Anda di halaman 1dari 20

JURNAL FORMULA TFS 2

GRANULASI BASAH
IBUPROFEN

OLEH:
KELOMPOK : VIII
KELAS :C
ASISTEN : MOH. NOOR ARIF ILYAS

Nama NIM Tugas Nilai Nilai


dokumen diskusi
PUTRI AULIA RAHMA G70320076 Preformulasi
HARISINANTO HAW G70320021 Preformulasi
ANNISA FEBRIANTY G70320047 Formulasi
FEBIYANA G70320063 Formulasi
FINA RAMADANI SUMENDA G70320093 Kemasan
NURMAWATI G70118212 Evaluasi
INDAH KHAERUNISAH G70118059 Evaluasi

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
I. RANCANGAN FORMULA
Nama Produk : Ibuprofen
Nama Pabrik : PT. TBL Farm
No. Registrasi : DKL2210110110A1
Kandungan zat aktif : Ibuprofen
Bobot tablet : 700 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 10 tablet
Formula :
Setiap 700 mg sediaan mengandung

Jumlah
No. Nama Bahan Fungsi
Dalam % Dalam g atau
ml

1. Ibuprofen Zat aktif 400 mg 0,4 g

2. Avicel Diluent 60 % 0,42 g

3. Amprotab disintegrant 6% 0,042 g

4. Magnesium Lubricant 5% 0,035 g


Stearat

5. Gelatin Bahan pengikat 6% 0,042 g

6. Aquadest Bahan pelarut q.s q.s

Bahan kemas :
Primer : Strip pack
Sekunder : Individual folding box
Label : Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm

Klaim etiket
1 box @ 10 strips, tiap 700 mg tablet mengandung 400 mg Ibuprofen
II Master formula
Jumlah
No. No. item Nama bahan Fungsi
Per pc Per batch

1. A-00001 Ibuprofen Zat aktif 400 mg 4000 mg

2. A-00002 Avicel Diluent 420 mg 4200 mg

3. A-00003 Amprotab disintegrant 42 mg 420 mg

4. A-00004 Magnesium lubricant 35 mg 350 mg


Stearat

5. A-00005 Gelatin Binder 42 mg 420 mg

6. A-0006 Aquadest pelarut q.s q.s

III DASAR FORMULASI


IV.1. Dasar pemilihan zat aktif (minimal 3 pustaka)
- Ibuprofen digunakan untuk pengobatan nyeri ringan hingga sedang, peradangan,
dan demam yang disebabkan oleh banyak dan beragam penyakit. Obat Ini
digunakan untuk mengobati kram menstruasi (dismenore), osteoarthritis,
rheumatoid arthritis, dan arthritis idiopatik remaja ( Sagar Bashyal, 2018)

- Ibuprofen adalah salah satu obat paling aman yang digunakan untuk pengobatan
peradangan, nyeri dan demam ( Eraga, et.al .2015)

- ibuprofen memiliki profil keamanan yang baik dan merupakan analgesik yang
efektif untuk banyak kondisi nyeri akut dan kronis (Varrassi, et.al. 2020)

IV.2. Dasar pemilihan metode granulasi basah (minimal 3 pustaka)


- granulasi basah adalah teknik granulasi yang paling luas digunakan meskipun
faktanya melibatkan beberapa unit proses seperti massa basah, pengeringan dan
penyaringan, yang kompleks, memakan waktu, dan mahal membutuhkan ruang
besar dan banyak peralatan (Shanmugam, 2015)

- Granulasi basah adalah proses granulasi yang paling banyak digunakan di bidang
farmasi industri. Ini melibatkan penambahan larutan cair (dengan atau tanpa
pengikat) ke dalam bubuk, untuk membentuk larutan basah massa atau
membentuk butiran dengan menambahkan bubuk bersama-sama dengan perekat,
bukan dengan pemadatan.( Rajesh A., 2021)

