Anda di halaman 1dari 2

SEMUT MERAH

 Semut merah/rang-rang (Oechophylla smaragdina)


Semut rangrang (semut merah) merupakan predator yang baik untuk pengendalian ulat bulu.
Banyak sebutan untuk semut ini di antaranya semut rangrang, angkrang, semut merah, kranggan,
semut kroto dan sebagainya. Akan tetapi yang lebih terkenal adalah kroto nya daripada nama
semut hitam dan semut merah (rangrang). Selama ini semut memang dianggap mengganggu
karena menyengat manusia. Tetapi serangga ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk predator
membasmi hama khususnya ulat bulu. Pengalaman dengan lingkup yang kecil pernah
diujicobakan ternyata hasilnya secara bermakna dapat menghilang ulat bulu. Perkembangbiakaan
ulat bulu yang sangat dalam sekali bertelor bisa sampai 200-300 buah dibutuhkan predator yang
juga banyak dan cepat berkembang biak. Semut merah adalah serangga yang tingkat
perkembangbiakannya juga cepat. Sehingga bisa menangkal ulat bulu dengan cepat sesuai pola
perkembanganbiakan ulat bulu. Dalam keadaan tertentu saat semut merah dapat melakukan
fungsi predatornya terhadap ulat bulu maka keseimbangan semut merah juga tinggi. Tetapi untuk
membasmi semut merah lebih mudah dan dengan musim hujan perkembangbiakkannya jadi
terhambat.
 Habitat
Semut merah atau semut rangrang mudah ditemui di pepohonan sekeliling rumah. mereka
membuat sarang dengan merangkai dedaunan menjadi buntalan yang tersebar di tajuk-tajuk
pohon. Untuk meyebarkannya cukup dengan menaruh beberapa semut merah dalam satu pohon
maka penyebarannya akan cepat apalagi bila terdapat bahan makanan untuk dimangsa seperti
ulat atau kepompong yang banyak.
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk
dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000
kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan
koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni.
Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat
menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut
kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah
kesatuan.
Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti
di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah
mereka bertambah, mereka dapat membentuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan
besar
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Jika telur telah dibuahi, semut yang
ditetaskan betina (diploid); jika tidak jantan (haploid). Semut are holometabolism, yaitu tumbuh
melalui metamorfosa yang lengkap, melewati tahap larva dan pupa sebelum mereka menjadi
dewasa. Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan.

 Klasifikasi
Ordo : Hymenoptera
Family : Formicidae
Subfamily : Formicinae
Genus : Oechophylla
Species : Oechophylla smaragdina
 Makanan
Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang
lebih menyukai protein daripada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam,
tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam
sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenis
hama, misalnya  ngengat  yang  aktif  pada  malam  hari  maupun  yang  bersembunyi 
dibawah  daun  pada siang hari. Selain butuh protein,  semut  rangrang  memerlukan
makanan  tambahan  berupa  gula.  Untuk  mendapatkan  gula,  semut  rangrang 
lebih suka mencari cadangan  gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga
pengisap cairan tanaman) atau nektar.
 Manfaat
Semut rangrang biasanya dianggap sebagai hama pengganggu oleh petani buah karena
memakan buah yang masih muda dan menyusahkan di saat panen, karena jumlahnya
yang banyak dan gigitanya cukup menyakitkan. Namun, ternyata keberadaan semut
rangrang dapat menangkal hama lain seperti kepik  hijau, ulat 
pemakan daun, ulat pemakan buah dan kutu-kutuan, bahkan
dapat mengusir tikus. Koloni semut rangrang yang memiliki jumlah begitu banyak
dengan sifat  agresif  mempertahankan teritori mereka, membuat hewan lain enggan
untuk mendekat.
 Ciri-ciri semut
1. Semut berbeda dengan serangga lain karena memiliki antena
2. Semut memiliki kelenjar metapleural
3. Pada bagian perut kedua yang berhibungan dengan tungkai semut membentuk pinggang
sempit(pedunkel) di antena mesosoma ( bagian rongga dada dan baerah perut) dan
metasoma ( perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole)
4. Tubuh semut memiliki eksokeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan
dan juga sebagai penempelnya otot
5. Semut memiliki lubang pernafasan dibagian dada yang bernama spirakel untuk sirkulasi
udara dalam sestem repirasi
6. Sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada
disepanjang tubuhnya, denagn beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan
dengan setiap bagian dalam tubuhnya
7. Kebanyakan semut pada umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa
jenis dari mereka buta
8. Antena semut digunakan untuk berkomonikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon
yang dikeluarkan oleh semut lain, serta digunakan sebagai alat peraba untuk mendeteksi
segala sesuatau yang ada di depannya
9. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap
10. Setelah kawin betina akan meninggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak
bersayap
11. Sedangkan pada semut yang pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap
12. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar
beracun untuk melumpuhkan mangsanya dan melindungi sarangnya

Anda mungkin juga menyukai