Dirumuskan :
P
P = P0 . Xterlarut = Penurunan Tekanan uap
jenuh larutan.
P0 = Tekanan uap jenuh
pelarut murni
Xterlarut = Fraksi mol zat terlarut
Persamaan Roult ini hanya berlaku pada larutan
nonelektrolit.
Untuk Larutan elektrolit, persamaan Raoult harus
dikalikan lagi dengan Faktor Van’t Hoff ( i )
Dimana ; i = 1 + (n – 1)
n = jumlah ion
= derajat ionisasi
Hal ini didasari fakta bahwa, pada jumlah mol yang
sama, larutan elektrolit selalu memiliki jumlah
partikel yang lebih banyak dibanding larutan
nonelektrolit
Sehingga Untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
P = P0 . Xterlarut . i
Besar Tekanan Uap Larutan ( P ) merupakan
selisih dari Nilai Tekanan uap Jenuh Pelarut murni
(P0) dan Penurunan tekanan uap jenuh larutan (P),
atau :
P = P0 - P
Dari uraian sebelumnya, diketahui bahwa :
P = P0 . Xterlarut , sehingga persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai berikut :
P = P0 . X pelarut
Contoh - 2
Kembali
Contoh - 2
KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN
( Tb )
Jika Tekanan udara di luar sistem lebih besar dari tekanan udara
dalam sistem, maka proses terlepasnya molekul-molekul cairan dari
lingkungan cairannya akan terhalang oleh partikel-partikel udara dari
luar sistem.
TEKANAN UDARA LUAR
Cara I : Cara II :
Adanya Partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, menyebabkan
terhalanginya proses pergerakan molekul cairan menuju permukaan
atau meninggalkan lingkungan cairannya. Sehingga pada proses
pemanasan cairan, ketika suhu sistem sama dengan suhu didih
normal pelarutnya, larutan belum akan mendidih, dan dibutuhkan
suhu yang lebih tinggi lagi untuk memulai proses pendidihan.
Semakin banyak partikel zat terlarut yang terlarut dalam pelarut,
maka Kenaikan titik didih larutan (Tb) akan semakin besar, yang
berakibat, Titik didih Larutan (TbLarutan) akan semakin tinggi.
Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan Nilai kenaikan
titik didih larutan dinyatakan dengan persamaan :
Tb = Kb x m x i
Tf = Kf x m x i
A. 342 B. 180 C. 90 D. 60
4. Suatu larutan glukosa (dalam air ) membeku pada suhu – 3,6 0C. Jika
Kf air = 1,8 0C/m , Kb air = 0,5 0C/m. larutan tersebut akan mendidih
pada suhu …. ( 0C ) ( Mr . Glukosa = 180 )
A. 100,1 B. 100,5 C. 101 D. 101,8
Hubungan antara Penurunan Tekanan Uap (P), Kenaikan Titik
Didih (Tb) dan Penurunan Titik Beku Larutan (Tf) dapat
dinyatakan dalam Diagram Tekanan versus Suhu ( Diagram PT ).
DIAGRAM P T
P
E F G H
F – I : garis beku pelarut
CAIR Ttk F : Titik beku Pelarut
I – G : garis didih pelarut
Ttk G : Titik didih pelarut
I
Ttk I : Titik Tripel menunjukkan
kesetimbangan fasa : padat –
J GAS cair - gas
T
A B C D
Jika ke dalam pelarut dimasukkan suatu zat terlarut, maka akan terjadi penurunan tekanan
uap dari I ke J. Titik beku akan bergeser dari F ke E (dengan nilai A) dan titik didih akan
bergeser dari G ke H (dengan nilai D).
Tekanan Osmotik ( ) = M . R . T
b. Untuk Larutan elektrolit
Tekanan Osmotik ( ) = M . R . T . i
Dimana :
= Tekanan Osmotik Larutan ( atm)
M = Molaritas Larutan ( mol/ liter )
R = Tetapan gas umum, ( 0,082 liter atm/mol K )
T = Suhu, Kelvin (K)
i = Faktor Van’t Hoff
Jika 2 (dua) larutan ( misalnya larutan A dan larutan B )
dibandingkan berdasarkan nilai tekanan osmotiknya masing-
masing, maka akan diperoleh 3 (tiga) keadaan :
1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
tinggi daripada tekanan osmotik larutan B
A >B
2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama
dengan tekanan osmotik larutan B
A = B
3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
rendah daripada tekanan osmotik larutan B
A <B
SOAL 4
1. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 3,2 gram gliserin (Mr =
80) ke dalam air hingga volume larutan menjadi 200 mL pada
suhu 25 0C. Berapakah tekanan osmotik yang diakibatkan oleh
larutan tersebut ? [ 4,88 atm ]
2. Berapa gram MgCl2 ( Ar Mg = 24, Cl = 35,5 ) yang harus terlarut
dalam 500 mL larutannya pada suhu 30 0C agar diperoleh larutan
dengan tekanan osmotik sebesar 6,2 atm ? [ 3,95 gr ]
3. Agar diperoleh larutan yang isotonik terhadap larutan 6 gram
urea (Mr = 60) yang bervolume 500 mL, berapa gram sukrosa,
C12H22O11 (Mr = 342) yang harus terlarut dalam 100 mL
larutannya pada suhu 27 0C. [ 6,84 gr ]
4. Dalam 250 mL suatu larutan terlarut 11,7 gram NaCl (Mr = 58,5)
dan 18 gram glukosa (Mr = 180). Tentukan tekanan osmotik
larutan tersebut pada suhu 27 0C. [ 49,2 atm ]
REAKSI REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA
+ +
I. Cu Cu2+ + 2 e–
II. NO3 – + 4 H+ + 3 e – NO + 2 H2 O
Pada kedua bagian setengah reaksi terdapat perbedaan jumlah elektron.
I. Cu Cu2+ + 2 e– x 3
II. NO3 – + 4 H+ + 3 e – NO + 2 H2 O x 2
Sehingga menjadi :
I. 3 Cu 3 Cu2+ + 6 e–
3 Cu + 6 NO3 – + 8 H + 3 Cu 2+ + 2 NO + 4 H2O