Anda di halaman 1dari 39

KELARUTAN

KELOMPOK 1

ARDIKA
TYSA
FITRIANI
THORIQ
VIKA NURFITRIA R
WAHYU MAULANA
WAHYUDIN
WIL HEL MINAH A DE EFFAN W
YUYUN WAHYUNINGSIH A DEL WEIS AYU N
A KMAL RAHMAN F
A LVINA PUTRI W
A NFIA ANDADARI P
A NISA PUSPITA D
A RI ANDIKA F
A STRI GINGIN B H
L A R U TA N

Larutan adalah
campuran yang
homogen yang
terdiri dari dua zat
ataulebih yaitu
pelarut (solven)
dan zat terlarut
(solute).
JENIS LARUTAN

• Larutan jenuh yaitu larutan dimana zat terlarut berada dalamkesetimbangan dengan
fase padat (zat terlarut).
Contohnya : satu sendok the gula dalam segelas air
• Larutan tidak jenuh yaitu larutan yang mengandung jumlah solute yangkurang dari
larutan jenuh.
Contohnya : segelas teh manis dengan banyak gula
• Larutan lewat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung zat terlarutdalam
konsentrasi lebih banyak dari pada yang seharusnya ada pulayang temperatur tertentu.
Contohnya : CH3COOONa dengan mudah dapat membentuk larutan lewat jenuh dalam
air
KELARUTAN

• Dalam istilah kuantitatif kelarutan


adalah Konsentrasi zat terlarut
didalam larutan jenuhnya pada
suhu dan tekanan tertentu
• Jumlah mL pelarut dimana akan
larut satu gram zat terlarut (USP)
JENIS PELARUT
a. Pelarut Polar
• Momen dipol tinggi; konstanta dielektrik tinggi
• Membentuk ikatan hidrogen dengan zat terlarut
• Contoh: Air
b. Pelarut Semi Polar
• Bertindak sebagai pelarut perantara, sehingga cairan polar dan non
polar dapat tercampur
• Induksi derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut nonpolar
• Contoh: Alkohol
c. Pelarut Non Polar
• Momen dipol rendah dan konstanta dielektrik rendah
• Contoh: Eter
INTERAKSI SOLUTE DAN SOLVENT
Saat solute melarut, kekuatan tarik menarik antar molekul harus di
kalah kan oleh kekuatan tarik menarik antara solute dan solvent =>
menyebabkan pemecahan solut solut dan solvent Solvent sehingga
terjadi tarik menarik solute dan solvent
KELARUTAN GAS
DALAM ZAT CAIR
KELARUTAN GAS DALAM ZAT CAIR

• Jumlah gas terlarut apabila berada dalam kesetimbangan dengan gas


murni di atas larutan.
• Dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, adanya zat terlarut lain, dan
adanya reaksi kimia
KELARUTAN GAS DALAM ZAT CAIR
PENGARUH TEKANAN PARSIAL

Hk. Henry
C2 = Ỿ P
C2 = konsentrasi gas terlarut dalam
gram/liter pelarut
Ỿ = tetapan perbandingan untuk larutan
tertentu yang sedang diselidiki (koefisien
kelarutan)
P = Tekanan parsial gas yang tidak terlarut
diatas kelarutan dalam mmHg
CONTOH SOAL

Berapa gram oksigen yang terlarut Jawaban :


dalam 1 liter air dalam temperature C2 = Ỿ P
25ᵒC dan pada tekanan oksigen 300
mmHg, jika diketahui tetapan = (5,33 x 10-5) x (300 mmHg)
perbandingan larutan tersebut =0,01599 g/L
adalah 5,33 x 10-5
KELARUTAN GAS DALAM ZAT CAIR
PENGARUH TEMPERATUR

Temperature ↑ Kelarutan Gas ↓


(disebabkan pada suhu tinggi gas cenderung untuk berekspansi)
KELARUTAN GAS DALAM ZAT CAIR
PENGARUH ZAT LAIN

