BIOLOGI
Oleh
RISKI
E 281 09 035
OLEH :
RISKI
E 281 09 035
Nama : Riski
Fakultas : Pertanian
Universitas : Tadulako
Mengetahui
Kordinator Praktikum Asisten Penanggung jawab
Irzan Indriani
E 111 07 101 E 111 07 008
Menyetujui
1. (kejadian 1 : 1 )
2. ( kejadian 1 : 11-12 )
baik.
3. ( kejadian 1:27-28 )
mereka.
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debuh tanah
5. ( Amsal 5:1-2 )
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa. Tuhan
yang maha tahu dan Tuhan yang maha bijaksana. Dialah yang memeritahkan kita
Semoga laporan lengkap praktikum biologi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua baik kepada penyusun maupun bagi para pembaca. Namun jika terdapat
kesalahan, penyusun hanya manusia biasa yang biasa benar dan terkadang salah.
yang membrnarkan dan membuktikan apa yang dikatakannya tentang kerja dan
hakikat keyakinannya.
Atas karunia dari Tuhan yang maha kuasa, Laporan Lengkap Praktikum
Dengan adanya praktikum ini saya bisa mengetahui bagian-bagian dari mikroskop
Penyusun
UCAPAN TERIMA KASIH
bimbingan, dan kritikan mulai dari pelaksanaan praktikum sampai cara membuat
Laporan Lengkap.
Selain itu dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil turut
Biologi Umum, sehingga pada kesempatan kali ini penulis haturkan terima kasih
kepada :
dan saran.
3. Kedua orang tua ku, yang telah memberikan penulis dukungan, bimbingan,
doa, kasih sayang, materi, mulai dari awal praktikum sampai pada pembuatan
4. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
BAB I. PENDAHULUAN
lensa okuler, lensa obyek, dan lensa kondensor. Ketiga lensa ini saling
batang ubi kayu, sel umbi lapis bawang merah (Allium ascalonicum), dan sel
daun hidryllah vertisilasi. Selain pada umbuhan, sel juga berada pada hewan.
sel-sel yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Pada modul yang
pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
dua lingkungan yaitu lingkungan darat dan lingkungan air. mula-mula hidup
pola baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya kaki, paru-
paru, dan alat-alat kehidupan yang berfungsi baik didalam air maupun
pada katak sawah (Rana macrodon), sistem pencernaan katak sawah (Rana
macrodon), dan sistem reproduksi (jantan dan betina) pada katak sawah
(Rana macrodon).
individu heterozigot, terjadi pemisahan sel alel secara bebas. Oleh karena
itu, setiap gamet mengandung alel yang dikandung sel induknya. Hukum
luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang,
ranting, bunga, buah, dan bahkan akar. Transpirasi pada tumbuhan yang sehat
jumlah ang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka
adalah proses pembentukan karbohidrat dari CO2 dan H2O pada klorofil
sebagian dibungkus dengan kertas timah dan yang satunya tidak dibungku
kertas timah. Setelah itu kedua daun tersebut direbus untuk mematikan sel-
klorofilnya larut.
dan struktur mikroorganisme serta benda – benda yang sangat kecil dan
Tujuan umum dari pengamatan sel ini agar mahasiswa dapat mengenal
bentuk dan struktur sel secara umum dan mampu membandingkan berbagai
jenis sel dari berbagai jenis organisme serta mampu memahami sifat
struktur dan susunan sel, selain itu juga, agar praktikan juga dapat
daun pada tumbuhan monokotil dan dokotil. Selain itu juga agar dapat
dikotil dan tumbuhan monokotil baik dari segi struktur morfologi maupun
dapat memahami cirri struktur morfologi, anatomi dan histologi dari system
dapat lebih memahami tentang hewan amfibi seperti katak hijau (Rana
Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata micron yang
berarti kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua pengertian tersebut,
mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang dibuat atau dipergunakan untuk
melihat secara detail obyek yang terlalu kecil apabila dilihat oleh mata
telanjang dalam jarak yang dekat. Ilmu yang mempelajari benda kecil
alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri
oleh Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun
1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat
Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim
dririnya sebagai pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada
digunakan untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat oleh mata
kali adalah 2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen
(ayah-anak) pada tahun 1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan
lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo
memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya
gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu,
mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah
lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada
obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
dalam waktu bersamaan. Inovasi baru dalam system ini terutama dalam hal
televisi, LCD/ DLP proyektor, atau computer dan dapat disimpan sebagai
yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini
objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan
secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat.
Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan. Lensa objektif
Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
Preparat Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati. Penjepit objek
gelas untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak
lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja
cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung.
Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung
tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus
(Anonim, 2008).
Pada umumnya sifat lensa pada mikroskop yaitu Maya, Terbalik, dan
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula. baik pada
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan
akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
Sel berasal dari kata 'cella' yang berarti ruangan berukuran kecil
maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup,
sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada
(Anonim,2008).
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun
jaringan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan,
karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya
mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak
memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel hewan
tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel
satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut
umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada
Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola.
Jika ada vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel
dan vakuola non kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada
sel hewan adalah nucleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol.
Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat
Menurut Anonim, 2009, sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap
organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu
pergerakan molekul di antara sitosol dan getah. Dinding sel yang tersusun
atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh
protoplasma di luar membrane sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi,
yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi. sPlastida,
respirasi. Ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket, dan ada
pula yang bentuknya tidak beraturan. Namun secara umum dapat dikatakan
diameter 0,5-1 µm dan panjangnya 3-10 µm. Lisosom (Lyso = pencernaan, som =
Menurut Anonim, 2009, Badan golgi sering disebut golgi saja. Pada
sel tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom. Organel ini polimorfik dan
dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol
lembaga satu atau sering diesut berbiji satu. Cirri-ciri tumbuhan ini adalah
Memiliki sistem akar serabut, Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Jumlah keeping biji atau kotiledon satu buah keping biji saja, Kandungan
akar dan batang tidak terdapat kambium, Pertumbuhan akar dan batang tidak
yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini
terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya
panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan
(Anonim,2009).
Biji (bahasa Latin: semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,
Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan.
berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan
putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang
secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga
karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
mahkota bunga. Sama seperti halnya mahluk hidup lain, tumbuhan juga
dengan jalan reproduksi seksual yaitu bergabungnya sel kelamin jantan dari
serbuk sari dengan sel kelamin betina dari bakal buah. Bunga memiliki
bagian jantan dan bagian betina. Bagian jantan adalah benang sari yang
terdiri atas: tangkai sari, kepala sari, serbuk sari. Bagian betina adalah putik
yang terdiri atas: bakal buah (di dalam bakal bijinya terdapat sel kelamin
betina), tangkai putik, kepala putik. Baik benang sari maupun putik di
lindungi oleh kelopak bunga dan daun mahkota. Keduanya membentuk
mahkota bunga. Polinasi atau penyerbukan terjadi ketika butir sel jantan
dari benangsari masuk ke kepala putik bunga lalu turun ke tangkai putik
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Rana
didua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau
larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan
daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-
paru.
terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
esofagus dan lubang keluar menuju usus, intestinum (usus): dapat dibedakan
atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan
ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum
dan tidak melibatkan alat reproduksi. Ada 3 cara perkembang biakan pada
jantan dan individu betina. Alat reproduksi hewan pada dasarnya terdiri
atau sel kelamin dan alat kelamin ini menjadi dasar dalam reproduksi
pada organism yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
(Anonim,2009).
pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas,
tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel
dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini
memiliki sifat yang muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari
salah satu sifat induknya. Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu
dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna merah dominan
pada keturunan tanaman, tidak saling memengaruhi. Pertama atau filial ke-1
empat (Mirabilis jalapa) galur murni merah (MM) disilangkan dengan galur
berupa cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari
tubuh tumbuhan dapat berbentuk uap atau gas ke udara di sekitar tubuh
dengan udara luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang,
melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih
2009).
melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto
dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama,
stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar
tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam
rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air diatmosfer. Jika tekanan
uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar
akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif
50% perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari
reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari
dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini
membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk
sebagian dibungkus dengan kertas tima dan dan yang satunya tidak dibungkus.
Setelah itu kedua daun tersebut direbus untuk mematikan sel-selnya. Selanjutnya
daun tersersebut dimasukan kedalam alkohol panas agar klorofilnya larut seingga
Larutan adalah campuran serba sama atau homogen dimana salah satu
berada dalam jumlah yang relatif sedikit. Komponen yang jumlahnya berlebih
disebut sebagai pelarut, sedangkan komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat
terlarut atau solute. Bahan dasar larutan terbagi atas dua macam yaitu padat dan
cair. Kedua macam bahan tersebut dapat dibuat dengan tingkat konsentrasi yang
berbeda-beda. Makin tinggi konsentrasi larutan tersebut makin pekat larutan yang
dihasilkan begitu pula sebaliknya. Berbagai macam zat pelarut yang sering
III.METODE PRAKTEK
Mikroskop di laksanakan pada hari jumat, tanggal 8 Oktober 2010 mulai pukul
Bahan – bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah potongan kertas
bertulis huruf “d” dan butir – butir pati kentang (Solanum tuberosum).
monokuler,gelas penutup (cover glass), gelas obyek (deck glass), pisau cutter atau
meja dengan sangat hati – hati dan sebelum mikroskop digunakan terlebih dahulu
mengatur posisi cermin sehingga lensa kondensornya terang. Untuk mencari focus
suatu obyek yang akan di amati, selalu mulai dengan lensa objektif denga
pembesaran lemah (10 x).tanpa melihat melalui lensa okuler, dekatkan lensa
perlahan – lahan menjahui gelas preparat sehingga objek tersebut kelihatan. Untuk
tetesi dengan medium air,tutup dengan gelas penutup usahakan agar tidak ada
gelembung udara diatas objek dan gelas penutup. Caranya dengan memegang
pembesaran yang sudah terfokus maka bila akan mengunakan pembesaran yang
lebih kuat hanya pengatur halus saja yang boleh dipergunakan jangan sekali – kali
penutup lalu amati preparat dengan lensa objektif lemah kemudian amati dengan
pembesaran 10 x lalu hasil dari pengamatan digambar. Kemudian mengamati butir
pati kentang, keriklah serekat kentang dengan jarum atau ujung silet atau cutter
tutuplah dengan gelas penutup usahakan agar tidak timbul gelembung udara.
Kemudian mengatur diafragma agar butir pati kelihatan kontras dengan air yang
pembesaran 10 x.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah umbi lapips bawang
verticillata, empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta), tissue, air rendaman
Alat yang digunakan adalah mikroskop, pipet tetes, gelas objek, gelas
penutup, tusuk gigi, cutter/silet, stoples dan tutupnya, serta pita ukuran lentur.
3.2.3 Cara Kerja
lalu menetesinya dengan 2 tetes air aquqdes dan menutupnya dengan gelas
penutup serta hati – hati sehingga tidak terjadi gelembung udara. Selain itu
yang terlihat.
Pada percobaan kedua yaitu sel lapis umbi bawang merah (Allium cepa),
pertama – tama mengiris suing bawang merah segar dan mengambil satu lapisan
pada gelas objek lalu meneteskan 2 tetes air aquqdes kemudian menutupnya
dengan gelas penutup secara hati – hati agar tidak terjadi gelembung udara.
menggambar bagian yang terlihat. Setelah itu meneteskan preparat umbi bawang
nerah (Allium cepa) dengan Methilen blue sebagai pewarna pada salah satu sisi
gelas objek dan kemudian meletakkan tissue pada sisi lainnya agar cairan
methilen blue dapat terserap, lalu kembali mengamati pada mikroskop dan
kemudian meletakkannya pada gelas objek dengan posisi membujur yang rata dan
meneteskan 2 tetes aquades, kemudian menutupnya dengan gelas penutup secara
hati – hati sehingga tidak terbentuk gelembung udara. Lalu mengamati pada
mulut (Ephitelium mucosa) dengan menggnakan tusuk gigi bagian yang tumpul
dengan perlahan – lahan. Setelah itu menebarkan epitel yang diperoleh kadalam
setetes air pada gelas objek, lalu menutupnya dengan gelas penutup. Kemudian
jerami. Pertama – tama meneteskan air rendaman jerami yang telah di endapkan
selama dua minggu ke atas deck glass sebanyak 2 tetes, dan kemudian
pada hari jumat, tanggal 04 Desember 2009 mulai pukul 14.00 sampai selesai,
bertenpat dilaboratorium Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas
Tadulako,Palu.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Jagung (Zea mays),
ubi kayu (Manihot esculenta), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis),
bunga kamboja (Plumeria acuminate), dan bunga mawar (Rosa hybrid hort).
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah pisau,cutter atau silet, kaca
monokotil dan tumbuhan dikotil yaitu daun tanaman jagung dan daun tanaman
tumbuhan mangga, jagung, empulur batang ubi kayu, setelah itu mengamati
batang mangga, akar mangga, setelah itu struktur daun jagung, batang jagung,
dengan pengamatan pada preparat akar (radix), batang (caulis), dan daun (Folium)
pada tumbuhan monokotil Jagung (Zea mays) dan Mangga (Mangifera indica)
rosa sinensis), bunga kamboja (Rosa hybrid hort), pertama – tama mengamati
nama bagiannya.
kelopak (sepal) dan mahkota (Petal) yang melekat pada dasar bunga dan
Ternak Potong, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Pada hari jumat,
Alat yang digunakan yaitu papan bedah, jarum pentul, pisau bedah (silet),
3.4.3 CaraKerja
alcohol. Setelah itu membiarkan beberapa saat hingga katak menjadi pinsan,
bagian dari struktur morfologi katak dan memberikan keterangan baik ekstremitas
dan kiri tubuh katak sehingga irisan yang di buat membentuk seperti jendela. Lalu
reproduksinya, baik ystem reproduksi katak jantan maupun betina dan kemudian
kancing baju berwarna merah 50 buah dan kancing baj yang berwarna putih 50
Alat yang digunakan adalah 2 buah kotak atau dus kue serta alat tulis
menulis.
Pertama – tama menyiapkan dua buah kotak dan kancing berwarna merah
kancing pada setiap kotak dengan rincian jumlah kancing berwarna merah 25
masing kotak (A) sebagai induk jantan dan kotak (B) sebagai induk Betina, lalu
mengocok kedua kotak tersebut agar isinya bercampur. Ssetelah itu, dengan mata
tertutup kami membuat pasangan gen – gen dari induk jantan dengan gen – gen
dari induk betina yaitu dengan mengambil setiap butir gen dari kotak jantan dan
kotak betina secara acak, kemudian mulai mencatat hasil pengamatan yang di
peroleh.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 3 jenis tumbuhan yang
air.
Alat yang digunakan yaitu Rak dan tabung reaksi,gelas ukur dan alat tulis.
permukaan air usahakan potongan selalu berada di dalam gelas ukur usahakan
selalu terendam. Gunakan 3 macam tumbuhan seperti Aren, Pepaya dan Cabe.
Untuk di masukkan kedalam 3 gelas ukur 10 ml dengan 5 ml air. Satu gelas tanpa
tumbuhan, hanya berisi air saja (kontrol). Setelah itu susunlah dalam rak tabung
reaksi. Ingat ketinggian air harus sama dengan control, kemudian tetesi dengan
Setelah itu, satu rangkaian gelas ukur di letakkan di lapangan terbuka. Catat
air yang hilang/menguap setiap 10 menit selama 1 jam. Jumlah air yang hilang
pada setiap 10 menit dapat di hitung dengan menambahkan sejumlah air hingga
Universitas Tadulako,Palu.
Alat yang digunakan yaitu cawan petri, hot plate,becker glass 100 ml 2
sedemikian rupa sehingga tidak terlepas. Setelah membiarkan selama satu hari
agar terkena cahaya matahari, kemudian memetiknya dan membuka daun yang
terbungkus aluminium foi dan member tanda agar diketahuibahwa daun tersebut
merupakan daun yang tidak terkena sinar matahari langsung. Lalu memasukkanya
kedua helai daun ke dalam air aquades yang telah mendidih hingga layu. Setelah
dalam alcohol yang telah di panaskan dengan menggunakan Hot plate sehingga
warna daun berubah menjadi agak putih / pucat. Kemudian mengambil daun
yang terjadi.
5.1 Kesimpulan
atau meneliti benda – benda yang sangat kecil atau mikro yang
masing – masing.
3. Pada pengamatan huruf “d” diperoleh bayangan maya, terbalik,
pengaruh dari cermin cekung yang ada pada lensa okuler dan
lensa objektif.
1. Sel adalah unit terkecil yang struktural dan fungsional pada sistem
makhluk hidup.
2. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel hewan dibatasi
oleh membran sel sedangkan sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel.
yang hanya memiliki salah satu alat kelamin saja (Piastil atau
Stamen).
dan betina yaitu pada katak jantan memiliki testis dan kantong
oleh katak betina, sama halnya dengan ovarium dan sel telur yang
(pemisahan).
10 menit.
sebagai berikut:
amilosa (amilum) yang terdapat pada daun tersebut tidak banyak dan
hamper tidak ada. Sedangkan pada daun yang terbungkus aluminium foil,
pembentukkan amilum.
5. Pada daun yang ketika di tetesi zat iodium, daun yang tidak terbungkus
daun yang terbungkus kertas aluminium foil berubah warna coklat dan
mengkerut.
5.2 Saran
waktu dapat di sesuaikan seefesien mungkin tetapi praktikum tetap dapat berjalan
dengan efektif.
IV . HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Hasil
berikut:
Lensa Okuler
Tubus
Pengaturan K asar
Batang peluncur
Pengatur Halus
Lensa Objektif
Penjepit Preparat
Meja Preparat
Revolver
Kondensor
Cermin
Kaki Mikroskop
4.1.2 Pemahasan
digunakan dalam pengamatan dan penelitian benda – benda yang jauh dari
jangkauan mata bugil biasa sehingga sangat membbantu dalam mengamati benda
– bensda renik.
dapatkan bahwa mikroskop merupakan alat yang dapat membantu manusia dalam
mengamati dan meneliti benda – benda yang tidak dapat di lihat jelas jika hanya
mikroskop memiliki bagiab – bagian dan fungsi tertentu antara lain : Lensa okuler
yang beerfungsi dalam pembesaran bayangan yang di hasilkan oleh lensa objektif,
menentukan banyaknya struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir, Kondensor berfungsi untuk menciptakan cahaya pada objek yang
meja mikroskop sebagai wadah preparat atau benda yang akan di teliti. Pengatur
kasar berfungsi untuk mencari atau menangkap bayangan yang di arahkan pada
objektif dan lensa okuler. Selain itu lengan mikroskop juga di gunakan sebagai
tempat pegangan bila kita hendak memindahkan mikroskop ke tempat lain serta
kaki mikroskop yang berfungsi sebagai epnompang agar mikroskop dapat berdiri
Jadi, bayangan yang terbentuk adalah huruf “p”. pada pengamatan tersebut
preparat yang di buat tidak sama dengan bayangannya, karena itu merupakan
kerja sama dari lensa – lensa yang berada dalam mikroskop. Pada lensa objektif
terdapat lensa cekung yang membuat bayangan itu maya dan tetap terbalik dan
sama dengan bayangan lensa objektif sebellumnya. Itulah sebabnya mengapa
2009 ).
