GRANULASI BASAH
IBUPROFEN
OLEH:
KELOMPOK : VIII
KELAS :C
ASISTEN : MOH. NOOR ARIF ILYAS
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
I. RANCANGAN FORMULA
Nama Produk : Ibuprofen
Nama Pabrik : PT. TBL Farm
No. Registrasi : DKL2210110110A1
Kandungan zat aktif : Ibuprofen
Bobot tablet : 700 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 10 tablet
Formula :
Setiap 700 mg sediaan mengandung
Jumlah
No. Nama Bahan Fungsi
Dalam % Dalam g atau
ml
Bahan kemas :
Primer : Strip pack
Sekunder : Individual folding box
Label : Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm
Klaim etiket
1 box @ 10 strips, tiap 700 mg tablet mengandung 400 mg Ibuprofen
II Master formula
Jumlah
No. No. item Nama bahan Fungsi
Per pc Per batch
- Ibuprofen adalah salah satu obat paling aman yang digunakan untuk pengobatan
peradangan, nyeri dan demam ( Eraga, et.al .2015)
- ibuprofen memiliki profil keamanan yang baik dan merupakan analgesik yang
efektif untuk banyak kondisi nyeri akut dan kronis (Varrassi, et.al. 2020)
- Granulasi basah adalah proses granulasi yang paling banyak digunakan di bidang
farmasi industri. Ini melibatkan penambahan larutan cair (dengan atau tanpa
pengikat) ke dalam bubuk, untuk membentuk larutan basah massa atau
membentuk butiran dengan menambahkan bubuk bersama-sama dengan perekat,
bukan dengan pemadatan.( Rajesh A., 2021)
- Granulasi basah adalah langkah kunci dalam pembuatan farmasi bentuk sediaan
padat. Granulasi basah digunakan dalam produksi farmasi untuk meningkatkan
kualitas formulasi seperti kemampuan mengalir, kompresibilitas, dll.( Ashish dkk,
2022).
IV.3 Dasar pemilihan kekuatan sediaan
- Farmakologi Klinis Ibuprofen Ibuprofen tersedia dalam bentuk tablet dengan
potensi 200 hingga 800 mg.6 Dosis biasa adalah 400 hingga 800 mg tiga kali sehari
(Bushra ,et. al. 2010)
- Ibuprofen diformulasikan sebagai tablet, kaplet atau kapsul dengan kekuatan 200
mg dan 400 mg (Eraga, S et al. 2015).
- ibuprofen dipilih sebagai obat model. Dosis ibuprofen adalah 200 hingga 600 mg
( Mukesh , et.al. 2007)
2. Gelatin
- Gelatin adalah salah satu bahan alami yang paling serbaguna biopolimer dan
telah digunakan dalam beberapa berbasis gel bioadhesives. Gelatin adalah
campuran heterogen dari polipeptida tunggal atau multiuntai yang terdiri dari
glisin dan residu prolin, yang mengandung hidrofilik dan hidrofobik kelompok.
(sean, s.,et al. 2022)
- Gelatin umumnya dapat digunakan untuk mengikat komponen utama dalam
pembentukan tablet. Sifat gelatin adalah bertanggung jawab atas kekompakan
dan daya tahan tablet. ( Permadi, A,. et al. 2022
- Gelatin adalah pengikat yang baik. Ini membentuk tablet sekeras akasia; tetapi
relatif lebih mudah untuk mempersiapkan dan menangani. Solusi gelatin harus
digunakan hangat, untuk mencegah pembentukan gel. ( Prakahsan , N. 2008)
3. Avicel
- Avicel merupakan mikrokristalin selulosa yang biasa digunakan untuk pengisi
tablet dan juga dapat digunakan untuk pengikat tablet. Selain itu, Avicel juga
dapat digunakan sebagai bahan crusher, Avicel memiliki fluiditas yang baik
dan sifat kompresi langsung. Avicel dapat menghasilkan tablet yang
kompresibilitas rendah (baik), dan kerapuhan rendah, serta waktu stabilitas
yang lama (Yugatama. A et all, 2012).
- Avicel sebagai bahan pencampuran bahan kering yang efisien dan
menghasilkan tablet dengan tingkat kekerasan tinggi dan tingkat kerapuhan
rendah dengan kompresi yang sangat baik. Ini menghasilkan tablet putih
unggul dan stabilitas warna (Saigal et all, 2019).
- Avicel merupakan salah satu DTA terpenting yang secara struktural berbasis
mikrokristalin selulosa. Bentuknya granular dan lebih besar partikel dengan
kemampuan alir dan pelumasan yang baik, serta menunjukkan bahwa
formulasi yang dibuat dengan avicel memiliki karakter aliran yang baik dan
sifat aliran yang baik (Kilicarslan et all, 2009).
4. Amprotab
- Amprotab digunakan sebagai bahan penghancur pada konsentrasi 3-15%
(Rowe dkk, 2003)
- Penambahan bahan penghancur berfungsi untuk membantu mempercepat
hancurnya tablet setelah pemberian obat. Amprotab sebagai salah satu bahan
penghancur yang merupakan nama dagang dari amylum manihot. Amprotab
merupakan serbuk halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa, praktis tidak
larut dalam air dingin dan etanol (Depkes RI, 1995)
- Amprotab merupakan nama dagang dari Amylum Manihot. Amylum
digunakan sebagai bahan penghancur (disintegrant) pada konsentrasi 3-15 %
(Rowe et al, 2009).
5. Aquadest
- Aquadest digunakan sebagai pelarut (Kusuma, H.S, et al., 2019).
- Sebagai bahan tambahan berperan sebagai pelarut (HPE, 2009).
- Aquadest digunakan karena larutan ini tidak beracun dan aman untuk dikonsumsi
(Sugiharto, et al., 2020).
I. INFORMASI BAHAN AKTIF & BAHAN TAMBAHAN (setiap poin harus terisi, tidak dibatasi
jumlah pustaka)
V.1. Uraian Farmakologi Bahan Aktif (setiap poin harus terisi, tidak dibatasi jumlah pustaka)
1. Ibuprofen (MIMS, 2022)
Rumus Struktur :
(Pubchem, 2022)
(Pubchem,2022)
Pemerian : Bubuk kristal putih, tidak berbau, tidak berasa, dan dan terdiri
dari partikel berpori.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan sangat mudah larut dalam air panas
Penyimpanan : -
Stabilitas : Bahan yang stabil meskipun higroskopis
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat.
4. Amilum (FI IV, 1995; 275)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%)P dan dalam air dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil jika terlindung dari kelembapan tinggi. Pati
dianggap kuat secara kimiawi dan mikrobiologis dalam
kondisi
(PubChem, 2022).
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak memilik
rasa
Kelarutan : -
Kegunaan : Sebagai pelarut
Stabilitas : Tidak ada reaksi cepat dengan udara. Tidak ada reaksi
cepat dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan bahan
tambahan lain yang rentan terhadap hidrolisis
(dekomposisi dalam adanya air atau uap air) pada suhu
yang tinggi. Air juga dapat bereaksi dengan logam alkali
seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Selain itu,
air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk
membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan
bahan organic tertentu dan kalsium karbida
IV. Perhitungan
1) Perhitungan Dosis
Perhitungan Dosis
- DL : 200-400 mg
- DM : 3200 mg
a. Perhitungan lazim
Dosis lazim
n
x dl
20
6
Usia 6 tahun = x 200-400 mg = 66,7 -133,4 mg
6+12
7
Usia 7 tahun = x 200-400 mg = 73,7- 147,4 mg
7+12
8
Usia 8 tahun = x 200-400 mg = 80- 160 mg
8+12
9
Usia 9 tahun = x 200-400 mg = 90 - 180 mg
