Anda di halaman 1dari 14

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan


Penyusun :

MARI KOMARIAH, S.Pd., M.Pd.


Menjelaskan penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik
beku
larutan,dan tekanan osmosis termasuk
sifat koligatif larutan
SIFAT KOLIGATIF adalah Sifat zat
yang hanya dipengaruhi oleh jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan
Sifat Koligatif Larutan terdiri dari 4 (empat) macam :

1. Penurunan Tekanan Uap (P)


2. Kenaikan Titik Didih (Tb)
3. Penurunan Titik Beku ( Tf )
4. Tekanan Osmotik (  )
PENURUNAN TEKANAN UAP ( P )

Tekanan uap adalah kecenderungan dari suatu molekul


cairan untuk meninggalkan lingkungan cairannya
Semua cairan memiliki kecenderungan untuk menguap,
sehingga semua cairan akan memiliki tekanan uap

Molekul – Molekul
Cairan murni
Dalam suatu keadaan tertentu, pada suatu cairan akan
terbentuk suatu sistem kesetimbangan antara cairan
dan uapnya. Besarnya kemampuan molekul cairan un-
tuk meninggalkan molekul cairannya pada keadaan ini
disebut Tekanan Uap Jenuh Pelarut Murni (P0)
Jika ke dalam suatu pelarut murni dimasukkan suatu zat ter-
larut yang sukar menguap, maka proses pergerakan
molekul-molekul cairan untuk meninggalkan lingkungan
cairannya menjadi terhalang sehingga banyaknya molekul-
molekul cairan yang menguap akan berkurang. Akibatnya
tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarut
murni. Karena itu dikatakan terjadi penurunan tekanan uap.
Simbol Penurunan Tekanan Uap Larutan adalah P

Jumlah partikel Partikel zat terlarut


pelarut yang
Partikel pelarut
menguap sedikit
Semakin banyak partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, maka
Penurunan Tekanan Uap Jenuh larutan ( P ) dari tekanan uap
pelarut murninya akan semakin besar dan Tekanan uap jenuh larutan
( P ) akan semakin kecil.
Yang berarti pula bahwa ; Tekanan uap jenuh pelarut murni ( Po )
akan selalu lebih besar dari Tekanan uap jenuh larutannya ( P )
Hubungan antara jumlah partikel zat terlarut dengan
besar penurunan tekanan uap yang diakibatkannya
dinyatakan dengan Hukum Raoult
“ Besar Penurunan Tekanan Uap jenuh suatu
larutan berbanding lurus dengan Tekanan
uap Jenuh pelarut murni dan fraksi mol zat
terlarutnya “.

Dirumuskan :
P = Penurunan Tekanan uap
P = P0 . Xterlarut jenuh larutan.
P0 = Tekanan uap jenuh
pelarut murni
Xterlarut = Fraksi mol zat terlarut
1. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol adalah bilangan yang menyatakan perbandingan mol salah satu kompo-
nen zat terhadap jumlah mol total seluruh komponen zat.

misalkan untuk larutan yang terdiri dari campuran zat pelarut dan zat terlarut, maka:
Keterangan :
Xp = fraksi mol zat pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
Mol p = mol zat pelarut
Mol t = mol zat terlarut
• Diketahui larutan NaOH 10%. Tentukan fraksi
mol zat NaOH danContoh soal
fraksi mol air. :
• Jawab:
• NaOH 10% = 10 gram NaOH + 90 gram air
• Jika w = massa zat, maka







Contoh soal:
1) Tekanan uap air pada temperatur 25°C adalah 23,76 mmHg. Tentukan penurunan
tekanan uap, jika ke dalam 90 gram air dilarutkan 18 gram glukosa (C 6H12O6)! (Ar
C = 12, H = 1, O = 16)
Jawab :
Mr C6H12O6 = 180
Mr H2O = 18
1 mol
n C6H12O6 = 18 gram x = 0,1 mol
180 gram
1 mol
n H2O = 90 gram x = 5 mol
0,1 18 gram
X C6H12O6 = = 0,02
0,1 + 5
ΔP = P° x X C6H12O6

= 23,76 mmHg x 0,02


= 0,48 mmHg
LKPD
Kerjakan soal berikut ini!
1. 15 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 18 gram air (Mr = 18).
Hitunglah fraksi mol masing-masing zat!

2. Fraksi mol larutan ureum dalam air 0,2, tetapan uap jenuh air murni pada suhu 20 °C
sebesar 17,5 mmHg, maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu itu adalah ….

3. Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan ke dalam 72 gram air Mr = 18). Jika
tekanan uap pelarut murni pada 20 °C adalah 22,5 mmHg, tekanan uap larutan pada
suhu itu adalah ….

4. Fraksi mol larutan 12,8% naftalena (Mr=128) dalam benzene (Mr=78) adalah ….
a. 0,02 d. 0,08
b. 0,04 e. 0,10
c. 0,06
5. Tekanan uap air murni pada suhu tertentu adalah
16 cmHg. Penurunan tekanan uap larutan etanol,
C2H5OH 46% adalah …. (Ar C=12; H=1; O=16).

a. 4 d. 10
b.6 e. 12
c. 8

Anda mungkin juga menyukai