PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat-alat laboratorium biologi umumnya terdiri dari bhan logam, kayu dan
kaca. Perawatan alat tersebut diulakukann dengan cara menyimpan alat pada
tempat yang cukup kering dan tidak terkena cahaya matahari. Perawatann alat
sebaiknya dilakukan secara kontinu bergantungb pada kondisi ruang penyimpanan
alat dan penmpatan alat pada posisi yang tepat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tabung Reaksi
B. Pipet Tetes
2
Fungsi pipet tetes adalah untuk membantu memindahkan cairan dari
wadah yang satu kewadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes
demi tetes.
Cara menggunakan pipet tetes adalah dengan menekan bagian karet untuk
menggeluarkan udaranya terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam zat
cair, kemudian bagian karet yang ditekan dilepaskan sehingga zat cair
tersebut akan masuk kedalam pipet tetes.
Cara pemeliharaan pipet tetes adalah setelah pemakaian, dicuci kemudian
disimpan ditempat yang aman serta hindari dari benturan.
Jika pipet tetes mengalami kerusakan seperti pecah pada kaca atau sobek
pada karet, sebaiknya diganti agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum
Pipet tetes biasanya digunakan dalam praktikum respirasi atau struktur sel.
C. Kaca Objek
Fungsi kaca objek adalah tempat meletakkan objek yang akan diamati.
Cara menggunakan kaca objek adalah dengan meletakkan kaca objek pada
meja preparat, kemudian meletakkan objek pengamatan pada kaca objek
yang kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup.
Cara pemeliharaan kaca objek adalah kaca objek harus dijaga dari
benturan karena sifatnya yang mudah pecah, setelah dipakai dibersihkan
dan disimpan pada tempat yang kering.
Jika kaca objek megalami kerusakan seperti pecah maka sebaikya kaca
objek tidak digunakan kembali agar tidak terjadi kesalahan dalam
praktikum.
Kaca objek biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, jaringan
pada tumbuhan, dll.
D. Mikroskop
3
Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda yang terlihat
kecil menjadi lebih besar.
Cara menggunakan mikroskop adalah:
1. Meletakkan mikroskop di tepi meja sehingga mudah untuk melakukann
pengamatan.
2. Mengambil preparat yang telah disediakan dan meletakkan diatas meja
mikroskop.
3. Memulai penggamatan dengan objektif berkekuatan rendah (10x),
dengan bantuan tombol pengatur kasar.
4. Selanjutnya gunakan lensa objektif dengan berbagai perbesara yang
ada.
Cara pemeliharaan mikroskop adalah dengan lensa dibersihkan secara
berkala, kemudian disimpan dilemari yang sejuk.
Jika mikroskop mengalami kerusakan seperti terlepasya pemutar
halus/kasar maka sebaikya dipasagkan kembali jika tidak bisa sebaiknya
hubungi pihak laboratorium untuk membatu mengatasi masalah ini.
Mikroskop biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, mekanisme
transport membran, dll.
E. Timbangan Analitik
4
Fungsi timbangan analitik adalah alat yang digunakan untukmenimbang
zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil.
Cara menggunakan timbangan analitik adalah:
1. Menyiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang.
2. Menancapkan stop kontak pada stavolt.
3. Menekan tombol On kemudian tunggu hingga mucul angka 0,00 g.
4. Meletakkan bahan diatas timbangan analitik
5. Menunggu hingga menunggu hingga angka dilayar monitor timbangan
analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
6. Mengambil bahan yang telah ditimbang.
7. Menekan tombol off hingga tidak ada angka dilayar monitor timbangan
analitik.
8. Melepas stop kontak dari stavolt.
Cara pemeliharaan timbangan anlitik adalah dengan selalu menjaga
kebersihan timbangan dengan cara membersihkan timbangan. Cara
membersihkannya yaitu dengan membuka plat yang ada diatas timbangan
tersebut, lalu bisa dibersihkan dengan lap.
Jika timbangan analitik mengalami kerusakan seperti kesalahan pada nilai
pengukuranang tidak masuk akal, maka sebaiknya hunungi pihak
laboratorium.
Timbangan analiitik biasanya digunakan dalam praktikum respirasi
F. Pinset
5
Cara menggunakan pinset adalah menjepit bahan yang akan diambil
dengan menekan bagian tengan dari pinset.
Cara pemeliharaan pinset adalah dengan selalu menjaga kebersihan pinset,
serta mencucinya jika telah dipakai.
Jika pinset megalami kerusakan seperti berkarat maka sebaiknnya tidak
usah digunakan, agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Pinset biasanya digunakan dalam praktikum keanekaragaman hewan
avertebrata dan vertebrata.
G. Gegep
Gegep berfungsi sebagai alat untuk menjepi tabung reaksi dalam proses
pemanasan.
Cara menggunakan gegep adalah tekan bagian tengah penjepit, dengan
begitu kepala penjepit akan terbuka dan siap untuk menjepit tabung
reaksi.
Cara pemeliharaan gegep adalah jika sudah digunakan hendaknya dicuci
dengan mengggunakan air biasa. Dan ditaruh ditempat yang tidak lembab
untuk menghindari kayu menjadi berjamur.
Jika gegep mengalami kerusakan seperti patah pada kayu maka ambil
patahan kayu tersebut kemudian lem agar kembali menyatu. Sedangkan
jika kerusakan patah pada besi maka sebaiknnya besi tersebut diganti atau
mengganti gegep tersebut.
Gegep biasanya digunakan pada praktikum mikrobiologi.
H. Rak tabung
6
Rak tabung berfungsi sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
Cara menggunakan rak tabung adalah dengan meletakkan rak tabung
diatas meja kemudian letakkan tabung reaksi dalam rak tabung.
Cara pemeliharaan rak tabung adalah dengan cuci rak tabung jika dalam
keadaan kotor saja.
Jika rak tabung mengalami kerusakan seperti patah pada kayu, maka ambil
patahan kayu tersebut kemudian lem agar kembali menyatu.
Rak tabung biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
I. Kotak Mikroskop
7
Jika kotak mikroskop mengalami kerusakan seperti terlepasnya penutup
kotak maka sebaiknya penutup tersebut dipasang kembali dengan benar.
Kotak mikroskop biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel,
mekanisme transport membran, dll.
J. Filler
Fungsi filler adalah sebagai alat penyedot untuk larutan yang berbahaya.
Cara mengguunakan filler adalah dengan menekan filler sampai kempis,
kemudian meletakkan pipet kedalam larutan, lepaskan filer dan isi pipet
sampai melebihi batas, kemudian pindahkan larutan pada wadah yang lain
dengan cara menekan filler.
Cara memelihara filler adalah setelah pemakaian, cuci sampai bersih
kemudian simpan ditempat yang aman.
Jika filler mengalami kerusakan seperti bolong atau sobek, sebaiknya tidak
usah digunakan kembali karena larutan tidak akan masuk kedalam pipet
jika filler tersebut berlubang.
Filler biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
K. Kotak Alat
8
Jika kotak alat mengalami kerusakan seperti patah pada bagian penutup
maka sebaiknya mengambil patahan tersebut kemudian dilem agar
kembali merekat.
Kotak alat biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, mekanisme
transport membrane, dll.
L. Labu semprot
M. Alu
9
Alu adalah alat yang digunakan untuk menghalauskan bahan-bahan
organic dan anorganik.
Cara menggunakan alu adalah dengan meletakkan bahan yang akan
dihaluskan kedalam lumpang, kemudian tumbuk dengan menggunakan alu
sampai bahan menjadi halus.
Cara memelihara alu adalah dengan mencuci sampai bersih jika sudah
digunakan, kemudian simpan ditempat yang sejuk.
Jika alu mengalami kerusakan seperti patah, maka sebaiknya alu diganti
agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Alu biasanya digunakandalam praktikum mikrobiologi
N. Lumpang
O. Plat tetes
10
Plat tetes adalah alat yang digunakan sebagai tempat mereaksikan zat-zat
tapi dalam jumlah kecil.
Cara menggunakan plat tetes adalah dengan meletakkan plat tetes pada
meja, kemudian meneteskan larutan kedalam plat tetes dengan
penggunakan pipet tetes.
Cara memelihara plat tetes adalah dengan mencuci sampai bersih jika
sudah digunakan, kemudian simpan ditempat yang sejuk.
Jika plat tetes mengalami kerusakan seperti patah, maka sebaiknya plat
tetes diganti dengan yang baru.
Plat tetes biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13