Anda di halaman 1dari 30

MATERI KIMIA DASAR

LARUTAN DAN
KONSEP ASAM-BASA

Oleh
Konsep Mol
 Tiap Atom mempunyai Berat Atom.
 Tiap Molekul mempunyai Berat Molekul.

Misal S mempunyai BA = 32
H mempunyai BA = 1
O mempunyai BA = 16
Ba mempunyai BA = 137
K mempunyai BA = 39
N mempunyai BA = 14
Ca mempunyai BA = 40
Konsep Mol (grammol)
Ba = 137
BM O = 2 x 16 = 32 171
H =2x1
H2SO4 + Ba(OH)2 BaSO4 + 2H2O

BM 2 x H = 2 x 1 = 2
S = 1 x 32 = 32
4 x O = 4 x 16 = 64
Jumlah 98
Larutan
 Adalah adanya zat yang terlarut di
dalam pelarut, dimana zat sebagai
pelarut adalah air pada umumnya.

 Pelarut dapat juga digunakan selain air


dimana zat terlarut dan pelarutnya
juga akan disebutkan.
Larutan
 Dinyatakan dalam Molar (M)
 Dinyatakan dalam Normal (N)
 Dinyatakan dalam Molal (m)
 Dinyatakan dalam Persen (%)
 Dinyatakan dalam Fraksi mol
 Dinyatakan dalam pH (0-14)
Molaritas (M)

 Jumlah zat yang dilarutkan dinyatakan


dalam ukuran jumlah mol atau grammol
dengan pelarut air murni dengan
jumlah satu liter.
 Konsentrasi Molar yang dinyatakan 2 M
adalah 2 grammol dalam satu liter air.
 Jika akan membuat NaOH 2 M dimana
Berat Molekul NaOH = 40, maka harus
ditimbang 80 g NaOH dilarutkan air
murni 1 liter adalah NaOH 2 M.
Normalitas (N)
 Jumlah zat yang dilarutkan dinyatakan dalam
ukuran jumlah gramion dengan pelarut air
murni dengan jumlah satu liter.
 Konsentrasi Normalitas yang dinyatakan 2 N
adalah 2 gramion dalam satu liter air.
 Jika akan membuat NaOH 2 N dimana Berat
Molekul NaOH = 40, maka harus ditimbang
80 g NaOH dilarutkan air murni 1 liter adalah
NaOH 2 N.

Normalitas = Molar x valensi


 Jika akan membuat asam sulfat 1N maka harus
ditentukan Berat Molekul H2SO4 = 98 dan
valensi asam sulfat yaitu = 2

Maka N = 2 x 0,50 molar

yang ditimbang = 0,50 x 98 g = 49 g


dilarutkan dalam 1 liter air

Diperoleh H2SO4 1 N
Molalitas (m)

 Jumlah zat yang dilarutkan dinyatakan


dalam ukuran jumlah grammol dengan
pelarut air murni dengan jumlah satu
kilogram.
 Konsentrasi Molar yang dinyatakan 2 m
adalah 2 grammol dalam 1 kg air.
 Jika akan membuat NaOH 2 m dimana
Berat Molekul NaOH = 40, maka harus
ditimbang 80 g NaOH dilarutkan air
murni 1 kg adalah NaOH 2 m.
Persen (%)
 Jumlah zat yang dilarutkan dinyatakan dalam
ukuran jumlah gram dengan pelarut air murni
dengan jumlah 100 gram.

 Sebagai contoh 96% alkohol adalah 96 g


alkohol ditambahkan air menjadi 100 g larutan.

