Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan

dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta

diasimilasi dalam tubuh tumbuhan.Oleh karena itu proses pengubahan memerlukan

energy cahaya, maka asimilasi zat karbon disebut fotosintesis.Fotosintesis adalah

proses pengubahan zat organic H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik

(karbohidrat) dengan pertolongan cahaya.Sumber energi cahaya alami adalah

matahari. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum. Masing-masing

spektrum mempunyai panjang gelombang yang berbeda,sehingga pengaruh

terhadap proses fotosintesis pada tumbuhan juga berbeda (Suyatna, 2020).

Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak

sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler

hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik

untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan

tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.

Salah satu contoh proses anabolisme yang sering kita dengar adalah proses

fotosintesis. Fotosintesis adalah mengolah bahan sederhana menjadi bahan yang

kompleks dengan bantuan cahaya pada tumbuhan. Bahan sederhana yang

digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis adalah karbon dioksida dan air.

Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan

air dari tanah (Setiawati, 2020).


Proses ini memerlukan energi alami yang didapat dari cahaya matahari.

Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum

mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses

fotosintesis juga berbeda. Energi cahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang

terdapat pada tumbuhan. Proses Fotosintesis menghasilkan oksigen dan

karbohidrat. Fotosintesis pada tumbuhan dilakukan pada siang hari dengan bantuan

sinar matahari dan karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen dan karbohidrat.

Oksigen akan disebarkan ke luar tumbuhan sehingga manusia dapat menghirupnya

untuk bernafas sedangkan karbohidrat digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk

pertumbuhan. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada hasil fotosintesis.

Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Pada malam

hari karena tidak ada cahaya matahari, tumbuhan mengambil oksigen dari udara

dan mengeluarkan karbon dioksida (Apriani, 2019).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pengamatan peristiwa fotosintesis adalah untuk

membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis melepaskan oksigen dan

menghasilkan glukosa serta untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi

proses fotosintesis.

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum pengamatan peristiwa fotosintesis adalah kita dapat

mengetahui bahwa dalam proses fotesintesis melepaskan oksigen dan

menghasilkan glukosa serta faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fotosintesis

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan

sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses

sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki

klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan

sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya

cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal

ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya

matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari

(Dwidjoseputro, 2018).

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau

energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri

dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan

energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energy yang

dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi

kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen

yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui

fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Putu, 2017).

Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta

berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala

dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar.

Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama


lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan

bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya

tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin

tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat

tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan

(Salisbury, 2017).

Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I

tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi

secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem

II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum

oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2017).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini

menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil

yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai

membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma

yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut

tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),

konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Bahan-

bahan yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanannya adalah zat hijau

daun, air, karbon dioksida, dan cahaya matahari ataupun lampu. Air diperoleh

tumbuhan dari dalam tanah. Air dari tanah diserap oleh akar. Air disalurkan ke daun

melalui pembuluh angkut (xylem). Karbon dioksida diperoleh dari udara yang

masuk melalui mulut daun (Romi, 2013). Cahaya diserap oleh klorofil. Air yang
sampai pada daun (di bagian kloroplas) digunakan bersama karbon dioksida untuk

proses fotosintesis. Melalui proses fotosintesis, tumbuhan mengubah air dan karbon

dioksida menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan sin ar matahari atau

cahaya.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis

Proses fotosintesis ini juga memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi

laju atau kecepatan suatu tumbuhan melakukan fotosintesis. Faktor yang dapat

mempengaruhi proses fotosintesis ada dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor yang

mempengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang

tidak mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ

dalam tumbuhan. Faktor yang mempengaruhi laju atau kecepatan fotosintesis ini

dapat menghambat atau bahkan mempercepat laju fotosintesis yang dialami oleh

tumbuhan. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi tanaman melakukan proses

fotosintesis berdasarkan pada jumlah faktor yang ada pada sekitar tanaman tersebut.

