Anda di halaman 1dari 43

Konsep Kelarutan

Susanti, M.Si., Apt.


Pendahuluan
• Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas
satu atau lebih zat terlarut dalam pelarut yang sesuai
membentuk sistem termodinamika yang stabil secara
fisika dan kimia di mana zat terlarut terdispersi dalam
sejumlah pelarut tersebut.
• Sediaan farmasi berbentuk larutan?
• Kenapa dibentuk larutan?
Penggolongan Larutan
Larutan Ideal
• tidak ada perubahan sifat ketika zat bercampur
membentuk larutan;
• tidak ada panas yang diserap/dilepaskan selama
proses pencampuran;
• tidak ada penyusutan volume
• mengikuti hukum Roult;
• Larutan Ideal
100 mL metanol + 100 mL etanol = 200 mL
• Larutan Tidak Ideal
100 mL Asam Sulfat + 100 mL air = 180 mL ??
Kelarutan (solubility)
• Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu zat yang
dapat larut dalam suatu pelarut
• Kelarutan adalah konsentrasi solut dalam larutan
pada suhu tertentu
• Satuan: g/L (gram.L-1) atau mol/L (mol.L-1) (M)
Contoh:
 Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3  10ˉ²M.
 Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7 
10ˉ¹º M.
 Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml
larutan maksimal terdapat 20 mg Ca(OH)2
Kelarutan
a. Larutan tepat jenuh
Solut berada dalam kesetimbangan dengan solvent
b. Larutan tidak jenuh (unsaturated) atau hampir jenuh
(subsaturated)
Konsentrasi solut berada di bawah konsentrasi solut yang
diperlukan untuk terjadi penjenuhan yang sempurna pada suhu
tertentu.
a. Larutan lewat jenuh (supersaturated)
Konsentrasi solut lebih banyak dari solvent sehingga terdapat solut
yang tak terlarut.
Istilah Kelarutan
Jumlah bagian pelarut
Istilah kelarutan diperlukan untuk melarutkan
1 bagian zat
sangat mudah larut (very soluble) kurang dari 1
mudah larut (freely soluble) 1 sampai 10
Larut (soluble) 10 sampai 30
agak sukar larut (sparingly soluble) 30 sampai 100
sukar larut (slightly soluble) 100 sampai 1000
sangat sukar larut (very slightly soluble) 1000 sampai 10.000

praktis tidak larut (practically insoluble) lebih dari 10.000


PELARUT POLAR

Kelarutan obat :
 Polaritas pelarut (solvent) terhadap momen dipol. (momen dipol
>> :polar)
Nitrobenzena mempunyai momen dipol 4,2  10-18 D sedangkan
fenol hanya 1,7  10-18 D, namun pada 200 C kelarutan
nitrobenzena 0,0155 mol/kg sedangkan fenol 0,95 mol/kg.
 Kemampuan solut membentuk ikatan hidrogen.

Gambaran struktur molekulnya seperti rasio gugus polar dengan nonpolar.


11
Mekanisme pelarut polar:

a. Pelarut polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi, menurunkan gaya atraksi antara
ion bermuatan berlawanan dalam kristal mis. NaCl.
b. Pelarut polar memutuskan ikatan kovalen elektrolit kuat dengan reaksi asam-basa.
Terjadinya ionisasi HCl oleh air:
HCl + H2O  H3 O+ + Cl-
c. Pelarut polar mampu melarutkan molekul dan ion melalui gaya interaksi dipol,
khususnya pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan kelarutan zat.

Interaksi ion-dipol antara garam natrium oleat dengan air:

12
Pelarut Nonpolar

 Melarutkan solut nonpolar dengan tekanan


internal yang sama melalui interaksi dipol
induksi.
 Molekul solut berada dalam larutan oleh gaya
lemah van der Waals-London.
 Minyak dan lemak larut dalam karbon
tetraklorida, benzena, dan minyak mineral. Basa
alkaloid dan asam lemak larut pula dalam solven
nonpolar.

13
Pelarut semipolar

 Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat


polaritas dalam molekul pelarut nonpolar,
karena itu benzena yang mudah terpolarisasi
menjadi larut dalam alkohol.
 Senyawa semipolar dapat berlaku sebagai
solven perantara (intermediate solvent) untuk
bercampurnya cairan polar dan nonpolar.
 Aseton meningkatkan kelarutan eter dalam air.
Propilenglikol menambah kelarutan campuran
air dengan minyak permen dan air dengan
benzilbenzoat.

14
POLARITAS SOLVEN DAN SOLUT

15
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan

1. Sifat solut dan solvent


2. Cosolvensi (luminal dalam gliserin dan air)
3. Kelarutan (jumlah bagian solut:pelarut)
4. Suhu (endoterm dan eksoterm)
5. Salting out
6. Salting in
7. Pembentukkan kompleks

16
Kecepatan Kelarutan

1. Ukuran Partikel
2. Suhu
3. Pengadukan

17
KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
“Konsentrasi gas yang terlarut saat berada dalam
kesetimbangan dengan gas murni di atas larutan”
Kelarutan tergantung pada:
• tekanan: tekanan gas di atas cairan naik maka kelarutan bertambah.
• suhu : suhu naik kelarutan gas turun.
• adanya garam : penambahan garam (elektrolit) membebaskan gas terlarut.
• reaksi kimia: gas tertentu karena memberikan reaksi kimia kelarutannya menjadi
lebih besar. Misal hidroklorida, amonia dan karbondioksida.
Hukum Henry :
C2 =  p
C2 :konsentrasi gas terlarut dalam (g/L),
p : tekanan parsial gas tak terlarut (mmHg)
 : koefisien kelarutan
23
Contoh:
Berapa gram oksigen yang terlarut dalam 1
Liter air pada temperatur 25oC dan pada
tekanan oksigen 300 mmHg, jika diketahui
tetapan perbandingan larutan tersebut adalah
5,33 x 10-5 ?
Kelarutan Cairan dalam Cairan
Apabila larutan dianggap mendekati ideal, tekanan
dalam (kal/cm3) diperoleh dengan menggunakan
persamaan.
Kelarutan Cairan dalam Cairan
Kelarutan Zat Padat dalam Cairan
3. Kelarutan Elektrolit Lemah Yang dipengaruhi
pH
• Kelarutan tergantung pada pH maksimum
• pH maksimum larutan bergantung dari sifat
keelektrolitan dari zat terlarut.
a. Asam tidak terdisosiasi
• Untuk mencari pH maksimum larutan, jika zat
terlarutnya adalah elektrolit lemah dan tidak
terdisosiasi, dapat digunakan rumus:
b. Basa Lemah
Untuk menentukan pH maksimum kelarutan basa
lemah, dapat dilihat persamaan berikut:
Distribusi Zat Terlarut Di Antara Pelarut Yang
Tidak Bercampur
Zat terlarut akan terdistribusi di antara kedua lapisan dengan perbandingan
konsentrasi tertentu (koefisien distribusi atau koefisien partisi) yang
dinyatakan
dalam persamaan berikut.
Jadi, 0,0011 gram iodium tertinggal dalam fase air, dan
dua porsi CCl4 telah mengekstraksi 0,0989 gram.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai