Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR I
“PENGAMATAN PAUD”

Tanggal Penugasan : 20 September 2023


Tanggal Pengumpulan : 25 September 2023
Waktu Praktikum : 15.30-17.10 WIB

Nama : Atirmizi Novarli berutu

NIM : 11230163000047

Kelas : Tadris Fisika 1A

Kelompok :3

Nama Anggota :

1. Marsa khoerunnisa (11230163000007)

2. Jatnika (11230163000037)

3. Saif Azil Hafidz Nawaz Fazla (1123016300011)

4. Latifa Marwaatul aini (11230163000005)

5. Athfatullaila elyo falakh (11230163000023)

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
“PEMAKAIAN ALAT UKUR”

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum ini adalah:
 Mampu menggunakan dan memahami alat-alat ukur dasar
 Dapat melihat konsep ketidakpastian dan angka berarti dalam pengolahan hasil
pengukuran
 Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang
 Mempelajari penggunaan alat-alat ukur untuk pengukuran panjang, massa, dan volume

B. DASAR TEORI
Pengukuran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam
menentukan nilai variabel tertentu. Figliola dan Beasley (1991) menguraikan bahwa teknik
pengukuran tidak sesederhana hanya menyalakan instrumen dan membaca hasil
pengukurannya, tetapi diperlukan perencanaan pengukuran. Perencanaan tersebut meliputi
identifikasi parameter dan variabel proses, pola pengukuran untuk berbagai bentuk
pengujian dalam suatu proses, pemilihan teknik pengukuran dan peralatan yang
dibutuhkan, serta perencanaan analisis data. Rancangan percobaan meliputi
pengembangan rencana pengukuran (Reniana, 2020).
Pengukuran suatu besaran dibuat relatif terhadap suatu standar atau satuan tertentu
dan satuan ini harus dinyatakan bersama-sama dengan nilai besaran yang diukur agar
pengukuran tersebut memiliki makna tentang besaran yang diukur, nilai besaran tersebut
dinyatakan dengan standar atau satuan tertentu (Kristanto, 2020).

Pengukuran merupakan sebuah kegiatan, atau hasil, perbandingan kuantitatif antara


besaran yang diberikan dengan besaran lain sejenis yang disebut satuan. Hasil pengukuran
dinyatakan melalui defleksi pe- nunjuk/pointer pada skala yang sudah ditentukan atau
angka yang mewa- kili rasio antara besaran yang tidak diketahui dengan standarnya.
Standar didefinisikan sebagai personifikasi/perlambangan satuan pengukuran atau nilai
penggantinya. Alat ukur atau instrumen ukur digunakan untuk memba-dingkan besaran
yang tidak diketahui dengan satuan pengukuran atau nilai standar yang disebut alat ukur.
Nilai dari besaran yang tidak diketahui dapat diukur dengan metode langsung maupun
tidak langsung (Puriyanto, 2021)
Pengukuran adalah proses untuk memperoleh informasi suatu besaran fisis tertentu,
misalnya seperti tekanan (p), suhu (T), tegangan (V), arus listrik (/), dan lain sebagainya.
Informasi yang diperoleh dapat berupa nilai dalam bentuk angka (kuantitatif) maupun
berupa pernyataan yang merupakan sebuah kesimpulan (kualitatif). Untuk memperoleh
informasi tersebut, maka kita memerlukan alat ukur, misalnya untuk mengetahui tegangan
V, arus I, hambatan R kita dapat menggunakan alat multimeter (Islahudin, 2021).
Pengukuran tidak bisa lepas dari alat ukur. Alat ukur merupakan sebuah alat yang
berfungsi untuk menunjukkan, mengukur, dan merekam segala kuantitas fisik. Alat ukur
sangatlah beragam, mulai dari yang sangat sederhana dengan tingkat akurasi dan presisi
yang terbatas hingga alat ukur dengan keakuratan yang tinggi, sesuai dengan unit satuan
yang akan diukur (Fathuroya, 2017).

ALAT DAN BAHAN

N Nama Gambar Juml


o alat ah
dan
bahan
1. Mista 1
r buah
2. Nerac 1
a4 buah
Leng
an

3. besi 1
buah

4. Koin 1
buah

C. LANGKAH KERJA
No Langkah kerja Gambar
1 1.siapkan uang dan mistar
2.pegang uang koin dan mistar dan
tempatkan mistar dari ujung
diameter ke ujung diameter
sebelahnya
3.lihat hasil pengukuran secara
teliti

2 1.lakukanlah pengenolan terlebih


dahulu
2.setelah pengenolan memasukkan
beban yang akan ditimbang
masanya
3.mulailah lakukan pengukuran
dengan menggeser dari angka yang
paling kecil ke terbesar
4. tentukan hasilnya sampai ujung
alatnya berada pas ditengah tengah
angka nol

