Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Alat Ukur Dasar

“ALAT UKUR DASAR”

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si


Irham Ramadhani, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN
OLEH:

SYHARLA FINANDA

KELOMPOK 1

NIM : 4203220039

KELAS : BIOLOGI B 2020

MATA KULIAH : MORFOLOGI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
PRAKTIKUM 1

ALAT UKUR DASAR

a. Tujuan

Adapun tujuan dari dilakukan percobaan ini adalah :

1. Mengetahui cara penggunaan dan membaca alat-alat ukur; jangka sorong,

dan mikrometer sekrup.

2. Membaca dan menuliskan skala dengan benar dan hasil pengukuran atau

perhitungan.

B. Tinjaun Teori

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan


alat ukur dengan suatu satuan. Pengukuran panjang yaitu membandingkan panjang
sesuatu dengan panjang sesuatu yang panjangnya sudah diketahui yang dijadikan
sebagai patokan. Besaran panjang memiliki banyak nama diantaranya tebal, tinggi, lebar,
dan kedalaman. Satuan besaran panjang adalah meter. Satu meter adalah jarak yang
ditempuh cahaya dalam waktu sekon.

Di lingkungan kita terdapat besaran panjang yang bervariasi mulai dari ukuran kecil
sampai ukuran besar. Misalnya dari tebal kertas yang hanya beberapa milimeter saja
sampai panjang suatu jalan yang berukuran ribuan kilometer. Untuk mengukur besaran
yang bervariasi tersebut diperlukan alat ukur yang bermacam-macam pula. Alat ukur
panjang yang banyak digunakan diantaranya adalah mistar, rol meter, jangka sorong dan
mikrometer sekrup.

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan
untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.Dalam bidang
teknik, jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter baut ataupun mur.
Secara umum, jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam maupun
diameter luar suatu benda berbentuk tabung. Jangka sorong juga digunakan untuk
mengukur kedalam suatu tabung.
Jangka sorong terdiri dari bagian yang tetap yang dihubungkan dengan rahang tetap
dan bagian yang dapat digeser yang dihubungkan dengan rahang geser. Pada bagian
yang tetap terdapat skala utama dengan skala terkecil 1mm. Sedang pada rahang sorong
terdapat skala nonius dari 1 sd 10. Panjang 10 skala nonius sama dengan 9mm,
sehingga 1 skala nonius sama dengan 0,9mm. Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm
yaitu selisih antara 1 skala utama dengan 1 skala nonius.

Gambar di atas adalah contoh skala hasil pengukuran dengan jangka sorong.
Pembacaan skala tersebut adalah mengikuti urutan 1, 2 dan 3 yaitu:

1) Perhatikan skala 0 nonius ini, kemudian tentukan skala utama sebelum 0


nonius.
2) Nomor 2 adalah skala utama sebelum nol nonius yaitu 52 mm.
3) Nomor 3 adalah skala nonius yang lurus dengan skala utama, yaitu skala
nonius 6. Skala ini bernilai 6x0,1mm =0,6 mm.
Hasil : 52 + 0,6 = 52,6 mm.
Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda
yang relative kecil. Mikrometer sering digunakan untuk mengukur tebal plat logam
ataupun diameter silinder kawat.

Mikrometer sekrup terdiri dari silinder tetap dan silinder yang dapat diputar (bidal).
Pada silinder tetap terdapat skala utama, sedangan pada bidal terdapat skala nonius.
Apabila bidal diputar kanan maka bidal akan maju mendekati nol skala utama atau
sebaliknya.

Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari
mikrometer.

Skala utama mikrometer skrup ditera sehingga skala terkecilnya adalah 0,5 mm.
Sedangkan skala nonius dibagi menjadi 50 yaitu dari 0 sampai 49. Mikrometer diset
sehingga apabila bidal diputar sekali maka bidal akan maju atau mundur 0,5 mm atau
skala nonius berputar 50 skala. Dari seting seperti ini diperoleh:

50 skala nonius= 0,5 mm

atau 1 nonius = 0,01 mm


Contoh di atas adalah skala hasil pengkuran dengan mikrometer skrup. Cara
membacanya adalah sebagai berikut.

v Nomor 1, menunjukkan skala utama yang tidak tertutup bidal yaitu 3,5 mm.

v Nomor 2, menunjukkan skala nonius yang lurus dengan sumbu utama yaitu 27
atau 0,27 mm.

Hasil pengukuran adalah:3,5 mm + 0,27 mm = 3,77 mm

c. Satuan Panjang

Satuan panjang adalah meter. Satuan panjang yang lain dinyatakan sebagai berikut.

1 m = 103mm (mili meter) 1 m = 103 km (kilo meter).

1 m = 106 μm (mikro meter) 1 m = 106 Mm (Mega meter).

1 m = 109 nm (nano meter) 1 m = 109 Gm (Giga meter).

1 m = 1012 pm (pico meter) 1 m = 1012Tm (Tera meter).

