Anda di halaman 1dari 21

Sifat koligatif larutan

Diagram fasa air


Pengertian
• Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
tidak bergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi hanya ditentukan oleh banyaknya zat
terlarut (konsentrasi zat terlarut)
• Penurunan tekanan uap, kenaikan ttk didih,
penurunan ttk beku, dan tekanan osmosis
• Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
konsentrasi larutan dan sifat larutan itu sendiri.
• Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak
sama dengan jumlah partikel dalam larutan
elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Elektrolit dan non elektrolit
• Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan di dalam air
menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan listrik.
• Nonelektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan di dalam
air menghasilkan larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik

Elektrolit lemah
Nonelektrolit Elektrolit kuat
Larutan dapat menghantarkan listrik??
• Kation (+) dan Anion (-)

Electrolit kuat – disosiasi 100%

NaCl(s) ---- H2O  Na+(aq) + Cl – (aq) α= 1

Elektrolit lemah – tidak terdisosiasi sempurna


CH3COOH = CH3COO- (aq) + H+ (aq) α <1

Reaksi kesetimbangan, berlangsung dua


arah , asam asetat adalah asam lemah
karena tdk terdisosiasi sempurna
Nonelektrolit tidak menghantarkan listrik??
• Tidak ada kation (+) dan anion (-) dalam larutan

H2O
C6H12O6 (s) C6H12O6 (aq)
LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN
ELEKTROLIT
• Tidak mengalami proses • Mengalami proses ionisasi ;
ionisasi • HCl (aq)  H+ + Cl -
• C2H5OH (l)  C2H5OH(l) • Jumlah partikel menjadi
• Jumlah partielnya tetap lebih banyak
• A  A, jumlah = a • A  nB dengan ionsasi
alfa (α), jmlh = a + (n-1) α
• Tdk menghantarkan • Menghantarkan listrik
listrik
Sifat Koligatif :
1. Penurunan Tekanan uap
• Hukum Roult : P = Po . XB  P : tekanan uap jenuh
larutan. Po : tekanan uap jenuh pelarut murni, XB :
fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka
• P = Po (1 - XA) sehingga P = Po - Po . XA

• Po - P = Po . XA Sehingga ΔP = po . XA
Keterangan
• ΔP : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
• po : tekanan uap pelarut murni
• XA : fraksi mol zat terlarut
Penentuan massa molekul
• Jika massa molekul zat terlarut Ma dan massa molekul
pelarut adalah Mb ,maka massa molekul zat terlarut:
Mol zat terlarut (nA) = w/Ma dan mol pelarut (nB) = p/Mb
• Jika harga ini disubstitusikan ke persaaman hukum Roult
• ΔP = Po . XA
• ΔP = Po . (w/Ma)/(w/Ma + p/Mb)
Karena hukum Roult berlaku untuk larutan sangat encer, maka
jumlah mol zat terlarut w/Ma adalah sangat kecil,  w/Ma
+ p/Mb diasumsikan sama dengan p/Mb.
Persamaan menjadi;
• ΔP = Po . (w/Ma)/(w/Ma + p/Mb) atau