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis antara lain intensitas

cahaya yang tersedia di sekitar tanaman, konsentrasi karbon dioksida yang

terkandung dalam udara, suhu udara dan juga suhu tanah tempat tanaman tumbuh,

kadar air yang diserap tanaman, kadar fotosintat atau hasil fotosintesis yang

dihasilkan tanaman dan juga tahap pertumbuhan pada tanaman (Fauziah, 2019)
2.3 Prinsip percobaan sachs

Salah satu hasil dari proses fotosintesis adalah C6H12O6 (glukosa atau

amilum). Komponen penyusun glukosa yaitu karbon (C), Hidrogen (H), dan

Oksigen (O). Komponen tersebut merupakan komponen sama yang menyusun

karbohidrat. Karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai

rumus (CH2)n (CH2O)n. Salah satu senyawa yang menyusun karbohidrat adalah

C6H12O6. Di dalam karbohidrat terdapat amilum atau zat tepung. Sebuah percobaan

dapat dilakukan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan

amilum. Untuk membuktikan adanya amilum (zat tepung) pada proses fotosintesis

ada sebuah uji coba yang disebut dengan percobaan Sach (Anggreani, 2020).

2.4 Prinsip percobaan ingenhousz

Percobaan Ingenhousz adalah salah satu percobaan yang digunakan

membuktikan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen.

Tokoh yang mengenalkan percobaan Ingenhousz adalah Jan Ingenhousz. Oleh

sebab itulah percobaan fotosintesis untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis

disebut percobaan Ingenhousz. Dalam pembelajaran biologi tingkat SMA, ada dua

praktikum terkait proses fotosintesis. Kedua praktikum tersebut adalah percobaan

Ingenhousz dan percobaan Sach. Pada percobaan Ingenhousz, tujuannya adalah

membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Sedangkan

pada percobaan Sach, tujuan dari percobaannya adalah menujukkan bahwa

fotosintesis yang berlangsung pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan

amilum (Wahidah, 2016).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu pelaksanaan praktikum percobaan fotosintesis dilaksanakan

pada hari senin, 22 November 2021, pada pukul 15.30-Selesai WITA. Bertempat di

Laboratorium Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah Cawan petri, pinset, gelas piala 100 ml 2

buah, pemanas listrik, corong gelas atau corong plastik, tabung reaksi, potongan

kawat, air yang jernih, alat tulis, 4 buah beaker atau toples, 4 buah corong gelas atau

corong plastik 4 buah tabung reaksi, potongan kawat.

Adapun bahan yang digunakan ialah alkohol 96%, larutan lugol/iodium, daun

tumbuhan, hydrilla (Hydrilla verticillata), plastik berwarna hijau dan ungu. kertas

timah, dan air aqua.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Percobaan Sachs

Pertama-tama pilihlah tumbuhan yang ada didekat laboratorium dengan

daun yang baik dan segar. Daun dari tanaman singkong biasanya memberikan hasil

yang lebih baik. Pada sore hari tutuplah bagian tengah daun dengan kertas timah,

lipat dan beri penjepit agar tidak terlepas. Pada keesokan harinya, setelah daun

terkena cahaya matahari selama beberapa jam, petiklah daun tersebut dan buka

kertas timah, masukkan kedalam air mendidih hingga agak layu. Masukkan daun

kedalam alkohol panas sampai warna daun agak putih/pucat. Hati-hati dalam
memanaskan alkohol karena mudah terbakar. Dengan menggunakan

pinset,pindahkan daun kedalam cawan petri, kemudian tetesi dengan larutan lugol

hingga merata. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada daun

3.3.2 Percobaan Ingenhousz

Pertama-tama beri potongan kawat yang dapat menyangga corong/tabung

reaksi. Beri label pada masing-masing gelas beaker(toples). Gelas A tanpa dilapisi

plastik, B dilapisi dengan plastik berwarna merah, C dilapisi dengan plastik

berwarna hijau, D dilapisi dengan plastik warna ungu. Letakkan semua perangkat

percobaan diterik matahari dan biarkan selama 30 menit. Gunakan gelembung

oksigen yang terbentuk/tertampung didalam reaksi terbaik sebagai indikator laju

fotosintesis. Semakin banyak gelembung yang terbentuk semakin tinggi laju

fotosintesis. Amati jumlah gelembung oksigen yang terbentuk pada ke empat gelas

percobaan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah :

Gambar 1: Daum singkong (Manihot esculenta) sebelum ditutupi kertas timah

Gambar 2: Daun Singkong (Manihot esculenta) setelah ditutupi kertas timah


Tabel 3. Pengamatan gelembung fotosintesis

Warna plastik pelapis pada gelas Gelembung

Kontrol 2

Merah 11

Hijau 173

Ungu 37

140

120 119

100

80

60
54
40

20 17
10 10
0 1 1 0
10 20
Kontrol 30 Merah Hijau Ungu

Grafik 3. Pengamatan gelembung fotosintesis

Grafik 3. Pengamatan gelembung fotosintesis


4.2 Pembahasan

Berdasarkan data hasil percobaan fotosintesis diperoleh bahwa Fotosintesis

adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi

matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang t erdapat dalam kloroplas.

Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai bahan bakar juga

memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang akan diproses

untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.

10 menit pertama pada kontrol dihasilkan 1 gelembung, 10 menit kedua

dihasilkan 1 gelembung, 10 menit ketiga dihasilkan 0 gelembung, 10 menit

pertama pada plastik pelapis merah dihasilkan 10 gelembung, 10 menit kedua

dihasilkan 1 gelembung, 10 menit ketiga dihasilkan 0 gelembung, 10 pertama pada

plastik pelapis hijau dihasilkan 119 gelembung, 10 menit kedua dihasilkan 54

gelembung, 10 menit ketiga dihasilkan 0 gelembung, 10 menit pertama pada plastik

pelapis ungu dihasilkan 10 gelembung, 10 menit kedua 10, dan 10 menit ketiga

dihasilkan 17 gelembung, sehingga jumlah gelembung pada Kontrol yang

dihasilkan sebanyak 2 gelembung, jumlah gelembung plastik pelapis merah

dihasilkan sebanyak 11 gelembung, jumlah gelembung pada plastik pelapis hijau

sebanyak 173 gelembung, dan jumlah gelembung pada plastik pelapis ungu

dihasilkan sebanyak 37 gelembung. Semakin tinggi intensitas cahaya maka

semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Sehingga

gelembung yang dihasilkan semakin banyak. oksigen yang dirilis sebagai bi-produk

dari proses ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup

lainnya. Sementara oksigen diperlukan untuk proses respirasi, glukosa memainkan


peran penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa fotosintesis penting bagi

semua jenis makhluk hidup di planet ini - termasuk manusia.Pada percobaan yang

telah kami lakukan terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen.

Hal itu dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung udara yang dihasilkan

oleh tanaman hydrilla (Hydrilla verticillata).


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum biologi tentang fotosintesis tumbuhan didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Fotosintesis adalah proses pengubahan zat organic H2O dan CO2 oleh klorofil

menjadi zat organik (karbohidrat) dengan pertolongan cahaya.

2. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis pada percobaan ini, adalah cahaya

matahari dan konsentrasi CO2

3. Suhu mempengaruhi fotosintesis karena kinerja enzim dapat membuka atau

menutupnya stomata, pada proses fotosintesis suhu optimum 10-38oC.

4. Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses

fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses

fotosintesis menjadi lambat.

5. Warna yang memiliki panjang gelombang pendek sangat cepat

mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak gelembung

gas.

6. Hydrilla (Hydrilla verticillata) digunakan sebagai objek pengamatan karena

tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air.

7. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada

reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan


langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O 2) lebih

banyak dihasilkan.

8. Fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang

sempurna.

9. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh

terhadap pembentukan oksigen dalam proses fotosintesis.

5.2 Saran

Sebaiknya ketika melakukan pengamatan harus dilakukan dengan sangat

teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam melakukan pembakaran harus

berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai