Anda di halaman 1dari 82

1

BAB 5

Larutan

KIMIA
CHEMISTRY

Departemen Kimia | ITS


DEFINISI 2

• Campuran homogen
• Zat terlarut (solut) + pelarut (solvent)
• pelarut :
biasanya jumlahnya lebih banyak
Sifat fisiknya sama dengan larutan
• Zat terlarut:
Biasanya jumlahnya lebih kecil dibanding pelarut

Departemen Kimia | ITS


JENIS LARUTAN 3

Zat terlarut Pelarut Wujud larutan Contoh

Gas Gas Gas Udara

O2 dalam Air. Air


Gas cairan Cairan
Soda(CO2 dalam air).

Cairan cairan Cairan Alkohol dalam air

Padatan Cairan Cairan Garam dalam air

Kuningan (Tembaga +
Padatan Padatan Padatan
Seng)
Gas H2 dalam
Gas Padatan Padatan Paladium. Batu
Apung.

Departemen Kimia | ITS


Proses Pelarutan Tahapan Pelarutan 4

Departemen Kimia | ITS


3 cara proses pelarutan 5

1. zat terlarut bereaksi secara kimia dengan pelarut


dan membentuk zat yang baru.

2. Zat terlarut membentuk zat tersolvasi dengan


pelarut.

3. Terbentuknya larutan berdasarkan disperse saja.

Departemen Kimia | ITS


Satuan Konsentrasi
6

• Molaritas
• Molalitas
• Normalitas
• Fraksi mol
• Persen (w/w; v/v; w/v)
• Ppm, ppb, ppt

Departemen Kimia | ITS


Kelarutan (s) 7

• Definisi: jumlah maksimum zat terlarut yang larut


dalam sejumlah tertentu pelarut.

• Zat terlarut yang berbeda akan memiliki kelarutan


berbeda, misalnya:
S NaCl = 39,12 g/100 mL air pada 100oC
S AgCl = 0,0021 g/100 mL air pada 100oC

Departemen Kimia | ITS


Larutan liquid-liquid dan solid- 8

liquid
• Secara ilmiah : proses pelarutan antara zat terlarut dalam
pelarut cenderung “like dissolves like “
• Air mampu melarutkan garam karena gaya ion-dipole
sama kuat dengan gaya ion-ion yang ada pada garam
sehingga mampu menggantikannya
• Minyak tidak dapat larut dalam air karena gaya dipole-
dipole terinduksi yang lemah tidak dapat menggantikan
gaya dipole-dipole (ikatan-H) pada air sehingga minyak
tidak dapat menggantikan molekul air
• Larutan yang memenuhi “like dissolves like”
mensyaratkan adanya kesetaraan kekuatan gaya untuk
dapat mengatasi gaya dalam solven dan solut
Departemen Kimia | ITS
Larutan Gas-Liquid 9

• Gas-gas yang bersifat non polar seperti N2 atau


hampir non polar seperti NO memiliki titik didih
rendah karena gaya antar molekulnya yang lemah
• Hal ini menyebabkannya tidak larut dalam air dan titik
didihnya berkorelasi dengan kelarutan dalam air
tersebut
• Gas non polar sebagian besar memiliki nilai kelarutan
kecil, kecuali jika gas ini berinteraksi kimia dengan
solven, seperti O2 dalam darah atau CO2 dalam air
(membentuk HCO3-)
Departemen Kimia | ITS
Hubungan antara Titik Didih dan 10

Kelarutan dalam Air


Gas Kelarutan Titik didih
(M) (K)
He 4,2 x 10-4 4,2
Ne 6,6 x 10-4 27,1
N2 10,4 x 10-4 77,4
CO 15,6 x 10-4 81,6
O2 21,8 x 10-4 90,2
NO 32,7 x 10-4 121,4

Departemen Kimia | ITS


11
Pengaruh suhu
terhadap Kelarutan:

kelarutan zat padatan


meningkat dengan
meningkatnya suhu.

