Anda di halaman 1dari 22

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN

Disusun oleh
Nama : Maria Yuliana Panie
NIM : S092002005
Prodi : S2-Pendidikan Kimia
https://drive.google.com/file/d/1Uaapj3jseYmsQTNcs2h2SK
3Tss-SYsLY/view?usp=drivesdk Next
Sifat Koligatif Larutan
SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel
terlarutnya
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan
dan sifat Larutan itu sendiri
Sifat koligatif larutan elektrolit adalah sifat larutan yang tidak
tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya
ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut)

Larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk


mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah
partikel yang lebih banyak dari pada larutan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama
Ayok,
perhatikan
video berikut
Back
Next
Ada empat sifat koligatif larutan yaitu :

4.Tekanan
2.Kenaikan Titik
Osmotik
()
Didih (Tb)

3.Penurunan
Sifat koligatif
Titik Beku
( Tf ) larutan

1.Penurunan
Tekanan Uap
(P)

Back
Penurunan Tekanan Uap(P)
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentuTekanan ini adalah tekanan
uap jenuhnya pada suhu tertentu.Penambahan suatu zat ke dalam zat cair
menyebabkan penurunan tekanan uapnya.Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Hubungan antara jumlah partikel zat terlarut dengan besar penurunan tekanan uap yang
diakibatkannya dinyatakan dengan Hukum Raoult :
“Besar Penurunan Tekanan Uap jenuh suatu larutan berbanding lurus dengan
Tekanan uap Jenuh pelarut murni dan fraksi mol zat terlarutnya “.
P = Penurunan Tekanan uap
Dirumuskan: P = P . Xterlarut
0
jenuh larutan.
P 0
= Tekanan uap jenuh
pelarut murni
Xterlarut = Fraksi mol zat terlarut
Persamaan Roult ini hanya berlaku pada larutan nonelektrolit.
Next
Untuk Larutan elektrolit,persamaan Raoult harus dikalikan lagi dengan Faktor
Van’t Hoff (i)
Dimana, i = 1 + (n – 1)
n = jumlah ion
 = derajat ionisasi
Hal ini didasari fakta bahwa, pada jumlah mol yang sama, larutan elektrolit selalu
memiliki jumlah partikel yang lebih banyak dibanding larutan nonelektrolit

Sehingga Untuk larutan elektrolit berlaku persamaan : P = P0 . Xterlarut . i

Dari uraian sebelumnya, diketahui bahwa :


P = P0 . Xterlarut ,
sehingga persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
P = P0 - P0 . Xterlarut atau P = P0 ( 1 – X )
terlarut

Karena ; 1 - Xterlarut = Xpelarut , maka persamaan dapat dituliskan sebagai berikut :


P = P0 . X pelarut

Back
Next
Tabel Tekanan uap jenuh air pada berbagai temperatur

T(0C) P (mmHg) T(0C) P (mmHg) T(0C) P (mmHg)


0 4,58 27 26,74 70 233,7
5 6,54 29 30,04 80 355,1
10 9,21 30 31,82 90 525,8
14 11,99 35 42,20 94 610,9
18 15,48 40 55,30 96 657,6
20 17,54 45 71,90 100 760,0
21 18,65 50 92,50 102 815,9
23 21,07 55 118,00 104 875,1
Contoh 25 23,76 60 149,40 106 937,9
soal

Back
Kenaikan Titik Didih (Tb)
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan
lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.

Suatu cairan yang ditempatkan pada suatu sistem terbuka, akan


dipengaruhi oleh 2 (dua) buah tekanan, yaitu :
- Tekanan yang berasal dari sistem cairan itu sendiri (tekanan
uap)
- Tekanan yang berasal dari luar sistem (tekanan udara luar)

Jika Tekanan udara di luar sistem lebih besar dari tekanan udara
dalam sistem, maka proses terlepasnya molekul-molekul cairan
dari lingkungan cairannya akan terhalang oleh partikel-partikel
udara dari luar sistem.
Back Next
TEKANAN UDARA LUAR

Jika ke dalam sistem Suatu keadaan dimana


cairan ditambahkan tekanan uap sistem
kalor/energi, maka lebih besar dari tekanan
tekanan uap sistem uap lingkungan, itulah
akan meningkat, yang disebut MENDIDIH
hingga suatu saat
akan melewati nilai Dan suhu dimana nilai P
tekanan udara pada sistem tepat > nilai P
lingkungannya. lingkungan disebut TITIK
DIDIH
Back
Next
MANAKAH YANG PALING CEPAT MATANG ??

Anda Ingin Memasak sayur :


Cara I : Cara II :

Back
Next
Adanya Partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, menyebabkan terhalanginya proses
pergerakan molekul cairan menuju permukaan atau meninggalkan lingkungan cairannya.
Sehingga pada proses pemanasan cairan, ketika suhu sistem sama dengan suhu didih
normal pelarutnya,larutan belum akan mendidih, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi lagi
untuk memulai proses pendidihan. Semakin banyak partikel zat terlarut yang terlarut dalam
pelarut, maka Kenaikan titik didih larutan (Tb) akan semakin besar, yang berakibat,Titik
didih Larutan (TbLarutan) akan semakin tinggi.

Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan Nilai


kenaikan titik didih larutan dinyatakan dengan persamaan :

Untuk larutan nonelektrolit Tb = Kb x m


Untuk larutan elektrolit Tb = Kb x m x i
Titik Didih Larutan (TbLarutan
Larutan
) = TbPelarut
Pelarut murni
murni
+ Tb
Tb = Kenaikan titik didih larutan ( 00C )
Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal larutan ( 00C/molal)
m = molalitas larutan
Back i = faktor Van’t Hoff ( 1 + ( n – 1 )  )
Next
Tabel Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb)

Contoh
soal Pelarut Titik didih (0C) Kb (0C)

Air 100,0 0,52

Alcohol 78,5 1,19

Eter 34,5 2,11

Kloroform 61,2 3,88

Benzene 80,1 2,52

Aseton 56,5 1,67

Back
Penurunan Titik Beku (Tf )

Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap padatnya.

 Suatu pelarut jika di + zat terlarut  titik bekunya akan turun


 Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )
 Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
 Kf = tetapan penurunan titik beku

Back Next
Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan Nilai Penurunan
titik beku larutan dinyatakan dengan persamaan :

Untuk larutan Tf = m x Kf


nonelektrolit
Untuk larutan elektrolit Tf = m x Kf x i

Titik Beku Larutan (TfLarutan) = TfPelarut murni - Tf

Tf = Penurunan titik beku larutan ( 0C )


Kf = Tetapan Penurunan titik beku molal larutan ( 0C/molal)
m = molalitas larutan
i = faktor Van’t Hoff ( 1 + ( n – 1 )  )

Back
Next
Contoh Tabel Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (Kf)
soal
Pelarut Titik beku (0C) Kf (0C)

Air 0 1,86

Benzene 5,4 5,1

Fenol 39 7,3

Naftalena 80 7

Kamfer 180 40

Nitrobenzene 5,6 6,9

Back
Tekanan Osmotik (  )

Gambar pengawetan ikan asin

Ikan asin diawetkan


dengan menggunakan
garam.
Mengapa garam
dapat mengawetkan
ikan ?
Back Next
Ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah rusak,penyebabnya adalah
daging ikan mempunyai kadar air yang sangat tinggi,PH netral,teksturnya lunak
dan kandungan gizinya tinggi sehingga menjadi medium yang sangat baik untuk
pertumbuhan jazad renik terutama bakteri.Salah satu cara pengawetan ikan
secara tradisional diIndonesia yaitu dengan cara pengasinan.Prinsip pengawetan
dalam pembuatan ikan asin merupakan kombinasi penambahangaram dan
pengeringan.Dalam jumlah yang cukup garam dapat mencegah terjadinya
autolisis,yaitu kerusakan ikan yang disebabkan oleh enzim-enzim yang terdapat
pada ikan dan mencegah terjadinyapembusukan oleh jasad renik.Daya
pengawetanoleh garam ini disebabkan garam atau NaCl mempuntai osmotik
tinggi, sehingga selain dapat menarik air daridaging ikan sekaligus menarik
cairan sel mikroorganisme sehingga sel mengalami plasmolisis dan mati.
Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke
larutan pekat melalui membran semipermeabel ( hanya dpt dilalui oleh pelarut)
Tekanan osmotik adalah tekanan yg diperlukan utk menghentikan aliran dari
pelarut murni ke dlm larutan .Alat yg digunakan utk mengukur besarnya tekanan
osmotik adalah osmometer
Back
Next
Hubungan antara jumlah partikel dengan besar tekanan osmotik suatu
larutan dinyatakan melalui persamaan :
a. Untuk Larutan Non elektrolit
Tekanan Osmotik (  ) = M . R . T
b. Untuk Larutan elektrolit
Tekanan Osmotik (  ) = M . R . T . i

Dimana :
 = Tekanan Osmotik Larutan ( atm)
M = Molaritas Larutan ( mol/ liter )
R = Tetapan gas umum, ( 0,082 liter atm/mol K )
T = Suhu, Kelvin (K)
i = Faktor Van’t Hoff Contoh
soal
Back
Contoh soal penurunan tekanan uap

Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram


glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air !
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18
mmHg.
Penyelesaian :
mol glukosa = 45/180 = 0,25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0,25/(0,25 + 5) = 0,048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
∆p = p°. XA = 18 x 0,048 = 0,864 mmHg
Contoh Soal kenaikan titik didih dan penurunan titik beku

Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan
5,85 gram garam dapur (Mr = 58,5) dalam 250 gram air ! (bagi air,
Kb= 0,52 dan Kf= 1,86)

Jawab:
Larutan garam dapur, NaCl(aq) - NaF++ (aq) + Cl-- (aq)
Jumlah ion = n = 2
∆Tb = 5,85/58,5 x 1000/250 x 0,52 [1+1(2-1)]
= 0,208 x 2 = 0,416 °C
∆Tf = 5,85/58,5 x 1000/250 x 0,86 [1+1(2-1)]
= 0,744 x 2 = 1,488 °C
Contoh soal tekanan osmotik
Hitunglah tekanan osmotik dari 500 mL larutan yang mengandung 9
gram glukosa (Mr = 180) pada suhu 27oC .
Pembahasan
Dik : R = 0,08
T = 27oC = 300oK

gr 1000
π = MRT    R T
mr p
9 1000
   0,08  300
180 500
 2,4 atm
Thank you

Anda mungkin juga menyukai