REVIEW PRAKTIKUM
Revie Dea Leni Indah Lestari, 9-b Non Reg Pagi, 19442381030
wer
Sumb https://youtu.be/B-28GpgWWy4
er
Judul Analisis Kualintatif Kation
Tujua - Mengetahui dan memahami analisa pendahuluan pada analisa kualitatif.
n - Mengetahui dan memahami cara
d a n t a h a p a n p e n e n t u a n k a t i o n d a l a m suatu sampel.
Teori Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan s u a t u
Perco unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui.Analisa kualitat
baan i f merupakan salah satu
c a r a y a n g p a l i n g e f e k t i f u n t u k m e m p e l a j a r i k i m i a d a n unsur-unsur serta ion-
ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita m e n g g u n a k a n
b e b e r a p a p e r e a k s i d i a n t a r a n y a p e r e a k s i g o l o n g a n d a n p e r e a k s i spesifik,
kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau
kations u a t u l a r u t a n . R e g e n s i a g o l o n g a n y a n g d i p a k a i u n t u k k l a s i f i k a s i k a t
i o n y a n g paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, danamoni
um karbonat. klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang
digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun digunakan bukanlah
skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan, ki m i a
a n a l i s i s s e c a r a g a r i s b e s a r d i b a g i d a l a m d u a b i d a n g y a n g d i s e b u t analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi dan zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan
dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan
d e n g a n penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa
digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali
adalahm e m b u a t s a m p e l c o n t o h
yang dianalisis dalam bentuk cairan(larutan).
Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada.
kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai
konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion
terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan
kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang
akan diidentifikasi.
J i k a s p e s i f i k d i l a k u k a n d e n g a n m e n a m b a h k a n r e a g e n pereaksi tertentu
yang kan memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik
untuk ion-ion tertentu. Analaisis campuran kation-kation memerlukan
pemisahan kation secara sistematik dalam golongan
dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing golongan ke dalam sub golongan
dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam g o l o n g a n
d i d a s a r k a n p e r b e d a a n s i f a t k i m i a n y a d e n g a n c a r a m e n a m b a h k a n pereaksi ya
ng akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion
lainnya.Sebagai suatu gambaran, penambahan dalam larutan yang
mengandung semua ion hanya akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal
(Pb2+), perak (Ag+), dan raksa ( Hg2+).
Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam
larutan tersebut dapat diendapkan
dan penambahan dalam suasana asam. Setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya
dengan pereaksi tertentu memungkinkan terpisahnya golongan lain.Jadi dalam
analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam golongan,
berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara lain
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida
d a n a m o n i u m karbonat.Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari k l o r i d a , s u l f i d a d a n k a r b o n a t d a r i k a t i o n - k a t i o n t e r s e b u t .
S k e m a d i b a w a h i n i memperlihatkan pemisahan kation-kation dalam
golongan sampai dengan
V berdasarkan sifat kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik untuk masing-masing
kation .
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas
t e r t e n t u diantaranya :
1. Golongan kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion
golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan kation dari
golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih
u n t u k p e n g e n d a p k a n kation golongan/memiliki dua keuntungan yaitu
memperoleh endapan klorida semaksimal mungkin dan menghindari terbentuknya
endapan BIOCI dan SbOCI.
Ke l e b i h a n a s a m k l o r i d a y a n g t e r l a l u b a n y a k d a p a t m e n y e b a b k a n A g C l
d a n P b C l 2 larut kembali dalam bentuk kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg, CI2, tetap
stabil.
2.Golongan kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida,
t e t a p i membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion
golongan ini adalah Ag, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Kation golongan dibagi dalam
dua sub-golongan yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik. D a s a r
dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam
a m m o n i u m polisulfida. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga tidak larut dalam
regensia ini, sulfida dari sub grup arsenik melarut dengan membentuk garam tio.