20
10
Usia 10 tahun = x 200-400 mg = 100- 200 mg
20
11
Usia 11 tahun = x 200-400 mg = 110-220 mg
20
12
Usia 12 tahun = x 200-400 mg = 120- 240 mg
20
13
Usia 13 tahun = x 200-400 mg = 130 – 260 mg
20
14
Usia 14 tahun = x 200-400 mg = 140- 280 mg
20
15
Usia 15 tahun = x 200-400 mg = 150- 300 mg
20
16
Usia 16 tahun = x 200-400 mg = 160- 320 mg
20
17
Usia 17 tahun = x 200-400 mg = 170- 340 mg
20
18
Usia 18 tahun = x 200-400 mg = 180- 360 mg
20
19
Usia 19 tahun = x 200-400 mg = 190- 380 mg
20
20
Usia 20 tahun = x 200-400 mg = 200 -400 mg
20
b. Dosis maksimum
n
x dl
20
6
Usia 6 tahun = x 3200 mg = 1066,6 mg
6+12
7
Usia 7 tahun = x 3200 mg = 1178,9 mg
7+12
8
Usia 8 tahun = x 3200 mg = 1280 mg
8+12
9
Usia 9 tahun = x 3200 mg = 1440 mg
20
10
Usia 10 tahun = x 3200 mg = 1600 mg
20
11
Usia 11 tahun = x 3200 mg = 1760 mg
20
12
Usia 12 tahun = x 3200 mg = 1920 mg
20
13
Usia 13 tahun = x 3200 mg = 2080 mg
20
14
Usia 14 tahun = x 3200 mg = 2240 mg
20
15
Usia 15 tahun = x 3200 mg = 2400 mg
20
16
Usia 16 tahun = x 3200 mg = 2560 mg
20
17
Usia 17 tahun = x 3200 mg = 2720 mg
20
18
Usia 18 tahun = x 3200 mg = 2880 mg
20
19
Usia 19 tahun = x 3200 mg = 3040 mg
20
20
Usia 20 tahun = x 3200 mg = 3200 mg
20
c. Aturan pakai DL
66,7−133,4 mg
Usia 6 tahun = 0,16 – 0,33 tab
400 mg
73 ,7−147 , 4 mg
Usia 7 tahun = 0,18 – 0,36 tab
400 mg
80−160 mg
Usia 8 tahun = 0,2 – 0,4 tab
400 mg
90−180 mg
Usia 9 tahun = 0,22 – 0,45 tab
400 mg
100−200 mg
Usia 10 tahun = 0,25 – 0,5 tab
400 mg
110−220 mg
Usia 11 tahun = 0,27– 0,55 tab
400 mg
120−240 mg
Usia 12 tahun = 0,3 – 0,6 tab
400 mg
130−260 mg
Usia 13 tahun = 0,32 – 0,65 tab
400 mg
140−280 mg
Usia 14 tahun = 0,35 – 0,7 tab
400 mg
150−300 mg
Usia 15 tahun = 0,37 – 0,75 tab
400 mg
160−320 mg
Usia 16 tahun = 0,4 – 0,8 tab
400 mg
170−340 mg
Usia 17 tahun = 0,42 – 0,85 tab
400 mg
180−360 mg
Usia 18 tahun = 0,45 – 0,9 tab
400 mg
190−380 mg
Usia 19 tahun = 0,47 – 0,95 tab
400 mg
200−400 mg
Usia 20 tahun = 0,5 – 1 tab
400 mg
d. Aturan pakai DM
1066,6 mg
Usia 6 tahun = 2,6 mg
400 mg
1178,9mg
Usia 7 tahun = 2,9 mg
400 mg
1280 mg
Usia 8 tahun = 3,2 mg
400 mg
1440 mg
Usia 9 tahun = 3,6 mg
400 mg
1600 mg
Usia 10 tahun = 4 mg
400 mg
1760 mg
Usia 11 tahun = 4,4 mg
400 mg
1920 mg
Usia 12 tahun = 4,8 mg
400 mg
2080 mg
Usia 13 tahun = 5,2 mg
400 mg
2240 mg
Usia 14 tahun = 5,6 mg
400 mg
2400 mg
Usia 15 tahun = 6 mg
400 mg
2560 mg
Usia 16 tahun = 6,4 mg
400 mg
2720 mg
Usia 17 tahun = 6,8 mg
400 mg
2880 mg
Usia 18 tahun = 7,2 mg
400 mg
3040 mg
Usia 19 tahun = 7,6 mg
400 mg
3200 mg
Usia 20 tahun = 8 mg
400 mg
2
b. Pengeringan (2%) = 644 - = 644 – 0,02 = 643,98 mg
100
c. Fase luar (8%)
5
- Mg stearat 5% = X 644 mg = 35 mg
92
6
- Anprotab 6% = X 644 mg = 41,9 mg
92
3. Perhitungan Bahan
Kadar Ibuprofen 400 mg
Bobot Tablet 700 mg
4. perhitungan bahan per tablet
Ibuprofen=400 mg
60
Avicel= × 700 mg=420 mg
100
6
Amprotab= ×700 mg=42mg
100
5
Mg stearat = ×700 mg=35 mg
100
6
Gelatin= × 700 mg=42 mg
100
Aquadest = Q.S
Ibuprofen=400 mg ×10=4000 mg
Avicel=420 mg × 10=4200 mg
Gelatin=42 mg×10=420mg
IBUPROFEN
Tab 25 mg
PT.TBL FARM
Palu – Indonesia
III. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan
3. Dilarutkan gelatin dengan aquadest yang telah di panaskan
4. Diaduk sampai menjadi larutan gelatin
5. Dicampur bahan fase dalam ibuprofen dan avicel hingga homogen
6. Dicampur fase dalam dengan gelatin dan di homogenkan
7. Diayak dengan ayakan ukuran 16 mesh
8. Dikeringkan granul dengan suhu 60oC
9. Dicampur dengan fase luar mg stearat dan amprotab dan di homogenkan
10. Diayak kembali dengan ayakan ukuran 18 mesh
11. Dimasukan ke alat pencetakan
IV. Skema kerja
- Ditimbang
Gelatin
Ibuprofen dan
avicel
- Dihomogenkan
Gelatin
- Dihomogenkan dengan
fase dalam
Granul
- Diayak
- Dicampur
Granul
- Diayak
Dicetak
V. Peralatan
Alat
1. Oven
2. Mesin Cetak tablet
3. Ayakan mesh
4. PH meter
5. hotplate
6. Kertas perkamen
7. Batang pengaduk
8. Timbangan
9. Pipet tetes
10. Stopwatch
11. Neraca analitik
12. Sendok tanduk
13. Lap kasar
14. Lap halus
Bahan
1. Ibuprofen
2. Avicel
3. Gelatin
4. Mg Stearat
5. Amprotab
DAFTAR PUSTAKA
Ashish K., dkk, 2022. Challenges and opportunities in modelling wet granulation in pharmaceutical
industry – A critical review. Journal Powder Technology 403 (2022)
Bashyan. 2018. Ibuprofen and its different Analytical And Manufacturing Method. Vol 11
Eraga, et al. 2015. A Comparative UV-HPLC Analysis of ten brands of ibuprofen tablets . Asian Pac J
Trop Biomed; 5(10)
ean, s.,et al. 2022. Gelatin and Alginate Binders for Simplified Battery Recycling. The Jurnal of
physical chemistry, vol. 125
Kilicarslan, et all. (2009). Investigation On The Flow Properties And Compresibilities Of Different
Direct Tableting Agents By Using Pyridoxine Hydrochloride As A Model Drug. J. Fac. Pharm,
Ankara, Vol. 38, No. 4.
Permadi, A,. et al. 2022. Effect Of Gelatin As A Binder On Turmeric Extract Tablet Formulation.
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis (JFSP). Vol.8, No.2)
Rowe, dkk. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Fourth Edition. London: The
Pharmaceutical Press.
Rowe, R, C., Sheskey, P.J., dan Weller, P. J. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi VI.
London: PublisherScience and Practice Royal Pharmaceutical Society of Great Britain
Rajesh A., dan Yadav N., 2011. Pharmaceutical Processing – A Review on Wet Granulation
Technology. International Journal Of Pharmaceutical Powder Research. Vol 1, No 1, Hal 65-83
Ravendra S., dkk, 2014. Closed-Loop Feedback Control of a Continuous Pharmaceutical Tablet
Manufacturing Process via Wet Granulation. Journal Pharm Innov. Vol 1, No 9, Hal 16-27
Saigal, et all. (2019). Microcrystalline Cellulose as a Versatile Excipient in Drug Research. J Young
Pharm Vol 1 / No 1
Varassi, dkk. 2020. Ibuprofen safety at the Golden Anniversary ; Are all NSAIDs the same ?. adv ther
37; 61-82
Yugatama, A et all. (2012). Characteristics Testing Of Microcrystalline Cellulose From Nata De Coco
Compared To Avicel Ph 101 And Avicel Ph 102. Pharmaceutical Technology.