D. DATA PERCOBAAN

1. Data hasil pengukuran mistar

Ulangan Diameter uang logam Rp 500


1 2,6cm =0,026mm
2 2,6cm =0,026mm
3 2,7cm =0,027mm
4 2,7cm = 0,027 mm
5 2,7cm = 0,027 mm
Rata-rata 2,66 cm = 0,0266
Ulangan Massa besi
1. (0+70+3+0,68)-10,44gram =63,24gram =0,06224 kg

2. (0+70+3+0,34)-10,44gram =63,96 gram = 0,06396 kg


3. (0+70+3+0,36)-10,44gram =62,92 gram = 0,06392 kg
4. (0+70+3+0,4)-10,44gram =63,96 gram = 0,06396 kg
Rata rata 63,52=0,06352 kg

2. Data hasil pengukuran Neraca 4 Lengan


NST SKALA MAKSIMUM

0,01 gram 311 gram

3. Data hasil pengukuran Mikrometer sekrup

ulangan Ketebalan baut Ketebalan uang logam


SU SN∗NST Diameter SU SN∗NST Tebal
1 3,5 33∗0,01 3,83 2 2∗0,01 2,02
2 3,5 26∗0,01 3,75 2,5 2∗0,01 2,57
3 3,5 31∗0,01 3,811 2,5 7∗0,01 2,57
Rata-rata 3,5 0,3 3,8 2,3 0,03 2,87

4. Data hasil pengukuran Mutimeter Digital

Ulangan Tegangan (V) Kuat arus (A)


1. 0,35 1
2. 0,35 1
3. 0,35 1
Rata 0,35 1
rata

5. Data hasil pengukuran Jangka Sorong


Ulangan Diameter dalam tutup spidol Diameter tetap spidol
(m) (m)
SU+(SN∗NST) SU+(SN∗NST)
1. 0,95+(0,5 x 2,5+(1x0,05)=2,55=0,00255m
0,05)=0,923=0,0000923M
2. 0,7+(2+0,05)-0,8mm=0,0008 2,5+(6×0,05)-2,8 mm-0,0028 m
Ulangan Diameter dalam tutup spidol Kedalaman tutup spidol

SU+(SN∗NST) SU+(SN∗NST)

1. 0,9+(0,5∗0.05)= 0,923 mm 2,5+(1∗0,05)=2,55mm =0,00025m


=0,000923m
2. 0,7+(2∗0,05)= 0,8mm=0,0008m 2,5+(6∗0,05)=2,8mm = 0,0028 m

3. 0,7+(2,5∗0,05)= 0,825mm=0,000825m 2,5+(5∗0,05)=2,75mm = 0,00275 m

Rata rata 0,0008493 m 0,00027 m

3 0,7+(2,5x0,05)-0,825- 2,5+(5x0,05)-2,75 mm-0,00275


0,000825m m
Rata-rata 0,0008493 m 0,00027 m

6. Data hasil pengukuran Stopwatch


Ulangan waktu
1 3,2 sekon
2 3,4 sekon
3 2,8 sekon
Rata rata 3,13 sekon

E. PENGOLAHAN DATA
1.mistar
2,6+2,6+2,7+2,7+2,7
= 2,66cm = 0,0266 m
5

2. neraca 4 lengan
Menghitung rata-rata massa besi dari 4 pengulangan pada necara lengan
73,68+73,4+73,36+73,4
= 73,46 gram =0,007346 kg
4

3.mikrometer sekrup
1. ketebalan diameter baut
3,83+3,76+3,811
= 3,8cm = 0,0038 m
3

