Anda di halaman 1dari 32

Larutan

Larutan , koloid, dan ssupensi


Larutan
• Larutan : terdiri dari dua zat atau lebih yang
bercampur secara homogen
• Larutan kasar : campuran tanah dan pasir
• Dispersi koloid : santan, sol
• Larutan sejati: larutan gula ( air dan gula)
• Larutan : zat terlarut ( zat yang dilarutkan ) dan
pelarut (zat yang dapat melarutkan)
• Larutan ada yang jenuh, tidak jenuh , dan lewat
jenuh.
• Daya larutan suatu zat diperngahui oleh suhu.
Faktor yang mempengaruhi daya larut
• Daya larut suatu zat dalam pelarut dipengaruhi oleh
pelarut, zat terlarut, suhu, dan tekanan
• Suatu zat yang mempunyai struktur kimia hampir sama
dapat saling melarutkan /bercampur dengan baik. dan
yang tidak sama tidak saling bercampur.
• Alkohol dan air bercampur sempurna, air dan eter
bercampur sebagian, air dan minyak tidak bercampur
• Pengaruh suhu tergantung dari panas pelarutan. Jika
∆H negatif daya larut turun dengan naiknya suhu,
sedangkan ∆H positif daya larut naik dengan naiknya
suhu.
• Tekanan tidak berpengaruh pada daya larut zat padat
dan cair, tetapi mempengaruhi untuk gas
Pengaruh suhu terhadap daya larut
Konsentrasi larutan
Menyatakan jumlah terlarut dalam pelarut
• Persen berat (b/b%)
• Persen volume (v/v%)
• Bpj atau ppm
• Molaritas
• Normalitas
• Molalitas
• Fraksi mol
• Tentukan konsentrasi larutan berikut dalam
molalitas, molaritas, normalitas, ppm, dan persen
berat /berat (% b/b) serta fraksi mol!
a. larutan NaCl 1,7 g/L
b.larutan gula 6,84 g /L (MR gula = 342)
c.4,9 g CuSO4.5H2O dilarutkan dalam air hingga volume
500 mL larutan
Tentukan konsentrasi dalam persen, fraksi berat, fraksi
mol, molal, molar, normal dari zat berikut
 83 mL asam sulfat pekat dengan kadar 98%, massa
jenis 1,84 g/mL diencerkan sampai volume 500 mL
 5 gram hatrium hidroksida dilarutkan dalam air
sampai volume 250 mL. Massa jenis air = 1,0g/mL
Jenis larutan
menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.

