Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENGUKURAN LINIER

A .TUJUAN

1. Menentukan volume benda dengan jangka sorong (VERNIER CALIPER)


2. Menentukan ketebalan balok kaca, kawat, pegas tabung (MICROMETER
SKRUP)
3. Menentukan massa jenis benda

B. ALAT DAN BAHAN

1. Vernier Caliper 4. Benda Pipih


2. Micrometer Sekrup 5. Kawat
3. Balok 6. Silinder

C. Dasar Teori

1. Jangka Sorong (Vernier Caliper)


Alat ini mempunyai dua skala yaitu skala utama dengan ketelitian 1mm
dan skala nonius dengan ketelitian (1/20mm), Alat ini digunakan untuk
mengukur bagian luar / dalam serta kedalaman tabung.
Benda yang diukur diletakkan pada rahang bawah atau atas ( Gambar 1)
Jika kedua rahang dikatupkan kedua skala menunjukkan nol.

Gambar 1. Vernier Calipper

1
2. Micrometer Skrup

Alat ini mempunyai dua skala, yaitu skala utama (Scale Barrel) dan skala
nonius (Micrometer Collar) dengan ketelitian masing-masing 0,5 mm dan 0,1
mm.

Gambar 1.2 Micrometer Skrup

D. Prosedur Kerja

I. Pengukuran dengan Jangka Sorong dan Mikrometer Skrup

1. Periksalah ketepatan titik nol jangka sorong. Letakkan benda pada rahang
bawah. Untuk mengukur bagian benda. Letakan benda pada rahang atas.

2. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Lakukan pengukuran
ditiga tempat pada pada yang sama.

3. Letakan benda ( Balok kaca, kawat, pegas tabung ) pada rahang


micrometer
skrup. Putar pelan-pelan skala nonius sehingga berbunyi “klik”

4. Baca hasil pengukuran pada skala yang tersedia pada alat. Lakukan
pengukuran ditiga tempat berbeda pada benda yang sama.

2
E. Pertanyaan

Buatlah tabel data hasil pengukuran Vernier Caliper dan Micrometer Skrup

NO Alat Ukur Hasil Pengamatan

Balok Kayu Silinder Benda pipih Kawat

(mm) (mm) (mm) (mm)

152,00 mm 33,00 mm 7 mm 251,00 mm


1. Vernier 152,00 mm 33,00 mm 7 mm 251,00 mm
Caliper 152,00 mm 33,00 mm 7 mm 251,00 mm

Rata-rata 152,00 mm 33,00 mm 7 mm 251,00 mm

Mikrometer 50,30 mm 31,93 mm 34,78 mm 21,00 mm


2. Skrup 50,30 mm 31,93 mm 34,78 mm 21,00 mm
50,30 mm 34,78 mm
31,93 mm 21,00 mm

Rata-rata 50,30 mm 31,93 mm 34,78 mm 251,00 mm

 Perbandingan hasil pengukuran menggunakan Vernier Caliper dan


Micrometer Skrup.

Balok Kaca

Vernier Caliper Micrometer Skrup

1. 152,00 mm 1. 50,30 mm
2. 152,00 mm 2. 50,30 mm
3. 152,00 mm 3. 50,30 mm

Rata-rata = 152,00 mm 50,30 mm

3
Silinder

Vernier Caliper Micrometer Skrup

1. 33,00 mm 1. 31,93 mm
2. 33,00 mm 2. 31,93 mm
3. 33,00 mm 3. 31,93 mm

Rata-rata 33,00 mm 31,93 mm

Benda Pipih

Vernier Caliper Micrometer Skrup

1. 7 mm 1. 34,78 mm
2. 7 mm 2. 34,78 mm
3. 7 mm 3. 34,78 mm

Rata-rata = 7 mm 34,78 mm

Kawat

Vernier Caliper Micrometer Skrup

1. 251,00 mm 1. 21,00 mm
2. 251,00 mm 2. 21,00 mm
3. 251,00 mm 3. 21,00 mm

Rata-rata = 251,00 mm 21,00 mm

Dari perbandingan diatas, diketahui bahwa hasil pengukuran


menggunakan Vernier Caliper lebih besar dari Micrometer skrup.

E. Kesimpulan

Dari percobaan diatas kita bisa mengukur volume / jari-jari benda


menggunakan Vernier Caliper dan Micrometer Skrup.

4
BAB II

BANDUL SEDERHANA

A. Tujuan
1. Memahami gerak harmonis sederhana
2. Mengukur secara langsung periode bandul sederhana
3. Menentukan percepatan gravitasi (g)

B. Alat dan Bahan


1. Bandul sederhana 5. Benang
2. Busur 6. Kertas grafik
3. Statif 7. Stop watch
4. Beban pengganti

Gambar 2.1 Peralatan Bandul Sederhana

5
C. Dasar Teori

Tujuan sebuah benda bermassa m digantung pada titik tetap dengan

Seutas tali yang panjangnya 1 ( massa tali diabaikan). Bila m diberi simpangan X
dengan cara menarik kesamping dari posisi kesetimbangan (lihat gambar) dan
dilepaskan, benda berayun disekitar posisi kesetimbangan benda, X=0. Sistem ini
disebut bandul sederhana dimana geraknya merupakan gerak harmonis sederhana.

Gambar 2.2 Simpangan Benda Dari Posisi Setimbang

Missalnya massa m (lihat gambar 3), benda sejauh X dari posisi


kesetimbangan tali membentuk sudut ʘ terhadap garis vertical. Diagram gaya
untuk massa m ditunjukkan pada (gambar 2.3). dimana W=m.b, m benda dan T
tegangan tali.

Gambar 2.3 Diagram Gaya Untuk Massa m

Berdasarkan hukum II Newton, kita peoleh

M2 = 2π √ (m.g)………………………………….(1)

g = 4π2 . 1/T2…………………………………….(2)

Dimana g dapat dihitung dengan mengukur 1 dan T.

6
D. Prosedur Kerja
1. Gantungkan bandul sederhana pada statif
2. Tetapkan kedudukan penjepit tali sehingga jarknya ±60cm dari pusat
bandul
3. a) berikan simpangan kecil pada bandul dengan sudut simpangan 5-10o
dan lepaskan

b) biarkan berayun beberapa saat, kemudian catat waktu yang diperlukan


untuk 30 ayunan. Ulangi sebanyak 3 kali percobaan. Ukurlah panjang tali
l1 , massa tali m

c) lakukan langkah 3a dan 3b dengan panjang tali yang sama l1 tetapi


massa ditukar m2

d) ulangi langkah 3a, 3b, dan 3c dengan massa m2, tetapi panjang tali l1
dan l2 masing-masing 70cm dan 90cm

4. a) Tulislah kesimpulan anda mengenai hasil 3a dan 3b


b) Tulislah kesimpulan anda mengenai hasil 3c dan 3d
5. a) Dari berbagai pengukuran dengan l yang berbeda-beda (l1 dan l2) dan
m tetap (m2), buatlah grafik T2 terhadap l
b) bagaimana bentuk grafiknya?
c) tentukan nilai g dari grafik.
6. Hitunglah percepatan gravitasi rata-rata dari tabel
7. Bandingkan nilai g pengukuran anda dengan g buku acuan

Tabel 2.1 panjang tali = 60cm, masa bandul = 100 gr, diameter bandul = 25,91mm

Sudut = 10°,20°,30°

Percobaan ke- Sudut Massa Waktu 30x Periode


Bandul ayun Ayunan

1 10° 100gr 46,5s 1,55s

2 10° 150gr 49,5s 1,65s

3 10° 200gr 52,5s 1,75s

Pengukuran t rata-rata = 49,5 detik

7
Penyelesaian Percobaan 1

Dik => T =1.55s

l = 60cm = 0,6m

Dit ….g?

Jawab
l
g = 4π2. 2
T
0,6
g = 4.(3,14)2.
(1,55)2

g = 9,84 m/s2

Penyelesaian Percobaan 2

Dik => T =1,65

l = 60cm = 0,6m

Dit ….g?