- Granulasi basah adalah langkah kunci dalam pembuatan farmasi bentuk sediaan
padat. Granulasi basah digunakan dalam produksi farmasi untuk meningkatkan
kualitas formulasi seperti kemampuan mengalir, kompresibilitas, dll.( Ashish dkk,
2022).
IV.3 Dasar pemilihan kekuatan sediaan
- Farmakologi Klinis Ibuprofen Ibuprofen tersedia dalam bentuk tablet dengan
potensi 200 hingga 800 mg.6 Dosis biasa adalah 400 hingga 800 mg tiga kali sehari
(Bushra ,et. al. 2010)
- Ibuprofen diformulasikan sebagai tablet, kaplet atau kapsul dengan kekuatan 200
mg dan 400 mg (Eraga, S et al. 2015).
- ibuprofen dipilih sebagai obat model. Dosis ibuprofen adalah 200 hingga 600 mg
( Mukesh , et.al. 2007)

IV. 4 Dasar pembuatan sediaan


- Tablet menjadi bentuk sediaan oral padat yang populer Tablet memiliki banyak
keunggulan atas bentuk sediaan lain yaitu. Kemudahan administrasi, Tingkat
kepatuhan pasien yang tinggi, Dosis yang akurat (Aleksovski, 2015)
- Tablet oral adalah bentuk sediaan obat yang paling populer karena kemudahan
pembuatan, penghindaran rasa sakit, dosis yang akurat, dan kepatuhan pasien yang
baik (Ventola,2014)
- Tablet adalah bentuk sediaan padat yang mengandung zat obat dengan atau tanpa
pengencer yang sesuai. Bentuk sediaan tablet memiliki beberapa keuntungan
termasuk bahwa tablet adalah bentuk sediaan unit dan menawarkan kemampuan
terbesar dari semua bentuk sediaan oral untuk dosis terbesar presisi biaya terendah
dari semua bentuk sediaan oral, lebih ringan dan ringkas, termudah dan termurah
untuk paket dan strip, cocok untuk produksi skala besar, bahan kimia terbesar dan
stabilitas mikroba pada semua bentuk sediaan oral (el Tayb ,2015)

IV. 5 Dasar Pemilihan Bahan Tambahan (min. 3 pustaka tiap bahan)


1. Mg stearate
- Magnesium stearat (MgSt) adalah eksipien farmasi yang biasa digunakan
dalam sediaan oral padat, dengan tablet formulasi di pasar menggunakannya
sebagai pelumas. Fungsi utama MgSt adalah untuk mengurangi gesekan
antara tablet dan dinding cetakan selama pengeluaran tablet. MgSt bekerja
dengan membentuk lapisan film hidrofobik antara tablet dan dinding cetakan.
Hal ini menurunkan kecenderungan komponen formulasi tablet untuk
menempel pada tablet punch (Calahan, 2021).
- Magnesium Stearate, MgSt, adalah salah satu eksipien yang paling umum
ditambahkan ke sediaan farmasi dosis padat. Ditambahkan sebagai pelumas,
MgSt memfasilitasi pelepasan bersih campuran bubuk padat dan juga
memberikan peningkatan kemampuan mengalir dan homogenitas dari
campuran bubuk itu sendiri. Manfaat MgSt dibandingkan pelumas alternatif
adalah bahwa efek pelumasan yang diinginkan diperoleh dengan proporsi
rendah, biasanya <2% berat MgSt dibutuhkan. (Lapham, 2019).
- Magnesium stearat adalah pelumas yang paling umum dan digunakan karena
memiliki efisiensi pelumas yang tinggi, murah, dan stabil secara kimia. pada
gilirannya membuat butiran lebih halus dan bidang kontak menurun
berbentuk lebih teratur. Pengurangan kontak titik butiran dan tablet press
memungkinkan tablet dikeluarkan lancar. (Cameron, 2020)

2. Gelatin
- Gelatin adalah salah satu bahan alami yang paling serbaguna biopolimer dan
telah digunakan dalam beberapa berbasis gel bioadhesives. Gelatin adalah
campuran heterogen dari polipeptida tunggal atau multiuntai yang terdiri dari
glisin dan residu prolin, yang mengandung hidrofilik dan hidrofobik kelompok.
(sean, s.,et al. 2022)
- Gelatin umumnya dapat digunakan untuk mengikat komponen utama dalam
pembentukan tablet. Sifat gelatin adalah bertanggung jawab atas kekompakan
dan daya tahan tablet. ( Permadi, A,. et al. 2022
- Gelatin adalah pengikat yang baik. Ini membentuk tablet sekeras akasia; tetapi
relatif lebih mudah untuk mempersiapkan dan menangani. Solusi gelatin harus
digunakan hangat, untuk mencegah pembentukan gel. ( Prakahsan , N. 2008)

3. Avicel
- Avicel merupakan mikrokristalin selulosa yang biasa digunakan untuk pengisi
tablet dan juga dapat digunakan untuk pengikat tablet. Selain itu, Avicel juga
dapat digunakan sebagai bahan crusher, Avicel memiliki fluiditas yang baik
dan sifat kompresi langsung. Avicel dapat menghasilkan tablet yang
kompresibilitas rendah (baik), dan kerapuhan rendah, serta waktu stabilitas
yang lama (Yugatama. A et all, 2012).
- Avicel sebagai bahan pencampuran bahan kering yang efisien dan
menghasilkan tablet dengan tingkat kekerasan tinggi dan tingkat kerapuhan
rendah dengan kompresi yang sangat baik. Ini menghasilkan tablet putih
unggul dan stabilitas warna (Saigal et all, 2019).
- Avicel merupakan salah satu DTA terpenting yang secara struktural berbasis
mikrokristalin selulosa. Bentuknya granular dan lebih besar partikel dengan
kemampuan alir dan pelumasan yang baik, serta menunjukkan bahwa
formulasi yang dibuat dengan avicel memiliki karakter aliran yang baik dan
sifat aliran yang baik (Kilicarslan et all, 2009).

4. Amprotab
- Amprotab digunakan sebagai bahan penghancur pada konsentrasi 3-15%
(Rowe dkk, 2003)
- Penambahan bahan penghancur berfungsi untuk membantu mempercepat
hancurnya tablet setelah pemberian obat. Amprotab sebagai salah satu bahan
penghancur yang merupakan nama dagang dari amylum manihot. Amprotab
merupakan serbuk halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa, praktis tidak
larut dalam air dingin dan etanol (Depkes RI, 1995)
- Amprotab merupakan nama dagang dari Amylum Manihot. Amylum
digunakan sebagai bahan penghancur (disintegrant) pada konsentrasi 3-15 %
(Rowe et al, 2009).
5. Aquadest
- Aquadest digunakan sebagai pelarut (Kusuma, H.S, et al., 2019).
- Sebagai bahan tambahan berperan sebagai pelarut (HPE, 2009).
- Aquadest digunakan karena larutan ini tidak beracun dan aman untuk dikonsumsi
(Sugiharto, et al., 2020).

I. INFORMASI BAHAN AKTIF & BAHAN TAMBAHAN (setiap poin harus terisi, tidak dibatasi
jumlah pustaka)
V.1. Uraian Farmakologi Bahan Aktif (setiap poin harus terisi, tidak dibatasi jumlah pustaka)
1. Ibuprofen (MIMS, 2022)

Indikasi : Untuk pengobatan simtomatik jangka pendek nyeri


sedang akut
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap ibuprofen; riwayat reaksi
hipersensitivitas (misalnya bronkospasme, asma,
urtikaria, angioedema, rinitis) terhadap aspirin atau
NSAID lainnya. Riwayat perdarahan gastrointestinal,
perforasi atau ulserasi yang berhubungan dengan
terapi NSAID; aktif atau riwayat tukak peptik berulang
atau perdarahan gastrointestinal (≥2 episode berbeda
dari ulserasi atau perdarahan yang terbukti); kondisi
yang melibatkan peningkatan kecenderungan
perdarahan; aplikasi pada kulit yang rusak atau rusak
(topikal).
Efek samping : Perut kembung, mual dan muntah, diare atau malah
sembelit, sakit maag.
Dosis dan kekuaatan : Dewasa: Dosis, kecepatan, dan durasi pemberian
sediaan bersifat individual dan tergantung pada usia, berat
badan, kondisi cairan/elektrolit, dan pada respons
klinis dan laboratorium pasien terhadap pengobatan.

Rute pemberian & aturan : Oral


pakai
Farmakokinetika : Penyerapan Cepat diserap dari saluran pencernaan;
sebagian ke dalam kulit. Asupan makanan menurunkan
tingkat penyerapan. Ketersediaan hayati: 80%. Waktu
untuk mencapai konsentrasi plasma puncak: 1-2 jam
(tab); 1 jam (susp oral).
Distribusi: Memasuki ASI. Volume distribusi: 0,12 L/kg
(oral). Ikatan protein plasma: >99%.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui oksidasi.
Ekskresi: Terutama melalui urin (45-80% sebagai
metabolit, kira-kira 1% sebagai obat yang tidak
berubah, 14% sebagai terkonjugasi); kotoran. Waktu
paruh eliminasi: Kira-kira 2 jam (oral); 2,22-2,44 jam
(IV).
Interaksi : Dapat meningkatkan risiko ulserasi atau perdarahan
dengan NSAID lain, kortikosteroid oral, antikoagulan
(misalnya warfarin), anti-platelet (misalnya aspirin),
SSRI.
Mekanisme kerja : Mencegah akumulasi dan adhesi leukosit seperti
neutrofil, polimorfonuklear, dan monosit makrofag
pada jaringan yang mengalami inflamasi

V.2 Sifat Fisika & Kimia Bahan Aktif


1. Ibuprofen (FI III, 1979 ; 405)

Nama Resmi : IBUPROFEN

Nama Lain : Ibuprofen

RM/BM : C13H18O2 / 206,28

Rumus Struktur :

(Pubchem, 2022)

Pemerian : Serbuk hablur; putih hingga hampir putih; berbau


khas lemah.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam etanol, metanol,


aseton dan kloroform; sukar larut dalam etil
asetat; praktis tidak larut dalam air.

Khasiat : Zat aktif

Kegunaan : Zat aktif

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Persyaratan kadar : mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak


lebih dari 103,0% C13H18O2, dihitung terhadap
zat anhidrat
V.3 Sifat Fisika & Kimia Bahan Tambahan
1. Gelatin ( FI edisi VI, 2020;727)
Nama Resmi : GELATIN
Nama Lain : Gelatin
RM/BM : -
Rumus Struktur : -
Pemerian : Lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk
kasar sampai halus; kuning lemah atau coklat
terang; warna bervariasi tergantung ukuran
partikel. Larutannya berbau lemah seperti kaldu.
Jika kering stabil di udara, tetapi mudah terurai
oleh mikroba jika lembab atau dalam bentuk
larutan. Gelatin Tipe A menunjukkan titik
isoelektrik antara pH 7 dan pH 9, gelatin Tipe B
menunjukkan titik isoelektrik antara pH 4,7 dan
pH 5,2.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin; mengembang dan
lunak bila dicelup dalam air; menyerap air secara
bertahap sebanyak 5 sampai 10 kali beratnya;
larut dalam air panas, asam asetat 6 N dan
campuran panas gliserin dan air; tidak larut
dalam etanol, kloroform, eter, minyak lemak dan
minyak menguap.
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat kering.
Persyaratan kadar : -
2. Magnesium stearat ( FI edisi VI, 2020;1080)
Nama Resmi : MAGNESIUM STEARAT
Nama Lain : Magnesium stearate
RM/BM : -
Rumus Struktur : -
Pemerian : Serbuk halus, putih dan volumeinus; bau lemah
khas; mudah melekat di kulit; bebas dari butiran
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam
eter.
Khasiat : Antasidum
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Mengandung setara dengan tidak kurang dari
6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO.
Persyaratan kadar : Dalam wadah tertutup baik.

3. Avicel (FI IV, 1995; 228)

Nama resmi : MICROCRYSTALINE CELLULOSE


Sinonim : Mikrokristalin selulosa / Avicel pH
RM/BM : -/-
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)

Pemerian : Bubuk kristal putih, tidak berbau, tidak berasa, dan dan terdiri
dari partikel berpori.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan sangat mudah larut dalam air panas
Penyimpanan : -
Stabilitas : Bahan yang stabil meskipun higroskopis
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat.
4. Amilum (FI IV, 1995; 275)

Nama resmi : AMYLUM SOLANI


Sinonim :: Amilum Solani / Pati Kentang
RM/BM : -/-
Rumus struktur : -/-
Pemerian : Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil,
berwarna putih, tidak berasa dan tidak berbau.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%)P dan dalam air dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil jika terlindung dari kelembapan tinggi. Pati
dianggap kuat secara kimiawi dan mikrobiologis dalam
kondisi

Inkompatibilitas Dengan zat pengoksidasi kuat.

5. Aquadest (FI Edisi III, 1979. Hal : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA


Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O/18,02
Rumus struktur :

(PubChem, 2022).
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak memilik
rasa
Kelarutan : -
Kegunaan : Sebagai pelarut
Stabilitas : Tidak ada reaksi cepat dengan udara. Tidak ada reaksi
cepat dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan bahan
tambahan lain yang rentan terhadap hidrolisis
(dekomposisi dalam adanya air atau uap air) pada suhu
yang tinggi. Air juga dapat bereaksi dengan logam alkali
seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Selain itu,
air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk
membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan
bahan organic tertentu dan kalsium karbida
IV. Perhitungan
1) Perhitungan Dosis
 Perhitungan Dosis
- DL : 200-400 mg
- DM : 3200 mg
a. Perhitungan lazim
Dosis lazim
n
x dl
20
6
Usia 6 tahun = x 200-400 mg = 66,7 -133,4 mg
6+12
7
Usia 7 tahun = x 200-400 mg = 73,7- 147,4 mg
7+12

8
Usia 8 tahun = x 200-400 mg = 80- 160 mg
8+12

9
Usia 9 tahun = x 200-400 mg = 90 - 180 mg
20

10
Usia 10 tahun = x 200-400 mg = 100- 200 mg
20

11
Usia 11 tahun = x 200-400 mg = 110-220 mg
20

12
Usia 12 tahun = x 200-400 mg = 120- 240 mg
20

13
Usia 13 tahun = x 200-400 mg = 130 – 260 mg
20

14
Usia 14 tahun = x 200-400 mg = 140- 280 mg
20

15
Usia 15 tahun = x 200-400 mg = 150- 300 mg
20

16
Usia 16 tahun = x 200-400 mg = 160- 320 mg
20

17
Usia 17 tahun = x 200-400 mg = 170- 340 mg
20

18
Usia 18 tahun = x 200-400 mg = 180- 360 mg
20
19
Usia 19 tahun = x 200-400 mg = 190- 380 mg
20

20
Usia 20 tahun = x 200-400 mg = 200 -400 mg
20

b. Dosis maksimum
n
x dl
20
6
Usia 6 tahun = x 3200 mg = 1066,6 mg
6+12
7
Usia 7 tahun = x 3200 mg = 1178,9 mg
7+12

8
Usia 8 tahun = x 3200 mg = 1280 mg
8+12

9
Usia 9 tahun = x 3200 mg = 1440 mg
20

10
Usia 10 tahun = x 3200 mg = 1600 mg
20

11
Usia 11 tahun = x 3200 mg = 1760 mg
20

12
Usia 12 tahun = x 3200 mg = 1920 mg
20

13
Usia 13 tahun = x 3200 mg = 2080 mg
20

14
Usia 14 tahun = x 3200 mg = 2240 mg
20

15
Usia 15 tahun = x 3200 mg = 2400 mg
20

16
Usia 16 tahun = x 3200 mg = 2560 mg
20

17
Usia 17 tahun = x 3200 mg = 2720 mg
20

18
Usia 18 tahun = x 3200 mg = 2880 mg
20

19
Usia 19 tahun = x 3200 mg = 3040 mg
20
20
Usia 20 tahun = x 3200 mg = 3200 mg
20

c. Aturan pakai DL
66,7−133,4 mg
Usia 6 tahun = 0,16 – 0,33 tab
400 mg

73 ,7−147 , 4 mg
Usia 7 tahun = 0,18 – 0,36 tab
400 mg

80−160 mg
Usia 8 tahun = 0,2 – 0,4 tab
400 mg

90−180 mg
Usia 9 tahun = 0,22 – 0,45 tab
400 mg

100−200 mg
Usia 10 tahun = 0,25 – 0,5 tab
400 mg

110−220 mg
Usia 11 tahun = 0,27– 0,55 tab
400 mg

120−240 mg
Usia 12 tahun = 0,3 – 0,6 tab
400 mg

130−260 mg
Usia 13 tahun = 0,32 – 0,65 tab
400 mg

140−280 mg
Usia 14 tahun = 0,35 – 0,7 tab
400 mg

150−300 mg
Usia 15 tahun = 0,37 – 0,75 tab
400 mg

160−320 mg
Usia 16 tahun = 0,4 – 0,8 tab
400 mg

170−340 mg
Usia 17 tahun = 0,42 – 0,85 tab
400 mg

180−360 mg
Usia 18 tahun = 0,45 – 0,9 tab
400 mg

190−380 mg
Usia 19 tahun = 0,47 – 0,95 tab
400 mg

200−400 mg
Usia 20 tahun = 0,5 – 1 tab
400 mg

d. Aturan pakai DM

1066,6 mg
Usia 6 tahun = 2,6 mg
400 mg
1178,9mg
Usia 7 tahun = 2,9 mg
400 mg

1280 mg
Usia 8 tahun = 3,2 mg
400 mg

1440 mg
Usia 9 tahun = 3,6 mg
400 mg

1600 mg
Usia 10 tahun = 4 mg
400 mg

1760 mg
Usia 11 tahun = 4,4 mg
400 mg

1920 mg
Usia 12 tahun = 4,8 mg
400 mg

2080 mg
Usia 13 tahun = 5,2 mg
400 mg

2240 mg
Usia 14 tahun = 5,6 mg
400 mg

2400 mg
Usia 15 tahun = 6 mg
400 mg

2560 mg
Usia 16 tahun = 6,4 mg
400 mg

2720 mg
Usia 17 tahun = 6,8 mg
400 mg

2880 mg
Usia 18 tahun = 7,2 mg
400 mg

3040 mg
Usia 19 tahun = 7,6 mg
400 mg

3200 mg
Usia 20 tahun = 8 mg
400 mg

a. Fase dalam (92%)


92
Total fase dalam = x 700 mg = 644 mg
100
- Ibuprofen = 400 mg
6
- Gelatin 6% = x 644 mg=38,6 mg
100
6
- Amprotab 6% = x 644 mg = 38,6 mg
100
- Laktosa = 644 – (400 + 38,6 + 38,6 )
= 475 – 283,1
= 166,8 mg

2
b. Pengeringan (2%) = 644 - = 644 – 0,02 = 643,98 mg
100
c. Fase luar (8%)
5
- Mg stearat 5% = X 644 mg = 35 mg
92
6
- Anprotab 6% = X 644 mg = 41,9 mg
92

3. Perhitungan Bahan
 Kadar Ibuprofen 400 mg
 Bobot Tablet 700 mg
4. perhitungan bahan per tablet

Ibuprofen=400 mg

60
Avicel= × 700 mg=420 mg
100

6
Amprotab= ×700 mg=42mg
100

5
Mg stearat = ×700 mg=35 mg
100

6
Gelatin= × 700 mg=42 mg
100

Aquadest = Q.S

5. Perhitungan bahan perbatch

Ibuprofen=400 mg ×10=4000 mg

Avicel=420 mg × 10=4200 mg

Amprotab=42 mg× 10=420 mg

Mg stearat =35 mg×10=350 mg

Gelatin=42 mg×10=420mg

II. RANCANGAN PENGEMASAN& SPESIFIKASI SEDIAAN


VI.1. Alasan Pemilihan Wadah (kemasan primer) (min. 3 pustaka)

VI.2. Rancangan Label, Brosur dan Kemasan Sekunder

IBUPROFEN
Tab 25 mg
PT.TBL FARM
Palu – Indonesia
III. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan
3. Dilarutkan gelatin dengan aquadest yang telah di panaskan
4. Diaduk sampai menjadi larutan gelatin
5. Dicampur bahan fase dalam ibuprofen dan avicel hingga homogen
6. Dicampur fase dalam dengan gelatin dan di homogenkan
7. Diayak dengan ayakan ukuran 16 mesh
8. Dikeringkan granul dengan suhu 60oC
9. Dicampur dengan fase luar mg stearat dan amprotab dan di homogenkan
10. Diayak kembali dengan ayakan ukuran 18 mesh
11. Dimasukan ke alat pencetakan
IV. Skema kerja

Alat dan bahan

- Ditimbang

- Fase dalam - Fase luar

Ibuprofen, avicel, Mg stearat dan


amprotab dan gelatin amprotab

Gelatin

- Dilarutkan dengan air


mendidih

Ibuprofen dan
avicel

- Dihomogenkan

Gelatin

- Dihomogenkan dengan
fase dalam

Granul

- Diayak

- dikeringkan suhu 60oC

Fase dalam dan


fase luar

- Dicampur

Granul

- Diayak

Dicetak
V. Peralatan
 Alat
1. Oven
2. Mesin Cetak tablet
3. Ayakan mesh
4. PH meter
5. hotplate
6. Kertas perkamen
7. Batang pengaduk
8. Timbangan
9. Pipet tetes
10. Stopwatch
11. Neraca analitik
12. Sendok tanduk
13. Lap kasar
14. Lap halus

 Bahan
1. Ibuprofen
2. Avicel
3. Gelatin
4. Mg Stearat
5. Amprotab
DAFTAR PUSTAKA

Ashish K., dkk, 2022. Challenges and opportunities in modelling wet granulation in pharmaceutical
industry – A critical review. Journal Powder Technology 403 (2022)

Bashyan. 2018. Ibuprofen and its different Analytical And Manufacturing Method. Vol 11

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Eraga, et al. 2015. A Comparative UV-HPLC Analysis of ten brands of ibuprofen tablets . Asian Pac J
Trop Biomed; 5(10)

ean, s.,et al. 2022. Gelatin and Alginate Binders for Simplified Battery Recycling. The Jurnal of
physical chemistry, vol. 125

Kilicarslan, et all. (2009). Investigation On The Flow Properties And Compresibilities Of Different
Direct Tableting Agents By Using Pyridoxine Hydrochloride As A Model Drug. J. Fac. Pharm,
Ankara, Vol. 38, No. 4.

Permadi, A,. et al. 2022. Effect Of Gelatin As A Binder On Turmeric Extract Tablet Formulation.
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis (JFSP). Vol.8, No.2)

Prakahsan , N. 2008. Pramaceutics – 1. Budhwar peth, Jogeshwari Mandir Lane Pune

Rowe, dkk. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Fourth Edition. London: The
Pharmaceutical Press.

Rowe, R, C., Sheskey, P.J., dan Weller, P. J. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi VI.
London: PublisherScience and Practice Royal Pharmaceutical Society of Great Britain

Rajesh A., dan Yadav N., 2011. Pharmaceutical Processing – A Review on Wet Granulation
Technology. International Journal Of Pharmaceutical Powder Research. Vol 1, No 1, Hal 65-83

Ravendra S., dkk, 2014. Closed-Loop Feedback Control of a Continuous Pharmaceutical Tablet
Manufacturing Process via Wet Granulation. Journal Pharm Innov. Vol 1, No 9, Hal 16-27

Saigal, et all. (2019). Microcrystalline Cellulose as a Versatile Excipient in Drug Research. J Young
Pharm Vol 1 / No 1

Varassi, dkk. 2020. Ibuprofen safety at the Golden Anniversary ; Are all NSAIDs the same ?. adv ther
37; 61-82

www.Pubchem.com Diakses Pada Tanggal 10 April 2022. Pukul 12.02 WITA.

www.MIMS.com Diakses Pada Tanggal 10 April 2 022. Pukul 12.04 WITA.

Yugatama, A et all. (2012). Characteristics Testing Of Microcrystalline Cellulose From Nata De Coco
Compared To Avicel Ph 101 And Avicel Ph 102. Pharmaceutical Technology.

Anda mungkin juga menyukai