Departemen Kimia | ITS


Pengaruh tekanan terhadap kelarutan Gas 12

• Hukum Henry:
“kelarutan gas dalam cairan berbanding lurus dengan
tekanan gas diatas larutannya“. ATAU
“Tekanan gas di atas permukaan larutan berbanding lurus
dengan konsentrasi gas dalam larutan“.
• Pgas = k Cgas
Cgas =Molaritas gas terlarut (sebagai fraksi mol)
Pgas = tekanan gas (atm) diatas larutan
k = konstanta bergantung hanya pada suhu.

Departemen Kimia | ITS


Larutan Ideal 13

• Definisi
larutan di mana gaya tarik-menarik antar molekul yang
tidak sejenis maupun yang sejenis besarnya sama.
Akibatnya: tidak ada efek panas yang timbul saat pelarutan
& tidak terdapat perubahan volume.
tekanan uap, titik didih, densitas, indeks bias dan lain-lain,
dapat dihitung dari pukul rata sifat-sifat komponen murni.
didekati sifatnya dari 2 zat yang sifatnya mirip:
methanol dan ethanol,
benzen dan toluena,
n heptan dan heptan dsbnya.

Departemen Kimia | ITS


14
• Tekanan uap suatu cairan :
“kecepatan molekul-molekulnya meninggalkan
permukaan cairan“.
• Bila suatu cairan tersebut dicampur dengan cairan lain :
jumlah mol masing-masing zat akan berkurang,
berkurang pula kecepatan molekul meninggalkan
permukaan cairan.
• Cairan ideal yang memiliki sifat seperti di atas.
• Raoult,
“tekanan uap dari masing-masing komponen adalah
berbanding lurus dengan fraksi komponen tersebut dan
tekanan uap murninya“
Departemen Kimia | ITS
Tekanan uap larutan ideal 15

• Larutan terdiri dari nA mol A dan nB mol B, tekanan


uapnya
n n
• P  A o
P X P o dan P
B
 B Po  X
B B
Po
B
A n A A A n  n
 n A B
A B
• P = tekanan uap A atau B ; Po = tekanan uap murni A atau B
• n = mol A atau B

Departemen Kimia | ITS


16
Menurut Raoult :

Bila fraksi mol pelarut (solvent) >>>fraksi mol zat


terlarut(solut),  maka sifat larutan tidak jauh
berbeda dari sifat-sifat pelarut murni, sehingga
berlaku :
Plarutan = Xpelarut . P0 pelarut

Untuk larutan yang pekat maka rumus tersebut


mengalami penyimpangan.

Departemen Kimia | ITS


Titik didih larutan ideal 17

• Jika titik didih


pelarut dan zat
terlarut dari suatu
larutan tidak sama,
maka akan
mengakibatkan
fraksi mol masing-
masing komponen
dalam cairan
berbeda dengan
fraksi mol dalam
keadaan uap.

Departemen Kimia | ITS


18

Departemen Kimia | ITS


Larutan Non-Ideal 19

• Larutan non-ideal terdiri dari A dan B :


 gaya tarik menarik (gtm) molekul A dan molekul B
berbeda dari gaya tarik menarik molekul A-A atau molekul
B-B.

Apabila gaya tarik menarik antar molekul A - B > dari gaya


tarik menarik molekul A –A dan molekul B -B, maka
tekanan uap masing-masing komponen dalam larutan tsb
< dari persamaan Raoult.

Persamaan Raoult dapat ditulis:

PA < XA. PA0 atau PB < XB. PB0


Departemen Kimia | ITS
Deviasi positif 20

• PA > XA. PA0


• PB > XB. PB0

Deviasi negatif

• PA < XA. PA0

• PB < XB. PB0

Departemen Kimia | ITS


Sifat Koligatif Larutan 21

• dipengaruhi oleh jumlah zat terlarut dalam larutan


• 4 sifat koligatif :
penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih,
penurunan titik beku
tekanan osmotik
• sifat koligatif digunakan untuk melihat pengaruh zat
terlarut elektrolit dan non elektrolit terhadap sifat
larutan

Departemen Kimia | ITS


Penurunan Tekanan Uap 22

• Zat terlarut (non volatil dan non


elektrolit) seperti gula,  tidak
terdisosiasi dan tidak menguap

• Larutan terdiri dari zat yang mudah


menguap (pelarut) dan zat tidak
mudah menguap (zat terlarut) dan
tekanan uap pelarut murninya pada
temperatur tertentu adalah Po,
maka dengan adanya zat terlarut,
tekanan uapnya menjadi P.