Jawab
l
g = 4π2.
T2
0,6
g = 4.(3,14)2. 2
(1,65)

g = 8,691 m/s2

Penyelesaian Percobaan 3

Dik => T =1,75

l = 60cm = 0,6m

Dit ….g?

Jawab
l
g = 4π2.
T2

8
0,7
g = 4.(3,14)2. 2
(1,75)

g = 7,726 m/s2

Periode ayun

0 Panjang tali

1 2 3 4 5 6 7

Hitunglah percepatan gravitasi rata-rata dari tabel yang anda peroleh.


1 2 3
g +g +g
g total =
3
19,84 +8 , 691+7 , 726
=
3
36,257
=
3

= 12,085m/s2

Dari percobaan diatas dapat kita peroleh bahwa 60cm panjang tali massa
100gr,150gr, 200gr, maka akan menghasilkan nilai rata-rata

9
Rumus:
nilai rata−rata
T=
panjang tali
7 ,726
=
0,6

=12,876 m/s 2

KESIMPULAN
 Kesimpulan 3(a) dengan 3(b)
Dari percobaan 3(a) dengan 3(b) disimpulkan bahwa:
1. Perbedaan masa bandul akan mempengaruhi waktu
2. Semakin besar masa bandul, maka waktu yang ditempuh
semakin lama, otomatis periode ayunan semakin lambat

 Kesimpulan 3(c) dengan 3(d)


1. Perbedaan Panjang tali bandul akan mempengaruhi waktu
2. Semakin panjang tali pengikat pada bandul, maka waktu yang
ditempuh akan semakin lama, hal ini dapat dilihat dari hasil
percobaan pada tabel 2.3.1 dan 2.3.2

10
BAB III

KALORIMETER

A. TUJUAN
Tujuan pratikum calorimeter ini adalah menentukan kalor lebur es dan
kalor
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung calorimeter dan pengaduknya.
2. Thermometer 5. Stopwatch
3. Gelas Ukur 6. Kertas
4. Neraca 7. Es
C. DASAR TEORI
Azaz Black menayatakan jika dua system yang temperaturnya berbeda
disatukan maka system yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan
kalor kepada system yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan
kalor kepada system yang temperaturnya lebih rendah, sehingga tercapai
keseimbangan. Bila system dalam keadaan setimbang, maka berlaku
hubungan sebagai berikut.
M1C(ta-t1)+C(ta+t1)=M2C(t2-ta)……..(1)
Dimana
M1= Massa air bertemperatur lebih rendah (t1)
M2= Massa air bertemperatur lebih tinggi (t2)
C = Kapasitas kalor senja
c = Kalor jenis air
ta = Suhu akhir setelah tercapai keseimbangan

11
Kalor lebur suatu zat padat adalah jumlah kalor persatuan massa yang
diberikan pada zat padat disebut zat pada titik leburnya. Apabila
kedalaman air yang berbeda dalam bejana ditambahkan es pada titik
leburnya maka berlaku hubungan (telah disederhanakan) sebagai berikut.
Mes(Les+ta)=(Mair+C)(tair-ta)………..(2)

Dimana
Mes = Massa Es(gram)
Mair = Massa Air(gram)
Tair = Kalor lebur Es(kal/gr)
Tair = Temperatur air dalam bejana mula-mula(C)
C = Kapasitas kalor calorimeter(kal/C)

Gambar 3.1 Peralatan Kalorimeter

D. LANGKAH PERCOBAAN
1
a) Isilah calorimeter dengan M1 gram air catatlah temperature dalam
calorimeter (t1)

12
b) Kemudian tambahkanlah M2 gram air kedalam calorimeter yang
temperaturnya diukur dalam gelas ukur (t2) dimana t2>t1
c) Setelah tercapai kesetimbangan catatlah temperature akhir
campuran tersebut (ta)

a) Isilah M1 gram air panas kedalam calorimeter catatlah


temperaturnya dalam calorimeter
b) Kemudian tambahkan M2 gram es kedalam calorimeter yang berisi
air panas tersebut setelah setimbang catatlah temperature akhir (ta)

a) Timbanglah calorimeter kosong atau tabung dalamnya saja (M0)


b) Isilah calorimeter dengan air sampai setengahnya, kemudian
timbanglah
c) Masukkan calorimeter kedalam selubung luarnya dan amatilah
temperature air mula-mula dalam calorimeter dengan thermometer
(t0)
d) Ambillah batu es (usahakan tidak ada yang melekat pada batu es)
dan masukan kedalam calorimeter deengan hati-hati
e) Amatilah turunnya temperaturnya, sambal mengaduk air, lakukan
pengamatan tiap 30 detik(t1), 60 detik(t2), 90 detik(t3),dst, sehingga
temperaturnya tercapai harga minimum. Jangan lupa mengaduknya
setiap saat
f) Timbang lagi calorimeter setelah es mencair(M2)
g) Ulangi langka 2-6 tiga kali

13
E. PENYELESAIAN

Tabel data pengamatan

Mairbiasa(gram) Mairpanas(gram) MES(gram) tair(°C) Ta(°C)


235 481,5 25 70° 58°

Mairbiasa(gram) Mairpanas(gram) MES(gram) tair(°C) Ta(°C)


235 490 55,5 70° 49°

Mairbiasa(gram) Mairpanas(gram) MES(gram) tair(°C) Ta(°C)


235 504 85 70° 40°

Volume thermometer yang tercelup temperature air mula-mula 30°C

NO Waktu t(detik) Penurunan Temperatur


1 30 detik 48°
2 60 detik 39°
3 90 detik 37°
4 120 detik 36°
5 150 detik 36°
6 180 detik 34°

14
ANALISIS DATA

1. Percobaan I
DIK = Mair = 481,5 gram
MES = 25 gram
tair = 70°C
ta = 58°C
DIT = les = ……. Kal/gram

JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
25 (les+58°C) = (481,5+13.455).(70-58)
25 les+ 333 K = 7874,19
25 les = 7874,19-303
5.939,46
les =
25
= 237,57 Kal/gram
2. Percobaan II
DIK = Mair = 490 gram
MES = 55,5 gram
tair = 70°C
ta = 49°C
DIT = les = ……. Kal/gram

JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)

15
55,5 (les+49°C) = (490+13.455).(70-49)
55,5 les+ 324 K = 292.845
55,5 les = 292.845-324
292.521.
les =
55,5
= 5.270,64 Kal/gram

3. Percobaan III
DIK = Mair = 504 gram
MES = 85 gram
tair = 70°C
ta = 40°C
DIT = les = ……. Kal/gram

JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
85 (les+40°C) = (504+13.455).(70-40)
85 les+ 315 K = 2.159.840
85 les = 418.770-315
418.455
les =
85
= 4.923 Kal/gram

Grafik antara temperature dengan waktu untuk percobaan.

Selisih Waktu

180

150

120

90

60

16
30

34 36 38 40 42 44 46 48
Temperatur(°C)

 Waktu 30 detik
T2 = 30°, T1 = 48°
Δt = T2-T1
= -18°
 Waktu 60 detik
T2 = 30°, T1 = 39°
Δt = T2-T1
= -9°
 Waktu 90 detik

T2 = 30°, T1 = 37°

Δt = T2-T1

= -7°

 Waktu 120 detik


T2 = 30°, T1 = 36°
Δt = T2-T1
= -6°
 Waktu 150 detik
T2 = 30°, T1 = 36°
Δt = T2-T1
= -6°
 Waktu 180 detik
T2 = 30°, T1 = 34°
Δt = T2-T1
= -4°

17
F. KESIMPULAN
1) Jika ada system yang temperaturnya berbeda kemudian disatukan.
Maka system yang temperaturnya lebih tinggi atau memberikan
kalor kepada system temperaturnya kecil sehingga menjadi
seimbang
2) Jika calorimeter diisi didalamnya air beberapa gram es maka
temperaturnya air didalamnya akan menurun setelah es mencair.

