GRANULASI BASAH-PARACETAMOL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 6
KELAS : C
ASISTEN : ADJIE SURYA SETYAWAN
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
1. RANCANGAN FORMULA
Nama Produk : Cupapi Munyanyo
Nama Pabrik : PT. Cupapi
No. Registrasi : DBL2210110110A1
Kandungan paracetamol/tab : 500 mg
Bobot tablet : 700 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 10 tablet
Formula :
Setiap 500 mg sediaan mengandung :
Jumlah
2-8%
2. Gelatin Pengikat 6% 0,0386 gr (Ibezim et. al,
Dalam
2008)
Bahan kemas :
Primer : Strips pack
Sekunder : Individual folding box
Label : Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm
Klaim etiket
1 box @ 10 strips, tiap 1 tablet mengandung 500 mg Paracetamol
2. RANCANGAN BATCH PRODUK
Nama Pabrik : PT. Cupapi
No. Registrasi : DBL2210110110A1
Table master Batch
Jumlah
No. No. item Nama bahan Fungsi
Per pc Per batch
3. DASAR FORMULASI
a. Dasar pemilihan zat aktif
1. Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat bebas, obat dengan golongan ini termasuk obat
yang relatif paling aman digunakan, karena dapat diperoleh tanpa resep dokter, selain di
apotek dapat juga diperoleh di warung/toko terdekat dan pelayanan kesehatan lainnya ( Liza
2017).
2. Parasetamol digunakan untuk menghilangkan nyeri ringan sedang dan kondisi demam ringan
(Liza, 2017).
3. Parasetamol merupakan obat analgetik dan antipiretik yang banyak digunakan (Marie, 2013).
2. Gelatin
➢ Kegunaan lain dari gelatin termasuk persiapan pasta, pastiles, pessarium, dan supositoria.
Selain itu, digunakan sebagai pengikat tablet dan agen pelapis, dan sebagai agen
penambah viskositas untuk larutan dan semipadat (HPE, 2009)
➢ Gelatin merupakan agen yang tersedia secara komersial, murah, dan ramah lingkungan
yang dapat diperoleh dari hidrolisis kola gen dengan mudah. Selain itu, pengikat baru ini
menunjukkan beberapa keuntungan untuk pembuatan elektroda, seperti kemampuan
adhesi yang tinggi untuk mengikat berbagai jenis partikel kecil [8-10] dan properti yang
baik untuk mendispersi bahan elektroda (Jin sung et. al, 2008)
➢ Gelatin merupakan polimer pengikat alami yang banyak digunakan dalam proses formulasi
tablet. Gelatin umumnya dilarutkan terlebih dahulu dalam suatu pelarut yang akan
digunakan dalam proses granulasi basah (Hadisoewignyo L, et., al, 2016)
3. Laktosa
➢ laktosa adalah salah satu pengisi yang paling banyak digunakan dalam tablet diperiksa
potensinya untuk bertindak sebagai bantalan agent ( Chin Wun Chy, 2010).
➢ Laktosa digunakan sebagai eksipien dalam industri farmasi. Ini adalah salah satu yang
paling umum dari semua eksipien, hadir dalam 60% 70% dari formulasi dosis padat oral
terdaftar. Secara historis, eksipien didefinisikan sebagai zat atau bahan inert yang
digunakan untuk menyiapkan bentuk sediaan farmasi (Gerald A, 2019).
➢ Laktosa memiliki peran penting sebagai pengisi/pengikat: mengisi bentuk sediaan,
memungkinkan formulasi mengalir lebih mudah, juga, dan memberikan pengikatan yang
dibutuhkan dalam pembuatan tablet dan compacts (Gerald A, 2019).
4. Mg. Stearat
➢ Magnesium stearat, pelumas batas garam logam, mungkin pelumas yang paling umum
digunakan untuk pembuatan tablet farmasi, relatif murah, memberikan pelumasan yang
tinggi, memiliki titk leleh yang tinggi, dan stabil secara kimia (Briens L and Garett Morin,
2013).
➢ Magnesium stearat adalah aditif yang paling sering digunakan sebagai pelumas.
Magnesium stearat mampu membentuk film pada eksipien tablet lain selama
pemcampuran yang lama, menyebabkan waktu pembebasan obat yang berkepanjangan,
penurunan kekerasan dan peningkatan waktu hancur (Vranic Edina and Alija Uzunovic,
2007).
➢ Magnesium stearat banyak digunakan dalam kosmetik, makanan dan formulasi. Ini
terutama digunakan sebagai pelumas dalam pembuatan kapsul dan tablet pada konsetrasi
antara 0,25% dan 0,5% b/b (HPE, 2009).
5. Talk
➢ Kecepatan penyerapan air tablet yang mengandung talk meningkat dibangingkan dengan
tablet yang mengandung pelumas lain. Selain itu, komponen tablet yang mengandung talk
sangat meningkatkan polaritas energi bebas permukaan (Yadav, et.al, 2010).
➢ Talk banyak digunakan sebagai pelumas padat dengan sifat kristalinitas tinggi,
konduktivitas listrik rendah, stabilitas termal tinggi dan sifat adsorpsi yang baik (Jun Zhao,
et.al, 2022).
➢ Talk juga digunakan sebagai agen anti caking dan pelumas dalam pembuatan tablet.
Partikel talk dengan ukuran 2 sampai 3 mikron dapat digunakan sebagai pelumas dan
gliadan (Jadhav, et.al, 2013).
4. SKEMA DAN PERALATAN
4.1 Skema Kerja
Penimbangan bahan
bbbbbbbbbbbbbbahan
Pengeringan granul
Pencampuran akhir
Pencetakan tablet
label
4.2 Peralatan
1. Lumpang dan Alu
2. Cawan porselen
3. Sendok tanduk
4. Neraca analitik
5. Oven
6. Batang pengaduk
7. Ayakan
8. Alat pencetak tablet
9. Gelas ukur
10. Gelas kimia
11. Wadah
(Pubchem,2022)
Kegunaan : Analgesia dan demam
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
pahit
kelarutan : Larutdalam 17 bagian air, dalam 7 bagian etanol
(95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian
gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol p, larut
dalam larutan alkalihidroksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
2. Talk
Nama resmi : TALCUM
Nama lain : Talk
RM/BM : -/-
Rumus struktur : -
Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus, licin, mudah melekat
pada kulit, bebas dari butiran, warna putih kelabu.
kelarutan : Hampir tidak larut disemua pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Bahan stabil dan dapat distetilisasikan dengan
pemanasan pada 100 C ̊ tidak kurang dari 1 jam.
3. Laktosa
Nama resmi : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa, Saccharum lactis
RM/BM : C12H22O11.H2O / 36,30
Rumus struktur :
(Pubchem,2022)
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidakberbau, rasa agakmanis
kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larutdalam 1 bagian air
mendidih. Sukar larut dalam etanol (95%) P, praktis
tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil disimpan pada tempat tertutup, kering dan
dingin.
Inkompatibilitas : Laktosa dapat berubah warna menjadi coklat jika
bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus
amin primer (rekasi maillard). OTT : asam amino,
aminofilin, amfetamin, lisinopril.
3. PERHITUNGAN
Perhitungan dosis
Dosis sekali : 325-650 mg
Dosis sehari : 3250 mg
Perhitungan dosis
𝑛
𝑛+12
x Dm/DL
𝑛
x Dm/DL
20
Fase luar
Pati singkong 5%
Mg. Stearat 1%
Talk 2%
Per 1 tablet:
92
Fase dalam (92%) = 100 x 700 mg = 644 mg
Paracetamol : 500 mg
5
Pati singkong : 100 𝑥 644 𝑚𝑔 = 32,2 𝑚𝑔
6
Gelatin : 100 𝑥 644 𝑚𝑔 = 38,64 𝑚𝑔
Laktosa : 644 𝑚𝑔 − (500 𝑚𝑔 + 32,2 𝑚𝑔 + 38,64 𝑚𝑔)
= 644 mg – (570,84 mg)
= 73,16 mg
Pengeringan 2% = 644 – 2%= 631,12 mg
Bobot granul teoritis = 5000 mg + 322 mg+ 386,4 mg+ 731,6 mg = 6440 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)
Jumlah tablet yang diperoleh = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠)
𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
631,12 𝑚𝑔
= 𝑥 10
644 𝑚𝑔
= 9,8 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
8
Fase luar (8%) = 𝑥 700 𝑚𝑔 = 56 𝑚𝑔
100
5
Pati singkong : 𝑥 631,12 𝑚𝑔 = 34,3 𝑚𝑔
92
1
Mg stearat : 92
𝑥 631,12 𝑚𝑔 = 6,86 𝑚𝑔
2
Talk : 𝑥 631,12 𝑚𝑔 = 13,72 𝑚𝑔
92
Per Batch
Paracetamol = 500 mg x 10 = 5000 mg
Pati singkong fase dalam = 32,2 mg x 10 = 322 mg
Gelatin = 38,64 mg x 10 = 386,4 mg
Laktosa = 73,16 mg x 10 = 731,6 mg
Pati singkong fase luar = 34,3 mg x 10 = 343 mg
Mg stearat = 6,86 mg x 10 = 68,6 mg
Talk = 13,72 mg x 10 = 137,2 mg
• Pencampuran
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan fase dalam menggunakan neraca analitik
3. Digerus paracetamol hingga halus
4. Dicampurkan Laktosa dan sebagian amilum manihot
5. Ditambahkan larutan pengikat
6. Dicampurkan hingga terbentuk masa lembab
• Pengayakan
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diayak menggunakan ayakan no. mesh 6-12 hingga terbentuk
pellet/granul
3. Dikeringkan menggunakan oven
4. Diayak menggunakan ayakan no. mesh 10-21 hingga mendapatkan
granul yang lebih kecil
• Pengisian
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditambahkan Talk, dan Mg stearate
3. Diaduk hingga homogen
4. Dimasukkan campuran ke dalam mesin kempa yang telah diatur keakuratan
pengempaan
5. Dimasukkan tablet yang telah dikempa ke dalam kemasan primer yang telah
dibuat
8. Kemasan
8.1. Primer
KOMPOSISI :
Paracetamol…………..
500 mg
Amilum
Manihot……5% INDIKASI :
Avicel…………………. Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi
10%
Laktosa………………….
q.s
Mg. Stearat……………
1%
Talk…………………….
2%
Cupapy Munyanyo
PARACETAMOL
Cupapy Munyanyo
PARACETAMOL
PT.CUPAPY
PALU-INDONEISA 1 box @ 10 strip TABLET
8.3 Leaflet
Cupapy Munyanyo
PARACETAMOL
PT.CUPAPY
PALU-INDONEISA
DAFTAR PUSTAKA
Ali, et all. (2018). Impacts Of The High Moisture Wet Granulation And Novel Microwave
Drying On The Textural Characteristics Of Pharmaceutical Particles. International
Conference on Materials Engineering and Science.
Bhowmik,et all.(2014). Tablet manufacturing process and defects of tablets.Coimbatore
medical college,Coimbatore.
Briens L anda Garret Morin. (2013). The Effect Of Lubricants Of Powder Flowability For
Pharmaceutical Application . AAPS PharmSciTech, Vol 14, No.3.
Chen, R, at all. (2022). A Review On Key Aspects Of Wet Granulation Process For Continuous
Pharmacetical Manufacturing Of Solid Dosage oral Formulation.
Chin Wun Chy. (2010). Development of Potential Novel Cushioning Agents for the
Compaction of Coated Multi-Particulates by Co-Processing Micronized Lactose With
Polymers. University of TCM, Shanghai : China.
Gaul C and Alan eschalier. (2018). Dose can help to achieve effective pain relief for acute
mild to moderate pain with over-the-counter paracetamol. The open pain journal.
Gerald A. (2019). Application of Lactose in the Pharmaceutical Industry.
Hadisoewignyo L, Lisa Soegianto, Martha Ervina, Indahwati Wijaya, Sari Dewi Santoso, Novi
Tania, Lydia Andita Syawal, Raymond R. Tjandrawinata. (2016). Formulation
Development And Optimization Of Tablet Containing Combination Of Salam (Syzygium
Polyanthum) And Sambiloto (Andrographis Paniculata) Ethanolic Extracts.
International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.
HPE (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients (HPE).US : Pharmceutical Press.
Ibezim, E. C, Ofoefule, S. I, Omeje, E. O, Onyishi V. I. and Odoh, U. E. (2008). The role of
ginger starch as a binder in acetaminophen tablets. Scientific Research and Essay.
Jadhav, et. al. (2013). A Versatile Pharmaceutical Excipient. Departement of Pharmaceutics,
Bharati Vidyapeeth College of Pharmacy, Kolhapur, Maharashtra, India.
Jing Sun, Yaqin Huang a, Weikun Wang, Zhongbao Yu, Anbang Wang, Keguo Yuan. (2008).
Preparation and electrochemical characterization of the porous sulfur cathode using a
gelatin binder. Electrochemistry Communications.
Jun Zhoa, et.al. (2022). Using Green, Economical, Efficient Two-Dimensional (2D) Talc
Nanosheets as Lubricant Additives Under Harsh Conditions. Nanomaterials.
Kalantzi, et.al. (2006). Biowaiver monographs for immediate release solid oral dosage forms:
Acetaminophen (Paracetamol). Journal of Pharmaceutical Sciences. Volume 95.
Karina. (2021). Combination Functional Drink Granule FormulationGuava Leaf Ethanol
(Psidium guajava) and Ethanol Extrac Fenugreek Seeds (Trigonella foenum-
graecum).University of Surabaya : Surabaya.
Liza. (2017). The Relationship between Knowledge Level and Rational Use of Paracetamol in
Self-Medication. Airlangga : Surabaya.
Marie.(2013). HISTOLOGICAL DESCRIPTION OF THE WISTAR RAT HEART THAT IS PROVIDED
VIRGIN COCONUT OIL WITH PARACETAMOL INDUCTION. Sam Ratulangi University:
Manado.
Nur Izzati,2015). The Use of D-Optimal Mixture Design in Optimizing Development of Okara
Tablet Formulation as a Dietary Supplement. Hindawi Publishing Corporation e
Scientific World Journa : malasya
Patil Hk,et all. (2017). A Review On Mouth Dissolving Tablet. Journal Of applied
Pharmaceutical research 5(2.).
Rana M,et all. (2019). Multiple Unit pellets(MUPS) as A tablet for Novel drug delivery system:
A review. International journal of Chem Tech Research. Vol.12 No.05.
Roberts M.C, et.al. (2012). Oral Paracetamol Formulations. United states patent.
Shanmugam, S. (2015). Granulation Techniques and Tecnologies : Recent Progresse.
Vranic Edina and Alija Uzunovic. (2007). Effect Of Magnesium Stearate Concentration On
Dissolution Properties Of Ranitidine Hydrochloride Coated Tablets. Jurnal Of Basic
Medical Sciences, Vol 7, No.3 (279-283).
Yadav, et.al. (2010). Influence of Talc Concentration in Oil Lubricant on The Wear Response
of a Bronze Journal Bearing. India: CSIR.