Golongan sering disebut juga sebagai asam hidrogen sulfida atau
golongant e m b a g a t i m a h . K l o r i d a , n i t r a t , d a n s u l f a t s a n g a t m u d a h
l a r u t d a l a m a i r . Sedangkan sulfida, hidroksida dan karbonatnya tak larut.
3. Golongan kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer,
ammonium-amonium klorida. Namun kation ini membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co,
Mn, Zn. Logam-logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium
dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis
yangsempurna dari sulfida dalam larutan air.Besi, almunium,dan mangan
( s e r i n g disertai sedikit mangan) atau golongan III A juga diendapkan sebagai
hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida. Endapan
hidroksida pada golongan ini bermacam-macam. Kation golongan III B diendapkan sebagai
garam sulfidnya dengan mengalirkan gas H2S dalam larutan analit yang suasananya basa
dengan larutan ( dengan larut buffer NH4CI dan NH4OH ).
4. Golongan kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III . Kation ini
membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium
klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr
5. Golongan kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-
regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini
meliputi : Mg, K, NH4+ un t u k m e n e n t u k a n a d a n y a k a t i o n NH4+ harus diambil dari
larutan analit mula-mula.Untuk kation-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, N+, K+.
Identifikasi dapat dilakukan dengan uji nyala.
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus
mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan
a t a u diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang
cocok. Ion-ion logam pada golongan-golongan diendapakan satu persatu,endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge,
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat d a n t i a p -
tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan.Kation-
k a t i o n diklasifikasikan dalamgolongan berdasarkan sifat-sifat kation itu
t e r h a d a p beberapa reagensia. Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan
penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan
dengan warna yang berbeda-beda
p e m i s a h a n e n d a p a n d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n penyaringan atau pun sen
trifus. Endapan tersebut jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelar
utan suatu endapan adalah samad e n g a n k o n s e n t r a s i m o l a r d a r i l a r u t a n j e n u h y a .
K e l a r u t a n b e r g a n t u n g p a d a berbagai kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan l
ain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan dengan perubahan tekanan tidak
mempunyai arti pentingdalam analisa kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam
wadah terbuka pada tekanan atmosfer. Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan
endapan kecuali pada pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, ber
l a k u sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunaan sebagai
dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg, dan Pb dapat dilakukan
dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida kemudian memisahkan
Pbdari
A g d e n g a n m e m b e r i k a n a i r p a n a s . K e n a i k a n s u h u a k a n memperb
esar kelarutan sehingga endapan tersebut larut sedngkan kedua kation lainnya tidak.
Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain y a n g a d a d a l a m
c a m p u r a n l a r u t a n i t u . B a h a n l a i n t e r s e b u t d i k e n a l d e n g a n i o n sekutu dan ion
asing. Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan
dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang
berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini
pada beberapa senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini
terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut.
Alat Alat :
dan - Pipet volume, bola hisab
Baha - Rak, tabung reaksi
En - Pipet tetes
- Bunsen, kaki tiga
- Penjepit tabung reaksi
Bahan :
- Amoniak ( NH2 )
- Ammonium hidroksida ( NH4OH)
- Amonium persulfat
- Argentum nitrat (AgNO3)
- Asam klorida (HCl)
- Asam nitrat (HNO3)
- Asam sulfat (H2SO4)
- Ferri klorida (FeCl3)
- Kalium ferosianida (K4Fe(CN)6)
- Kalium hidroksida (KOH)
- Kalium iodida (KI)
- Kalium kromat (K2CrO4)
- Kalium rhodanida (KCNS)
- Kupri sulfat (CuSO4)
- Mangano sulfat (MnSO4)
- Merkuri klorida (HgCl2)
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Natrium karbonat (Na2CO3)
- Plumbum nitrat Pb(NO3)2
Hasil Pada praktikum kali ini yaitu analisa pendahuluan dan uji kualitatif kation. Pada analisa uji
dan kelarutan, hal yang diamati adalah endapan warna dan perubahan bentuk.
Pemb Pada uji analisis kation dapat dilihat berdasarkan ion, pereaksi, warna filtrate, endapan, bau
ahasa dan warna endapan yang dihasilkan. Dari uji tersebut dapat diketahui suatu senyawa. Pada
n analisis kation pengamatan dilakukan dengan menambahkan pereaksi penegendap pada
sampel. Pada proses praktikum didapatkan sampel yang kemudian direaksikan dengan pereaksi
pengendap pada analisi kation hampir semua senyawa endapan, endapan ini berwarna Bening
keruh. Sampel yag digunakan pada praktikum ini adalah Ag+ golongan I dimana kation
golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Analisis kualitatif adalah suatu analisa yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau
campuran yang tidak diketahui. Dasar identifikasi atau pengenalan unsur-unsur terletak pada
sifat-sifat kimia atau fisika. Sifat-sifat yang paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan
adalah sifat-sifat yang dapat langsung diamati. Misalnya, warna suatu senyawa atau hasil
Uji kation Ag+ ditambahkan dengan larutan asam klorida (HCl) akan membentuk endapan
putih dalam larutan yang dingin dan tidak terlalu encer. Hal ini disebabkan karena asam
klorida (HCl) tidak mampu melarutkan kation Ag+ , larutan asam klorida (HCl) 2 M yang
berfungsi membentuk endapan garam klorida dan ditambahkan dengan amonium karbonat
(NH4)2CO3 2 M yang berfungsi melarutkan endapan perak klorida (AgCl), larutan endapan
dengan amonium karbonat (NH4)2CO3 2 M dan didapatkan hasil membentuk endapan putih
dalam larutan yang dingin dan tidak terlalu encer. Hal ini sesuai dengan teori (Chadijah, 2013:
84), yang menyatakan apabila perak (Ag+) (kation golongan 1) dilarutkan dengan asam klorida
Uji kation tembaga (Cu2+) yang ditambahkan dengan larutan besi heksasiofenat (Fe(CN) 6) akan
menghasilkan warna coklat. Hal ini disebabkan karena senyawa kompleks heksasianoferat
mampu melarutaka kation tembaga (Cu2+) yang pada dasarnya tembaga (Cu2+) adalah logam
berwarna merah muda. Larutan asam klorida (HCl) 2 M yang berfungsi mengkondisikan
larutan dalam keadaan netral atau asam encer dan ditambahkan larutan kalium heksasioferat
menunujukkan adanya ion tembaga (Cu2+) menghasilkan endapan warna merah bata dan
larutan berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan teori (Svehla, 1985: 232) yang menyatakan
dengan larutan kalium kromat (K2CrO4) menghasilkan warna endapan putih yang menandakan
bahwa larutan kalium kromat (K2CrO4) tidak dapat melarutkan kation timbal (Pb2+) karena
hanya mudah larut jika ditambahkan dengan asam nitrat. Begitupun dengan penambahan
larutan tembaga sulfat (CuSO4) yang akan menghasilkan endapan orange. Pada penambahan
larutan asam sulfat (H2SO4) 2 M dan alkohol 96% yang berfungsi membentuk endapan timbal
sulfat (PbSO4) menghasilkan endapan berwarna putih. Hal ini sesuai dengan teori (Chadijah,
2013: 92), yang menyatakan apabila timbal (Pb2+) direaksikan dengan larutan kalium kromat
ditambahkan larutan besi heksasioferat (Fe(CN)6) akan menghasilkan biru tumbul. Hal ini
karena senyawa kompleks dapat melarutkan kation besi (Fe 3+). Hal ini sesuai dengan teori
(Svehla,1985: 262) yang menyatakan apabila larutan besi (Fe3+) direaksikan dengan besi
heksasioferat (Fe(CN)6) akan membentuk endapan biru turnbull yang dikarenakan senyawa
Kesi - Dapat menegetahui proses-proses dalam analisis kualintatif kation meliputi uji kelarutan
mpul - Bisa mengamati endapan warna dan peruabahan terbentuknya warna
an &
Saran