CH3 C H 2,7
Li Be B C N O F
Keelektronegatifan bertambah
F
Cl
Br
I
SELaMaT MeNgeRjAkAn
PERKIRAAN KELARUTAN
Hubungan Molekuler
CH3
H3C CH3
Dengan mengabaikan hidrogen yang terikat,
karbon 1 dihubungkan melalui satu ikatan ke
karbon pusat, yang terikat dengan karbon-
karbon lainnya oleh dua ikatan. Kebalikan akar
kuadrat oleh karena itu adalah (1.2)ˉ¹/²= 0,707
untuk ikatan kiri. Ikatan sebelah kanan
mempunyai valensi kebalikan akar kuadrat yang
sama yaitu 0,707. Semua itu dijumlahkan
menghasilkan :
¹Х = 0,707 + 0,707 = 1,414
¹Х dapat digunakan untuk menghitung
kelarutan molal dari hidrokarbon alifatik,
alkohol dan ester dalam air. Dengan
menggunakan analisis regresi. Persamaan yang
diperoleh untuk melengkapi data alkana pada
25˚C adalah :
ln S = -1,505-(2,533 ¹Х)
Co: Hitung indeks struktural untuk senyawa
isobutana dan kelarutan isobutana dalam air
pada suhu 25˚ (Molaritas)
C
C
C C
Isobutana
Jawab:
Jika kerapatan larutan 1,035
Isobutana
¹Х = ?
Kelarutan molal untuk isobutana dalam air
adalah
Ln S = -1,505 – 2,533. ?
S = ?? molal
ln (Kelarutan)=-0,0430.(212,9)
-0,0586.(59,2) + 8,003 (1) +4,420
ln (Kelarutan )=-0,20082
Kelarutan= anti ln -0,20082 = 0,818 molal
(kesalahan 18,7% dari harga yang diamati
1,006)
Contoh Soal:
Hitunglah kelarutan molal dari sikloheksana dan
sikloheksanol dalam air pada suhu 25˚C dan
tentukan persen perbedaan dari harga yang
diamati?
Jawab:
1. sikloheksana ( termasuk golongan alkana )
ln (Kelarutan)= -0,0430(HYSA)
-0,0586(FGSA) + 8,003 (I) + 4,420
ln (Kelarutan)=-0,0430.(279,1)
-0,0586.(0) + 8,003 (0) +4,420
ln (Kelarutan )=-7,5813
Kelarutan= anti ln -7,5813 = 5,1x10ˉ molal
(kesalahan 22,8% dari harga yang diamati
6,61x10ˉ )
2. Sikloheksanol ???
( termasuk golongan alkohol )
ln (Kelarutan)= -0,0430(HYSA)
-0,0586(FGSA) + 8,003 (I) + 4,420
ln (Kelarutan)=-0,0430.(240,9)
-0,0586.(?) + 8,003 (??) +4,420
ln (Kelarutan )=???
Kelarutan= anti ln ??? = ???? molal
(kesalahan …….% dari harga yang diamati
3,8x10ˉ¹)
KELARUTAN
ZAT PADAT DALAM
CAIRAN
Sistem padatan dalam cairan termasuk salah satu
yang paling sering ditemui dan mungkin
merupakan tipe larutan farmasetik yang paling
penting. Larutan farmasetik terdiri dari berbagai
variasi zat terlarut dan pelarut, mulai dengan
larutan ideal dilanjutkan dengan larutan nonpolar
atau agak polar dan akhirnya yang sangat polar,
dimana solvasi dan asosiasi (penggabungan)
berakibat pada penyimpangan nyata dari sifat ideal.
Proses pelarutan suatu zat padat dalam solven
Dapat digambarkan terjadi dalam 3 tahap (Martin
dkk, 1993), tahap tahap tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Tahap pertama menyangkut pemindahan
suatu molekul zat dari zat terlarut atau
pelepasan satu molekul dari kristal solut
pada temperatur tertentu. Kerja yang
dilakukan dalam memindahkan satu
molekul dari zat terlarut sehingga dapat
lewat ke wujud uap membutuhkan
pemecahan ikatan antar molekul-molekul
berdekatan.
.
Tahap 1
Pelepasan satu molekul solute
Proses pelepasan ini melibatkan energi
sebesar 2W22 untuk memecah ikatan antar
molekul yang berdekatan dalam kristal.
Tetapi apabila molekul melepaskan diri dari
fase zat terlarut, lubang yang ditinggalkan
tertutup, dan setengah dari energi
diterima kembali, maka total energi dari
proses pertama adalah W22
2.Tahap kedua menyangkut pembentukan
lubang dalam pelarut yang cukup besar
untuk menerima molekul zat terlarut.
Tahap 2
Pembentukan celah atau rongga dalam pelarut
Energi yang dibutuhkan pada tahap ini adalah
W11. Bilangan 11 menunjukkan bahwa interaksi
terjadi antar molekul solven.
3.Tahap ketiga molekul zat terlarut akhirnya
ditempatkan dalam lubang pelarut. Lubang
dalam pelarut (tahap 2) yang terbentuk,
sekarang tertutup. Pada keadaan ini, terjadi
penurunan energi sebesar – W12, selanjutnya
akan terjadi penutupan rongga kembali dan
kembali terjadi penurunan energi potensial
sebesar – W12, sehingga tahap ketiga ini
melibatkan energi sebesar – 2W12. Interaksi
solut – solven ditandai dengan 12.
Tahap 3
Penempatan solute didalam rongga pelarut
Secara keseluruhan, energi ( W ) yang
dibutuhkan untuk semua tahapan proses
tersebut adalah :
= 13,6
(b) X2 dihitung dengan menganggap
Φ1² adalah 1
- log X2 = ΔHf (To-T) + V2Φ12 (δ1-δ2)²
2,303RT To 2,303RT
- log X2 = 3600 x (386 - 298) + 59 (1)2 x(10,0 – 13,6)²
1364 386 1364
X2 = 0,0689
Volume fraksi
Φ1. = V1 ( 1 - X2)
V1(1 –X2 )+V2.X2
Φ1. = 60 ( 1 – 0,0689)
60(1 –0,0689 ) + 59.0,0689
Φ1. = 60 ( 0,9311) = 55,866
60(0,9311)+ 4,0651 59,9311
Φ1. = 0,9322
Hitung X2
m = 1000. X2
M1 (1-X2)
Sehingga,
m = 1000. 0,0815__
76,13 . (1-0,0815)
m = 1,17 mol/kg
Kelarutan iodium dalam karbondisulfida
adalah 1,17 mol/kg pelarut
δ(total) adalah harga sesungguhnya untuk
pelarut dan obat. Semakin mirip harga δ
untuk dua komponen, semakin besar
kelarutan timbal balik dari pasangan itu.
δ² = Σ ΔE
Σ ΔV
Maka dalam tabel 3, ΔV.δD² = ΔED, demikian pula
dengan ΔV.δP² dan ΔV.δH² masing-masing sama
dengan ΔEP dan ΔEH.
ΔV adalah andil untuk volume molar total V dari
setiap atom atau gugus molekul
Contoh soal