Zat terlarut
Contoh larutan
Gas Cairan Padatan
Udara (oksigen dan Bau suatu zat padat yang
Uap air di udara
Gas gas-gas lain dalam timbul dari larutnya molekul
(kelembapan)
nitrogen) padatan tersebut di udara
Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam air;
Air terkarbonasi
campuran berbagai natrium klorida (garam
Pelarut Cairan (karbon dioksida
hidrokarbon (minyak dapur) dalam air; amalgam
dalam air)
bumi) emas dalam raksa
Hidrogen larut
Air dalam karbon aktif;
Padatan dalam logam, Aloi logam seperti baja
uap air dalam kayu
misalnya platina
Berdasarkan : sifat zat terlarut
• Elektrolit • Non elektrolit ; tidak
• Dalam larutan terionisasi
terionisasi menjadi • Sebagai molekul
kation dan anion • Tdk menghantarkan
• Sebagai kation (+) dan listrik
anion (-) • Etanol, aseton, lar gula
• Menghantarkan listrik
• Larutan NaOH, HCl,
NaCl.
Sifat zat terlarut dan pelarut
Pasangan zat cair yang bercampur sempurna
(titik didih dan tekanan uap)
Larutan ideal
• Lar yang daya tarik antar molekul nya sama
artinya daya tarik antara molekul pelarut
dan zat terlarut sama
• Sifat larutan ideal ;
 Pengenceran tidak berubah sifat
 Pengenceran tidak terjadi perubahan panas
 Volume total adlh volume komponen
 Mengikuti hk roult
 Sifat fisika : sifat rata2 komponennya
Hukum Roult
• Tekanan parsial uap komponen yang mudah
menguap dari larutan adalah sama dengan
tekanan uap murni kali fraksi molnya
• PA = PoA.XA dan PB = PoB.XB
• Ptotal = PA + PB 
• P tot = PoA.XA + PoB.XB jika XA = (1-XB)
• P tot = PoA (1-XB) + PoB.XB
• P tot = PoA + (PoB- PoA)XB  pers seperti pers gars lurus
• Y = mx + n
Hubungan Tekanan Uap
(benzena –tolvena)
Tekanan uap pasangan zat cair sejati
• Campuran zat cair yang mengikuti hk Roult
1) . Etilen dibromida- propilena dibromida
2). Benzena – etilena diklorida
3). CCl4- SnCl4
4). Klorobenzena- bromo benzena
Larutan non ideal : larutan yang tidak memenuhi hukum
Roult
Larutan : penyimpangan positip dan penyimpangan negatif
Penyimpangan positip
• Penyimpangan positif hukum
Raoult terjadi apabila interaksi
dalam masing – masing zat
lebih kuat daripada antaraksi
dalam campuran zat ( A – A, B
– B > A – B).
• Penyimpangan ini
menghasilkan entalpi
campuran (ΔHmix) positif
(bersifat endotermik) dan
mengakibatkan terjadinya
penambahan volume
campuran (ΔVmix > 0).
• Contoh penyimpangan positif
terjadi pada campuran etanol
dan n – hekasana.
Penyimpangan negatif
• Penyimpangan negatif hukum
Raoult terjadi apabila antaraksi
dalam campuran zat lebih kuat
daripada interaksi dalam
masing – masing zat ( A – B > A
– A, B – B).
• Penyimpangan ini
menghasilkan entalpi
campuran (ΔHmix) negatif
(bersifat eksotermik)
mengakibatkan terjadinya
pengurangan volume
campuran (ΔVmix < 0)..
• Contoh penyimpangan negatif
terjadi pada campuran aseton
dan air
Sistem Azeotrop
• Pada dua gambar di atas terlihat bahwa masing – masing
kurva memiliki tekanan uap maksimum dan minimum.
• Sistem yang memiliki nilai maksimum atau minimum
disebut sistem azeotrop.
• Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen
yang memiliki titik didih yang konstan. Azeotrop dapat
menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi
menjadi tidak maksimal.
• Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian
atau penambahan tekanan. Ketika tekanan total berubah,
kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah.
• Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap,
yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval
suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan
dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler
dalam larutan.
Lanjutan
• Campuran azeotrop tidak dapat dipisahkan dengan
menggunakan destilasi biasa. Pemisahan komponen 2 dan
azotrop dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat, tetapi,
komponen 1 tidak dapat diambil dari azeotrop.
• Komposisi azeotrop dapat dipecahkan dengan cara destilasi
pada tekanan dimana campuran tidak membentuk sistem
tersebut atau dengan menambahkan komponen ketiga.
• Misalnya penambahan benzena atau toluena untuk
memisahkan air. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap
dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air
lagi.
• Pemisahannya : menggunakan distilasi azeotrop yang
menggunakan penambahan pelarut organik dan dua distilasi
tambahan, dan dengan menggunakan penggunaan cornmeal
yang dapat menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap
pada kolom terakhir. Namun, secara praktek tidak ada
distilasi yang mencapai 100%
Larutan ideal
• CCl4 – sikloheksanan
• CCl4 – benzena
• Benzena-tolvena
• Air-metil alkohol
Larutan non ideal
Sistem dgn Ptot  maksimum
• CS2-metilat
• CS2- aseton
• Benzena- sikloheksana
• Kloroform – etanol
• Air- etanol
Azeotrop positip
• Azeotrop positif : jika titik
didih campuran azeotrop
lebih rendah dari titik
didih salah satu larutan
konstituennya (titik didih
minimum).
• Contoh campuran etanol
dan air. Etanol mendidih
pada suhu ....... 0C,
sedangkan campuran
azetrop mendidih pada
suhu ................ 0C.
Sistem dgn Ptot minimum
• CHCl3 – aseton
• Metileter – HCl
• Piridina – asam asetat
• Air-asam format, HCl,
HBr, HNO3
Azeotrop negatif
• Azeotrop negatif : jika
titik didih campuran
azeotrop lebih dari titik
didih salah satu larutan
konstituennya (titik didih
maksimum).
• Contoh campuran asam
klorida dan air. Asaam
klorida mendidih pada
suhu – 84 0C, sedangkan
campuran azetrop
mendidih pada suhu 110
0C.
P tetap
Titik Didih camp biner
• Fraksi uap selalu berisi lebih banyak cairan ttk
didihnya rendah
• Bila uap diembunkan dan diuapkan lagi  fraksi
mol berisi lebih banyak cairan dgn titik didih
rendah
• Jika proses diulang terus  fraksi mol uap berisi
lbh banyak cairan ttk ddh rendah dan cairannya
berisi fraksi mol dgn titik didih tinggi.  proses
ini disebut destilasi fraksionasi isotermal
• Proses pemisahan dilakukan dgn destilasi
fraksionasi pada tekanan tetap.
Destilasi

