Disusun oleh :
Kelompok A.1
Dosen Pembimbing :
Dra. Angki Purwanti, Apt, M.Si.
Dra. Warida, M.Kes.
Michael Alfian Grey
B. Judul
“Oksidator dan Reduktor”
C. Tujuan
Untuk megetahui bahan oksidator dan reduktor
Untuk mengetahui cara perhitungan menggunakan rumus
D. Dasar Teori
Pengertian Reduktor
Reduktor adalah zat yang dapat dioksidasi dengan kehilangan sebagian elektronnya.
Hilangnya elektron menyebabkan reduktor mendapatkan muatan positif karena
muatan atom bergantung pada keseimbangan muatan positif inti dengan muatan
negatif elektron. Oleh karena itu, setelah kehilangan elektron, tidak ada muatan
negatif yang cukup untuk menyeimbangkan muatan positif inti yang sesuai. Jadi
muatan positif dibiarkan. Muatan ini disebut keadaan oksidasi atom.
Reduktor dapat berupa zat yang mengandung elemen yang sama atau elemen yang
berbeda. Untuk menjadi reduktor, senyawa yang terdiri dari beberapa elemen harus
memiliki setidaknya satu elemen yang dalam tingkat oksidasi yang lebih rendah
sehingga elemen ini dapat teroksidasi menjadi tingkat oksidasi yang lebih tinggi,
kehilangan elektronnya. Sebagai contoh, SO32- dapat bertindak sebagai reduktor.
Atom sulfur dalam keadaan oksidasi +4 di sana. Jumlah oksidasi tertinggi yang dapat
ditahan belerang adalah +6. Oleh karena itu, sulfur +4 keadaan dapat dioksidasi
menjadi keadaan oksidasi +6.
Dalam reaksi redoks, keseluruhan reaksi diperoleh dari setengah reaksi yang terjadi
dalam sistem itu. Dua setengah reaksi adalah reaksi pengoksidasi dan reaksi reduksi.
Reaksi pengoksidasi selalu mewakili oksidasi zat pereduksi.
Pengertian Oksidator
Oksidator adalah zat yang dapat direduksi dengan memperoleh elektron. Oleh karena
itu disebut penerima atau akseptor elektron dalam reaksi redoks. Setengah reaksi
reduksi adalah reaksi yang dialami oksidator. Ketika elektron diperoleh dari luar, ada
lebih banyak muatan negatif yang tidak dapat sepenuhnya dinetralkan oleh nukleus.
Karena itu, atom memperoleh muatan negatif. Tetapi jika reduksi ini terjadi pada
atom bermuatan positif, ia dapat memperoleh muatan positif lebih rendah atau muatan
netral.
Definisi
Keadaan Oksidasi
Pertukaran Elektron
Reduktor: Reduktor bertindak sebagai donor elektron.
Oksidator: Oksidator bertindak sebagai penerima elektron.
Reaksi ini bukan redoks sebab bilangan oksidasi atom-atomnya tidak ada yang
berubah : yaitu H tetap +1, S tetap +6, O tetap-2 dan Na tetap +1
Contoh lain reaksi yang bukan reaksi redoks
F. Hasil Pengamatan
Berapa bobot bahan yang harus ditimbang bila akan menyiapkan larutan :
1. 0,02 N Kalium Permangaat 100 ml
Jawab : Kalium Permanganat ( KmnO4 )
BE = 39 + 55 + 4 (16) = 158
G = V . BE . N
n
= 100 . 158 . 0,02
5
= 316 = 63,2 mg
5
H. Kesimpulan
Jadi, berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 15 oktober
2019 dapat disimpulkan bahwa Reduktor adalah zat yang dapat dioksidasi dengan
kehilangan sebagian elektronnya. Hilangnya elektron menyebabkan reduktor
mendapatkan muatan positif karena muatan atom bergantung pada keseimbangan
muatan positif inti dengan muatan negatif elektron. Oksidator adalah zat yang dapat
direduksi dengan memperoleh elektron. Oleh karena itu disebut penerima atau
akseptor elektron dalam reaksi redoks. Setengah reaksi reduksi adalah reaksi yang
dialami oksidator.
I. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Indikator_asam-basa
https://id.wikipedia.org/wiki/Redoks
https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-reduktor-dan-oksidator.html