Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SELULER MOLEKULER


KROMOSOM

Disusun oleh:
Nama : Qoyyimatul Badriyah Nur Istiqomah
NIM : 1610211037
Semester :3
Shift :1

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan cahaya, serta
menghasilkan karbohidrat (amilum).
2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2
3. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis.
1.2 Dasar Teori
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk
menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada dukup
cahaya, oleh karena itu asimilasi karbon disebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis
adalah suatu proses dimana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah
menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar matahari dan melalui
perantara pigmen hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas pada
sitoplasma. Proses fotosintesis dapat dirimuskan dalam persamaan reaksi sebagai
berikut:
6CO2 + 6 H2O cahaya C6H12O6 + 6O
klorofil
Persamaan reaksi tersebut diperoleh dari dua tahap reaksi fotosintesis yaitu
1. Tahap reaksi terang atau fotolisis atau Hill, merupakan tahap yang peka cahaya
tetapi tidak tergantung suhu.
2H2O cahaya 2NADPH2 + O2
klorofil
2. Tahap reaksi gelap atau fiksasi CO2 atau reaksi Blackman, merupakan tahap yang
peka cahaya bergantung suhu.
CO2 + NADPH2 2NADP + CH2O + H2O
Berikut ini para ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah
1. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2.
2. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor keharusan
dalam proses fotosintesis.
3. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum).
4. Hill (1937), berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel
hidup.
5. Kloroplas sel itu jika disinari lampu mampu menghasilkan O2 asal tersedia
penampung elektron seperti Fe3+ (ion feri).
6. Blackman (1905) membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O berlangsung tanpa
sinar, yang selanjutnya disebut reaksi gelap.
7. Ruben dan Kamen (1941) membuktikan bahwa O2 yang terlepas pada fotosintesis itu
berasal dari air. Untuk membuktikan hal tersebut digunakan air yang oksigennya
radioaktif yaitu O18.
8. Benson dan Calvin (1950) mengikuti urut-urutan zat-zat antara yang terjadi pada
fotosintesis dengan menggunakan karbon radioaktif yaitu C14.
Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum dilakukan seperti Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Percobaan Sachs


Sachs menutup sebagaian daun dengan kertas perak/alumunium foil dengan
tujuan supaya sebagaian daun tersebut tidak terkena cahaya matahari selama beberapa
hari. Kemudian daun tersebut dipetik dan direndam pada air mendidih supaya sel-sel
daun mati. Setelah itu daun dimasukkan ke dalam alkohol panas dengan tujuan untuk
melarutkan klorofil, dan terakhir daun ditetesi larutan Iodium untuk membuktikan ada
tidaknya amilum dalam daun. Adanya amilum ditunjukkan oleh terjadinya warna biru
tua-hitam pada daun yang terkena sinar matahari.
Percobaan Ingenhousz yang membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
O2 dilakukan dengan menggunakan tanaman Hydrilla verticillata yang diletakkan di
bawah corong terbalik (Gambar 2). Jika tanaman tersebut diberi sinar, maka timbulah
gelembung-gelembung udara/ gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.
Udara/gas tersebut ternyata oksigen.
Gambar 2. Percobaan Ingenhousz
Seperti halnya proses metabolisme yang lain, fotosintesis dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Di alam fotosintesis dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam, dan sulit
dipisahkan secara tegas. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi fotosintesis adalah
cahaya, temperatur, oksigen, CO2, air, zat hara dan mineral. Sedangkan faktor dalam
yang mempengaruhi fotosintesis adalah kandungan klorofil, morfologi daun, anatomi
daun, protoplasma, dan akumulasi fotosintat.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan
tumbuhan alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)
dengan memanfaatkan energi cahaya. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga sebagian besar menghasilkan oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Fotosintesis juga merupakan salah satu cara asimilasi
karbon, karena dalam fotosintesis karbon bebas dari (CO2) diikat (difiksasi) menjadi
gula sebagai molekul penyimpan energi.
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molkul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana oleh
tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energi cahaya.
Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh molekul-molekul
pigmen yang spesifik (Fried dan Hademenos, 2005).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawan gradient
panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara
termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan
O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah
keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit
(Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan
fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan
tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup
dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh,
kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball,
1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam
alcohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman
pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome,
1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I
tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II
perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh
cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Tumbuhan bersifat autotrof, autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung, dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan
tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu
ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga
penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung
udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas.
Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org)
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis
harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan
cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan
melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade
menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di
dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi
gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal
transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi.
BAB II
METODOLOGI

