BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
Semua yang ada di permukaan bumi ini tergantung langsung dari adanya
proses asimilasi CO2 menjadi senyawa organik dengan energi yang diperoleh dari
cahaya matahari. Dalam proses ini energi cahaya matahari ditangkap dan diubah
karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil
dengan adanya cahaya matahari. Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan
suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun
dengan bantuan cahaya matahari. Pada percobaan fotosintesis kali ini terdapat dua
kegiatan yaitu uji Sachs yang akan mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak
Oleh karena itu, untuk mengetahui dan membuktikan bahwa hasil dari
TINJAUAN PUSTAKA
gula) dari zat anorganik (air dan karbondioksida) dengan bantuan cahaya matahari
(Suparman, 2011).
dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya diubah ke dalam
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
(Pertamawati, 2010):
selulosa. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler. Secara umum reaksi
Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen
untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Organ utama
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan
1. Reaksi terang
sifat gelombang dan sifat partikel. cahaya mencakup bagian dari energi matahari
dengan panjang gelombang antara 390 nanometer sampai 760 nanometer dan
tergolong cahaya tanpak. Prinsip dasar penyerapan cahaya adalah bahwa setiap
molekul hanya dapat menyerap satu foton pada waktu tertentu dan foton ini
menyebabkan terjadinya eksitasi pada satu electron dalam suatu molekul (Lakitan,
2011).
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru
600 nanometer). Cahaya hijau akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita
dikumpulkan pada pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang
berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis.
rantai transpor elektron. Energi dari elektron digunakan untuk fotofosforilasi yang
menghasilkan ATP, yaitu satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini
dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil
ionisasi air adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya
Pada saat yang bersamaan dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga
transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH dan ATP
(Pertamawati, 2010).
2. Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis pada reaksi
terang memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang
terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk
ribulosa dan kemudian menjadi gula seperti glukosa yang berasal mdari fiksasi
CO2. Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya
cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya)
(Pertamawati, 2010).
konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air, kadar fotosintat (hasil fotosintesis),
(1772), Jan Ingenhousz (1779), Jean Senebier & Nicholas de Saussure (1804),
Sachs (1860), Van Niel, dan Ruben & Kamen (1941). Beberapa para ahli
pustaka ini akan membahas dua percobaan fotosintesis yang dilakukan Sachs dan
Pada tahun 1860, setelah percobaan yang dilakukan Jean Senebier dan
Nicholas de Saussure yang menemukan bahwa CO2 dan air dibutuhkan untuk
Dua ratus tahun setelah percobaan yang dilakukan oleh Joseph Priestley,
banyak peneliti tertarik untuk ikut menggali lebih lanjut dari percobaaannya. Pada
tahun 1779 Jan Ingenhausz, ahli fisiologi dari German melakukan eksperimen
ditunjukkan tiga hal penting, meliputi: gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu
ternyata adalah O2, cahaya matahari dibutuhkan untuk proses tersebut, bagian
METODE KERJA
III.1.1 Alat
1. Gelas Piala
2. Kaki Tiga
3. Tabung Reaksi
5. Penjepit
6. Corong
7. Aluminium Foil
9. Lugol
10. Air
III.1.2 Bahan
diperiksa yang belum terkena sinar matahari dengan kertas timah dan jepit
mendidih sehingga daun tersebut layu selama beberapa menit, hal ini
berfungsi untuk mematikan sel yang ada pada daun Mangifer Indica.
3. Kemudian celupkan ke dalam larutan Alkohol mendidih beberapa saat, hal ini
berfungsi untuk melihat perubhan warna yang terjadi pada daun Mangifera
Indica.
6. Amati apa yang terjadi terhadap Daun Mangifera Indica percobaan tadi.
Warna hitam atau biru pada daun menunjukkan adanya amillum sebagai hasil
proses fotosintesis.
1. Isilah gelas piala dengan air kemudian masukkan daun Hydrilla verticillata
hoyle kedalamnya.
2. Masukkan corong secara terbalik ke dalam gelas piala berisi air dan daun
corong.
3. Tutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi
sejumlah air.
4. Lakukan point 1-4 dua kali, yang pertama ditempatkan di bawah cahaya
matahari atau cahaya lampu dan kedua ditempatkan di tempat yang kurang
cahaya.
IV.1 Hasil
1. 0 – 5 Menit 8 1
2. 5 – 10 Menit 14 6
3. 10 – 15 Menit 16 11
4. 15 – 20 Menit 23 17
IV.2 Pembahasan
akan menghasilkan glukosa. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya
gelas piala, kaki tiga, penjepit, pembakar spiritus, aluminium foil, alcohol 95%,
JKJ/Lugol, air dan Daun Mangifera Indica (daun mangga). Satu minggu sebelum
foil. \Kemudian daun di petik dan dimasukkan ke dalam gelas piala berisi air yang
telah dididihkan. Hal ini bertujuan untuk mematikan sel di daun. Kemudian
dimasukkan ke dalam gelas piala berisi larutan alkohol yang mendidih beberapa
saat, hal ini berfungsi untuk melarutkan/menghilangkan klorofil yang ada pada
Mangifera indica. Stelah itu di celupkan ke dalam gelas piala berisi larutan
JKJ/Lugol. Hal ini berfungsi untuk mengetahui perbedaan atau perubahan warna
yang terjadi dan mengetahui adanya kandungan amilum pada daun mangifera
air agar larutan JKJ/lugol yang masih menempel akan hilang. Pada saat setelah
pemberian lugol maka akan di ketahui glukosa yang dihasilkan dari proses
fotosintesis. Hal ini dapat dilihat dari perubahan warna daun tersebut dan danya
gelembung yang muncul. Adapun alat dan bahan adalah gelas piala, tabung reaksi,
corong gelas, daun Hydrilla verticillata Hoeyl, dan air. Pada percobaan diambil
gelas piala yang berisi air. Setelah itu, ditutupi dengan corong hingga menutupi
semua bagian hydrilla verticillata dan pada pangkal corong ditutupi tabung reaksi
yang berisi air secara terbalik. Sehingga nantinya gelembung akan terlihat pada
pangkal corong. Percobaan ini dilakukan dua kali yaitu, pertama di lakukan pada
tempat terang atau yang memiliki intensitas cahaya yang tinggi dan yang kedua di
tempat gelap atau yang memiliki intensitas cahaya rendah. Hal ini bertujuan untuk
membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yang terkena cahaya dan yang
tidak terkena cahaya. Pada tempat terang, gelembung yang dihasilkan setiap
gelembung. Hal ini terjadi karena pengaruh dari intensitas cahaya yang diberikan
sedikit dibandingkan dengan interval waktu yang lain. Pada tempat gelap,
gelembung yang dihasilkan setiap interval waktu yaitu interval waktu 0 – 5 menit
adanya intensitas cahaya yang berbeda beda dan suhu yang berubah-ubah. Jika
dibandingkan anatara tempat terang dengan tempat gelap selama 20 menit terjadi
yang dapat menghasilkan oksigen atau O2. Banyaknya oksigen yang muncul
V.1 Kesimpulan
daun Mangifera indica yang tertutupi menghasilkan glukosa yang terlihat dari
atau O2. Pada tempat terang daun Hydrilla verticillata mengelurkan banyak
gelembung dibandingkan tempat gelap. Baik itu tempat terang maupun gelap
V.2 Saran
proses fotosintesisi. Sebaiknya wastafel/tempat cuci tangan dan alat lab disetiap
rungan di perbaiki agar proses praktikum berjalan dengan lancer sesuai yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Invitro”, Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, No. 1, Vol. 12, Halaman
32-33