18
BAB IV

TEGANGANPERMUKAAN ZAT CAIR

A. TUJUAN
Tujuan pratikum ini adalah menentukan koofisien tegangan permukaan zat
cair.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Pipa Kapiler 5. Jangka Sorong


2. Tabung B 6. Air Sabun
3. Loupe 7. Air Mineral
4. Minyak Rem

C. DASAR TEORI

19
Pada gambar 3.1 Menunjukkan zat cair naik setinggi h dalam tabung pipa
kapiler dengan jari-jari n. Ujung tabung yang terbuka mengalami tekanan
atmosfer. Gaya yang menahan zat cair merupakan komponen tegangan permukaan
arah vertikal yang besarnya f Cos θC . Jika permukaan kontak besarnya 2nr , gaya
tegangan permukaan menjadi γ 2 π r Cos θC . Karena zat cair berada dalam…….
maka =
γ 2πr Cos θC . p ( π r 2) hg …………………………………………….(1)
γ = prgh / 2 Cos θC …………………………………………………..(2)
Dimana =
γ = Koefisien tegangan permukaan zat cair (N/M)
p = Massa jenis zat cair (kg/m3)
r = Jari-jari tabung kapiler (mm)
θr = Sudut kontal (untuk zat car dengan kaca harga θc = 0

D. PROSEDUR KERJA

1. Ukur diameter tabung pipa kapiler yang digunakan dengan jangka


sorong.
2. Celupkan tegak lurus tabung pipa kapiler ke dalam zat cair yang telah
disediakan.
3. Ukurlah tinggi (h ) zat cair yang naikdalam pipa dan digunakan loupe
untuk melihat permukaan zat cair.

20
4. Lakukan percobaan beberapa kali dengan terlebih dahulu
mengeluarkan zat cair yang tersisa dalam tabung pipa kapiler.
5. Dengan jenis zat cair yang sama, lakukan percobaan dengan pipa
kapiler yang berbeda diameternya.
6. Lakukan langkah 1-5 dengan zat cair yang berbeda.
7. Tentukan massa jenis setiap zat cair yang digunakan ( p=m/v ). Untuk
memperoleh massa jenis zat cair yang digunakan, timbanglah massa
zat cair dan tentukan volume zat cair yang digunakan.

TABEL DATA PENGAMATAN

NO Jenis Zat Cair (kg/m3) h (mm) r (mm) γ (N/M)


1. Air 5,5 3 30,6 x 10-6
2. Air 5,5 3 30,6 x 10-6
3. Air 5,5 3 30,6 x 10-6

Rata-rata 30,6 x 10-6


1. Minyak Rem 5 3 27,9x 10-6
2. Minyak Rem 5 3 27,9x 10-6
3. Minyak Rem 5 3 27,9x 10-6

21
Rata-rata 27,9x 10-6

1. Air Sabun 4,4 3 24,5 x 10-6


2. Air Sabun 4,4 3 24,5 x 10-6
3. Air Sabun 4,4 3 24,5 x 10-6

Rata-rata 24,5 x 10-6

E. ANALISIS DATA
1. Hitung harga rata-rata untuk setiap jenis zat cair dengan mencantumkan
satuannya
2. Jelaskan pengubah kenaikan zat cair didalam tabung pipa kapiler dan
mengapa kenaikan tersebut tidak sama untuk setiap zat cair

Menghitung γ untuk setiap zat cair


Rumus = γ Air = p . r . g . h =

Dik => p = 186,1 kg/m3 γ = pr gh


r = 3 kg/m3 = 3 x 10-6 = 186,1 . 3 x 10-6. 10 . 5,5 x 10-3
g = 10 m/s = 30,6 x 10-6 NM
h = 5,5mm = 5,5x 10-3 m
Hasil percobaan (1,2,3)