2.ketebalan uang logam


2,02+2,57+2,57
=2,87 cm=0,00287 m
3

4.multimeter digital
0,35+0,35+0,35
=0,35 v
3

5.Jangka sorong
a.)kedalam tutup spidol
0,923+0,8+0,825
=0,8493mm =0,0008493 m
3

b.)ketebalan uang logam


0,325+0,512+0,375
= 0,34167 mm =0,003417m
3

6.stopwatch
3,2+3,4+2,8+2,8
=3,13 sekon
3

F. PEMBAHASAN
Dalam pengukuran juga mungkin menemkan beberapa kesalahan yang terjadi dan
dalam praktikum yang telah dilakukan kesalahan yang terjadi biasanya karena presisi.jika
ingin menentukan kepresisian tekanan ruang atau posisi benda yang berubah tidak seperti
bentuk awal juga mempengaruhiya
Praktikum yang di lakukan kali ini adalah pengenalan menggunakan alat ukur
dasar . alat ukur yang digunakan adalah mikrometer sekrup,jangka sorong,diameter pada
beberapa obyek benda yaitu diameter dari tutup botol,uang koin 500 dan uang koin
1000,setelah melakukan pengukuran diameter praktikum kali ini juga melakukan
pengukuran ketebalan dan juga kedalaman pada suatu objek benda
Pada pengukuran menggunakan alat ukur mistar terdapat masalah yang sama
seperti masalah pada pengukuran mikrometer sekrup dan jangka sorong ,begitu juga
dengan penyelesaian masalahnya yaitu menambahkan semua data hasil percobaan maka
didapatlah data yang diinginkan seperti yang di tampilkan pada bagian pengolahan data..
Pada pengukuran menggunakan alat ukur mikrometer sekrup praktikan
melakukan pengulangan pengukuran sebanyak tiga kali dan hasil yang didapat pun juga
berbeda beda,untuk memastikan hasil yang tepat pada pengukuran dilakukan pencarian
rata-rata yaitu dengan menambahkan percobaan pertama,kedua,dan ketiga lalu di bagi
menjadi tiga seperti yang diperlihatkan pada pengolahan data.
Pada pengukuran menggunakan alat ukur jangka sorong mendapat masalah yang
sama seperti pengukuran pada mikrometer sekrup,maka dilakukan penyelesaian yang
sama yaitu menambahkan semua data percobaan yang dilakukan tiga kali setelah itu hasil
penambahan dibagi tiga maka terdapat nilai rata-rata.
G. TUGAS PRAKTIKUM
a. Standart deviasi pada mistar dan mikrometer sekrup sebagai berikut.
➢ Mistar
𝑆𝐷 = √ ∑ (𝑥𝑖 𝑁 𝑖=1 − 𝑀𝑒) 2 𝑁
𝑆𝐷 = √ ∑ (2,7 𝑁 𝑖=1 − 0,027𝑚) 2 3 = 0,891𝑆𝐷
➢ Mikrometer Sekrup
• Ketebalan diameter baut
𝑆𝐷 = ±√ ∑ (𝑥𝑖 𝑁 𝑖=1 − 𝑀𝑒) 2 𝑁
𝑆𝐷 = ±√ ∑ (2,7 𝑁 𝑖=1 − 0,027𝑚) 2 3 = ±0,5346 𝑆𝐷
• Ketebalan diameter uang logam Rp.500
𝑆𝐷 = ±√ ∑ (𝑥𝑖 𝑁 𝑖=1 − 𝑀𝑒) 2 𝑁
𝑆𝐷 = ±√ ∑ (2,02 𝑁 𝑖=1 − 0,00287𝑚) 2 3 = 0,672377𝑆D
2.)Akurasi = kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya Presisi = menunjukkan
seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan
3. )Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 10x lebih tinggi di banding jangka sorong dengan
ketelitian 0,01 cm
4. )Berikut contoh tragedi pengukuran yang salah.
➢ Mantan Pilot : Pesawat Mendarat Terlalu Rendah VIVAnews Marsekal Muda TNI
(Purnawirawan) Tarigan Siberu yang juga mantan Pilot Hercules pada tahun 1989 menilai penyebab
jatuhnya pesawat C 130 B Hercules (A1325) akibat terlalu rendahnya pesawat saat mendekati ujung
landasan. Dia menuturkan, jika benar data data yang dikumpulkan pesawat pada jarak lima kilometer
dari ujung landasan jarak terbang lebih rendah dari 1.500 kaki, maka itu bukan hal biasa. "Tidak
mungkin pesawat serendah itu," kata dia di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Kamis 21 Mei
2009. Selama dirinya menerbangkan Hercules, pesawat umumnya berada pada jarak di atas 1.500
kaki. Kalau lebih rendah, kemungkinan ada yang salah. "Tapi saya tidak bisa menyimpulkan, hanya
saja kemungkinanya adalah seperti udara kosong ataupun mungkin adal ost power," kata Tarigan.
Namun, Tarigan mengakui, banyak sekali mata rantai yang perlu ditelusuri, sehingga jangan hanya
berpatokan karena kurang pemeliharaan atau pesawat tidak layak terbang. "Saya kira, kalau pesawat
tak layak terbang maka pesawat tid ak akan diterbangkan," ujarnya. Dia juga menuturkan, kalau soal
kesalahan manusia atau human eror maka itu bisa ke mana mana penulusurannya. Seperti diberitakan,
pesawat Hercules C 130 jenis Long Body jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa
Timur, Rabu 20 Mei 2009 sekitar pukul 06.25 WIB. Menurut informasi, pesawat dengan nomor
registrasi A1325 itu sempat meledak dua kali. Pesawat itu menimpa dua rumah warga sampai hancur
sebelum terbakar dan menyusup di pepohonan bambu. Pesawat nahas itu memiliki 11 awak dan 98
penumpang, termasuk diantara 10 anak anak. Sebanyak 99 orang dinyatakan tewas dalam musibah
tersebut, termasuk dua warga yang rumahnya dihantam pesawat.
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/59688
➢ LPPD Wajib Gunakan Data Valid dan Reliabel OKU Kabupaten (beritalima) -
Banyaknya tunggakan pelanggan yang belum dibayar sehingga Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Ogan Komering Ulu acap kali selalu bilang mengalami kerugian, belum lagi
terkendala pipa penyedot yang sudah dimakan usia sampai sekarang tidak diganti sehingga dapat
menghambat pendistribusian air kerumah warga, Diungkapkan Rudi, salah satu warga Kelurahan
Kemelak mengelu, bahwa air PDAM yang ada di boster Kemelak jarang mengalir entah
terkendala apa pihak petugas jaga boster PDAM jarang mengalirkan air, akhirnya warga terpaksa
mengambil air ke sungai Ogan. ” Air PDAM sering mati padahal warga kemelak semuanya
bayar, jarang ada yang menunggak namun air hanya mengalir 2 hari sekali itupun hanya 1 jam
lamanya, kemudian air PDAM beberapa hari yang lalu berwarna coklat tidak bening dan tidak
layak dikonsumsi.” Keluhnya. Rudi juga menjelaskan bahwa keluhan warga tersebut pihak
PDAM tidak ada respon, meski pihak PDAM berdalih selalu mengalami kerugian padahal
sumber air tersebut, di ambil dari Sungai Ogan melalui mesin penyedot namun tetap merugi.
“Jika kami mengeluh PDAM selalu beralasan bahwa perusahaannya selalu merugi, padahal
sumber mata air yang diambil dari sungai Ogan, dan kelihatannya sungainya lancar saja
alirannya”, Ungkapnya. Ketika dikonfirmasi Wartawan Sabtu (24/9/2016) Direktur PDAM
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Abi Kusno “malas” berkomentar terkait keluhan masyarakat
Kabupaten OKU http://www.beritalima.com/2016/07/26/lppd-wajib-gunakan-data-valid-
danreliabel/ 3.Benarkah Terjadi Kesalahan Pengukuran ?! BANDUNG, beritalima.com ,-
Sebannyak 545 KK warga Kampung Cihideung Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten
Bandung telah memperoleh pelimpahan tanah eks HGU Nomor 6/Desa Cipelah yang sebelumnya
dikelola PT Melania Indonesia sekitar ± 84,2 Ha terbagi atas 645 bidang pada tahun 2012 lalu.
Sertifikat Hak Milik (SHM) bukti kepemilikan telah diterima para penggarap eks tanah negara
tersebut. Namun setelah 4 tahun, PT Melania Indonesia beberapa waktu lalu tiba-tiba
menurunkan beberapa petugasnya untuk melakukan pengukuran karena dianggap telah terjadi
kesalahan.Spontan warga yang kebetulan tanahnya diklaim masuk wilayah perkebunan berekasi.
Kepada beritaLima.com, Sabtu, (17/09/2016),mereka menyesalkan aksi pengukuran itu dan
bertekad mempertahankan tanah mereka. apapun yang terjadi.Sementara itu pihak perusahaan
ketika disambangi menolak menerima beritaLima.com, petugas security tidak bersedia
mempertemukan dengan perwakilan perusahaan (Pathuroni Alprian).
http://www.beritalima.com/2016/09/17/benarkah-terjadi-kesalahan-pengukuran/