2.1 AlatdanBahan
No. Alat Bahan
1. GelasBeker Kertasperak / alumunium foil
2. Cawan petri Alcohol 70 %
3. Tabungreaksi LarutanIodium
4. Corong Air mendidih
5. Pinset Hydrillaverticillata
6. Lampududuk

2.2 Cara Kerja


1. Percobaan Sachs
1. Memetik daun bayam yang telah diperlakukan dengan menutup bagian tengahnya
dengan kertas perak/alumunium foil selama 1 hari , kemudian melepas kertas
peraknya dan memasukkan daun itu ke dalam gelas piala yang berisi air mendidih
selama 30 menit .
2. Memindahkan daun tersebut ke dalam gelas beker yang berisi alkohol panas
selama 5 menit , kemudian setelah itu memindahkan ke dalam cawan petri dan
menetesi daun tersebut dengan larutan iodium
3. Mengamati perubahan warna daun sebelum dan sesudah ditetesi iodium dari daun
bekas tertutup kertas perak dan bagian daun yang tidak tertutup kertas perak
2. Percobaan Ingenhousz
1. Mengatur penyinaran dengan menggunakan lampu duduk pada jarak 10 , 20 , 30
,40 cm dari gelas beker
2. Membiarkan beberapa menit sampai terlihat adanya gelembung udara/gas yang
keluar dari tanaman Hydrilla verticillata
3. Menghitung jumlah gelembung udara/gas yang keluar tiap satu menit pada
maisng-masing jarak lampu selama 15 menit dan catat hasilnya
4. Menghitung rata-rata jumlah gelembung udara/gas pada tiap-tiap perlakuan (jarak
lampu )
BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Hasil Pengamatan


a. Percobaan Sachs
Daun Gambar tangan Gambar literatur Keterangan
Daun bayam 1.Adanya amilum
ditunjukkan oleh
terjadinya warna
biru tua.
2. hitam pada daun
yang terkena
sinar matahari.
b. Percobaan Ingenhousz
Jarak Jumlah gelembung udara gas pada menit ke
la
mp
u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata
(cm)
10 3 6 14 18 20 19 27 31 41 41 42 33 35 0 12 22,8
20 1 3 10 7 4 4 2 4 1 1 1 1 17 20 23 6,6
30 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 4 4 4 6 11 2,27
40 0 1 0 0 1 0 0 1 2 2 2 0 1 1 0 0,74
c. Dokumentasi percobaan Sachs
No. Dokumentasi Keterangan
1. Gagal disebabkan karena cuaca,
kurangnya sinar matahari.

d. Dokumentasi percobaan Ingenhousz


No. Dokumentasi Keterangan
1. Terdapat gelembung-gelembung.

3.2 Dokumentasi Cara Kerja


a. percobaan sachs
No. Dokumentasi Keterangan
1. Menutup daun bayam di bagian tengah
dengan menggunakan kertas
alumunium selama seminggu

2. Memasukkan daun bayam ke dalam air


mendidih selama 5 menit

3. Setelah di rendam di air mendidih selama


5 menit, daun dipindahkan ke dalam
gelas beaker yang berisi alkohol
panas selama 5 menit.

4. Setelah direndam di alkohol panas


selama 5 menit, daun diletakkan ke
dalam cawan petri dan kemudian di
tetesi larutan iodium.

5. Setelah itu mengamati perubahan warna


daun sebelum dan setelah ditetesi
Iodium, dan warna dari bagian daun
yang ditutup kertas alumunium dan
bagian daun yang tidak ditutup.
b. Percobaan Ingenhousz
No Dokumentasi Keterangan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk pengamatan daun
Hydrilla verticillata.

2. Memasukkan daun Hydrilla


verticillata ke dalam corong.
3. Corong yang berisi daun Hydrilla
verticillata di masukkan ke dalam
beaker gelas yang berisi air.

4. Mengatur penyinaran dengan lampu


duduk pada jarak 10,20,30 dan 40
cm dari gelas beker.

5. Membiarkan bebrapa menit sampai


terlihat adanya gelembung
udara/gas yang keluar dari
tanaman daun Hydrilla verticillata.

6. Menghitung jumlah gelembung


udara/gas yang keluar tiap satu
menit pada masing-masing jarak
lampu selama 15 menit dan
mencatat hasilnya.

3.3 Skema Kerja


a. Percobaan Sachs

Memetik daun bayam yang Memindahkan daun tersebut kedalam


telah ditutup bagian beaker glass yang berisi alkohol
tengahnya dengan panas selama 5 menit
aluminium foil,
kemudian melepaskan
kertas aluminium
tersebut dan masukkan Setelah itu

kedalam gelas piala memindahkan

yang berisi air kedalam cawan


Mengamati perubahan warna daun yang petri dan menetesi
mendidih selama 5
sebelum dan sesudah ditetesi iodium dan daun tersebut
menit.
warna daari bagian daun bekas tertutup dengan larutan
aluminium dan bagian yaang tidak tertutup iodium
b. percobaan Ingenhousz
Membiarkan beberapa menit
Menyusun alat- Mengatur
sampai terlihat adanya
alat yang penyimpanan
gelembung udara/gas yang keluar
disediakan dengan lampu
dari tanaman Hydrilla
seperti duduk pada jarak
verticillata
percobaan 10, 20, 30, dan 40
Ingenhousz cm dari gelas
beaker Menghitung jumlah
Menghitung rata-
rata jumlah gelembung

gelembung pada udara/gas yang

tiap-tiap keluar tiap satu

perlakuan menit pada masing-


masing jarak lampu
selama 15 menit
dan mencatat
hasilnya
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan daun (Hidrylla
Verticillata) untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan
cahaya, menghasilkan karbohidrat, menghasilkan O2, dan untuk mengetahui pengaruh
cahaya terhadap aktivitas fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti
cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan
dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang
memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai
klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
(Kimball, 2002).
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji
Ingenhousz:
1. Pada uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya daun bayam saat
berfotosintesis. Hal pertama yang kami lakukan adalah memberi kertas aluminium foil
pada daun bayam selama satu minggu, kemudian memetik dan melepaskan kertas
aluminium foil tersebut dan memasukkannyaa kedalam gelas piala yang berisi air
mendidih selama 5 menit. Selanjutnya memindahkan daun bayam kedalam gelas beaker
yang berisi alkohol panas selama 5 menit. Kemudian memindahkan kedalam cawan petri
dan menetesi daun dengan larutan iodium. Kemudian mengamati perubahan warna daun
sebelum dan sesudah ditetesi iodium dan warna dari bagian daun bayam bekas tertutup
kertas aluminium foil dan bagian daun yang tidak tertutup kertas aluminium foil. Sesuai
hasil data praktikum percobaan yang kami lakukan gagal karena perubahan warna pada
daun yang dihasilkan tidak sesuai dengan literatur. Adapun kegagalan pada salah satu
percobaan dikarenakan kesalahan praktikan dalam menutup daun menggunakan
alumunium foil, kemudian kesalahan memilih daun pada intensitas cahaya yang tidak
tinggi. Dapat pula terjadi karenaa pada saat pemanasan klorofil belum larut sempurna.
Pada literatur saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh
kertas aluminium tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru
kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas
timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak
terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti
pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan
pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini
sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia
menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun
tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990). Dari percobaan ini juga membuktikan
bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan
memasak atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis
oleh Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan
tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang
terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak
dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)
2. Pada uji Ingenhousz
Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya
dengan laju fotosintesis. Pada praktikum ini menagamati tumbuhan air, Hydrilla
Verticillata. Dalam hal ini mengamati jumlah gelembung, dimana dengan adanya
gelembung itu sama artinya dengan adanya oksigen (O2) yang dihasilkan Hydrilla
Verticillata. Karena fotosintesis menghasilkan O2 dan karbohidrat (C6H12O6) yang
dimana hasil penguraian CO2 dan H2O yang dibantu oleh cahaya matahari dan zat hijau
atau yang mempunyai klorofil.
Hal pertama yang kami lakukan adalah menyusun alat-alat sesuai dengn percoban
Ingenhousz. Kemudian mengatur penyinaran dengan lampu duduk pada jarak 10, 20, 30
dan 40 dari beaker glass. Selanjutnya membiarkan beberapa menis sampai terlihat adanya
gelembung udara/gas yang keluar dari tanaman Hidrylla Verticillata dan menghitung
jumlah gelembung udara/gas yang keluar tiap satu menit pada masing-masing jarak
lampu selama 15 menit lalu mencatat hasilnya. Kemudian menghitung rata-rata jumlh
gelembung udara/gas pada tiap-tiap perlakuan.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, mendapatkan hasil sesuai data pada tabel
pengamatan yaitu pada jarak 10 cm mendapatkan hasil Gelembung udara yaitu cepat, dan
sangat banyak yang memiliki rata-rata 22,8. Pada jarak 20 cm mendapatkan hasil
Gelembung udara yaitu cepat, dan lumayan banyak yang memiliki rata-rata 6,6. Pada
jarak 30 cm mendapatkan hasil Gelembung udara yaitu sangat lama dan sedikit yang
memiliki rata-rata 2,27. Pada jarak 40 cm mendapatkan hasil gelembung udara yaitu lama
dan sangat sedikit yang memiliki rata-rata 0,74. Hal tersebut sesuai literatur bahwa dalam
proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari, dan semakin banyak cahaya matahari
atau semakin terang, maka makin banyak gelembung udara yang dihasilkan atau O2.
Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor utama yang mempengaruhi
laju fotosintesis adalah sebagai berikut :
1. Intensitas Cahaya , semakin banyak cahaya yang masuk semakin maksimal proses
fotosintesis pada tumbuhan.
2. Kadar air, kebutuhan air pada tanaman harus tercukupi karena apabila kekurangan
air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
3. Konsentrasi karbondioksida, semakin banyak karbondioksida yang ada diudara,
semakin banyak pula jumlah bahan yang didapatkan tumbuhan untuk
melangsungkan kegiatan fotosintesis.
4. Suhu, enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Pada umumnya laju fotosintesis meningkat seiring
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis), Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Namun, jika kadar fotosintat bertambah
atau bahkan sampai jenuh, maka laju fotosintesis akan berkurang.