Rumus =
Γ Minyak rem = p . r . g . h

Dik => p = 186,1 kg/m3


r = 3 kg/m2 = 3 x 10-3

22
g = 10 m/s2
h=¿ 5 mm = 5 x 10-3

γ = p.r. g.h
= 186,1 . 3 x 10-6 x 10 .5 x 10-3

= 27,9x 10-6 Nm (Hasil Percobaan 1,2,3

Rumus = γ Air Sabun = p . r . g . h =


Dik => p = 186,1 kg/m3 γ = pr gh
r = 3 kg/m3 = 3 x 10-6 = 186,1 . 3 x 10-6. 10 . 4,4 x 10-3
g = 10 m/s = 24,5 x 10-6 NM
h = 4,4mm = 4,4x 10-3 m
Hasil percobaan (1,2,3)
KESIMPULAN
1. Kenaikan zat cair dalam tabung pipa kapiler akan semakin rendah jika zat
cair semakin kental
2. Dari hasil percobaan ternyata koefisien tegangan air (f) paling tinggi
terdapat pada Air.

BAB V

VISCOSITAS ZAT CAIR

A.Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah menentukn nilai kekentalan suatu zat cair
berdasarkan hukum stokes.

B. Alat dan Bahan

1. Buret
2. Mistar
3. Jangka Sorong

23
4. Air
5. Timbangan
6. Stop Watch
7. Bola besi
8. Minyak rem

C. Dasar Teori

Hukum stokes berbunyi bahwa suatu benda bergerak dalam zat cair dan
benda tersebut akan menimbulkan gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan
suatu zat cair, gaya gesekan akan sebanding dengan kecepatan relatif.

Bila suatu benda berbentuk bola bergerak dalam medium yang sifatnya
tetap ,maka gaya tekanan antara medium dan benda itu menurut hukum stokes
adalah :

F = 6. π .r .v ………………………………………………………………(1)

Dimana :

F : Gaya gesekan antara medium dari bola (N)

η : Kekentalan atau viscositas medium (n.dt/m2)

r : Jari-jari bola (mm)

v: Kecepatan gerak bola tersebut (m/dt)

22
π = atau 3,14
7

Persamaan diatas hanya berlaku bila bola dengan meium f akan sama
dengan berat bola(w) dikurangi gaya keatas (fa), maka gerak bola itu menjadi
gerak beraturan

24
Bila bola bergerak tanpa kecepatan (v0=0) dan telah tercapai keadaan gerak lurus
berurutan, maka berlaku persamaan :

fa + fa – w = 0 …………………………………………………………….
(2)

atau

η = v.g (ρb-ρm) / g π r v ..….……………………………………………..


(3)

Dimana :

η : Kekentalan

g : Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

ρb : Massa jenis bola

ρm : Massa jenis median

22
π = atau 3,14
7

D. Prosedur Kerja

 Ukur diameter bola besi


 Ukur jarak dari permukaan zat cair kedasar
 Letakan bola dan hitung kecepatan (s)
 Hitung kecepatan rata-rata (v=s/t)
 Hitung nilai viscositas dengan rumus η = v.g (ρb-ρm) / g η r v
 Buat kesimpulan dari percobaan

25
1. Kecepatan rata-rata
Rumus :

S
v=
t

Keterangan :

v = Kecepatan rata-rata (m/s)

S = Jarak tempuh (m)

t = Waktu (s)

E. Penyelesaian

 Tabel pengukuran percobaan ke-1

No Jenis median Diameter Bola Kecepatan (s) Rata-rata


Besi(mm)
1 Air 0.6 a. 0,8 2,6
b. 1,2

26
c. 6

a. Dik :
0,8+1,2+6
S = 60 cm =0,6 m t= =2,6 (s )
3

D = 4 mm

Dit : v..?

Jawab =

s 0,6 m
v= = =0,23
t 2,6 s

(untuk bola besi pada air)

1. Nilai Viscositas

Rumus =

η = V.g (ρb- ρm) / 6 π r v

Ket =

η = Nilai Viscositas

V = Volume

ρb = Massa Jenis Benda

ρm = Massa Jenis Median

22
π = atau 3,14
7

v = Kecepatan rata - rata

r = Jari - jari

27
a. Dik :
D = 6 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm

π = 3,14

m
v = 0,23
s

t. tabung = 60cm = 0,60m

V = π. r2.t

= 3,14 x 0,22 x 0,60

= 0,075 cm3

ρb = 0,09 g/cm3,

ρm = 277 g : 0,069 cm3 = 4.014,49 g/cm3 Dit : η…?

Jawab :

η = V.g (ρb- ρm) / 6 π r v


0,075 x 9,81(0,9−4.014,49)
¿
6 x 3,14 x 0,2 x 0,23

−2952,99
¿
0.86

¿−3.433,70 g/cm³ (untuk bola besi pada air)

 Tabel pengukuran percobaan ke-2

No Jenis medium Diameter Bola Kecepatan(s) Rata-rata


Besi(mm)

28
1 Minyak rem 0,6 mm a. 1,26 1,29
b. 1,27
c. 1,34

b. Dik:

S= 60 cm = 0,60 m

1,26+1,27+1,34
t= =1,29(s )
3

D = 4 mm

Dit : v…?

Jawab:

s 0,60 m
v= = =0,46 (untuk bola
t 1,29 s
besi di minyak rem)

2. Nilai Viscositas

Rumus =

η = V.g (ρb- ρm) / 6 π r v

Ket =

η = Nilai Viscositas

V = Volume

ρb = Massa Jenis Benda

ρm = Massa Jenis Median

22
π = atau 3,14
7

v = Kecepatan rata - rata

29
r = Jari - jari

b. Dik :
D = 4 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm

π = 3,14

m
v = 0.46
s

t. tabung = 60cm = 0,60m

V = π. r2.t

= 3,14 x 0,22 x 0,60

= 0,075 cm3

ρb = 0,09 g/cm3,

ρm = 285,5 g : 0,069cm3 = 4.137,68 g/cm3 Dit : η…?

Jawab :

η = V.g (ρb- ρm) / 6 π r v


0,075 x 9,81(0,09−4.137,68)
¿
6 x 3,14 x 0,2 x 1,29

−2952,99
¿
4,86

¿−607,6 1g/cm³ (untuk bola besi pada minyak rem)

 Tabel pengukuran percobaan ke-3

No Jenis medium Diameter Bola Kecepatan(s) Rata-rata


Besi(mm)
1 Air Sabun 0,6 mm a. 0,76 0.84
b. 0.86
c. 0.91

30
c. Dik:

S= 60 cm = 0,60 m

0.76+0.86+ 0.91
t= =0.84( s)
3

D = 4 mm

Dit : v…?

Jawab:

s 0,60 m
v= = =0,71 (untuk bola
t 0.84 s
besi di Air Sabun)

3. Nilai Viscositas

Rumus =

η = V.g (ρb- ρm) / 6 π r v

Ket =

η = Nilai Viscositas

V = Volume

ρb = Massa Jenis Benda

ρm = Massa Jenis Median

22
π = atau 3,14
7

v = Kecepatan rata - rata

r = Jari - jari

c. Dik :

31
D = 4 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm

π = 3,14

m
v = 0.46
s

t. tabung = 60cm = 0,60m

V = π. r2.t

= 3,14 x 0,22 x 0,60

= 0,075 cm3

ρb = 0,09 g/cm3,

ρm = 285,5 g : 0,069cm3 = 4.137,68 g/cm3 Dit : η…?

Jawab :

η = V.g (ρb- ρm) / 6 π r v


0,075 x 9,81(0,09−4.137,68)
¿
6 x 3,14 x 0,2 x 0.84

−2952,99
¿
3,16

¿−934,49g/cm³ (untuk bola besi pada Air Sabun)

KESIMPULAN

1) .Semakin besar nilai kekentalan suatu zat cair maka waktu yang
ditempuh pada jarak yang sama akan semakin lama
2) Dari hasil percobaan kekentalan pada minyak rem paling tinggi
dari pada air dan air sabun

32
33

Anda mungkin juga menyukai