T3
Komposisi
• Jika suatu larutan dengan komposisi awal C3
dipanaskan akan mendidih pada T2. dan uap
setimbang dengan larutan mempunyai
komposisi C2.
• Dengan keluarnya uap, ttk didih larutan naik
dengan T3 lar dgn komposisi mendekati A
• Jk dipanaskan terus  bergrk ke ttk didih A
shg residu banyak mengandung A dan uap
berisi B.
Destilasi
• Rasio destilat dengan residu
• Untuk destilasi campuran
biner , rasio destilat dan
residu (lar sisa) dari diagram
titik didih.
• Campuran dipanaskan
mendidih pada T. Karena
uap keluar, maka larutan
mendekati B dan titik
didihnya naik
• W1 ; berat uap dan w2:
berat larutan
• W1/W2 = 0S/0L
Contoh
• Suatu larutan terdiri dari bensena dan toluen, fraksi mol
bensena = 0,35 dan fraksi mol toluena = 0,65. Jika tekanan
uap bensena murni pada suhu 20oC = 75 mmHg dan
tekanan uap toluena murni pada suhu yang sama = 22
mmHg, Hitung tekanan parsial masing-2 komponen.
Pbensena = Xbensena x Pobensena = 0,35 x 75 mmHg= 26,25
mmHg
Ptoluena = Xtoluena x Po toluena = 0,65 x 22 mmHg = 14,33
mmHg
Tekanan uap total larutan = Pbensena + Ptoluena = 40,58 mmHg
• Suatu larutan terdiri dari bensena dan toluen, fraksi mol
bensena = fraksi mol toluena = 0,5. Jika tekanan uap
bensena murni pada suhu 20oC = 75 mmHg dan tekanan
uap toluena murni pada suhu yang sama = 22 mmHg,
Hitung tekanan parsial masing-2 komponen dan tekanan
uap total. Tentukan fraksimol uapnya.
• Carilah titik azeotrop (suhu) dan komposisinya
campuran biner berikut
a. air –etanol (95,57%) td : 72,15
b. as.asetat – benzena 98% BENZENA , 80,05
c. etanol (78,37)-benzena (80,1) 67,63% , 68,28
d. Air – as.nitrat 68% 120,5
e. CHCl3 -aseton 20% 64,7
Carilah titik didih zat berikut dan tentukan titik didih
campuranya jika menggunakan hk Roult dan
bandingkan dengan titik Azeotropnya.
> benzena dan aseton (Xbenzena = 0,2 dan 0,8)
 Air dan metanol ( Xair = 0,8)
 CCl4 –aseton ( Xaseton = 0,6)
 Benzena –Tolvena (X benzena = 0,4)
 CCl4 –benzena ( XCCl4 = 0,3)
• Diketahui massa jenis asam sulfat 1,84 g/mL dan
kadarnya 98%. Jika 56,5 mL larutan asam sulfat
pekat diencerkan menjadi 500 mL larutan.
Tentukan Molaritas larutan, fraksi mol asam
sulfat, dan fraksi massanya.
• Jika 180 gram Al2(SO4)3.6H2O dilarutkan dalam
air sampai volume 1, 5 liter , tentukan Molaritas
, normalitasnya dan % massanya
• Jika 40 mL etanol (massa jenis = 0,8 g/mL dan
kadar 70%) dipanaskan akan mendidih pada
suhu berapa jika titik didih etanol murni adalah
78,2 0C dan titik didih air = 99 0C.

Anda mungkin juga menyukai