• Gas dibebaskan dari pelarut yang melarutkannya dengan adanya


penambahan senyawa elektrolit seperti NaCl atau terkadang dengan
adanya senyawa non elektrolit yang sangat polar seperti sukrosa
• Fenomena ini dikenal dengan istilah Salting Out.
• Fenomena ini terjadi dengan adanya interaksi tarik menarik antara
ion garam atau ion dari senyawa non elektrolit yang sangat polar
terhadap molekul air, sehingga mengurangi kerapatan molekul air
yang mengelilingi molekul gas
KELARUTAN
CAIRAN DALAM
ZAT CAIR
KELARUTAN CAIRAN DALAM ZAT CAIR
• Terkadang dalam dunia farmasi cairan dicampur dengan cairan seperti
air-alkohol, minyak atsiri –air (air beraroma)
• Ketika suatu cairan dicampur dengan cairan lain maka dapat terjadi
kondisi (tergantung kepolaran)
o Tercampur sempurna
o Tercampur sebagian
• Kelarutan cairan dalam cairan dipengaruhi oleh Temperatur dan
Penambahan Zat Asing
• Temperatur sangat berpengaruh terutama untuk campuran yang
bersifat tercampur sebagian, dimana bisa terjadi kondisi:
o Temperatur konsolut maksimum
o Temperatur konsolut minimun
PENGARUH TEMPERATUR (TEMPERATUR
KONSOLUT MAKSIMUM)
• Contoh ; Dalam sistem campuran fenol dalam air
• Temperatur ↑, Ketercampuran ↑ sampai pada Temperatur kritis
larutan (temperatur konsolut maksimum)
• Pada temperatur ini tercapai kehomogenan campuran atau terbentuk
sistem satu fase
PENGARUH TEMPERATUR (TEMPERATUR
KONSOLUT MINIMUM)
• Campuran Triethylamine dalam Air
• Semakin kecil temperatur maka kelarutan akan naik sampai akhirnya
dapat tercampur sempurna
• Sistem ini menunjukan Titik Kritis minimum pada 292 K
KELARUTAN CAIRAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH PENAMBAHAN ZAT LAIN

• Jika zat lain yang ditambahkan hanya larut dalam salah satu dari
pelarut, ketercampuran dua cairan akan menurun (Salting out)
• Jika zat lain yang ditambahkan larut dalam kedua cairan dengan
kelarutan yang hampir sama, ketercampuran antara kedua cairan
akan meningkat
• Contoh; penambahan AS. Suksinat atau Na-Oleat dalam campuran
fenol-air meningkatkan ketercampuran dari kedua cairan (salting in)
•Jika
  kelarutan dalam cairan dalam zat cair berdasarkan hukum Raoult maka
disebut larutan yang ideal. Apabila larutan dianggap mendekati ideal,
tekanan dalam (kal/cm³) diperoleh dengan menggunakan persamaan
Pi
Dimana :
= panas penguapan
V = volume molar cairan pada temperature T
CONTOH SOAL

Panas penguapan molar air pada •  


Jawaban :
25ᵒC adalah 10.500 kal dan v kira- Dik : T = 25C + 273,16 =298,2 K
kira 18,01 cm³. konstanta gas R
Pi
adalah 1,987 kal/mol derajat.
Hitung tekanan dari air ?
= 550 kal/cm³
KELARUTAN
PADATAN DALAM
ZAT CAIR
KELARUTAN PADATAN DALAM CAIR
Dipengaruhi oleh :

1.Temperatur
2.Penambahan Zat Terlarut Lain
3.Polaritas Pelarut
4.Konstanta Dielektrik Pelarut
5.pH Larutan
6.Ukuran Partikel
7.Ukuran Molekul
8.Polimorfisme
FAKTOR-FACTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
TEMPERATUR

Kenaikan temperature akan menambah kelarutan zat yang proses


melarutnya menyerap panas (reaksi endotermik), dan menurunkan
kelarutan zat yang proses melarutnya mengeluarkan panas (reaksi
eksotermik)
KELARUTAN ZAT PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH TEMPERATUR

Sebagian besar garam memiliki


kelarutan yang besar dalam air
panas Beberapa garam memiliki
panas pelarutan negatif
(exothermic) dan kelarutannya
akan menurun dengan
meningkatnya temperatur
Kelarutan beberapa garam
sebagai fungsi dari temperatur
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH PENAMBAHAN ZAT LAIN
• Penambahan Ion Sejenis
o Kelarutan menurun dengan adanya ion sejenis, meningkat dengan penambahan ion
tidak sejenis)
• Pengaruh Penambahan surfaktan
o Surfaktan merupakan molekul ampifilik yang tersusun dari bagian polar/hidrofilik
(head), dan bagian nonpolar/hidrofobik (tail)
o Pada konsentrasi rendah dalam larutan surfaktan berada pada permukaan atau antar
muka larutan dan memberikan efek penurunan tegangan permukaan
o Pada konsentrasi diatas Konsentrasi Misel Kritis (KMK) membentuk misel (agregat
kolidal)yang berperan dalam proses solubilisasi miselar
o Dengan adanya misel dari surfaktan dapat meningkatkan kelarutan zat yang sulit
larut dalam air
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH PH

•  Kelarutan senyawa yang terionisasi dalam air sangat dipengaruhi oleh


pH, sedangkan kelarutan senyawa non elektrolit yang tidak terionisasi
dalam air hanya sedikit dipengaruhi oleh Ph
• Peningkatan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa asam lemah
karena berada dalam bentuk garam yang larut
• Penurunan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa basa lemah
karena berada dalam bentuk garam yang larut
• Penentuan pH optimum, untuk menjamin larutan yang jernih dan
kefektifan terapi yang maksimum
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR

Pengaruh pH

HA padat ↔ HA larut
HA lar + ↔ H+ + A

Untuk asam lemah :


pH = pka + log (A- /HA)
PENGARUH PH
• Penentuan pH terendah (untuk asam lemah) atau pH tertinggi (untuk basa
lemah) yang masih bisa mempertahankan kelarutan
• Asam
pHp=pKa + Log (S-So)/So
o pHp=pH dimana dibawah Ph ini obat akan terpisah dari larutan sebagai
asam tidak terdiosiasi
o So=Kelarutan molar asam tidak terdiosiasi
o S=Konsentrasi molar awal
• Basa
pHp=pKw – (pKb + LogSo/(S-So)
o pHp = Ph dimana diatas Ph tersebut obat mulai mengendap sebagai basa
bebas
o So = kelarutan molar basa bebas dalam air
o S = konsentrasi obat yang mula-mula ditambahkan sebagai garam
CONTOH SOAL ASAM

Dibawah Ph berapakah fenobarbital •  


Jawaban:
bebas mulai memisah dari larutan M= x
yang mempunyai konsentrasi awal
=
1 gram natrium fenobarbital per
100 ml pada suhu 25ᵒC. Kelarutan = 0.039 M
molar So fentobarbital adalah pHp = pKa +
0.0050 dan pKa= 7,41 pada suhu = 7,41 =
25ᵒC. Bm fenobarbital yaitu 254.
= 8,24
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH POLARITAS PELARUT DAN
KONSTANTA DIELEKTRIK

• Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi


kelarutan
• Molekul zat terlarut polar akan terlarut pada pelarut polar
• Molekul zat terlarut non-polar akan terlarut dalam pelarut nonpolar.
• Kepolaran juga dilihat dari harga konstanta dielektrik (KD), semakin
polar suatu zat maka konstanta dielektrik semakin tinggi
• Suatu zat memiliki kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut bila
memiliki KD yang sama atau mendekati KD pelarut
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH POLARITAS PELARUT DAN
KONSTANTA DIELEKTRIK
• Untuk meningkatkan kelarutan suatu zat yang
hidrofob atau sukar larut dalam air dapat dilakukan
dengan menngunakan pelarut campur (kosolven)
agar dihasilkan KD pelarut ~ KD zat terlarut
• Kosolvensi merupakan suatu fenomena dimana
zat terlarut memiliki kelarutan yang lebih besar
dalam campuran pelarut dibandingkan dalam satu
jenis pelarut
• Kosolvent adalah pelarut yang digunakan dalam
kombinasi untuk meningkatkan kelarutan solut.
KD =(%pel A x KD pel A) + (%pel B X KD pel B)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH UKURAN PARTIKEL

• Ukuran partikel dapat mempengaruhi kelarutan


• Semakin kecil ukuran partikel maka luas permukaan semakin besar
dan interaksi antara solut dan solvent lebih besar
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH UKURAN MOLEKUL

• Semakin besar ukuran molekul maka semakin berkurang kelarutan


suatu senyawa
• Semakin besar ukuran molekul zat terlarut semakin sulit molekul
pelarut mengelilinginya untuk memungkinkan terjadinya proses
pelarutan
• Dalam hal senyawa organik, “PERCABANGAN" akan meningkatkan
kelarutan, karena semakin banyak percabangan akan memperkecil
ukuran molekul, sehingga mempermudah proses pelarutan oleh
molekul pelarut
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN PADATAN DALAM ZAT CAIR
PENGARUH POLIMORFISME

• Polimorfisme adalah kapasitas suatu senyawa untuk terkristalisasi


menjadi lebih dari satu jenis bentuk kristal.
• Bentuk polimorf dapat mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan,
titik leleh dan sifat –sifat lain dari senyawa.
• Karena titik leleh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kelarutan, maka polimorf akan memiliki kelarutan yang berbeda
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI KELARUTAN
3. Kelarutan
1. Sifat dari solute (zat terlarut) dan
solvent (pelarut) Zat yang mudah larut memerlukan sedikit
pelarut, sedangkan zat yang sukar larut
Zat terlarut yang sifatnya polar akan
memerlukan banyak pelarut. Kelarutan
mudah larut dalam solvent yang polar
zat anorganik yang digunakan dalam
pula. Misalnya garam-garam anorganik
farmasi umumnya adalah:
larut dalam air.Sedangkan zat terlarut
yang nonpolar larut dalam solvent yang • Dapat larut dalam air
nonpolar pula. Misalnya, alkaloid basa Semua garam klorida larut, kecuali
(umumnya senyawa organik) larut dalam AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam
kloroform. nitrat larut kecuali nitrat base. Semua
garam sulfat larut kecuali BaSO4,
2. Cosolvensi (zat
PbSO4, CaSO4.
penambah kelarutan)
• Tidak larut dalam air
Cosolvensi adalah peristiwa
Semua garam karbonat tidak larut
kenaikan kelarutan suatu zat karena
kecuali K2CO3, Na2CO3. Semua oksida
adanya penambahan pelarut lain atau
5. Salting Out
4. Temperatur
Salting Out adalah peristiwa adanya zat
Zat padat umumnya bertambah larut bila
suhunya dinaikkan, zat padat tersebut terlarut tertentu yang
dikatakan bersifat endoterm karena pada mempunyai kelarutan lebih besar dibanding
proses kelarutannya membutuhkan panas. zat utama, akan menyebabkan penurunan
Contoh: kelarutan zat utama atau terbentuknya
Zat terlarut + pelarut + panas → larutan. endapan karena ada reaksi kimia.
Beberapa zat yang lain justru kenaikan Contohnya: kelarutan minyak atsiri dalam
temperatur menyebabkan tidak larut, zat
air akan turun bila ke dalam air tersebut
tersebut dikatakan bersifat eksoterm, karena
pada proses kelarutannya menghasilkan panas.
ditambahkan larutan NaCl jenuh.

Contoh: 6. Salting In
Zat terlarut + pelarut → larutan + panas Salting in adalah adanya zat terlarut
Misalnya zat KOH dan K2SO4. tertentu yang menyebabkan kelarutan zat
Berdasarkan pengaruh ini maka beberapa utama dalam solvent menjadi lebih besar.
sediaan farmasi tidak boleh dipanaskan, Contohnya: Riboflavin tidak larut dalam air
misalnya: tetapi larut dalam larutan yang mengandung
• Zat-zat yang atsiri, Contohnya: Etanol dan Nicotinamida.
minyak atsiri.
7. Pembentukan Kompleks
• Zat yang terurai, misalnya: natrium karbonat.
Pembentukan kompleks adalah peristiwa
• Saturatio, Senyawa-senyawa kalsium,
terjadinya interaksi antara senyawa tak larut
KECEPATAN KELARUTAN
Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
• Ukuran partikel.
Makin halus solute, makin kecil ukuran partikel; makin luas
permukaan solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat
larut.
• Suhu.
Umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelarutan solute.
• Pengadukan.
Pengadukan mekanik akan menambah
kecepatan kelarutan dibanding jika tidak diaduk.
DAFTAR PUSTAKA

Santi. Sinala, Farmasi Fisika, 2016, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai