Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK

“Pembuatan Larutan Lugol dan Larutan Amilum”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK A.1

Adinda Indar Widyastuti (P3.73.34.1.19.001)

Arrum Sulysmawati (P3.73.34.1.19.008)

Indah Gita Cahyaningtyas (P3.73.34.1.19.023)

Fahran Febryansyah (P3.73.34.1.19.016)

DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Angki Purwanti, Apt, M.Si.
Dra. Warida, M.Kes.
Michael Alfian Grey

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


D3 TLM
2019
A. Tanggal Praktikum
No Hari, Tanggal Waktu Tempat
1 Rabu, 23 Oktober 2019 08.20 – 11.40 Laboratorium Kimia

B. Judul

“Pembuatan Larutan Lugol dan Larutan Amilum”

C. Tujuan
 Untuk mengetahui cara kerja pembuatan larutan lugol
 Untuk mengetahui cara kerja pembuatan larutan amilum
 Untuk mengetahui prosedur pembuatan larutan lugol dan amilum
 Untuk mengetahui larutan KI mana yang layak untuk dipakai
 Untuk mengetahui larutan lugol yang layak untuk dipakai
D. Dasar Teori

Iodin lugol, dikenal juga sebagai iodium cair, larutan lugol, atau cukup lugol,
adalah larutan yang merupakan gabungan dari senyawa kalium
iodida dengan iodin dalam air. Ini adalah obat dan desinfektan yang digunakan untuk
sejumlah penggunaan tertentu. Pengobatan pada mulut digunakan untuk mengobati
tirotoksikosis sampai operasi dapat dilakukan, melindungi kelenjar tiroid dari iodium
radioaktif, dan untuk mengobati kekurangan iodium. Pengobatan pada leher rahim
digunakan sebagai zat bantu dalam skrining untuk mengidentifikasi kanker
serviks. Sebagai desinfektan, dapat digunakan untuk luka kecil seperti cedera akibat
jarum suntik. Sejumlah kecil larutan ini juga dapat digunakan untuk desinfeksi darurat
terhadap air minum.

Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan larutan ini antara lain alergi,
sakit kepala, muntah, dan inflamasi terhadap bagian putih pada mata. Penggunaan
jangka panjang dapat menyebabkan susah tidur dan depresi. Juga seharusnya tidak
digunakan selama kehamilan atau menyusui. Iodin lugol adalah cairan yang terdiri
dari dua bagian kalium iodida untuk setiap satu bagian unsur iodin dalam air.

Iodin lugol pertama kali dibuat pada tahun 1829 oleh seorang
fisikawan Perancis yaitu Jean Lugol. Larutan ini termasuk dalam Daftar Obat
Esesnsial Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization's List of Essential
Medicines), menjadikannya salah satu obat paling efektif dan paling aman dalam
penggunaannya terhadap kesehatan. Iodin lugol juga tersedia sebagai obat generik
maupun obat langsung minum. Di Inggris, NHS membayar sebesar £9.57 per 500ml
larutan. Larutan lugol tersedia dalam berbagai tingkat konsentrasi iodin. Konsentrasi
iodin yang lebih dari 2,2% pada larutan dapat dikenakan regulasi.

Penggunaan dalam medis adalah Pemberian larutan Lugol sebelum operasi


mengurangi kehilangan darah intraoperatif selama tiroidektomi pada pasien
dengan penyakit Basedow.Namun, tampaknya tidak efektif pada pasien yang
memiliki gejala euthyroid pada obat anti-tiroid dan levothyroxine. Selama proses
kolposkopi, iodin lugol digunakan pada vagina dan serviks. Noda jaringan vagina
yang normal berwarna kecokelatan karena kandungan glikogennya yang tinggi,
sedangkan jaringan yang diindikasikan terkena kanker tidak memiliki noda,
karenanya tampak pucat dibandingkan dengan jaringan di sekitarnya. Biopsi jaringan
yang diindikasi merupakan kanker kemudian dapat dilakukan. Cara ini disebut
dengan tes Schiller. Iodin lugol juga dapat digunakan sebagai pengoksidasi germisida
(pencegahan terhadap kuman), namun tidak disarankan karena dapat menyebabkan
keriput dan mengubah warna kulit sementara waktu. Salah satu cara untuk
menghindari masalah ini adalah dengan menggunakan larutan etanol 70% untuk
membasuh iodin pada kulit yang terkena larutan. Iodin lugol juga dapat digunakan
untuk memvisualisasikan persimpangan mukogingiva yang lebih baik pada mulut.
Mirip dengan metode pewarnaan yang disebutkan di atas mengenai kolposkopi,
mukosa alveolar memiliki kandungan glikogen yang tinggi yang memberikan reaksi
iodin positif melawan gingiva keratin.

Efek samping dari lugol adalah Karena mengandung iodin, larutan Lugol pada
konsentrasi 2% atau 5% tanpa pengenceran dapat mengiritasi dan merusak mukosa,
seperti lapisan esofagus dan lambung. Dosis 10ml larutan 5% murni telah dilaporkan
menyebabkan peluruhan lambung bila digunakan dalam endoskopi. LD50 untuk 5%
Iodin adalah 14.000 mg/kg (14g/kg) [Rat] dan 22.000 mg/kg (22g/kg) [Mouse].

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan zat yang diminum


dengan LD50 5–50 mg/kg sebagai kelas toksisitas tertinggi kedua, Kelas Ib (Sangat
Berbahaya). Sistem Klasifikasi dan Pelabelan Bahan Kimia Harmonisasi Global
mengkategorikan ini sebagai Kategori 2 dengan pernyataan bahaya "fatal jika
tertelan". Potassium Iodida (Kalium Iodida) tidak dianggap berbahaya.[1
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai
produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat
pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah


"pati" kerap dicampuradukkan dengan "tepung" serta "kanji". "Pati" (bahasa
Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya
mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya.

Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan
yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang
merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata 'tepung lebih berkaitan dengan
komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi
karena penerjemahan.Kata 'to starch' dari bahasa Inggris memang berarti 'menganji'
('memberi kanji') dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang
tepung kanji.

Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan


cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen
perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.Biasanya kanji
dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum
dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan.Kanji juga digunakan sebagai
pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum
disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem.Selain itu, serbuk
kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji
disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih
efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga
agar pelapis senantiasa kering.Tes kanji dilakukan untuk mengetes adanya iodin.
E. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Beaker glass KI
Gelas ukur I2
Spatula Amilum
Tabung reaksi Aquadest
Alat timbangan KI 10%
Batang pengaduk KI 20%
Pipet tetes
Botol warna gelap
Rak Tabung
Kaca Arlogi
Kertas Saring
Penjepit Tabung

F. Cara Kerja
Cara membuat amilum
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang bahan amilum menggunakan timbangan 0,1 gr
3. Bahan amilum ditaruh diatas arlogi kemudian diteteskan 2 tetes aquadest
4. Diaduk sampai menjadi pasta
5. Diambil aquadest 10 ml ke dalam beaker glass dan di rebus sampai mendidih
menggunakan hot plat
6. Masukkan bahan amilum kedalam air yang sudah mendidih dan di
homogenkan
Cara membuat lugol
1. Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Ditimbang bahan Iodium (I2) sebanyak 0,1 gram.
3. Setelah itu timbang bahan Kalium Iodida (KI) sebanyak 0,2 gram
4. KI dimasukkan kedalam beaker glass, diteteskan aquadest 10 – 20 tetes
sampai jenuh/homogen
5. Tambahkan 0,1 gram iodium (I2) ke dalam larutan KI aduk sampai sampai
rata.
6. Encerkan larutan aquadest sampai 10 mL.
7. Simpan dalam botol plastik yang berwarna gelap, tutup dengan tutup kedap
dan tutup putar. Jauhkan dari sinar matahari.

Cara pengecekan larutan Lugol :

1. Masukkan larutan amilum 10 tetes ke dalam tabung reaksi.


2. Lalu diteteskan 1 tetes larutan lugol.
3. Dilihat perubahan warna menjadi biru.
4. Jika berwarna biru larutan ini bagus dan layak untuk dipakai.
Cara pengecekan larutan KI 10 % dan KI 20% :
1. Masukkan larutan KI 10 % 10 tetes ke dalam tabung reaksi 1 dan masukkan larutan
KI 20 % 10 tetes ke dalam tabung reaksi 2.
2. Lalu diteteskan 1 tetes larutan amilum pada masing – masing tabung.
3. Dilihat perubahan warnanya, jika berubah warna berarti larutan KI tersebut sudah
tidak layak
G. Hasil Pengamatan

 Larutan lugol  Larutan KI 10 %

 Larutan amilum  Larutan KI 20%

 Larutan KI 10%,KI 20% dan  Larutan lugol


lugol yang telah diberi amilum
H. Pembahasan
Pada tanggal 23 oktober 2019 kami telah membuat larutan lugol (I2) dan amilum.
Setelah kami membuat larutan tersebut kami melakukan pengecekan masih layak atau
tidaknya bahan - bahan kimia, bahan - bahan kimia yang kami gunakan yaitu KI 10 %, KI
20% dan larutan amulim.

I. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan diatas bahwa hasil KI 10% berwarna bening, KI
20 % berwarna pink muda dan larutan lugol berwarna biru setelah dicampurkan larutan
amilum. Sehingga dapat disimpulkan KI 10 % dan lugol itu masih layak dan belum
teroksidasi sedangkan KI 20% itu sudah tidak layak dan sudah teroksidasi

J. Daftar Pustaka

 https://id.wikipedia.org/wiki/Iodin_lugol
 https://id.wikipedia.org/wiki/Amilum

Anda mungkin juga menyukai