Polaritas pelarut
pH Larutan
Ukuran partikel
Ukuran molekul
polimorfisme
Pengaruh Temperatur
• Temperatur dapat meningkatkan kelarutan zat padat terutama
kelarutan garam dalam air, sedangkan kelarutan senyawa nonpolar
hanya sedikit sekali yang dipengaruhi temperature
• Reaksi eksoterm-endoterm ΔH panas pelarutan parsial panas
yang diabsorbsi permol bila sejumlah kecil zat terlarut ditambahkan
dalam sejumlah besar pelarut
• ΔH(larutan) = ΔH(sublimasi) – ΔH(hidrasi)
• Sebagian besar garam memiliki kelarutan yang besar dalam air panas
beberapa garam memiliki panas pelarutan negative (eksotermik)
dan kelarutannya akan menurun dengan meningkatnya teratur
Kelarutan garam sebagai fungsi dari
temperatur
Pengaruh penambahan zat lain
• Penambahan ion sejenis
• Apabila elektrolit sukar larut dilarutkan untuk membentuk larutan jenuh, kelarutan digambarkan
sebagai Ksp
• Kelarutan menurun dengan adanya ion sejenis, meningkat dengan penambahan ion tidak sejenis
• Penambahan surfaktan
• Surfaktan merupakan molekul ampifilik kepala polar, ekor nonpolar
• Pada konsentrasi rendah dalam larutan berada pada permukaan atau antar muka larutan dan
memberikan efek penurunan tegangan permukaan
• Pada konsentrasi di atas konsentrasi misel kritis (KMK) membentuk misel (agregat koloid) yang
berperan dalam proses solubilisasi miselar
• Solubilisasi miselar suatu pelarutan spontan yang terjadi pada molekul zat yang sukar larut dalam
air melalui interaksi yang reversible dengan misel dari surfaktan dalam larutan sehingga terbentuk
suatu larutan yang stabil secara termodinamika
• Konsentrasi surfaktan >=KMK
• Misel: sebuah kumpulan molekul surfaktan yang terdispersi dalam
koloid cair (Leibler, Orland, dan Wheeler, 1983) suatu kumpulan
dengan kepala gugus hidrofilik bersinggungan dengan solven yang
mengelilinginya, mengasingkan ekor gugus hidrofobik didalam pusat
misel
Pengaruh pH
• Kelarutan senyawa yang larut di dalam air sangat dipengaruhi oleh pH
sedangkan kelarutan senyawa non elektrolit yang tidak terionisasi
dalam air hanya sedikit dipengaruhi oleh pH
• Untuk senyawa yang terionisasi seperti asam karboksilat kelarutan
merupakan fungsi dari pH
• pH = pKa + log (A-/HA)
• Peningkatan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa asam lemah
dan penurunan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa basa
lemah
Pengaruh polaritas pelarut
• Sudah jelas “Like Dissolves Like”
Pengaruh konstanta dielektrik
• Senyawa hidrofobik >> kelarutannya dengan adanya perubahan konstanta
dielektrik pelarut yang dilakukan dengan +kosolven
• Konstanta dielektrik dari suatu system pelarut campur/kosolven adalah jumlah
hasil perkalian fraksi pelarut dengan konstanta dgn konstanta dielektrik
masing-masing pelarut dari system pelarut campur
• Contoh: konstanta dielektrik air 80 (1000 ml)
konstanta dielektrik etanol 30 (200 ml)
Konstanta dielektrik camp = (1000 ml/1200 ml x 80) + (200ml/1200 ml x 30)
= 66,67+ 5
= 71,67
Pengaruh Ukuran partikel
• Ukuran partikel dapat mempengaruhi kelarutan semakin kecil partikel rasio antara luas
permukaan dan volume meningkat meningkatnya luas permukaan interaksi solute dan solvent
lbh besar
• Dapat tergambar dalam persamaan berikut:
• Log S/S0 = 2 ϒ V/2,303 RTr
• S = kelarutan partikel halus
• So = kelarutan dari zat padat yang terdiri dari partikel-partikel besar
• R = 8,314 x 107 erg/K.mol atau 0,0821 liter.atm/K.mol
• T = temperature mutlak (K)
• r= ukuran jari-jari partikel dlm cm
• V = volume molar (volume dalam cm3 per mol partikel)
• ϒ = tegangan permukaan partikel
• Dalam sisi kimia organic jumlah cabang yang lebih banyak akan memperkecil ukuran molekul
mempermudah proses pelarutan oleh molekul pelarut
Contoh soal
• Suatu zat padat diperkecil sedemikian rupa hingga kelarutannya naik
10% yaitu S/So = 1,10. berapakah ukuran partikel yang seharusnya
dengan menganggap tegangan permukaan zat padat adalah 100
dyne/cm dan volume permol ada;ah 50 cm3? Suhu 27oC
Pengaruh polimorfisme
• Polimorfisme adalah kemampuan suatu senyawa untuk terkristalisasi
menjadi lebih dari satu jenis bentuk Kristal
• Perubahan dari satu bentuk ke bentuk lain adalah reversible, proses
ini disebut enantiotropik
• Bentuk polimer dapat mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan,
titik leleh dan sifat2 senyawa
• Karena titik leleh merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
kelarutan polimorf akan memiliki kelarutan yang berbeda
Kelarutan gas dalam cairan
Kelarutan gas dalam cairan konsentrasi gas yang terlarut
saat berada dalam kesetimbangan gas murni di atas larutan