H. KESIMPULAN

1. mahasiswa sudah dapat menentukan diameter pada obyek dengan cara melakukan
pengulangan pada saat pengukuran dengan alat ukur mikrometer sekrup,jangka
sorong ,dan mistar
2. mahasiswa dapat menentukan skala pada obyek menggunakan alat ukur mikrometer
sekrup,jangka sorong dan mistar
3. mahasiswa dapat membaca skala utama dan skala nonius pada obyek menggunakan
alat ukur mikrometer sekrup,jangka sorong dan mistar

I. KOMENTAR
a. Kritik
-
b. Saran
Sebaiknya pada saat praktikum lebih ditingkatkan semangat untuk mengajari
kita 

DAFTAR PUSTAKA

References
Reniana. (2020). Pengukuran dan instrumentasi. Yogyakarta: DEEPuBLISH.
Kristanto, P. (2020). FISIKA DASAR Teori, soal, dan penyelesian. Yogyakarta: Andi.
Puriyanto, R. D. (2021). Pengukuran besaran listrik. Yogyakarta: UAD Press.
Islahudin. (2021). Bahan Ajar Alat-alat ukur listrik. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Fathuroya, V. (2017). Fisika Dasar untuk ilmu pangan. Malang: Ub Press.

Anda mungkin juga menyukai