 Yodium tinctur 20% adalah 20g Yodium


ditambahkan KI tertentu dan Alkohol menjadi
100 g larutan.
Fraksimol
Suatu larutan glukosa 16 g dilarutkan dalam air
180 g maka :
mol bahan
Fraksimol = --------------------------------------
mol uap air + mol bahan
16/160
= ----------------------------------------
( 18/180 + 16/160 )

= 0,50
Kenaikan Titik Didih

Δ Td = kd x m (kenaikan titik didih)

Δ Td = kd x m x valensi (ionik)
Keterangan:
Δ Td = kenaikan titik didih (oC)
kd = tetapan kenaikan titik didih (oC kg/mol)
m = molalitas
Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kd) Beberapa Pelarut
[5]

Titik Tetapan
Pelarut
Didih (Kd)
Aseton 56,2 1,71
Benzena 80,1 2,53
Kamfer 204,0 5,61

Karbon tetraklori 76,5 4,95


da
Sikloheksana 80,7 2,79
Naftalena 217,7 5,80
Fenol 182 3,04
Air 100,0 0,52
Penurunan Titik Beku

Δ Tb = kb x m (penurunan titik beku)

Δ Tb = kb x m x valensi (ionik)
Keterangan:
Δ Tb = penurunan titik beku (oC)
kb = tetapan penurunan titik beku
(oC kg/mol)
m = molalitas
Tabel Penurunan Titik Beku (Kb) Beberapa Pelarut[5]

Titik Beku Tetapan (Kb)


Pelarut
Aseton -95,35 2,40
Benzena 5,45 5,12
Kamfer 179,8 39,7
Karbon tetraklorida -23 29,8
Sikloheksana 6,5 20,1
Naftalena 80,5 6,94
Fenol 43 7,27
Air 0 1,86
Tekanan Osmosis

Tekanan Osmosis (п) = M x R x T

Keterangan :
M = Molaritas
R = Tetapan Gas (0,082)
T = Suhu mutlak (Kalvin)
Konsep Asam-Basa
Asam didefinisikan sebagai senyawa yang  menghasilkan
ion hidrogen (H+) ketika larut dalam pelarut (biasanya air).
Basa didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan
ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air.
Teori Asam Basa Arhenius
Arhenius mendefinisikan :

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh


1 molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam
setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Menurut Bronsted-Lowry : 

Perhatikan reaksi berikut :

Dari reaksi di atas terlihat bahwa CH3COOH memberi 1 proton (H +) kepada H2O,
sehingga CH3COOH bersifat sebagai asam dan H2O bersifat sebagai basa.
Teori Asam Basa Lewis
Lewis mendefinisikan :

Contoh :
Asam Basa Konjugasi

Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu


asam memberikan proton (H+), maka sisa asam
tersebut mempunyai kemampuan untuk bertindak
sebagai basa. Sisa asam tersebut dinyatakan sebagai
basa konjugasi. Demikian pula untuk basa, jika suatu
basa dapat menerima proton (H+), maka zat yang
terbentuk mempunyai kemampuan sebagai asam
disebut asam konjugasi.
Contoh basa konjugasi:

Asam → Proton + Basa Konjugasi

HCl(aq) ⇄H+(aq) + Cl–(aq)

H2O(aq) ⇄H+(aq) + OH–(aq)

H2SO4(aq) ⇄H+(aq) + SO4 2–(aq)

NH4 +(aq) ⇄H+(aq) + NH3


Contoh asam konjugasi sebagai berikut :

Basa +Proton → Asam Konjugasi

NH3 (aq) + H+(aq) ⇄ NH4 +(aq)

H2O(aq) + H+(aq) ⇄ H3O+(aq)

OH–(aq) + H+(aq)⇄ H2O(aq)

CO3 2–(aq) + H+(aq) HCO3 –(aq)


TERIMA KASIH
H2SO4 + Ba(OH)2…………. Cari Berat Molekulnya
Reaksi Kimia Penggaraman

• Asam + Basa Garam + Air (1)

3HCl + Fe(OH)3 FeCl+3H20

2 H3PO4 + 3Ba(OH)2 Ba3(Po4)2+6H2O

3H2S + 2Fe(OH)3 Fe2S3+6H2O


Reaksi Kimia Penggaraman

• Asam + Basa Garam + Air (1)

3HCl + Fe(OH)3 FeCl3 + 3H2O

2 H3PO4 + 3Ba(OH)2 Ba3(PO4)2 + 6H2O

3H2S + 2Fe(OH)3 Fe2S3 + 6H2O

Anda mungkin juga menyukai