• ΔP = Po . (w/Ma)/( p/Mb)
Contoh
• Dalam 100 gram air pada suhu 50oCdilarutkan
18,2 gram urea mengalami penurunan tekanan
uap 5 mmHg. Hitung massa molekul urea!
Diketahui tekanan uap air pada suhu tersebut
adalah 92 mmHg.
Jawab
• ΔP = po . (w/Ma/(p/Mb) atau
• Ma = po . (w/Δp)/( p/Mb)
• Ma = 92.(18,2/5)/(100/18) = 60,23
• Jadi massa molekul urea = 60,23 g/mol
Kenaikan titik didih(∆Tb) dan
penurunan titik beku (∆tf)
• ΔTb = m . Kb • ΔTf = m . Kf
ΔTb = kenaikan titik didih (oC) ΔTf = kenaikan titik beku (oC)
• m = molalitas larutan • m = molalitas larutan
• Kb = tetapan kenaikan titik • Kf = tetapan kenaikan titik
didih molal beku molal
m= (w/Mr)(1000/p) m= (w/Mr)(1000/p)
ΔTb = Kb. (w/Mr)(1000/p) ΔTf = Kf. (w/Mr)(1000/p)
Tabel kb dan (Kf) Beberapa Pelarut[5
• Pelarut Tf (Kf)
Pelarut Titik Didih Tetapan (Kb) • Aseton -95,35 2,40
Aseton 56,2 1,71
Benzena 80,1 02,53
• Benzena 5,45 5,12
Kamfer 204,0 05,61 • Kamfer 179,8 39,7
Karbon tetraklorida 76,5 04,95 • Karbon tetraklorida -23 29,8
Sikloheksana 80,7 02,79 • Sikloheksana 6,5 20,1
Naftalena 217,7 05,80
• Naftalena 80,5 6,94
Fenol 182 03,04
Air 100,0 00,52 • Fenol 43 7,27
• Air 0 1,86
Contoh
• Pada tekanan tertentu, aseton mendidih pada
suhu 56,38oC dan suatu larutan terbuat dari 1,41
gram senyawa A dalam 20 gram aseton mendidih
pada suhu 56,88 0C. Jika Kd aseton setiap 1000
gram adalah 1,67. Hitung massa molekul zat A!
• Dalam 250 gram air dilarutkan 50 gram glukosa.
Jika massa molekul glukosa adalah 180. Tentukan
titik didih dan titikbeku larutan tersebut!
Diketahui pada tekanan uap tersebut , air
mendidih pada suhu 99,750oC dan Kb air = 0, 52
0C , Kf air = 1,86oC.
Tekanan osmosis
• Osmosis merupakan suatu proses dimana suatu cairan
dapat melewati suatu membrane semi permeabel secara
langsung. .
• Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada
larutan untuk menghentikan perpindahan molekul-molekul
pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel
(proses osmosis)
• Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal
PV = nRT
• Karena tekanan osmosis = Π maka π° = (n/V)RT, jika
volume dalam 1 liter, maka (n/V) = C  π° = CRT
• π° = tekanan osmosis (atmosfer)
C = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)
Tekanan osmosis
Berdasarkan besarnya tekanan
osmosis yang diberikan
terdapat tiga jenis larutan,
• larutan yang mempunyai
tekanan osmosis lebih
rendah dari yang lain
disebut larutan Hipotonis,
• larutan yang mempunyai
tekanan lebih tinggi dari
yang lain disebut larutan
Hipertonis,
• larutan yang mempunyai
tekanan osmosis sama
disebut larutan Isotonis.
Sifat koligatif larutan elektrolit
• Faktor Van’t Hoff (i) adalah parameter untuk mengukur seberapa
besar zat terlarut berpengaruh terhadap sifat koligatif (penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmotik).
• Faktor Van’t Hoff dihitung dari besarnya konsentrasi sesunguhnya
zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding dengan konsentrasi
zat terlarut hasil perhitungan dari massanya.
• Untuk zat non elektrolit maka vaktor Van’t Hoffnya adalah 1 dan
nonelektrolit adalah sama dengan jumlah ion yang terbentuk
didalam larutan.
• Faktor Van’t Hoff secara teori dapat dihitung dengan menggunakan
rumus: i = 1 + (n-1) α)
• C6H12O6  C6H12O6 n=1
NaCl -  Na+ + Cl- n=2
CaCl2  Ca + 2Cl
2+ - n=3
Na3PO4  3Na+ + PO4- n=4
Cu3(PO4)2  3Cu 2+ + 2PO43- n=5
Persamaan sifat koligatif

π° = C R T [1+ α(n-1)]
Contoh
• Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan
5,85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air! (untuk air,
Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
• Tentukan titik belarutan dan titik didih larutan dari larutan berikut!
– larutan alkohol dan air dengan perbandingan volume 1:4 jika
masa jenis alkohol 0,8 g/mL dan air = 1,0 g/mL.
– larutan kalium sulfat 0,8 m dengan derajad ionisasi 0,92
– larutan yang terbuat dari 11,7 g NaCl dalam 250 gram air
– larutan gula 2,5 m
• Dalam 500 gram air dilarutkan 5,85 gram garam dapur (NaCl)
mendidih pada suhu 100, 317oC pada tekanan 1 atm. Tentukan harga
derajat ionisasi NaCl jika Kb = 0,52 0C
• Berapakah titik didih dan titik beku larutan 3 m gula, 3 m LiNO3, 3 m
Pb(ClO3)2, dan 3 m (NH4)3PO4?
• Sebanyak 45 g senyawa dengan rumus molekul (H2CO)x , dilarutkan
dalam 500 g air (Kf= 1,860C/m). Jika titik beku senyawa ini 0,93o/C
dan Ar C= 12, H=1, O=16, Tentukan harga x!
• Tentukan tekanan uap larutan yang dibuat dengan melarutakan
49 g kalsium klorida (CaCl2) dalam 150 gram air pada 25oC!
Tekanan uap air pada 25oC adalah 23,8 atm.
• Titik beku bensena C6H6 murni adalah 5,48oC, apabila 20 gram
suatu senyawa dilarutkan dlam 500 gram bensena maka titik
beku larutan sekarang menjadi 3,77oC. Berapakah massa
molekul zat tersebut jika diketahui Kf bensena 5,12 C/m?
• Tentukan titik beku dari 1,0 liter air (massa jenis 1,0 g/mL)
ditambah 25 ml etilen glikol (Mr=62 g/mL dan massa jenis 0,85
g/mL). Jika Kf air = 1,86.
• Dalam 500 mL air pada suhu 270C dilarutkan 114 gram gula
tebu (Mr= 342 g/mol) akan mengalami penurunan tekanan
uap. Hitung besarnya penurunan tekanan uap larutan tersebut,
jika tekanan uap air pada suhu tersebut adalah 92,5 mmHg!
• Suatu larutan mempunyai tekanan uap 76,5 CmHg pada 100oC.
Tentukan x, jika x g zat A (Mr : 60 g/mol) dilarutkan dalam 500
gram
• ∆Tf = m.Kf
• ∆Tf = ( (5,85.25)/62 + (100)/58,5(1,95)). 1. 1,86
• = 7,44

Anda mungkin juga menyukai