C. Alat dan Bahan


1. Jangka Sorong (Aplikasi Android)
2. Micrometer Skrup (Aplikasi Android)
3. Objek Ukur (Aplikasi Android)

D. Prosedur Penelitian
a) Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
1. Buka aplikasi Caliper Simulator
2. Posisikan Objek Ditengah dari rahang ukur jangka sorong.
3. Sorong bagian rahang dalam pada jangka sorong hingga objek tepat terukur.
4. Silahkan lakukan tangkapan layar hasil pengukuran (bagian ata, merupakan
skala hasil pengukuran)
5. Ulangi untuk objek yang sama sebanyak 5 kali.
6. Buatlah hasil pengukuran dari objek diameter koin.
b) Pengukuran Panjang dengan Micrometer
1. Buka aplikasi Micrometer Simulator
2. Posisikan Objek Ditengah dari rahang ukur micrometer.
3. Putar skala putar pada micrometer hingga objek tepat terukur.
4. Silahkan lakukan tangkapan layar hasil pengukuran (sebelah kanan,
merupakan skala hasil pengukuran)
5. Ulangi untuk objek yang sama sebanyak 3 kali.
6. Buatlah hasil pengukuran dari objek 1.
7. Lakukan untuk 1 objek lain dengan cara klik change object, ulangi langkah 1
s.d 6.
E. Hasil dan Pembahasan

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala Utama : 1,9 cm

Skala Nonius : 9 × 0,01 = 0,09 cm

Hasil Pengukuran : 1,9 cm + 0,09 cm = 1,99 cm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 1,8 cm

Skala Nonius : 3 × 0,01 = 0,03 cm

Hasil Pengukuran : 1,8 cm + 0,03 cm = 1,83 cm


Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 1,9 cm

Skala Nonius : 3 × 0,01 = 0,03 cm

Hasil pengukuran : 1,9 cm + 0,03 cm = 1,93 cm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran :

Skala utama : 1,8 cm

Skala Nonius : 3 × 0,01 = 0,03 cm

Hasil pengukuran : 1,8 cm + 0,03 cm = 1,83 cm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 1,9 cm

Skala Nonius : 3 × 0,01 = 0,03 cm

Hasil pengukuran : 1,9 cm + 0,03 cm = 1,93 cm


Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 5 mm

Skala Nonius : 30 × 0,01 mm = 0,3 mm

Hasil pengukuran : 5 mm + 0,3 mm = 5,3 mm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 5,5 mm

Skala Nonius : 6 × 0,01 mm = 0,06 mm

Hasil pengukuran : 5,5 mm + 0,06 mm = 5,56 mm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 6 mm

Skala Nonius : 25 × 0,01 mm = 0,25 mm

Hasil pengukuran : 6 mm + 0,25 mm = 6,25 mm


Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 8 mm

Skala Nonius : 39 × 0,01 = 0,39 mm

Hasil pengukuran : 8 mm + 0,39 mm = 8,39 mm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 7 mm

Skala Nonius : 35 × 0,01 = 0,35 mm

Hasil pengukuran : 7 mm + 0,35 mm = 7,35 mm

Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran

Skala utama : 8 mm

Skala Nonius : 38 × 0,01 = 0,38 mm

Hasil pengukuran : 8 mm + 0,38 mm = 8,38 mm


F. Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengukuran Diameter Koin dengan Jangka Sorong

Pengulangan Skala Skala


Utama Nonius
1 1,9 cm 9 × 0,0 = 0,09 cm
2 1,8 cm 3 × 0,01 = 0,03 cm
Tabel 2. Pengukuran Panjang dengan
3 1,9 cm 3 × 0,01 = 0,03 cm
Micrometer
4 1,8 cm 3 × 0,01 = 0,03 cm
5 1,9 cm 3 ×(biji
0,01besi)
= 0,03 cm
Pengulangan (baut )
Skala Skala Skala Skala
Utama Nonius Utama Nonius
1 5 mm 30 × 0,01 = 0,3 mm 8 mm 39 × 0,01 = 0,39
2 5,5 mm 6 × 0,01 = 0,06 mm 7 mm 35 × 0,01 = 0,35 mm
3 6 mm 25 × 0,01 = 0,25 mm 8 mm 38 × 0,01 = 0,38 mm

G. Pertanyaan
1. Jelaskan kegunaan dari jangka sorong dan micrometer!
Kegunaan dari jangka sorong
a. Mengukur panjang sebuah benda yang ukurannya tidak terlalu panjang dapat di
ukur dengan jangka sorong, karena biasanya batas pengukurannya maksimal 25
cm, 
b. Mengukur Diameter luar
c. Mengukur diameter dalam, untuk mengetahui ukuran diameter sebuah lubang
besi atau alat yang lain
d. Mengukur kedalaman sebuh benda,untuk mengukur kedalamannya lubang yang
menggunakan penggaris. hal ini dapat digunakan jangka sorong

Kegunaan dari mikrometer skrup

a. Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnyauang koin logam, bahkan untuk
mikrometer yang sagat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal
kertas.ketelitian mikrometer skrup yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm.
b. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru,
atau silinder kecil 
c. Untuk micrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan
untuk mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.

2. Jelaskan tingkat ketelitian alat ukur virtual yang kamu gunakan!


Menurut saya tingkat ketelitian alat ukut virtual yang saya gunakan lebih rendah dari
pada tingkat ketelitian alat ukur aslinya karena kualitas gambar yang kualitasnya
kurang bagus atau high definition dan juga tidak dapat mencocokan posisi yang pas
antara objek dan alat ukurnya.
3. Dibagian akhir laporan Gambarkan dalam kertas HVS Folio Jangka Sorong/
Micrometer beserta bagian-bagiannya! (Pilih salah satu)

Anda mungkin juga menyukai