian dalam bentuk dengan
maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak dilakukan
dalam berbagai bidang, termasuk dalam pengukuran karena penyajian dalam bentuk
grafik lebih menarik dan mudah dipahami

VI. Data hasil percobaan


Tabel 1. Hasil Pengukuran
No 𝑚𝑖 (𝑔𝑟) 𝑑𝑖 (𝑐𝑚)

1 9,8±0,005 1,0±0,005
2 10,0±0,005 0,8±0,005
3 10,1±0,005 1,0±0,005
4 9,8±0,005 1,2±0,005
5 10,3±0,005 1,1±0,005
6 10,1±0,005 0,9±0,005
7 10,0±0,005 1,0±0,005
8 9,8±0,005 1,1±0,005
9 10,1±0,005 0,9±0,005
10 10,0±0,005 1,0±0,005
VII.Analisis Data
Tabel 2. Massa bola besi
No 𝑚𝑖 𝑚𝑖 − 𝑚
̅ ̅)2
(𝑚𝑖 − 𝑚

1 9,8 -0,2 -0,04


2 10,0 0,0 0,00
3 10,1 0,1 0,01
4 9,8 -0,2 -0,04
5 10,3 0,3 0,09
6 10,1 0,1 0,01
7 10,0 0,0 0,00
8 9,8 -0,2 -0,04
9 10,1 0,1 0,01
10 10,0 0,0 0,00
∑ 100,0 0,0 0,24

7.1 Menghitung massa bola besi


100,0
𝑚
̅= = 10,0 gr
10

̅ )2
∑(𝑚𝑖 −𝑚 0,24
∆𝑚 = √ = = 0,025 = 0,025 gr
𝑛(𝑛−1) 9,5

 Ketidakpastian Relatif
∆𝑚 0,025
𝐾𝑟 = ̅
100% = 100% = 0,25%
𝑚 10,0

Jadi pelaporan massa bola adalah 𝑚 = (10,0 ± 0,02) gr


Tabel 3. Diameter Bola Besi
No 𝑑𝑖 𝑑𝑖 − 𝑑̅ (𝑑𝑖 − 𝑑̅ )
2

1 1,0 0,0 0,00


2 0,8 -0,2 0,04
3 1,0 0,0 0,00
4 1,2 0,2 0,04
5 1,1 0,1 0,01
6 0,9 -0,1 0,01
7 1,0 0,0 0,00
8 1,1 0,1 0,01
9 0,9 -0,1 0,01
10 1,0 0,0 0,00
∑ 10,0 0,0 0,12
7.2 Menghitung diameter bola besi
10,0
𝑑̅ = = 1,0cm
10

∑(𝑑𝑖 −𝑑̅ )2 0,12


∆𝑑 = √ = = 0,012 = 0,01 cm
𝑛(𝑛−1) 9,5

 Ketidakpastian Relatif
∆𝑑 0,012
𝐾𝑟 = 100% = 100% = 1,2%
𝑑̅ 1,0

Jadi pelaporan diameter bola adalah 𝑑 = (1,0 ± 0,01)cm


7.3 Menghitung volume bola besi
𝑑 3(1,0) 3
𝑉̅ = 𝜋 = 3,14 × = 0,52 𝑐𝑚3
6 6
∆𝑑 0,012
∆𝑉 = 3 𝑉̅ = 3 0,52 = 0,018 = 0,02 𝑐𝑚3
𝑑 1,0

 Ketidakpastian Relatif
∆𝑉 0,02
𝐾𝑟 = ̅
100% = 100% = 3,8%
𝑉 0,52

 Derajat Kebenaran
𝐷𝐾 = 100 − 3,8% = 96,2%
 Pelaporan volume bola adalah 𝑉 = (0,52 ± 0,02) 𝑐𝑚3
7.3 Mencari massa jenis bola besi
𝑚 10,0
𝜌̅ = = = 19,23 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
𝑉 0,52

𝜕𝜌 2 𝜕𝜌 2
∆𝜌 = √{( ) (∆𝑚)2 + ( ) (∆𝑉)2 }
𝜕𝑚 𝜕𝑉

1 2 𝑚 2
∆𝜌 = √{( ) (∆𝑚)2 + ( 2 ) (∆𝑉)2 }
𝑉 𝑉

1 2 10,0 2
∆𝜌 = √{( ) (0,02)2 + ((0,52)2) (0,02)2 }
0,52

∆𝜌 = √0,0015 + 0,015

∆𝜌 = √0,0165
∆𝜌 = 0,128 = 0,13 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
 Ketidakpastian Relatif
∆𝜌 0,13
𝐾𝑟 = 100% = 100% = 0,7%
𝜌 19,23

 Derajat Kebenaran
𝐷𝐾 = 100 − 0,7% = 99,3%
Jadi massa jenis bola besi adalah 𝜌 = (19,23 ± 0,13) 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
Grafik.1 Grafik massa benda terhadap massa Grafik.2 Grafik volume terhadap massa jenis
jenis (skala 1:1) (skala 1:1)

VIII. Hasil dan pembahasan


Setiap pengukuran dapat memiliki kesalahan yang berbeda-beda, tergantung kepada
keadaan alat ukur, perbedaan tingkat ketelitian alat ukur, metode yang digunakan dalam
mengukur, dan kemampuan orang yang mengukurnya. Pada saat melakukan pengukuran
diameter menggunakan mikrometer skrup dan mengukur massa menggunakan neraca,
terdapat kesalahan-kesalahan tertentu yang dilakukan saat praktikum. Yang pertama
kesalahan dalam melihat angka pada skala nonius dan skala utama. Yang kedua kesalahan
dalam mengkalibrasi alat dan kesalahan pada instrumen yang digunakan.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan diproleh massa bola besi 𝑚 =
(10,0 ± 0,02) gr dengan 𝐾𝑟 = 0,25% ; volume bola besi 𝑉 = (0,52 ± 0,02) 𝑐𝑚3
dengan 𝐾𝑟 = 3,8% dan tingkat kebenaran 96,2% ; dan massa jenis 𝜌 = (19,23 ±
0,13) 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 dengan 𝐾𝑟 = 0,7% dan tingkat kebenaran 99,3% . Dan dari hasil
pengukuran ini sangat jauh dengan massa jenis besi yang telah ditetapkan secara
internasional yaitu massa jenis besi sebesar 7,90𝑔𝑟/𝑐𝑚3 . Selain itu pada pengukuran
volume memiliki Kr yang melebihi dari 1%.
IX. Kesimpulan dan saran
9.1 Simpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan yakni praktikum pengukuran dan ketidakpastian
yaitu tentang melakukan pengukuran secara langsung terhadap massa dan diameter bola
besi dengan menggunakan alat ukur yang berbeda yakni mikrometer sekrup dan neraca,
serta dilakukannya pengukuran tak langsung pada volume dan massa jenis bola besi
dengan menggunakan rumus volume dan massa jenis berdasarkan data yang telah didapat
Pada praktikum ini pula dapat kita mengambil kesimpulan bahwa setiap alat ukur memiliki
tingkat ketelitian yang berbeda-beda dan memiliki kesalahan pengukuran yang berbeda.
Hal ini tergantung pada kondisi alat ukur,perbedaan tingkat ketelitian alat ukur, proses atau
metode yang digunakan dalam praktikum, serta kemampuan seseorang dalam
mengukurnya.
9.2 Saran
Dalam dibutuhkan kecermatan dan ketelitian agar hasil yang diperoleh mendekati hasil
yang sebenarnya dan memiliki ketidakpastian yang kecil sehingga ketepatannya semakin
akurat. Untuk itu sebagai pemula dalam hal melakukan pengukuran sebaiknya
mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan alat dengan baik dan benar. Kedua
memperhatikan kalibrasi alat sebelum digunakan. Ketiga mencermati skala pada alat ukur
dengan teliti. Untuk menghasilkan tingkat ketelitian yang baik perlu latihan secara terus
menerus dalam melakukan praktek pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Fransiskus Assisi Beyora Liwun.2015. Metode dan Analisis Pengukuran Fisika / Distribusi
Normal dan Histogram. Makalah Online. https://fransiskusliwun.wordpress.com/
2015/03/20/makalah-metode-dan-analisis-pengukuran-fisika-distribusi-normal-dan-
histogram/ diunduh tanggal 29 Oktober 2020

Dr. Artoto Arkundato. …. Metode Analisis Data dan Laporan Percobaan. Modul online.
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEFI441702-M1.pdf .
diunduh tanggal 29 Oktober 2020

Masthura. Ety Jumiati. Ratni Sirait. 2017. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Modul
online.https://www.academia.edu/35753830/Modul_Fisika_Dasar_I_BUKU_PANDU
AN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASAR_I?auto=download diunduh tanggal 25 Oktober
2020

Muhammad Rizal Fahlepy.2020. Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian. Makalah Online.


https://www.thinksphysics.com/2020/03/laporan-praktikum-pengukuran-dan-
ketidakpastian-fisika-dasar-1.html?m=1 diunduh tanggal 29 Oktober 2020

…… Modul I Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian. Modul online


https://lfd.itb.ac.id/?page_id=366, diunduh tanggal 25 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai