PENGUKURAN LINIER
A .TUJUAN
C. Dasar Teori
1
2. Micrometer Skrup
Alat ini mempunyai dua skala, yaitu skala utama (Scale Barrel) dan skala
nonius (Micrometer Collar) dengan ketelitian masing-masing 0,5 mm dan 0,1
mm.
D. Prosedur Kerja
1. Periksalah ketepatan titik nol jangka sorong. Letakkan benda pada rahang
bawah. Untuk mengukur bagian benda. Letakan benda pada rahang atas.
2. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Lakukan pengukuran
ditiga tempat pada pada yang sama.
4. Baca hasil pengukuran pada skala yang tersedia pada alat. Lakukan
pengukuran ditiga tempat berbeda pada benda yang sama.
2
E. Pertanyaan
Buatlah tabel data hasil pengukuran Vernier Caliper dan Micrometer Skrup
Balok Kaca
1. 152,00 mm 1. 50,30 mm
2. 152,00 mm 2. 50,30 mm
3. 152,00 mm 3. 50,30 mm
3
Silinder
1. 33,00 mm 1. 31,93 mm
2. 33,00 mm 2. 31,93 mm
3. 33,00 mm 3. 31,93 mm
Benda Pipih
1. 7 mm 1. 34,78 mm
2. 7 mm 2. 34,78 mm
3. 7 mm 3. 34,78 mm
Rata-rata = 7 mm 34,78 mm
Kawat
1. 251,00 mm 1. 21,00 mm
2. 251,00 mm 2. 21,00 mm
3. 251,00 mm 3. 21,00 mm
E. Kesimpulan
4
BAB II
BANDUL SEDERHANA
A. Tujuan
1. Memahami gerak harmonis sederhana
2. Mengukur secara langsung periode bandul sederhana
3. Menentukan percepatan gravitasi (g)
5
C. Dasar Teori
Seutas tali yang panjangnya 1 ( massa tali diabaikan). Bila m diberi simpangan X
dengan cara menarik kesamping dari posisi kesetimbangan (lihat gambar) dan
dilepaskan, benda berayun disekitar posisi kesetimbangan benda, X=0. Sistem ini
disebut bandul sederhana dimana geraknya merupakan gerak harmonis sederhana.
M2 = 2π √ (m.g)………………………………….(1)
g = 4π2 . 1/T2…………………………………….(2)
6
D. Prosedur Kerja
1. Gantungkan bandul sederhana pada statif
2. Tetapkan kedudukan penjepit tali sehingga jarknya ±60cm dari pusat
bandul
3. a) berikan simpangan kecil pada bandul dengan sudut simpangan 5-10o
dan lepaskan
d) ulangi langkah 3a, 3b, dan 3c dengan massa m2, tetapi panjang tali l1
dan l2 masing-masing 70cm dan 90cm
Tabel 2.1 panjang tali = 60cm, masa bandul = 100 gr, diameter bandul = 25,91mm
Sudut = 10°,20°,30°
7
Penyelesaian Percobaan 1
l = 60cm = 0,6m
Dit ….g?
Jawab
l
g = 4π2. 2
T
0,6
g = 4.(3,14)2.
(1,55)2
g = 9,84 m/s2
Penyelesaian Percobaan 2
l = 60cm = 0,6m
Dit ….g?
Jawab
l
g = 4π2.
T2
0,6
g = 4.(3,14)2. 2
(1,65)
g = 8,691 m/s2
Penyelesaian Percobaan 3
l = 60cm = 0,6m
Dit ….g?
Jawab
l
g = 4π2.
T2
8
0,7
g = 4.(3,14)2. 2
(1,75)
g = 7,726 m/s2
Periode ayun
0 Panjang tali
1 2 3 4 5 6 7
= 12,085m/s2
Dari percobaan diatas dapat kita peroleh bahwa 60cm panjang tali massa
100gr,150gr, 200gr, maka akan menghasilkan nilai rata-rata
9
Rumus:
nilai rata−rata
T=
panjang tali
7 ,726
=
0,6
=12,876 m/s 2
KESIMPULAN
Kesimpulan 3(a) dengan 3(b)
Dari percobaan 3(a) dengan 3(b) disimpulkan bahwa:
1. Perbedaan masa bandul akan mempengaruhi waktu
2. Semakin besar masa bandul, maka waktu yang ditempuh
semakin lama, otomatis periode ayunan semakin lambat
10
BAB III
KALORIMETER
A. TUJUAN
Tujuan pratikum calorimeter ini adalah menentukan kalor lebur es dan
kalor
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung calorimeter dan pengaduknya.
2. Thermometer 5. Stopwatch
3. Gelas Ukur 6. Kertas
4. Neraca 7. Es
C. DASAR TEORI
Azaz Black menayatakan jika dua system yang temperaturnya berbeda
disatukan maka system yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan
kalor kepada system yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan
kalor kepada system yang temperaturnya lebih rendah, sehingga tercapai
keseimbangan. Bila system dalam keadaan setimbang, maka berlaku
hubungan sebagai berikut.
M1C(ta-t1)+C(ta+t1)=M2C(t2-ta)……..(1)
Dimana
M1= Massa air bertemperatur lebih rendah (t1)
M2= Massa air bertemperatur lebih tinggi (t2)
C = Kapasitas kalor senja
c = Kalor jenis air
ta = Suhu akhir setelah tercapai keseimbangan
11
Kalor lebur suatu zat padat adalah jumlah kalor persatuan massa yang
diberikan pada zat padat disebut zat pada titik leburnya. Apabila
kedalaman air yang berbeda dalam bejana ditambahkan es pada titik
leburnya maka berlaku hubungan (telah disederhanakan) sebagai berikut.
Mes(Les+ta)=(Mair+C)(tair-ta)………..(2)
Dimana
Mes = Massa Es(gram)
Mair = Massa Air(gram)
Tair = Kalor lebur Es(kal/gr)
Tair = Temperatur air dalam bejana mula-mula(C)
C = Kapasitas kalor calorimeter(kal/C)
D. LANGKAH PERCOBAAN
1
a) Isilah calorimeter dengan M1 gram air catatlah temperature dalam
calorimeter (t1)
12
b) Kemudian tambahkanlah M2 gram air kedalam calorimeter yang
temperaturnya diukur dalam gelas ukur (t2) dimana t2>t1
c) Setelah tercapai kesetimbangan catatlah temperature akhir
campuran tersebut (ta)
13
E. PENYELESAIAN
14
ANALISIS DATA
1. Percobaan I
DIK = Mair = 481,5 gram
MES = 25 gram
tair = 70°C
ta = 58°C
DIT = les = ……. Kal/gram
JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
25 (les+58°C) = (481,5+13.455).(70-58)
25 les+ 333 K = 7874,19
25 les = 7874,19-303
5.939,46
les =
25
= 237,57 Kal/gram
2. Percobaan II
DIK = Mair = 490 gram
MES = 55,5 gram
tair = 70°C
ta = 49°C
DIT = les = ……. Kal/gram
JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
15
55,5 (les+49°C) = (490+13.455).(70-49)
55,5 les+ 324 K = 292.845
55,5 les = 292.845-324
292.521.
les =
55,5
= 5.270,64 Kal/gram
3. Percobaan III
DIK = Mair = 504 gram
MES = 85 gram
tair = 70°C
ta = 40°C
DIT = les = ……. Kal/gram
JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
85 (les+40°C) = (504+13.455).(70-40)
85 les+ 315 K = 2.159.840
85 les = 418.770-315
418.455
les =
85
= 4.923 Kal/gram
Selisih Waktu
180
150
120
90
60
16
30
34 36 38 40 42 44 46 48
Temperatur(°C)
Waktu 30 detik
T2 = 30°, T1 = 48°
Δt = T2-T1
= -18°
Waktu 60 detik
T2 = 30°, T1 = 39°
Δt = T2-T1
= -9°
Waktu 90 detik
T2 = 30°, T1 = 37°
Δt = T2-T1
= -7°
17
F. KESIMPULAN
1) Jika ada system yang temperaturnya berbeda kemudian disatukan.
Maka system yang temperaturnya lebih tinggi atau memberikan
kalor kepada system temperaturnya kecil sehingga menjadi
seimbang
2) Jika calorimeter diisi didalamnya air beberapa gram es maka
temperaturnya air didalamnya akan menurun setelah es mencair.
18
BAB IV
A. TUJUAN
Tujuan pratikum ini adalah menentukan koofisien tegangan permukaan zat
cair.
C. DASAR TEORI
19
Pada gambar 3.1 Menunjukkan zat cair naik setinggi h dalam tabung pipa
kapiler dengan jari-jari n. Ujung tabung yang terbuka mengalami tekanan
atmosfer. Gaya yang menahan zat cair merupakan komponen tegangan permukaan
arah vertikal yang besarnya f Cos θC . Jika permukaan kontak besarnya 2nr , gaya
tegangan permukaan menjadi γ 2 π r Cos θC . Karena zat cair berada dalam…….
maka =
γ 2πr Cos θC . p ( π r 2) hg …………………………………………….(1)
γ = prgh / 2 Cos θC …………………………………………………..(2)
Dimana =
γ = Koefisien tegangan permukaan zat cair (N/M)
p = Massa jenis zat cair (kg/m3)
r = Jari-jari tabung kapiler (mm)
θr = Sudut kontal (untuk zat car dengan kaca harga θc = 0
D. PROSEDUR KERJA
20
4. Lakukan percobaan beberapa kali dengan terlebih dahulu
mengeluarkan zat cair yang tersisa dalam tabung pipa kapiler.
5. Dengan jenis zat cair yang sama, lakukan percobaan dengan pipa
kapiler yang berbeda diameternya.
6. Lakukan langkah 1-5 dengan zat cair yang berbeda.
7. Tentukan massa jenis setiap zat cair yang digunakan ( p=m/v ). Untuk
memperoleh massa jenis zat cair yang digunakan, timbanglah massa
zat cair dan tentukan volume zat cair yang digunakan.
21
Rata-rata 27,9x 10-6
E. ANALISIS DATA
1. Hitung harga rata-rata untuk setiap jenis zat cair dengan mencantumkan
satuannya
2. Jelaskan pengubah kenaikan zat cair didalam tabung pipa kapiler dan
mengapa kenaikan tersebut tidak sama untuk setiap zat cair
Rumus =
Γ Minyak rem = p . r . g . h
22
g = 10 m/s2
h=¿ 5 mm = 5 x 10-3
γ = p.r. g.h
= 186,1 . 3 x 10-6 x 10 .5 x 10-3
BAB V
A.Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah menentukn nilai kekentalan suatu zat cair
berdasarkan hukum stokes.
1. Buret
2. Mistar
3. Jangka Sorong
23
4. Air
5. Timbangan
6. Stop Watch
7. Bola besi
8. Minyak rem
C. Dasar Teori
Hukum stokes berbunyi bahwa suatu benda bergerak dalam zat cair dan
benda tersebut akan menimbulkan gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan
suatu zat cair, gaya gesekan akan sebanding dengan kecepatan relatif.
Bila suatu benda berbentuk bola bergerak dalam medium yang sifatnya
tetap ,maka gaya tekanan antara medium dan benda itu menurut hukum stokes
adalah :
F = 6. π .r .v ………………………………………………………………(1)
Dimana :
22
π = atau 3,14
7
Persamaan diatas hanya berlaku bila bola dengan meium f akan sama
dengan berat bola(w) dikurangi gaya keatas (fa), maka gerak bola itu menjadi
gerak beraturan
24
Bila bola bergerak tanpa kecepatan (v0=0) dan telah tercapai keadaan gerak lurus
berurutan, maka berlaku persamaan :
fa + fa – w = 0 …………………………………………………………….
(2)
atau
Dimana :
η : Kekentalan
22
π = atau 3,14
7
D. Prosedur Kerja
25
1. Kecepatan rata-rata
Rumus :
S
v=
t
Keterangan :
t = Waktu (s)
E. Penyelesaian
26
c. 6
a. Dik :
0,8+1,2+6
S = 60 cm =0,6 m t= =2,6 (s )
3
D = 4 mm
Dit : v..?
Jawab =
s 0,6 m
v= = =0,23
t 2,6 s
1. Nilai Viscositas
Rumus =
Ket =
η = Nilai Viscositas
V = Volume
22
π = atau 3,14
7
r = Jari - jari
27
a. Dik :
D = 6 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm
π = 3,14
m
v = 0,23
s
V = π. r2.t
= 0,075 cm3
ρb = 0,09 g/cm3,
Jawab :
−2952,99
¿
0.86
28
1 Minyak rem 0,6 mm a. 1,26 1,29
b. 1,27
c. 1,34
b. Dik:
S= 60 cm = 0,60 m
1,26+1,27+1,34
t= =1,29(s )
3
D = 4 mm
Dit : v…?
Jawab:
s 0,60 m
v= = =0,46 (untuk bola
t 1,29 s
besi di minyak rem)
2. Nilai Viscositas
Rumus =
Ket =
η = Nilai Viscositas
V = Volume
22
π = atau 3,14
7
29
r = Jari - jari
b. Dik :
D = 4 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm
π = 3,14
m
v = 0.46
s
V = π. r2.t
= 0,075 cm3
ρb = 0,09 g/cm3,
Jawab :
−2952,99
¿
4,86
30
c. Dik:
S= 60 cm = 0,60 m
0.76+0.86+ 0.91
t= =0.84( s)
3
D = 4 mm
Dit : v…?
Jawab:
s 0,60 m
v= = =0,71 (untuk bola
t 0.84 s
besi di Air Sabun)
3. Nilai Viscositas
Rumus =
Ket =
η = Nilai Viscositas
V = Volume
22
π = atau 3,14
7
r = Jari - jari
c. Dik :
31
D = 4 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm
π = 3,14
m
v = 0.46
s
V = π. r2.t
= 0,075 cm3
ρb = 0,09 g/cm3,
Jawab :
−2952,99
¿
3,16
KESIMPULAN
1) .Semakin besar nilai kekentalan suatu zat cair maka waktu yang
ditempuh pada jarak yang sama akan semakin lama
2) Dari hasil percobaan kekentalan pada minyak rem paling tinggi
dari pada air dan air sabun
32
33