Anda di halaman 1dari 3

Nama : Grenly Kereh

Kelas : ilmu kimia/ SEM. V


NIM : 14530048
MK : Kimia organik bahan alam

Berkaitan dengan polaritas dari pelarut, terdapat tiga golongan pelarut yaitu:
Pelarut polar
Memiliki tingkat kepolaran yang tinggi, cocok untuk mengekstrak senyawa-senyawa yang
polar dari tanaman. Pelarut polar cenderung universal digunakan karena biasanya walaupun
polar, tetap dapat menyari senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran lebih rendah. Salah satu

contoh pelarut polar adalah: air, metanol, etanol, asam asetat.


Pelarut semipolar
Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah dibandingkan dengan
pelarut polar. Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa-senyawa semipolar dari tumbuhan.

Contoh pelarut ini adalah: aseton, etil asetat, kloroform


Pelarut nonpolar
Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik untuk mengekstrak
senyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa ini baik untuk
mengekstrak berbagai jenis minyak. Contoh: heksana, eter
Berdasarkan polaritas ini maka pelarut-pelarut yang ada di alam juga dapat digolongkan. Hal ini
dapat membantu pemilihan jenis pelarut yang akan digunakan saat akan melarutkan bahan.
Terdapat tiga ukuran yang dapat menunjukkan kepolaran dari suatu pelarut yaitu :
a. momen dipol (hasil kali muatan dengan jarak antara kedua muatan yang berikatan)
b. konstanta dielektrik
c. kelarutannya dengan air
Molekul dari pelarut dengan momen dipol yang besar dan konsanta dielektrik yang tinggi
termasuk polar. Sedangkan molekul dari pelarut yang memilki momen dipol yang kecil dan
konstanta dielektrik rendah diklasifikasikan sebagai nonpolar. Sedangkan secara operasional,
pelarut yang larut dengan air termasuk polar, sedangkan pelarut yang tidak larut dalam air
termasuk nonpolar.
Berdasarkan kepolaran pelarut, maka para ahli kimia mengklasifikasikan pelarut ke dalam tiga
kategori yaitu :
a. Pelarut Protik Polar

Protik menunjukkan atom hidrogen yang menyerang atom elektronegatif yang dalam hal ini
adalah oksigen. Dengan kata lain pelarut protik polar adalah senyawa yang memiliki rumus
umum ROH. Contoh dari pelarut protik polar ini adalah air H 2O, metanol CH3OH, dan asam
asetat (CH3COOH).
b. Pelarut Aprotik Dipolar
Aprotik menunjukkan molekul yang tidak mengandung ikatan O-H. Pelarut dalam kategori ini,
semuanya memiliki ikatan yang memilki ikata dipol besar. Biasanya ikatannya merupakan ikatan
ganda antara karbon dengan oksigen atau nitorgen. Contoh dari pelarut yang termasuk kategori
ini adalah aseton [(CH3)2C=O] dan etil asetat (CH3CO2CH2CH3).
c. Pelarut Nonpolar
Pelarut nonpolar merupakan senyawa yang memilki konstanta dielektrik yang rendah dan tidak
larut dalam air. Contoh pelarut dari kategori ini adalah benzena (C 6H6), karbon tetraklorida
(CCl4) dan dietil eter (CH3CH2OCH2CH3).
Pelarut

Heksana

Benzena
Toluena
Dietil eter
Kloroform
Etil asetat

Diklorometan
a (DCM)
Aseton
Asetonitril
(MeCN)
Asam asetat
n-Butanol

Isopropanol

Rumus kimia

Titik didih
Konstanta
0
( C)
dielektrik
Pelarut Non-Polar
CH3-CH260
2,0
CH2-CH2CH2-CH3
C6H6
80
2,3
C6H5-CH3
111
2,4
CH3-CH2-O35
4,3
CH2-CH3
CHCl3
61
4,8
CH3-C(=O)77
6,0
O-CH2-CH3
Pelarut Polar Aprotik
CH2Cl2
40
9,1
CH3-C(=O)CH3
CH3-CN

Massa jenis
(g/ml)
0,655

0,879
0,867
0,713
1,498
0,894

1,326

56

21

0,786

82

37

0,786

6,2

1,049

18

0,785

18

0,785

Pelarut Polar Protik


CH3118
C(=O)OH
CH3-CH2118
CH2-CH2OH
CH3-CH(82

OH)-CH3
n-Propanol
Pelarut

Etanol
Metanol
Asam format
Air

CH3-CH2CH2-OH
Rumus kimia

97

20

Titik didih
Konstanta
(0C)
dielektrik
Pelarut Polar Protik
CH3-CH279
30
OH
CH3-OH
65
33
H-C(=O)OH
100
58
H-O-H
100
80

0,803
Massa jenis
(g/ml)
0,789
0,791
1,21
1,000

Sumber:
Immanuel Sitompul. 2014. https://id.scribd.com/doc/226722268/Berkaitan-DenganPolaritas-Dari-Pelarut#download. Diakses tanggal 17 september 2016

Anda mungkin juga menyukai