Selain itu telah diketahui bahwa apabila preparat di balik menjadi huruf
“p” maka yang tampak adalah bayangan huruf “d”. berdasarkan hasil percobaan
telah didapatkan bahwa apabila preparat di geser ke kiri maka bayangannya akan
bergeser ke kanan dan begitu pula sebaliknya. Kemudian apabila preparat di geser
Selain itu, apabila lensa objektif di putar sehingga objek kuat tepat berada di
karena cahaya yang masuk berbeda dengan sebelumnya serta jarak pandang yang
objek dan perbesaran karena semakin besar perbesaran yang di lakukan maka
bayangan yang akan di hasilkan semain jelas. Sebagai kesimpulan bahwa semakin
besar perbesaran yang di lakukan maka bayangan yang di hasilkan akan semakin
4.2.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang di lakukan di Laboratorium, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Dinding sel
Dinding sel
Sitoplasma
Inti sel
Gambar 6. Struktur sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa) pada pembesaran
10 x
Sitoplasma
Dinding sel
Inti sel
Gambar 7. Struktur sel daun Hydrilla verticillata pada pembesaran 10 x
Membran Sel
Inti Sel
Sitoplasma
Silia
Flagel
Gambar 10. Pengamatan Sel Protozoa pada air rendaman jerami dengan
pembesaran 10x.
4.2.2 Pembahasan
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang merupakan unit
structural, fungsional, dan hereditas. Ukuran sel sangat kecil sehingga uuntuk
bawang merah (Allium cepa) yang dapat di lihat pada pembesaran 10x yaitu ruang
antar sel, dinding sel, sitoplasma. Komponen utama sel tumbuhan adalah dinding
sel, sitoplasma dan nucleus, inti sel dari sel lapis umbi bawang merah (Allium
cepa) telah tampak. Dinding sel berfungsi untuk melindungi bagiian dalam sel dan
membentuk bagian sel sitoplasma berfungsi sebagai tempat mengapungnya
Pada pengamatan struktur sel empulur batang ubi kayu (manihot esculenta)
dengan pembesaran 10 x tidak tampak adanya inti sel, sitoplasma dan ruang antar
sel, melainkan yang tampak hanya dinding sel, hal ini disebabkan karena sel
(Prawirohartono, 1988).
sitoplasma, dinding sel, dan ruang antar sel. Tumbuhan ini termasuk dalam kelas
hydrozoa, karena tumbuhan ini hidup di air. Hal ini sesuai dengan yang
sel yang tidak beraturan, karena selaput rongga mulut termaksud sel hewan yang
hanya di batasi oleh membrane sel sehingga bentuknya tidak kaku atau tidak tetap.
Jaringan epitel pada rongga mulut berebentuk pipih berlapis banyak, tersusun atas
sel yang berhubungan rapat dan membentuk lapisan yang melapisi permukaan
luar maupun dari dalam tubuh maupun organ tubuh. Dengan pembesaran 10 x
dapat dilihat sitoplasma, membrane sel dan inti sel. Pada selaput rongga mulut
Pada pengamatan sel preparat protozoa pada air rendaman jerami di bawah
mikroskop tidak tampak adanya protozoa. Hal ini di sebabkan oleh beberapa
actor antara lain air rendaman jerami tidak mencapai waktu satu minggu seperti
yang telah di tenukan atau pencahayaan pada mikroskop yang kurang baik.
telur sreta ukuran telur terus bertambah menjadi 16,5 cm dan tetap terapung. Hal
yang rendah ke konsentrasi telur yang lebih tinggi. Sehingga hal ini menyababkan
perubahan diameter dan bentuk pada telur.peristiwa ini sering di sebut dengan
telur berubah menjadi terapung dan diameter telur terus turun drastic sehingga
telur menjadi kecil dan terapung. Setelah perendaman selama 72 jam dengan
larutan sirup coco pandan ukuran telur semakin bertambah kecil yaitu menjadi
12,5 cm dan tetap berbentuk oval serta kulit telur mengerut. Peristiwa ini di
sebabkan karena konsentrasi yang di miliki oleh sirup lebih tinggi di bandingkan
telur.
membrane dalam usaha menyamakan tekanan, bila konsentrasi larutan dalam sel
tinggi maka air akan masuk ke dalam sel sehingga mengakibatkan terjadinya
peristiwa endosmosis. Apabila larutan di luar sel lebih tinggi maka air dalam sel
akan keluar melalui selaput semiperemeable dan mengakibatkan terjadinya
4.3.1 Hasil
sebagai berikut :
datar
menyirip
tumpul
meruncinng
Cabang
Batang (Caulis)
Batang (Caulis)
Gambar 14. Morfologi batang (Caulus) tumbuhan jagung (Zea mays), family
Poaceae.
Plumala
Hipokotil
Akar (Radix)
Empulur
Batang (Caulus)
Nodus
Keterangan :
Putik (Pistil)
Mahkota (Petal)
Kelopak (Calix)
Tangkai bunga
Mahkota (Petal)
Kelopak (Calix)
Tangkai bunga
Mahkota (Petal)
Kelopak (calyx)
Tangkai bunga
Epidermis
Tulang daun
(Nervatio)
Empulur
xylem
floem
xylem
Epidermis
floem
keterangan
Floem
Xilem
Epidermis
Gambar 25 : Anatomi akar (Radix) tumbuhan monokotil setelah diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 10X.
Epidermis
Kambium
Empulur
xylem
floem
Keterangan :
Epidermis
Empulur
Floem
Xilem
Gambar 27 : Anatomi Batang (Caulis) tumbuhan monokotil setelah diamati
dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X.
Steptum
Carpel
Gambar 28. Anatomibunga mawar (Rosa hibrida hort), family Rosaceae, setelah
di amati menggunakan lup (kaca pembesar)
Septum
Carpel
Locule
Gambar 29: Anatomi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis), family
Mavaceae, setelah diamati menggunakan lup (kaca pembesar).
Septum
Locule
4.3.2 Pembahasan
Pada pengamatan di atas dapat di ketahui perbedaan antara tumbuhan dikotil
dan tumbuhan monokotil. Perbedaan itu yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan
monokotil yang terletak pada bagian tubuhnya yaitu pada bagian akar, batang,
daun, dan bunga. Pada tumbuhan monokotil memiliki daun yang pada umumnya
berbentuk pita, sejajar dan langsung menempel pada batang. Batang pada
cambium yang menyebabkan batangnya, tidak terus membesar serta xylem dan
tangkai yang menempel pada batang. Batang pada tumbuhan dikotil mempunyai
dikotil bercabang serta letak xylem dan floemnya teratur. Akar pada tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan dikotil terdapat cirri-ciri yaitu
air dan mineral dari tanah, menegakkan batang, dan dapat juga sebagai tempat
bagian paling luar, fungsinya melindungi jaringan bawahnya. Pada akar yang
masih muda epidermisnya berdinding tipis sehingga mudah di lalui air. Pada
Bunga pada tanaman dapat di bagi menjadi dua macam yaitu, bunga lengkap
dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap apa bila bagian-bagian bunga tersebut
berupa tangkai, dasar bunga, serta alat perkembangbiakan secara lengkap. Bunga
tak lengkapapabila salah satu dari bagian-bagian bunga tersebut tidak dimliki.
Oleh karena itu, bunga lengkap terdiri dari putik, benang sari, kelopak dan
sebagainya. Yang kemudian bunga tersebut mempunyai fungsi dan bagian yang
(soerodikusuma, 1997).
pembentukan individu baru dari bbagian tubuh induk (akar, batang dan daun).
Individu baru dari tubuh induk kemudian memisahkan diri dari induk menjadi
produksi yang dapat hidup sendiri atau tetap bekumpul pada rumpun. Reproduksi
generative pada tumbuhan selalu didahului pada peleburan sperma yang bersifat
sedangkan epigel ini adalah pada saat berkecambah daun lembaga terangkat ke
4.4.1 Hasil
Keterangan :
Lengan bawah
(Antebrachium)
Paha (Femur)
Tulang punggung
(Dorsum)
Jari-jari (Digiti)
Kaki (Pes)
Tanggan (Manus)
Lambung (Verticulus)
Usus halus
Kloaka
Usu 12 jari
kileum
kerongkonngan(esophagus)
Jantung (Car)
Hati (Hepar)
Lambung (Ventriculus)
Usus halus
Gambar 33. Anatomi Katak Sawah (Rana cancrivora).dalam keadan terbalik dan
telanjang.
Ovum
Ovarium
Sepasang testis
perbedaan yaitu ukuran tubuh katak jantan lebih kecil dibandingkan ukuran tubuh
katak betina, dan bentu tubuh katak jantan lebih panjang dibandingkan bentuk
katak betina.
Menurut sastrapraja (2001), tubuh katak (Rana cancrivora) diliputi oleh
kulit yang licin dan selalu basah yang berfungsi sebagai alat pernepasan
tambahan. Tubuh katak berkulit tipis dan banyak mengandung pembuluh darah.
Katak mempunyai dua pasangan kaki yang berfungsi untuk berjalan dan
melompat. Pada setiap kaki terdapat selaput renang yang terletak di antara jari-jari
kakinya. Pada saat melompat dari air, kaki belalang di gunakan untuk mengayuh
berdarah dingin, suhu tubuh yang menyesuikan dengan suhu lingkungan. Mata
katak menonjol dan dilindungi oleh dua kelopak mata yang tidak dapat bergerak
dan satu kelopak mata yang berupa selaput bening yang dissebut membrane
nictitas. Membrane nictitas dapat digerakan dari bawah keatas yang berfungsi
Alat kelamin katak jantan terdiri atas sepasang testis berwarna kekuning-
kuningan dan berfungsi menghasilkan sperma. Dari testis, sperme melalui saluran
menuju ke ginjal dan selanjutnya keluar bersama-sama urine melalui kloaka. Alat
kelamin katak betina terdiri atas sepasang indung telur (ovarium). Ovarium
berfungsi menghasilkan ovum. Dari ovarium, sel telur (ovum) melalui oviduk
System reproduksi pada katak di bedakan menjadi dua bagian yaitu system
reproduksi pasa katak jantan dan betina, dan sistemreproduksi pada katak betina
memiliki badan yang lemak, oviduk, ginjal, uereter, ovarium, sel telur, kantung
kemih dan kloaka. Sedangkan pada katak jantan terdiri dari badan lemak, ginjal,
ureter, testis, kantong sperma, kantong kemih, dan kloaka. Pada katak pembuahan
pada sel telur dilakukan diluar tubuh katak,artinya pada saat katak betina
mengeluarkan sel telur barulah katak jantan membuahi sel telur tersebut
(Anonim,2009).
Kelenjar pencernaan katak terdiri atas hati dan pancreas. Saluran pencernaan
katak meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Gigi katak hanya
depan sampai belakang terdiri dari mulut dengan lidah dan gigi maxilla serta gigi
vomer. Didalam mulut katak ada lidah yang panjang dan berguna untuk
menangkap mangsanya. Pada rahang atas dan langit-langit mulut terdapat gigi,
telan. Farings (Phrynx), yaitu awal saluran pencernaan tidak jelas batasnya
dengan lambung. Lambung berupa tabung lebar beerotot yang berwarna putih
yang ujungnya posterior menjepit. Usus besar berupa tabungyang lebar dan lurus
yang langsung bermuara pada kloaka. Libag kloata merupakan lubang pelepas.
Tabel 3:
putih : 1 : putih.
( 74 )
4.5.2 Pembahasan
Pada diagram persilangan monohibrid diatas, nampak bahwa individu Mm
lebih mendominasi dibandingkan individu lainnya. Hal ini terlihat pada individu
P : ♂ MM >< ♀ mm
(merah-merah) (putih-putih)
gamet : M m
M m
F1 : Mm
(Merah-putih)
tidak
bahwa pewarisan ditentukan oleh pewarisan materi tertantu, yang dalam hasil
4.6.1 Hasil
Pada pengamatan tumbuhan aren pada menit kesepuluh pertama dan kedua
tidak terjadi penguapan. Pada menit kesepuluh ketiga bertambah 0,01 ml dan pada
menit keempat dan kelima bertambah 0,01 dan tidak terjadi penguapan atau
transpirasi.
menit kesepuluh ketiga tidak terjadi penguapan, dan pada menit kesepuluh
keempat dan kelima bertambah 0,25ml dan tidak terjadi penguapan atau
transpirasi.
Pada pengamatan control pada menit kesepuluh pertama dan ketiga tidak
terjadi penguapan malah pada menit kesepuluh keempat dan kelima bertambah
0,01 ml.
Pada keempat hasil percobaan yang didapatkan, membuktikan bahwa pada
pengamatan selama 10 menit yang dijemur di bawah terik matahari tidak terjadi
penguapan atau transpirasi sama sekali, malah terjadi penambahan 0,01 ml dan
4.7.1 Hasil
Gambar 33: Daun ubi (Manihot esculenta) yang tidak dibungkus Aluminium foil
setelah direndam larutan alcohol 100%.
4.7.2 Pembahasan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesis yang
(zat makanan) dengan bantuan energi dari cahaya matahari. Prosesnya dimulai
ketika air (H2O) dari tanah beserta asam arang (CO2) dari udara, diubah jadi
kehadiran klorofil (zat hijau daun) di daun (Wildan Yatim, 1987). Peristiwa
Cahaya matahari
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
klorofil
Karbondioksida air karbohidrat oksigen air
Klorofil pada tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
fotosintesis. Tanpa adanya klorofil, proses fotosintesis tidak akan terjadi, karena
hanya pada tumbuhan yang memiliki klorofil proses ini baru dapat terjadi
(Rabinowitch, 1996). Klorofil adalah pigmen atau zat hijau daun yang terdapat
dalam kloroplas sel tumbuhan, yang dapat mengabsorbsi energi cahaya yang
diperlukan untuk proses fotosintesis (Gem, 1994). Ada dua macam klorofil yang
terdapat pada tumbuhan yaitu, Klorofil-a (C55H72O5N4Mg) berwarna hijau tua dan
Pigmen lain yang terdapat dalam klorofil adalah karotenoid. Molekul karotenoid
ini mempunyai warna merah dan kuning, serta acap kali merupakan pigmen
dominan pada bunga dan buah. Karotenoid pada daun sering ditutupi dengan
energi lebih banyak dari spectrum matahari. Energi tersebut diteruskan kepada
Pada percobaan Sahcs diperoleh bahwa daun ubi (Manihot esculenta) yang
ditutupi oleh aluminium foil (kertas timah) dan dimasukkan kedalam alkohol yang
telah dipanaskan kemudian ditetesi oleh larutan iodin akan berubah warna
menjadi warna coklat kehitam-hitaman dan bentuk daunnya menjadi kering. Hal
ini menandakan bahwa pada daun tersebut terdapat amilum (Rutland, 1989) dan
zat klorofil pada daun ubi (Manihot esculenta) tersebut telah hilang karena daun
Namun pada daun ubi (Manihot esculenta) yang tidak ditutupi oleh
aluminium foil setelah ditetesi oleh larutan iodin warnanya tetap hijau pucat
seperti semula, dan bentuk daun tidak terlihat kering. Hal ini dikarenakan zat
klorofil yang terdapat pada daun tidak hilang. Jadi pada daun ubi (Manihot
Dalam percobaan ini, alkohol panas yang digunakan berubah warna menjadi
hijau ketika kedua daun tersebut dimasukkan. Hal ini menunjukkan bahwa daun
tersebut memiliki zat hijau daun (klorofil), karena alkohol ini berfungsi sebagai
4.1.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Lensa Okuler
Tubus
Pengaturan K asar
Batang peluncur
Pengatur Halus
Lensa Objektif
Penjepit Preparat
Meja Preparat
Revolver
Kondensor
Cermin
Kaki Mikroskop
4.1.2 Pemahasan
digunakan dalam pengamatan dan penelitian benda – benda yang jauh dari
jangkauan mata bugil biasa sehingga sangat membbantu dalam mengamati benda
– bensda renik.
dapatkan bahwa mikroskop merupakan alat yang dapat membantu manusia dalam
mengamati dan meneliti benda – benda yang tidak dapat di lihat jelas jika hanya
Selain itu dapat kita ketahui juga bahwa berdasarkan modul panduan,
mikroskop memiliki bagiab – bagian dan fungsi tertentu antara lain : Lensa okuler
yang beerfungsi dalam pembesaran bayangan yang di hasilkan oleh lensa objektif,
menentukan banyaknya struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir, Kondensor berfungsi untuk menciptakan cahaya pada objek yang
meja mikroskop sebagai wadah preparat atau benda yang akan di teliti. Pengatur
kasar berfungsi untuk mencari atau menangkap bayangan yang di arahkan pada
objektif dan lensa okuler. Selain itu lengan mikroskop juga di gunakan sebagai
tempat pegangan bila kita hendak memindahkan mikroskop ke tempat lain serta
kaki mikroskop yang berfungsi sebagai epnompang agar mikroskop dapat berdiri
Jadi, bayangan yang terbentuk adalah huruf “p”. pada pengamatan tersebut
preparat yang di buat tidak sama dengan bayangannya, karena itu merupakan
kerja sama dari lensa – lensa yang berada dalam mikroskop. Pada lensa objektif
terdapat lensa cekung yang membuat bayangan itu maya dan tetap terbalik dan
2009 ).
Selain itu telah diketahui bahwa apabila preparat di balik menjadi huruf
“p” maka yang tampak adalah bayangan huruf “d”. berdasarkan hasil percobaan
telah didapatkan bahwa apabila preparat di geser ke kiri maka bayangannya akan
bergeser ke kanan dan begitu pula sebaliknya. Kemudian apabila preparat di geser
Selain itu, apabila lensa objektif di putar sehingga objek kuat tepat berada di
bawah lensa okuler maka akan mengakibatkan perubahan bidang pandangan
karena cahaya yang masuk berbeda dengan sebelumnya serta jarak pandang yang
objek dan perbesaran karena semakin besar perbesaran yang di lakukan maka
bayangan yang akan di hasilkan semain jelas. Sebagai kesimpulan bahwa semakin
besar perbesaran yang di lakukan maka bayangan yang di hasilkan akan semakin
4.2.1 Hasil
sebagai berikut :
Dinding sel
Sitoplasma
Inti sel
Gambar 6. Struktur sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa) pada pembesaran
10 x
Sitoplasma
Dinding sel
Inti sel
Inti Sel
Sitoplasma
Bulu getar
Silia
Flagel
Gambar 10. Pengamatan Sel Protozoa pada air rendaman jerami dengan
pembesaran 10x.
4.2.2 Pembahasan
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang merupakan unit
structural, fungsional, dan hereditas. Ukuran sel sangat kecil sehingga uuntuk
bawang merah (Allium cepa) yang dapat di lihat pada pembesaran 10x yaitu ruang
antar sel, dinding sel, sitoplasma. Komponen utama sel tumbuhan adalah dinding
sel, sitoplasma dan nucleus, inti sel dari sel lapis umbi bawang merah (Allium
cepa) telah tampak. Dinding sel berfungsi untuk melindungi bagiian dalam sel dan
Pada pengamatan struktur sel empulur batang ubi kayu (manihot esculenta)
dengan pembesaran 10 x tidak tampak adanya inti sel, sitoplasma dan ruang antar
sel, melainkan yang tampak hanya dinding sel, hal ini disebabkan karena sel
(Prawirohartono, 1988).
hydrozoa, karena tumbuhan ini hidup di air. Hal ini sesuai dengan yang
sel yang tidak beraturan, karena selaput rongga mulut termaksud sel hewan yang
hanya di batasi oleh membrane sel sehingga bentuknya tidak kaku atau tidak tetap.
Jaringan epitel pada rongga mulut berebentuk pipih berlapis banyak, tersusun atas
sel yang berhubungan rapat dan membentuk lapisan yang melapisi permukaan
luar maupun dari dalam tubuh maupun organ tubuh. Dengan pembesaran 10 x
dapat dilihat sitoplasma, membrane sel dan inti sel. Pada selaput rongga mulut
Pada pengamatan sel preparat protozoa pada air rendaman jerami di bawah
mikroskop tidak tampak adanya protozoa. Hal ini di sebabkan oleh beberapa
actor antara lain air rendaman jerami tidak mencapai waktu satu minggu seperti
yang telah di tenukan atau pencahayaan pada mikroskop yang kurang baik.
telur sreta ukuran telur terus bertambah menjadi 16,5 cm dan tetap terapung. Hal
yang rendah ke konsentrasi telur yang lebih tinggi. Sehingga hal ini menyababkan
perubahan diameter dan bentuk pada telur.peristiwa ini sering di sebut dengan
osmosis atau perpindahan konsentrasi yang rendah menuju ke konsentrasi yang
telur berubah menjadi terapung dan diameter telur terus turun drastic sehingga
telur menjadi kecil dan terapung. Setelah perendaman selama 72 jam dengan
larutan sirup coco pandan ukuran telur semakin bertambah kecil yaitu menjadi
12,5 cm dan tetap berbentuk oval serta kulit telur mengerut. Peristiwa ini di
sebabkan karena konsentrasi yang di miliki oleh sirup lebih tinggi di bandingkan
telur.
membrane dalam usaha menyamakan tekanan, bila konsentrasi larutan dalam sel
tinggi maka air akan masuk ke dalam sel sehingga mengakibatkan terjadinya
peristiwa endosmosis. Apabila larutan di luar sel lebih tinggi maka air dalam sel
4.3.1 Hasil
sebagai berikut :
Ujung daun (Apex Folli)= runcing
datar
menyirip
tumpul
meruncinng
Batang (Caulis)
Ruas batang
Batang (Caulis)
Gambar 14. Morfologi batang (Caulus) tumbuhan jagung (Zea mays), family
Poaceae.
Plumala
Hipokotil
Akar (Radix)
Batang (Caulus)
Nodus
Keterangan :
Putik (Pistil)
Mahkota (Petal)
Kelopak (Calix)
Tangkai bunga
Mahkota (Petal)
Kelopak (Calix)
Tangkai bunga
Putik (Pistil)
Mahkota (Petal)
Kelopak (calyx)
Tangkai bunga
Tulang daun
(Nervatio)
Epidermis
Empulur
xylem
floem
Epidermis
floem
keterangan
Floem
Xilem
Epidermis
Epidermis
Kambium
Empulur
xylem
floem
Keterangan :
Epidermis
Empulur
Floem
Xilem
Steptum
Carpel
Gambar 28. Anatomibunga mawar (Rosa hibrida hort), family Rosaceae, setelah
di amati menggunakan lup (kaca pembesar)
Septum
Carpel
Locule
Gambar 29: Anatomi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis), family
Mavaceae, setelah diamati menggunakan lup (kaca pembesar).
Septum
Locule
4.3.2 Pembahasan
dan tumbuhan monokotil. Perbedaan itu yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan
monokotil yang terletak pada bagian tubuhnya yaitu pada bagian akar, batang,
daun, dan bunga. Pada tumbuhan monokotil memiliki daun yang pada umumnya
berbentuk pita, sejajar dan langsung menempel pada batang. Batang pada
cambium yang menyebabkan batangnya, tidak terus membesar serta xylem dan
tangkai yang menempel pada batang. Batang pada tumbuhan dikotil mempunyai
dikotil bercabang serta letak xylem dan floemnya teratur. Akar pada tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan dikotil terdapat cirri-ciri yaitu
bagian paling luar, fungsinya melindungi jaringan bawahnya. Pada akar yang
masih muda epidermisnya berdinding tipis sehingga mudah di lalui air. Pada
Bunga pada tanaman dapat di bagi menjadi dua macam yaitu, bunga lengkap
dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap apa bila bagian-bagian bunga tersebut
berupa tangkai, dasar bunga, serta alat perkembangbiakan secara lengkap. Bunga
tak lengkapapabila salah satu dari bagian-bagian bunga tersebut tidak dimliki.
Oleh karena itu, bunga lengkap terdiri dari putik, benang sari, kelopak dan
sebagainya. Yang kemudian bunga tersebut mempunyai fungsi dan bagian yang
(soerodikusuma, 1997).
pembentukan individu baru dari bbagian tubuh induk (akar, batang dan daun).
Individu baru dari tubuh induk kemudian memisahkan diri dari induk menjadi
produksi yang dapat hidup sendiri atau tetap bekumpul pada rumpun. Reproduksi
generative pada tumbuhan selalu didahului pada peleburan sperma yang bersifat
haploid. Pada tumbuhan bunga terhadap reproduksi generative adalah
sedangkan epigel ini adalah pada saat berkecambah daun lembaga terangkat ke
4.4.1 Hasil
Keterangan :
Lengan
bawa(Antebrachium)
Paha (Femur)
Tulang punggung
(Dorsum)
Jari-jari (Digiti)
Kaki (Pes)
Tanggan (Manus)
Lambung (Verticulus)
Usus halus
Kloaka
Usu 12 jari
kileum
kerongkonngan(esophagus)
Hati (Hepar)
Lambung (Ventriculus)
Usus halus
Gambar 33. Anatomi Katak Sawah (Rana cancrivora).dalam keadan terbalik dan
telanjang.
Ovum
Ovarium
Gambar 34 :.Sistem Reproduksi Pada Katak Sawah (Rana cancrivora) betina.
Sepasang testis
4.4.2 Pembahasan
perbedaan yaitu ukuran tubuh katak jantan lebih kecil dibandingkan ukuran tubuh
katak betina, dan bentu tubuh katak jantan lebih panjang dibandingkan bentuk
katak betina.
Menurut sastrapraja (2001), tubuh katak (Rana cancrivora) diliputi oleh
kulit yang licin dan selalu basah yang berfungsi sebagai alat pernepasan
tambahan. Tubuh katak berkulit tipis dan banyak mengandung pembuluh darah.
Katak mempunyai dua pasangan kaki yang berfungsi untuk berjalan dan
melompat. Pada setiap kaki terdapat selaput renang yang terletak di antara jari-jari
kakinya. Pada saat melompat dari air, kaki belalang di gunakan untuk mengayuh
berdarah dingin, suhu tubuh yang menyesuikan dengan suhu lingkungan. Mata
katak menonjol dan dilindungi oleh dua kelopak mata yang tidak dapat bergerak
dan satu kelopak mata yang berupa selaput bening yang dissebut membrane
nictitas. Membrane nictitas dapat digerakan dari bawah keatas yang berfungsi
Alat kelamin katak jantan terdiri atas sepasang testis berwarna kekuning-
kuningan dan berfungsi menghasilkan sperma. Dari testis, sperme melalui saluran
menuju ke ginjal dan selanjutnya keluar bersama-sama urine melalui kloaka. Alat
kelamin katak betina terdiri atas sepasang indung telur (ovarium). Ovarium
berfungsi menghasilkan ovum. Dari ovarium, sel telur (ovum) melalui oviduk
System reproduksi pada katak di bedakan menjadi dua bagian yaitu system
reproduksi pasa katak jantan dan betina, dan sistemreproduksi pada katak betina
memiliki badan yang lemak, oviduk, ginjal, uereter, ovarium, sel telur, kantung
kemih dan kloaka. Sedangkan pada katak jantan terdiri dari badan lemak, ginjal,
ureter, testis, kantong sperma, kantong kemih, dan kloaka. Pada katak pembuahan
pada sel telur dilakukan diluar tubuh katak,artinya pada saat katak betina
mengeluarkan sel telur barulah katak jantan membuahi sel telur tersebut
(Anonim,2009).
Kelenjar pencernaan katak terdiri atas hati dan pancreas. Saluran pencernaan
katak meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Gigi katak hanya
depan sampai belakang terdiri dari mulut dengan lidah dan gigi maxilla serta gigi
vomer. Didalam mulut katak ada lidah yang panjang dan berguna untuk
menangkap mangsanya. Pada rahang atas dan langit-langit mulut terdapat gigi,
telan. Farings (Phrynx), yaitu awal saluran pencernaan tidak jelas batasnya
dengan lambung. Lambung berupa tabung lebar beerotot yang berwarna putih
yang ujungnya posterior menjepit. Usus besar berupa tabungyang lebar dan lurus
yang langsung bermuara pada kloaka. Libag kloata merupakan lubang pelepas.
4.5.1 Hasil
Berdasarkan hasil dari pengamatan tentang konsep Hukum Mendel, maka
Tabel 3:
putih : 1 : putih. ( 74 )
4.5.2 Pembahasan
lebih mendominasi dibandingkan individu lainnya. Hal ini terlihat pada individu
P : ♂ MM >< ♀ mm
(merah-merah) (putih-putih)
gamet : M m
M m
F1 : Mm
(Merah-putih)
tidak
bahwa pewarisan ditentukan oleh pewarisan materi tertantu, yang dalam hasil
4.6.1 Hasil
n I II III IV V VI
4.6.2 Pembesaran
Pada pengamatan tumbuhan aren pada menit kesepuluh pertama dan kedua
tidak terjadi penguapan. Pada menit kesepuluh ketiga bertambah 0,01 ml dan pada
menit keempat dan kelima bertambah 0,01 dan tidak terjadi penguapan atau
transpirasi.
menit kesepuluh ketiga tidak terjadi penguapan, dan pada menit kesepuluh
keempat dan kelima bertambah 0,25ml dan tidak terjadi penguapan atau
transpirasi.
Pada pengamatan control pada menit kesepuluh pertama dan ketiga tidak
terjadi penguapan malah pada menit kesepuluh keempat dan kelima bertambah
0,01 ml.
pengamatan selama 10 menit yang dijemur di bawah terik matahari tidak terjadi
penguapan atau transpirasi sama sekali, malah terjadi penambahan 0,01 ml dan
4.7.1 Hasil
Gambar 32: Daun ubi (Manihot esculenta) yang dibungkus Aluminium foil.
Setelah direndam larutan alcohol 100%
Warna tampak hijau tua
Gambar 33: Daun ubi (Manihot esculenta) yang tidak dibungkus Aluminium foil
setelah direndam larutan alcohol 100%.
4.7.2 Pembahasan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesis yang
(zat makanan) dengan bantuan energi dari cahaya matahari. Prosesnya dimulai
ketika air (H2O) dari tanah beserta asam arang (CO2) dari udara, diubah jadi
kehadiran klorofil (zat hijau daun) di daun (Wildan Yatim, 1987). Peristiwa
Cahaya matahari
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
klorofil
Karbondioksida air karbohidrat oksigen air
Klorofil pada tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
fotosintesis. Tanpa adanya klorofil, proses fotosintesis tidak akan terjadi, karena
hanya pada tumbuhan yang memiliki klorofil proses ini baru dapat terjadi
(Rabinowitch, 1996). Klorofil adalah pigmen atau zat hijau daun yang terdapat
dalam kloroplas sel tumbuhan, yang dapat mengabsorbsi energi cahaya yang
diperlukan untuk proses fotosintesis (Gem, 1994). Ada dua macam klorofil yang
terdapat pada tumbuhan yaitu, Klorofil-a (C55H72O5N4Mg) berwarna hijau tua dan
Pigmen lain yang terdapat dalam klorofil adalah karotenoid. Molekul karotenoid
ini mempunyai warna merah dan kuning, serta acap kali merupakan pigmen
dominan pada bunga dan buah. Karotenoid pada daun sering ditutupi dengan
energi lebih banyak dari spectrum matahari. Energi tersebut diteruskan kepada
Pada percobaan Sahcs diperoleh bahwa daun ubi (Manihot esculenta) yang
ditutupi oleh aluminium foil (kertas timah) dan dimasukkan kedalam alkohol yang
telah dipanaskan kemudian ditetesi oleh larutan iodin akan berubah warna
menjadi warna coklat kehitam-hitaman dan bentuk daunnya menjadi kering. Hal
ini menandakan bahwa pada daun tersebut terdapat amilum (Rutland, 1989) dan
zat klorofil pada daun ubi (Manihot esculenta) tersebut telah hilang karena daun
aluminium foil setelah ditetesi oleh larutan iodin warnanya tetap hijau pucat
seperti semula, dan bentuk daun tidak terlihat kering. Hal ini dikarenakan zat
klorofil yang terdapat pada daun tidak hilang. Jadi pada daun ubi (Manihot
Dalam percobaan ini, alkohol panas yang digunakan berubah warna menjadi
hijau ketika kedua daun tersebut dimasukkan. Hal ini menunjukkan bahwa daun
tersebut memiliki zat hijau daun (klorofil), karena alkohol ini berfungsi sebagai
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………............…i
KATA PENGANTAR………………………………………………………........v
DAFTAR ISI………………………………………………………………..........vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....vii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………....
viii
I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
tahun 2003.
SMP Negeri I Sirenja dan menamatkan pendidikan pada tahun 2006. Setelah itu
Biromaru, hingga menamatkan pendidikan pada tahun 2010. Sampai saat ini saya
semester I (satu).