Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK

“Oksidator dan Reduktor”

Disusun oleh :

Kelompok A.1

1. Adinda Indar Widyastuti P3.73.34.1.19.001


2. Arrum Sulysmawati P3.73.34.1.19.008
3. Indah Gita Cahyaningtyas P3.73.34.1.19.023
4. Fahran Febryansyah P3.73.34.1.19.016

Dosen Pembimbing :
Dra. Angki Purwanti, Apt, M.Si.
Dra. Warida, M.Kes.
Michael Alfian Grey

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


D3 TLM
2019
A. Tanggal Praktikum
No Hari, Tanggal Waktu Tempat
1 Rabu, 15 Oktober 2019 08.20 – 11.40 Laboratorium Kimia

B. Judul
“Oksidator dan Reduktor”
C. Tujuan
 Untuk megetahui bahan oksidator dan reduktor
 Untuk mengetahui cara perhitungan menggunakan rumus
D. Dasar Teori

Pengertian Reduktor

Reduktor adalah zat yang dapat dioksidasi dengan kehilangan sebagian elektronnya.
Hilangnya elektron menyebabkan reduktor mendapatkan muatan positif karena
muatan atom bergantung pada keseimbangan muatan positif inti dengan muatan
negatif elektron. Oleh karena itu, setelah kehilangan elektron, tidak ada muatan
negatif yang cukup untuk menyeimbangkan muatan positif inti yang sesuai. Jadi
muatan positif dibiarkan. Muatan ini disebut keadaan oksidasi atom.

Reduktor dapat berupa zat yang mengandung elemen yang sama atau elemen yang
berbeda. Untuk menjadi reduktor, senyawa yang terdiri dari beberapa elemen harus
memiliki setidaknya satu elemen yang dalam tingkat oksidasi yang lebih rendah
sehingga elemen ini dapat teroksidasi menjadi tingkat oksidasi yang lebih tinggi,
kehilangan elektronnya. Sebagai contoh, SO32- dapat bertindak sebagai reduktor.
Atom sulfur dalam keadaan oksidasi +4 di sana. Jumlah oksidasi tertinggi yang dapat
ditahan belerang adalah +6. Oleh karena itu, sulfur +4 keadaan dapat dioksidasi
menjadi keadaan oksidasi +6.

Dalam reaksi redoks, keseluruhan reaksi diperoleh dari setengah reaksi yang terjadi
dalam sistem itu. Dua setengah reaksi adalah reaksi pengoksidasi dan reaksi reduksi.
Reaksi pengoksidasi selalu mewakili oksidasi zat pereduksi.

Pengertian Oksidator

Oksidator adalah zat yang dapat direduksi dengan memperoleh elektron. Oleh karena
itu disebut penerima atau akseptor elektron dalam reaksi redoks. Setengah reaksi
reduksi adalah reaksi yang dialami oksidator. Ketika elektron diperoleh dari luar, ada
lebih banyak muatan negatif yang tidak dapat sepenuhnya dinetralkan oleh nukleus.
Karena itu, atom memperoleh muatan negatif. Tetapi jika reduksi ini terjadi pada
atom bermuatan positif, ia dapat memperoleh muatan positif lebih rendah atau muatan
netral.

Dalam zat pengoksidasi, reduksi menyebabkan keadaan oksidasi atom menjadi


menurun. Misalnya, jika ada atom yang bermuatan positif (seperti Na+), ia dapat
direduksi menjadi nol oksidasi (Na+ menjadi Na). Demikian pula, atom atau molekul
yang memiliki muatan nol (seperti O2) dapat direduksi menjadi muatan negatif (O2
menjadi 2O2-).

Perbedaan Antara Reduktor dan Oksidator

Definisi

 Reduktor: adalah zat yang dapat dioksidasi dengan kehilangan sebagian


elektronnya.
 Oksidator: adalah zat yang dapat direduksi dengan memperoleh elektron.

Keadaan Oksidasi

 Reduktor: Keadaan oksidasi reduktor meningkat.


 Oksidator: Keadaan oksidasi dari Oksidator menurun.

Pertukaran Elektron
 Reduktor: Reduktor bertindak sebagai donor elektron.
 Oksidator: Oksidator bertindak sebagai penerima elektron.

Perubahan Status Oksidasi dalam Agen

 Reduktor: Reduktor dioksidasi selama reaksi.


 Oksidator: Oksidator berkurang selama reaksi.

Perubahan Status Oksidasi dalam Reaktan Lain

 Reduktor: Reduktor menyebabkan reduksi reaktan lain.


 Oksidator: Oksidator menyebabkan oksidasi reaktan lain.

Beberapa hal yang penting diperhatikan :


1. Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi
2. Jika dalam suatu reaksi terlibat suatu unsur (bilangan oksidasi nol) baik sebagai
pereaksi maupun hasil reaksi maka boleh dipastikan reaksi itu adalah reaksi redoks
3. Jika dalam suatu reaksi tidak terdapat perubahan bilangan oksidasi (semua atom
memiliki bilangan oksidasi tetap) maka reaksi itu bukan reaksi redoks perhatikan
reaksi.

H2SO4 + 2NaOH ---->Na2SO4 + 2H2O

Reaksi ini bukan redoks sebab bilangan oksidasi atom-atomnya tidak ada yang
berubah : yaitu H tetap +1, S tetap +6, O tetap-2 dan Na tetap +1
Contoh lain reaksi yang bukan reaksi redoks

SO2 + NaOH ---->NaHSO3


2Ag+ + CrO42- --->Ag2CrO4
E. Alat
 Buku catatan
 Bolpoin

F. Hasil Pengamatan
Berapa bobot bahan yang harus ditimbang bila akan menyiapkan larutan :
1. 0,02 N Kalium Permangaat 100 ml
Jawab : Kalium Permanganat ( KmnO4 )
BE = 39 + 55 + 4 (16) = 158
G = V . BE . N
n
= 100 . 158 . 0,02
5
= 316 = 63,2 mg
5

2. 0,25 N Kalium Iodat 15o ml


Jawab : Kalium Iodat ( KIO3)
BE = 39 + 127 + 3 (16) = 214
G = V . BE . N
n
= 150 . 214 . 0,25
6
= 1337,5 mg (1,3375 gr )

3. 0,1 N Kalium Bikarbonat 200 ml


Jawab : Kalium Bikarbonat ( K2Cr2O7 )
BE = 2 (39) + 2 (52) + 7 (16) = 294
G = V . BE . N
n
= 200 . 294 . 0,1
6
= 980 mg

4. 0,05 N Natrium Triosulfat 250 ml


Jawab : Natrium Triosulfat (Na2S2O3)
BE = 248
G = V . BE . N
n
= 250 . 248 . 0,05
6
= 980 mg
G. Pembahasan
Dari data di atas data dilihat beberapa macam nama rumus kimia disertai
dengan rumus – rumus kimia yang biasanya digunakan di laboratorium kimia.
Sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti bahan bahan –bahan kimia apa
saja yang ada di laboratorium.
Berikut ada beberapa contoh dari Oksidator dan Reduktor
Pada tabel di atas warna indikator itu disebabkan berbeda-beda tergantung
nilai PH dari suatu bahan kimia yang diujikan contohnya adalah larutan metil merah
saat PH nya berada pada angka antara 1-5 warnanya berwana merah ,saat PHnya
berada pada angka antara 5-6 maka akan berwarna jingga dan saat PH menunjukan
angka antara 6-14 maka akan berwarna kuning. Dan hal yang sama juga diterapkan
pada indikator-indikator lainnya sesuai dengan trayek PH dan warna indikator yang
ada.

H. Kesimpulan
Jadi, berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 15 oktober
2019 dapat disimpulkan bahwa Reduktor adalah zat yang dapat dioksidasi dengan
kehilangan sebagian elektronnya. Hilangnya elektron menyebabkan reduktor
mendapatkan muatan positif karena muatan atom bergantung pada keseimbangan
muatan positif inti dengan muatan negatif elektron. Oksidator adalah zat yang dapat
direduksi dengan memperoleh elektron. Oleh karena itu disebut penerima atau
akseptor elektron dalam reaksi redoks. Setengah reaksi reduksi adalah reaksi yang
dialami oksidator.
I. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Indikator_asam-basa
https://id.wikipedia.org/wiki/Redoks
https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-reduktor-dan-oksidator.html

Anda mungkin juga menyukai