Cahaya matahari berperan sebagai sumber energi dalam proses Fotosintesis untuk
menghasilkan pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman, misalnya; pertumbuhan
batang, cabang, dan daun; pembentukan bunga, buah, dan biji; serta pembentukan zat-zat gizi
dalam buah cabai dan bagian-bagian tanaman yang lain (Cahyono, 2003). Lama penyinaran
cahaya matahari juga berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari yang dapat diserap
oleh tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap kegiatan fotosintesis. Untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara baik, diperlukan lama penyinaran sekitar 9 10 jam per hari
(Juanda dan Cahyono, 2005). Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai syarat terjadinya
fotosintesis. Tanpa fotosintesis, tumbuhan tidak dapat menyintesis makanannya. Hal ini
berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bukti yang sangat jelas
terlihat pada tumbuhan yang hidup di tempat gelap. Tumbuhan tersebut tumbuh cepat dengan
batang yang lebih panjang, ramping, dan rapuh serta daun yang tidak lebar dan pucat,
sedangkan tumbuhan yang tumbuh di tempat terang, tumbuh lebih pendek, batang kokoh, dan
daun hijau, lebar, serta lebih tebal (Firmansyah,et al., 2007).
Pada selembar daun terdapat bagian yang dibiarkan terkena sinar matahari dan ada
bagian yang ditutupi dengan karbon. Selembar daun yang lain dibiarkan terkena sinar
matahari seluruhnya. Setelah diuji dengan larutan yodium, bagian daun yang terkena sinar
matahari berwarna biru tua, sedangkan bagian daun yang ditutup dengan karbon berwarna
terang . bagian daun yang diuji dengan larutan yodium berwarna biru tua karena mengandung
amilum yang merupakan hasil fotosintesis (Damayanti, et al., 2010). Sumber energi alami
yang digunakan pada fotosintesis adalah cahaya matahari. Cahaya matahari memiliki
berbagai spektrum warna. Setiap spektrum warna memiliki panjang gelombang tertentu.
Setiap spektrum warna memiliki pengaruh yang berbeda terhadap proses fotosintetsis. Sinar
yang efektif dalam proses fotosintesis adalah merah, ungu, biru dan oranye (Ferdinand dan
Ariebowo, 2007).
Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang
ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan
alkohol bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas foil tetap pucat, sedangkan yang tidak
tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian
daun yang tidak ditutupi kertas foil terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang
ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses
fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses
fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses
fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum pembuktian intensitas cahaya dapat mempengaruhi fotosintesis
dan adanya amilum pada daun ketela pohon ditemukan bahwa pada daun yang ditutupi
dengan aluminium foil tidak ada amilum pada daun karna fotosintesis tidak berlangsung,
sedangkan pada daun ketela pohon yang tidak ditutupi aluminium foil terdapat amilum
karna fotosintesis terjadi sebab ada bantuan energy cahaya matahari. Pada pengamatan
pembuktian fotosintesis menghasilkan oksigen dengan tanaman air Hydrilla verticillata
ditemukan bahwa semakin dekat dengan lampu cahaya maka akan semakin banyak
gelembung yang dihasilkan. Hal ini membuktikan bahwa proses fotosintesis akan
berjalan dengan baik jika ada bantuan energi cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Biovivani, Dwietyas. Laporan praktikum fotosintesis. Online.
https://www.academia.edu/11482691/Laporan_Praktikum_Fotosintesis (diakses tanggal 5
Desember 2017 pukul 18.43)
Fauziyah, Shifa. Laporan praktikum fotosintesis. Online.
https://www.academia.edu/31908210/Laporan_Praktikum_Fotosintesis (diakses tanggal 5
Desember 2017 pukul 20.08)
Koem, Iskawaty. Laporan praktikum fotosintesis. Online.
https://www.academia.edu/11903969/laporan_praktikum_Fotosintesis (diakses tanggal 5
Desember 2017 pukul 21.15)
Sumarno, Edi. Laporan praktikum silvika fotosintesis. Online.
https://www.academia.edu/12702422/LAPORAN_PRAKTIKUM_SILVIKA_FOTOSIN
TESIS (diakses tanggal 6 Desember 2017 pukul 17.35)
Arisworo, D. Yusa. dan Sutresna, Y., 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo Media
Pratama : Bandung.
Karmana, O., 2006. Biologi. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Mulyani, S., 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta.
Tim Biologi Seluler Molekuler. 2017. Petunjuk Praktikum Biologi Seluler Molekuler. Jember
: Universitas Muhammadiyah Jember.
Campbell, Neil A.,Reece, Mitchell.2004.BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Campbell, Neil A.,Reece, Mitchell.2003.BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai