OLEH:
KELOMPOK : IV
KELAS : A
ASISTEN : JEYLANI PUTRA
Nilai Nilai
Nama Nim Tugas
dokumen diskusi
NOVITASARI G70121030 Preformulasi
ANISA JULIARSIH G70121015 Formulasi
NUR FADILAH G70121082 Formulasi
NURUL AISYAH G70121092 Evaluasi
CHEREALLY G70121049 Kemasan
DEARLY LONTAN
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
I. Rancangan Formula
Nama Produk : Maficid
Nama Pabrik : PT. Nocafanude
No. Registrasi : DKL2310112310A1
Kandungan zat aktif : Asam Mafenamat
Bobot tablet : 500 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 10 tablet
Formula
Setiap 1 tablet sediaan mengandung 250 mg Asam mafenamat
Jumlah
No Nama Bahan Fungsi
Dalam % Dalam g
1. Asam Mafenamat Zat Aktif 54,35% 0,25 g
2. Na. CMC Pengikat 5% 0,023 g
3. Laktosa Pengisi 30,65% 0,141 g
4. Pati Jagung Penghancur dalam 10% 0,046 g
5. Magnesium Stearat Lubrikan 1% 0,0046 g
6. Pati Jagung Penghancur luar 2% 0,092 g
7. Talk Glidan 5% 0,023 g
8. Aquadest Pelarut Na CMC 0.1% 0,46 ml
Bahan kemasan
Primer : Strips pack
Sekunder : Individual folding box
Label : Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm
Klaim etiket : 1 box @ 10 strips, tiap 1 tablet mengandung 250 mg Asam
mafenamat
II. Rancangan Bahan Produksi
Jumlah
No No. Item Nama Bahan Fungsi
Per pcs Per batch
Asam
1. A-00001 Zat aktif 0,25 g 2,5 g
mafenamat
2. B-00001 Na CMC Pengikat 0,023 g 0,23 g
3. B-00002 Laktosa Pengisi 0,141 g 1,41 g
Penghancur
4. B-00003 Pati Jagung 0,046 g 0,46 g
dalam
Magnesium
5. B-00004 Lubrikan 0,0046 0,046 g
stearat
Penghancur
6. B-00005 Pati jagung 0,0092g 0,092 g
luar
7. B-00006 Talk Glidan 0,023 g 0,23 g
Pelarut Na
8. B-00007 Aquadest 0,46ml 4,6 ml
CMC
• Laktosa
1. laktosa adalah bahan pengisi yang umum digunakan dalam
tablet farmasi, tersedia dalam beberapa tingkatan komersial
yang diproduksi menggunakan proses produksi berbeda. Nilai-
nilai ini berbeda secara signifikan dalam sifat partikulat dan
bubuk yang mempengaruhi kemampuan manufaktur tablet
(Shubhajit, p. et al., 2019).
2. Karena biayanya yang rendah dan ketersediaannya yang besar
dari industri susu, stabilitas fisik dan kimia, kelarutan dalam
air, higroskopisitas rendah, dan rasa hambar, laktosa masih
merupakan salah satu pengencer tablet yang paling umum
digunakan (Djordje, M. et al., 2021).
3. Laktosa sebagai eksipien dalam industri farmasi. Sekitar 60%-
70% bentuk sediaan farmasi mengandung laktosa, dan
berdasarkan volume, laktosa merupakan salah satu eksipien
farmasi terbesar. Laktosa dapat mempunyai beberapa fungsi
dalam suatu bentuk sediaan: sebagai bahan pengisi untuk
memberikan massa pada tablet misalnya, sebagai bahan
pengikat untuk memberikan kekuatan pada bentuk sediaan agar
tetap menyatu, dan untuk memberikan aliran ke suatu
formulasi agar mampu berproduksi (Gerald, A. dan Bastian,
H., 2019).
4. Berbagai bentuk laktosa tersedia untuk kompresi langsung
tablet. Penggunaan laktosa semprot-kering, yang memiliki
karakteristik aliran dan kompresibilitas yang baik, dibatasi oleh
stabilitasnya bila disimpan dalam kondisi lembab (Bolhuis, et
al, 2008).
5. Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling banyak
digunakan dalam formulasi Rancangan penelitian
menggunakan tablet. Laktosa menunjukkan stabilitas yang
baik dalam kombinasinya dengan hampir seluruh bahan obat
dan dari sisi ekonomi laktósa relatif murah namun laktosa
tidak digunakan dalam kempa langsung tanpa dimodifikasi
terlebih dahulu (Hayatus dan Ahmad, 2011).
• Magnesium stearat
1. Magnesium stearat umumnya digunakan sebagai pelumas.
Magnesium stearat adalah garam magnesium dari stearat, yang
sering digunakan sebagai anti-adheren dan pelumas yang
mengurangi gesekan butiran (Khullar. R, et al, 2011).
2. Magnesium stearat adalah saring. senyawa hidrofobik yang
berfungsi untuk mencegah menempelnya foam yang terbentuk
pada Pembuatan Biodegradabl cetakan (Delma. D, et al, 2018).
3. Garam-garam stearat yang sering digunakan adalah
magnesium stearat, tetatpi magnesium stearat mempunyai sifat
hidrofobik sehingga akan menghambat pelepasan bahan
berkahsiat (Nanik.H, et al, 2015).
4. Magnesium stearat, pelumas batas garam logam, mungkin
merupakan pelumas yang paling umum digunakan untuk
pembuatan tablet farmasi; relatif murah, memberikan
pelumasan yang tinggi, memiliki titik leleh yang tinggi, dan
stabil secara kimia (Great, M. dan Lauren, B. 2013)
5. Magnesium stearat umumnya digunakan sebagai pelumas
dengan butiran dalam tablet, dan butiran dalam kapsul di
bidang farmasi. Selama pencampuran, itu akan membentuk
lapisan antara obat dan eksipien yang akan mencegah gesekan
dan ikatan. Magnesium stearat adalah garam magnesium
stearat, yang sering digunakan sebagai anti lengket dan
pelumas yang mengurangi gesekan butiran-butiran (Delma. D,
et al., 2018).
• Talkum
1. Talk banyak digunakan dalam formulasi dosis padat oral sebagai
pelumas dan pengencer. Talk juga digunakan sebagai pelumas
dalam formulasi tablet, dalam lapisan bubuk baru untuk pelet
lepas-panjang dan sebagai penyerap (HPE, 2009)
2. Talk menunjukkan fungsionalitas tinggi dari beberapa eksipien
karena telah digunakan sebagai pengisi, pelumas dan glidant
dalam formulasi farmasi (Jadhav, et al, 2013).
3. Tablet yang mengandung talk sebagai pelumas, menunjukkan
penurunan waktu hancur dengan peningkatan ukuran granul.
Ini merupakan kebutuhan optimal konsentrasi pelumas untuk
kompresi yang berbeda fraksi ukuran butiran (Rajani, et al,
2017).
4. Penggunaan talk sebagai bahan pelicin memiliki beberapa
keuntungan, seperti harganya murah dan mudah didapat, tidak
diabsorpsi secara sistemik sehingga tergolong tidak beracun;
dapat berfungsi sekaligus sebagai bahan pelineir, anti lekat dan
bahan pelicin, sehingga efeknya sebagai bahan pelicin dapat
optimal; serta talk dapat mencegah timbulnya noda gelap pada
tablet karena talk dapat terdistribusi lebih homogen schingga
tablet yang dihasilkan akan memiliki penampilan fisik yang
baik (Gurah Jeremi, et al., 2018).
(Pubchem, 2023)
Kegunaan : Antiinflamasi
Pemerian : Serbuk hablur putih atau hampir
putih;melebur pada suhu lebih kurang 230° c
disertai peruraian
kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida ;agak
sukar larut dalam kloroform;sukar larut
dalam etanol dan dalam metanol; praktis
tidak larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus
cahaya
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : Tidak ada Reaksi inkompatibilitas dengan
senyawa lain
(pubchem, 2023)
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidakberbau, rasa
agakmanis
kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larutdalam 1 bagian
air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)
P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
(pubchem,2023)
Pemerian : Serbuk atau granul putih sampai krem;
higroskopik.
kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk
larutan koloidal; tidak larut dalam etanol,
dalam eter dan dalam pelarut organik lain
Penyimpanan : Ditempat tertutup rapat
Stabilitas : Na CMC adalah bahan yang stabil
meskipun higroskopik. Larutan stabil pada
pH 2-10, pengendapan terjadi padapH
dibawah 2. Viskositas larutan berkurang
dengan cepat jika pH diatas 10, stabilitas
maksimum pada pH 7-9
Inkompatibilitas : Na CMC tidak cocok dengan larutan asam
kuat dan dengan garam terlarut dari besi
dan beberapa logam lain, seperti
aluminium, merkuri, dan seng. Itu juga
tidak cocok dengan permen karet xanthan
Aturan Pakai
150
a. Untuk usia 6 tahun 500 = 0,3 tab = 0,6 tab 250 mg
175
b. Untuk usia 7 tahun = 0,35 tab = 0,7 tab 250 mg
500
200
c. Untuk usia 8 tahun 500 = 0,4 tab = 0,8 tab 250 mg
225
d. Untuk usia 9 tahun 500 = 0,45 tab = 0,9 tab 250 mg
250
e. Untuk usia 10 tahun 500 = 0,5 tab = 1 tab 250 mg
275
f. Untuk usia 11 tahun 500 = 0,55 tab = 1,1 tab 250 mg
300
g. Untuk usia 12 tahun = 0,6 tab = 1,2 tab 250 mg
500
325
h. Untuk usia 13 tahun 500 = 0,65 tab = 1,3 tab 250 mg
350
i. Untuk usia 14 tahun 500 = 0,7 tab = 1,4 tab 250 mg
375
j. Untuk usia 15 tahun 500 = 0,75 tab = 1,5 tab 250 mg
400
k. Untuk usia 16 tahun 500 = 0,8 tab = 1,6 tab 250 mg
425
l. Untuk usia 17 tahun 500 = 0,85 tab = 1,7 tab 250 mg
450
m. Untuk usia 18 tahun 500 = 0,9 tab = 1,8 tab 250 mg
475
n. Untuk usia 19 tahun 500 = 0,95 tab = 1,9 tab 250 mg
500
o. Untuk usia 20 tahun 500 = 1 tab = 2 tab 250 mg
Fase Luar
Magnesium stearat 1%
Talk 5%
Pati jagung 2%
= 9,8 tablet
Fase Luar (8%)
8
8%= x 460 = 36,8 mg
100
1
1. Magnesium stearat 1% = 100 x 460 = 4,6 mg = 0,0046 g
5
2. Talk 5% = 100 x 460 = 23 mg = 0,023 g
2
3. Pati jagung (Penghancur luar) 2% = 100 x 460 = 9,2 mg = 0,0092 g
Fase luar 8 %
• Magnesium stearat 4,6 mg x 10 = 46 mg = 0,046 g
• Talk 23 mg x 10 = 230 mg = 0,23 g
• Pati jagung (penghancur luar) 9,2 mg x 10 = 92 mg = 0,092 g
Misalkan massa granul yang diperoleh = 4.600 mg
Bobot granul teoritis = 2.500 mg + 230 mg + 460 mg + 1.410 mg
= 4.600 mg
= 497,7 mg
VI. Skema kerja dan peralatan
6.1 Skema Kerja
1. Larutan pengikat
Fase dalam
Ditimbang
Na CMC 0,23 g
Ditambahkan
Aquadest panas
Gerus
Mucilago
2. Pembuatan Tablet
Fase Dalam
Bahan tambahan
Asam Mefenamat,
Dicampurkan hingga
terbentuk massa
lembab
Dikeringkan (pemanasan
suhu 50℃)
Dikempa di mesin
kempa tablet
10 tablet
6.2 Alat dan Bahan
Alat
1. Ayakan
2. Alat pencetak tablet
3. Wadah
4. Timbangan analitik/digital
5. Lumpang dan alu
6. Sudip
7. Cawan porselin
8. Sendok tanduk
9. Botol semprot
Bahan
1. Asam Mafenamat 250 mg
2. Na CMC 5%
3. Pati jagung 12 %
4. Magnesium Stearat 1%
5. Talkum 5%
6. Aquadest
d. Pengayakan
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diayak menggunakan ayakan no. mesh 8 hingga terbentuk
pellet/granul
3. Dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50 derajad celcius
selama 10 jam
4. Diayak menggunakan ayakan no. mesh 14 hingga mendapatkan
granul yang lebih kecil
e. Pengisian
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditambahkan sisa pati jagung dan magnesium stearat
3. Diaduk hingga homogen
4. Dimasukkan campuran ke dalam mesin kempa yang telah diatur
keakuratan pengempaan, kekerasan tidak kurang dari 2 kPa.
5. Dimasukkan tablet yang telah dikempa ke dalam kemasan primer
yang telah dibuat
f. Labeling
1. Ditutup kemasan primer yang telah diisi tablet asam mefenamat
2. Ditempel label yang telah didesain pada kemasan primer
g. Kemasan sekunder
1. Dimasukkan strip tablet
2. Dimasukkan leaflet ke dalam box yang telah didesain.
VIII. Kemasan
• Kemasan primer
• Kemasan sekunder
• Leaflet
September 2028
DAFTAR PUSTAKA
Elke Prasad, John Robertson, Gavin W. Halbert. (1999). Mefenamic acid solid
dispersions: Impact of formulation composition on processing parameters,
product properties and performance. Journal Of Pharmaceutical Sciences
Morin, G., & Lauren, B. (2013). The Effect Of Lubricants On Powder Flowability
For Pharmaceutical Application. AAPS PharmSciTech, Vol. 14, No. 3.
Nadya Nurul Zaman, lyan Sopyan. (2020). Metode Pembuatan dan Kerusakan
Fisik Sediaan Tablet. Majalah Farmasetika. 5(2)