Departemen Kimia | ITS


23
• Po lebih besar dari P (larutan)  Sehingga terjadi
penurunan tekanan uapnya (ΔP) sebesar Po - P.
• Menurut Raoult, untuk larutan yang sangat encer,
maka penurunan tekanan uap relatifnya sama dengan
fraksi mol pelarut. Jadi :

Po  P n1
 X
P o n  n 1
1 2

n1 adalah mol pelarut


n2 adalah mol zat terlarut
X1 adalah fraksi mol pelarut
  Departemen Kimia | ITS
24
• Bila Xzat terlarut + Xpelarut = 1,

• Maka persamaan di atas menjadi


P = Xpelarut . Po.

Dengan kata lain,


“ tekanan uap pelarut dalam suatu larutan adalah
berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut (Hukum
Raoult)”

. Rumus tersebut dapat digunakan untuk menghitung


berat molekul senyawa.
Departemen Kimia | ITS
Kenaikan Titik Didih Larutan 25

• Karena P larutan lebih rendah (turun) dibanding Po


pelarut murni, maka konsekuensinya larutan juga
akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi
• Titik didih larutan adalah suhu dimana tekanan uap
sama dengan tekanan eksternal (1 atm)
ΔTd ∞ m atau ΔTd = Kd × m
• Dimana m molalitas larutan dan Kd adalah konstanta
kenaikan titik didih molal
ΔTd = Td(larutan) – Td(solven)

Departemen Kimia | ITS


Diagram Fasa Pelarut dan 26

Larutan

Departemen Kimia | ITS


27
Persamaan Clausius-Clayperon
dP H . P R T 2 dP
 atau dT 
dT R. T 2 H . P

ΔH =panas penguapan molar , ΔHv.


Larutan yang sangat encer, P = P° dan
P o
P 

n1
Po n2

berakibat T sama dengan Td, maka persamaan di atas menjadi


R. Td 2 P o  P
Td 
H v Po
2
R. Tb n1
Tb 
H v n2
Departemen Kimia | ITS
• jika konsentrasi pelarut dalam molalitas (m), dan berat 28

pelarutnya 1000 gram, maka n1/n2 dapat ditulis sebagai m.


M2/1000, dengan M2 adalah berat molekui pelarut, sehingga :

R. Td 2 M 2
R. Td 2 m.M 2  kd
Td  H v 1000
H v 1000
1000.W1
Td  k d .m atau Td  kd .
W2 .M 1

kd= tetapan kenaikan titik didih


m = molalitas larutan
W1 = berat zat terlarut
M1 =berat molekul zat terlarut
W2 = berat pelarut
 
Departemen Kimia | ITS
Penurunan Titik Beku 29

• Seperti halnya dalam penguapan hanya solven yang


menguap, dalam pembekuan juga hanya senyawa
solven yang membeku
• Titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap
larutan sama dengan tekanan pelarut murni
• Pada suhu ini solven beku dan larutan yang masih
mencair berada dalam kesetimbangan
ΔTb ∞ m atau ΔTb = Kb × m
ΔTb = Tb (solven) – Tb (larutan)

Departemen Kimia | ITS


Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan 30
penurunan Titik Beku beberapa Pelarut
Solven Titik Didih Kd (oC/m) Titik Beku Kb (oC/m)
(oC) (oC)

As. Asetat 117,9 3,07 16,6 3,90


Benzen 80,1 2,53 5,5 4,90
Karbon 46,2 2,34 -111,5 3,83
disulfid 76,5 5,03 -23 30
CCl4 61,7 3,63 -63,5 4,70
Kloroform 34,5 2,02 -116,2 1,79
Dietil Eter 78,5 1,22 -117,3 1,99
Etanol 100,0 0,512 0,0 1,86
Air

Departemen Kimia | ITS


Tekanan osmotik
• Adalah tekanan yang harus diberikan untuk 31

mencegah pergerakan air dari pelarut ke larutan .


• Tekanan ini berbanding lurus dengan jumlah zat
terlarut dalam volume larutan
Π ∞ nzat terlarut/Vlarutan atau Π ∞ M
Π = (nzat terlarut/Vlarutan) RT = MRT

Departemen Kimia | ITS


Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
32

• Larutan elektrolit AB :
AB ↔ A+ + B-
Mula-mula 1 mol

terinosasi   
Sisa (1-)  

Jadi setelah ionisasi, terdapat (1-)+ n atau 1 + (n-1) .


Harga ini dinamakan faktor van’t Hoff atau i.

• Sifat koligatif untuk larutan elektrolit :

Tb  i.kb .m
T f  i.k f .m

Departemen Kimia | ITS


  i.MRT
ASAM 33

Mempunyai rasa masam.


Contohnya Cuka yang mengandung asam asetat. Buah citrun
yang mengandung asam sitrat
jika asam bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
Jika asam bereaksi dengan karbonat atau bikarbonat
menghasilkan gas CO2

Basa

Mempunyai rasa getir dan licin


Beberapa sabun mengandung basa

Departemen Kimia | ITS


Asam Arrhenius : zat yang dalam air menghasilkan H+ (H3O+) 34

Basa Arrhenius : Zat yang dalam air menghasilkan OH-

Departemen Kimia | ITS


Asam Brønsted: adalah donor proton 35
Basa Brønsted : adalah akseptor proton

basa asam asam basa


Asam konjugat Basa konjugat
basa asam

Departemen Kimia | ITS


36
Teori Lewis

Dasarnya adalah pemakaian pasangan elektron bebas


asam : jika menerima pasangan elektron
basa : jika memberikan pasangan elektron

Departemen Kimia | ITS


Sifat Asam Basa dalam Air
37

H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq)

Autoionisasi dari air

-
[ ]+
H O + H O H O H + H O
H H H

basa Asam konjugat


H2 O + H 2 O H3O+ + OH-
asam Basa konjugat
Departemen Kimia | ITS
Berapa konsentrasi ion OH- dalam larutan HCl , dimana 38
konsentrasi ion hidrogennya 1.3 M?
Kw = [H+][OH-] = 1.0 x 10-14
[H+] = 1.3 M

K w 1 x 10 -14
[OH-] = =
[H ]+
1.3
= 7.7 x 10-15 M

Departemen Kimia | ITS


pH – ukuran keasaman
39

pH = -log [H+]

Larutan bersifat : Pada suhu 250C


netral [H+] = [OH-] [H+] = 1 x 10-7 pH = 7
asam [H+] > [OH-] [H+] > 1 x 10-7 pH < 7
basa [H+] < [OH-] [H+] < 1 x 10-7 pH > 7

pH [H+]
Departemen Kimia | ITS
40
pOH = -log [OH ]-

[H+][OH-] = Kw = 1.0 x 10-14

-log [H+] – log [OH-] = 14.00

pH + pOH = 14.00

Departemen Kimia | ITS


41
Harga pH air hujan pada suatu daerah ditemukan 4,82.
berapa konsentrasi ion H+ dari air hujan tersebut?

pH = -log [H+]
[H+] = 10-pH = 10-4.82 = 1.5 x 10-5 M

Konsentrasi ion OH- dalam sampel darah adalah 2.5 x 10-7 M.


Berapa pH sampel darah tersebut?
pH + pOH = 14.00
pOH = -log [OH-] = -log (2.5 x 10-7) = 6.60
pH = 14.00 – pOH = 14.00 – 6.60 = 7.40

Departemen Kimia | ITS


Elektrolit kuat– terdissosiasi 100%
42

H2 O
NaCl (s) Na+ (aq) + Cl- (aq)

Elektrolit lemah – tidak terdissosiasi sempurna

CH3COOH CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Asam kuat adalah elektrolit kuat


HCl (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + Cl- (aq)
HNO3 (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + NO3- (aq)
HClO4 (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + ClO4- (aq)
H2SO4 (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + HSO4- (aq)
Departemen Kimia | ITS
Asam lemah adalah elektrolit lemah 43

HF (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + F- (aq)


HNO2 (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + NO2- (aq)
HSO4- (aq) + H2O (l) 3 O+ (aq) + SO42- (aq)
H2O (l) + H2O (l) 3 O+ (aq) + OH- (aq)

Basa kuat adalah elektrolit kuat


H2 O
NaOH (s) Na+ (aq) + OH- (aq)
H2O
KOH (s) K+ (aq) + OH- (aq)
H2O
Ba(OH)2 (s) Ba2+ (aq) + 2OH- (aq)
Departemen Kimia | ITS
Basa lemah adalah ellektrolit lemah 44

F- (aq) + H2O (l) OH- (aq) + HF (aq)


NO2- (aq) + H2O (l) OH- (aq) + HNO2 (aq)

Pasangan asam –basa konjugat:


• Basa konjugat dari asam kuat tidak dapat diukur
kekuatannya
• H3O+ adalah asam yang paling kuat yang ada dalam
larutan akuose
• Ion OH- adalah basa yang paling kuat yang ada dalam
larutan akuose
Departemen Kimia | ITS
Kekuatan relatif pasangan asam – basa konjugat 45

Departemen Kimia | ITS


Asam kuat Basa kuat
46

Departemen Kimia | ITS


Berapa pH dari larutan 2 x 10-3 M HNO3 ? 47

HNO3 adalah asam kuat – terdissosiasi 100%


HNO3 (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + NO3- (aq)
0.002 M 0.0 M 0.0 M
mula2
akhir 0.0 M 0.002 M 0.002 M

pH = -log [H+] = -log [H3O+] = -log(0.002) = 2.7

Berapa pH dari larutan 1.8 x 10-2 M Ba(OH)2 ?


Ba(OH)2 adalah basa kuat – terdissosiasi 100% .
Ba(OH)2 (s) Ba2+ (aq) + 2OH- (aq)
mula2 0.018 M 0.0 M 0.0 M
akhir 0.0 M 0.018 M 0.036 M
Departemen Kimia | ITS
pH = 14.00 – pOH = 14.00 + log(0.036) = 12.6
ASAM LEMAH (HA) DAN KONSTANTA IONISASI ASAM 48
HA (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + A- (aq)

HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)

Ka = [H+][A-]
[HA]

Ka ADALAH KONSTANTA IONISASI ASAM


weak acid
Ka strength

Departemen Kimia | ITS


KONSTANTA IONISASI DARI ASAM LEMAH DAN BASA KONJUGAT 250C
49

Departemen Kimia | ITS


Berapa the pH dari larutan 0.5 M HF (pada 250C)? 50
[H +
][F-
]
HF (aq) H (aq) + F (aq)Ka =
+ - = 7.1 x 10-4
[HF]
HF (aq) H+ (aq) + F- (aq)
mula2 (M) 0.50 0.00 0.00
reaksi (M) -x +x +x
setimbang (M) 0.50 - x x x
x2
Ka = = 7.1 x 10-4 Ka << 1 0.50 – x  0.50
0.50 - x
x2
Ka  = 7.1 x 10-4 x2 = 3.55 x 10-4 x = 0.019 M
0.50
[H+] = [F-] = 0.019 M pH = -log [H+] = 1.72
Departemen Kimia | ITS
[HF] = 0.50 – x = 0.48 M
Kapan dapat dilakukan pendekatan/ penyederhanaan ?51
Ka << 1 0.50 – x  0.50
Jika x kurang dari 5% dari nilai yang dikurangkan.
x = 0.019 0.019 M Kurang dari 5%
x 100% = 3.8%
0.50 M Penyederhanaan
ok.
Berapa pH dari larutan 0.05 M HF( pada 250C)?
x2 x = 0.006 M
Ka  = 7.1 x 10-4
0.05
0.006 M Lebih dari 5%
x 100% = 12%
0.05 M Penyederhanaan tidak
dibolehkan
Maka penyelesaiannya harus menggunakan persamaan kuadratik
atau yang sesuai.
Departemen Kimia | ITS
Berapa pH dari larutan 0.122 M asam monoprotik yang 52
punya Ka is 5.7 x 10-4?

HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)


mula2 (M) 0.122 0.00 0.00
reaksi (M) -x +x +x
setimbang(M) 0.122 - x x x
x2
Ka = = 5.7 x 10-4 Ka << 1 0.122 – x  0.122
0.122 - x
x2
Ka  = 5.7 x 10-4 x2 = 6.95 x 10-5 x = 0.0083 M
0.122
0.0083 M Lebih dari 5%
x 100% = 6.8%
0.122 M Penyederhanaan tidak
Departemen Kimia | ITS
diijinkan .
x2
Ka = = 5.7 x 10-4 x2 + 0.00057x – 6.95 x 10-5 = 0 53
0.122 - x
-b ± b2 – 4ac
ax2 + bx + c =0 x=
2a
x = 0.0081 x = - 0.0081

HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)


mula2 (M) 0.122 0.00 0.00
reaksi (M) -x +x +x
Setimbang (M) 0.122 - x x x

[H+] = x = 0.0081 M pH = -log[H+] = 2.09

Departemen Kimia | ITS


54

Persen ionisasi = Konsentrasi asam yg terion pd kesetimbanganx 100%


Konsentrasi mula2 asam

Untuk asam monoprotik HA

[H+]
Persen ionisasi= x 100%
[HA]0

[HA]0 = konsentrasi mula2

Departemen Kimia | ITS


Basa lemah dan konstanta ionisasi basa
55

NH3 (aq) + H2O (l) NH4+ (aq) + OH- (aq)

[NH4+][OH-]
Kb =
[NH3]

Kb adalah konstanta ionisasi basa

weak base
Kb
strength

Penyelesaian perhitungan untuk basa lemah


seperti halnya pada asam lemah , hanya [H+]
diganti [OH-].
Departemen Kimia | ITS
Konstanta ionisasi dari beberapa basa lemah dan asam konjugat pada 25 0C
56

Departemen Kimia | ITS


Konstanta ionisasi pada pasangan asam – basa konjugat
57

HA (aq) H+ (aq) + A- (aq) Ka

A- (aq) + H2O (l) OH- (aq) + HA (aq) Kb


H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq) Kw

K a K b = Kw

Asam lemah dan basa konjugatnya

Kw Kw
Ka = Kb =
Kb Ka
Departemen Kimia | ITS
58

Konstanta
ionisasi dari
beberapa asam
diprotik dan
poliprotik serta
basa
konjugatnya

Departemen Kimia | ITS


kesetimbangan larutan buffer 59

Departemen Kimia | ITS

Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc.  Permission required for reproduction or display.
Pengaruh ion senama adalah pergerseran kesetimbangan disebabkan
60
oleh penambahan senyawa yang mempunyai ion yang sama dengan
zat yang dilarutkan

Adanya ion senama akan menggeser / menekan


ionisasi dari basa lemah atau asam lemah.

Perhatikan campuran dari CH3COONa (elektrolit kuat) dan


CH3COOH (asam lemah).
CH3COONa (s) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
Ion
CH3COOH (aq) (aq) + CH3COO- (aq) senama
Departemen Kimia | ITS
Campuran garam NaA dan asam lemah HA.
61

NaA (s) Na+ (aq) + A- (aq)


Ka = [H+][A-]
[HA]
HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)

Ka [HA]
[H ] =
+

[A-] Persamaan Henderson-Hasselbalch

[HA]
-log [H ] = -log Ka - log
+
[A-] [basa konjugat]
pH = pKa + log
[A-] [asam]
-log [H ] = -log Ka + log
+
[HA]
[A-]
pH = pKa + log pKa = -log Ka
[HA]
Departemen Kimia | ITS
Berapa pH dari larutan yang mengandung 0.30 M HCOOH dan 0.52 M HCOOK?
62

Campuran asam lemah dan basa konjugat!

HCOOH (aq) H+ (aq) + HCOO- (aq)


Mula mula (M) 0.30 0.00 0.52

reaksi (M) -x +x +x

Setimbang/sisa(M) 0.30 - x x 0.52 + x

Pengaruh ion senama [HCOO-]


pH = pKa + log
[HCOOH]
0.30 – x  0.30
[0.52]
0.52 + x  0.52 pH = 3.77 + log = 4.01
[0.30]
HCOOH pKa = 3.77
Departemen Kimia | ITS
Larutan Buffer adalah larutan yang mengandung : 63

1. Asam lemah atau basa lemah


2. Garam dari asam lemah atau basa lemah
Keduanya harus ada!

Sebuah larutan buffer mempunyai kemampuan untuk mempertahankan


perubahan pH karena penambahan sejumlah kecil asam atau basa lain.
Campuran eqimolar dari CH3COOH dan CH3COONa

Ditambah asam kuat


H+ (aq) + CH3COO- (aq) CH3COOH (aq)
Ditambah basa kuat
OH- (aq) + CH3COOH (aq) CH3COO- (aq) + H2O (l)
Departemen Kimia | ITS
HCl H+ + Cl-
64
HCl + CH3COO- CH3COOH + Cl-

Departemen Kimia | ITS


Mana dibawah ini yang mengikuti sistem buffer? 65
(a) KF/HF
(b) KBr/HBr, (c) Na2CO3/NaHCO3

(a) KF adalah asam lemah dan F- is basa konjugatnya (Larutan buffer)

(b) HBr adalah asam kuat (Bukan larutan buffer)

(c) CO32- adalah basa lemah dan HCO3- adalah asam konjugat
(Larutan buffer)

Departemen Kimia | ITS


Hitung pH dari sistem buffer dari 0.30 M NH3/0.36 M NH4Cl. Berapa pH nya setelah
penambahan 20.0 mL 0.050 M NaOH kedalam 80.0 mL larutan buffer? 66

NH4+ (aq) H+ (aq) + NH3 (aq)


[NH3] [0.30]
pH = pKa + log ; pKa = 9.25 ; pH= 9.25 + log = 9.17
[NH4+] [0.36]

NH4+ (aq) + OH- (aq) H2O (l) + NH3 (aq)

Mula 2 (moles) 0.029 0.001 0.024

akhir(moles) 0.028 0.0 0.025

volume akhir = 80.0 mL + 20.0 mL = 100 mL


[0.25]
0.028 0.025 pH = 9.25 + log
[NH4+] = [NH3] = [0.28]
0.10 0.10 = 9.20
Departemen Kimia | ITS
Chemistry In Action: penetapan pH dari darah
67

Departemen Kimia | ITS


Sifat Asam –Basa dari garam
68
Larutan netral:
Garam yang mengandung ion logam alkali dan ion logam
alkaki tanah (kecualit Be2+) dan basa konjugat dari asam kuat
(misal. Cl-, Br-, dan NO3-).
H2O
NaCl (s) Na+ (aq) + Cl- (aq)

Larutan Basa:
Garam yang berasal dari dari basa kuat dan asam lemahSalts
derived from a strong base and a weak acid.
H2O
NaCH3COOH (s) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)

CH3COO- (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH- (aq)

Departemen Kimia | ITS


Sifata Asam- Basa dari Garam
69
Larutan Asam:
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

H2O
NH4Cl (s) NH4+ (aq) + Cl- (aq)

NH4+ (aq) NH3 (aq) + H+ (aq)

Salts with small, muatan kation logam yang besar (seperti.


Al3+, Cr3+, and Be2+) dan basa konjugat dari asam kuat.

Al(H2O)3+6 (aq) Al(OH)(H2O)2+


5 (aq) + H (aq)
+

Departemen Kimia | ITS


Asam terhidrolisis dari Al3+ 70

Departemen Kimia | ITS


Sifat Asam – Basa dari Garam
71
Larutan dimana kedua katin dan anionnya terhidrolisisi:

• Kb untuk anion > Ka untuk kation, maka larutannya bersifat basa


• Kb untuk anion < Ka untk kationn, maka larutannyabersifat asam.
• Kb untuk anion Ka untuyk kation, maka larutannnya bersifat netral

Departemen Kimia | ITS


Kesetimbangan kelarutan
72

AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)

Ksp = [Ag+][Cl-] Ksp adalah konstanta hasil kali kelarutan

MgF2 (s) Mg2+ (aq) + 2F- (aq) Ksp = [Mg2+][F-]2


Ag2CO3 (s) 2Ag+ (aq) + CO32- (aq) Ksp = [Ag+]2[CO32-]
Ca3(PO4)2 (s) 3Ca2+ (aq) + 2PO43- (aq) Ksp = [Ca2+]3[PO43-]2
Pelarutan padatan ionik dalam larutan akuose:

Q < Ksp Larutan belum jenuh Tidak mengendap


Q = Ksp Larutan tepat jenuh
Q > Ksp Larutan superjenuh Endapan akan terbentuk
Departemen Kimia | ITS
73

Departemen Kimia | ITS


Kelarutan Molar (mol/L) adalah jumlah mol zat terlarut yang
74
dilarutkan dalam 1 L larutan jenuh.
Kelarutan (g/L) adalah jumlah gram zat terlarut dalam yang
dilarutkan dalam 1 L larutan jenuh.

Departemen Kimia | ITS


What is the solubility of silver chloride in g/L ?
75

AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq) Ksp = 1.6 x 10-10


Mula 2 (M) 0.00 0.00 Ksp = [Ag+][Cl-]
reaksi (M) +s +s Ksp = s2
Setimbang (M) s s s = Ksp
s = 1.3 x 10-5
[Ag+] = 1.3 x 10-5 M [Cl-] = 1.3 x 10-5 M

1.3 x 10-5 mol AgCl 143.35 g AgCl


Kelarutan AgCl = x = 1.9 x 10-3 g/L
1 L soln 1 mol AgCl

Departemen Kimia | ITS


76

Departemen Kimia | ITS


Jika 2.00 mL larutan 0.200 M NaOH ditambahkan kedalam
1.00 L larutan 0.100 M CaCl2, apakah terbentuk endapan?77

Persen ion dalam larutan adalah Na+, OH-, Ca2+, Cl-.


endapan yang mungkin terbentuk adalah Ca(OH)2 ( aturan kelarutan).

Apakah Q > Ksp Ca(OH)2?


[Ca2+]0 = 0.100 M [OH-]0 = 4.0 x 10-4 M

Q = [Ca2+]0[OH-]0 2 = 0.10 x (4.0 x 10-4)2 = 1.6 x 10-8

Ksp = [Ca2+][OH-]2 = 8.0 x 10-6

Q < Ksp Tidak ada endapan yang terbentuk

Departemen Kimia | ITS


Berapa konsentrasi Ag yang diperlukan untuk mengendapkan
78-
hanya AgBr dalam larutan yang mengandung ion Br- dan Cl
pada konsentrasi 0.02 M?

AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq) Ksp = 7.7 x 10-13


Ksp = [Ag+][Br-]
Ksp 7.7 x 10-13
[Ag+] = = = 3.9 x 10-11
M
[Br ]
- 0.020

AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq) Ksp = 1.6 x 10-10


Ksp = [Ag+][Cl-]
K sp 1.6 x 10 -10
[Ag+] = = = 8.0 x 10 -9
M
[Cl ]
- 0.020

3.9 x 10-11 M < [Ag+] < 8.0 x 10-9 M


Departemen Kimia | ITS
Pengaruh Ion senama dan kelarutan
79

Adanya ion senama akan menurunkan kelarutan


dari garam.

Berapa kelarutan molar dari AgBr dalam (a) air murni dan
(b) 0.0010 M NaBr?

NaBr (s) Na+ (aq) + Br- (aq)


AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq) [Br-] = 0.0010 M
Ksp = 7.7 x 10-13 AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq)
s2 = Ksp [Ag+] = s
s = 8.8 x 10-7 [Br-] = 0.0010 + s  0.0010
Ksp = 0.0010 x s
Departemen Kimia | ITS
s = 7.7 x 10-10
Chemistry In Action: Antacids and the Stomach pH Balance
80

NaHCO3 (aq) + HCl (aq)


NaCl (aq) + H2O (l) + CO2 (g)

Mg(OH)2 (s) + 2HCl (aq)


MgCl2 (aq) + 2H2O (l)

Departemen Kimia | ITS


Referensi 81

• Brady, J.E., 1990, “General Chemistry: Principles and Structure”, 5th Edition,
New York, USA: John Wiley and Sons (WIE)
• Chang, R., 2010, “Chemistry”, 10th Edition, New York, USA: McGraw Hill
• Petrucci, R.H., Harwood, W.S. dan Herring, F.G., 2002, “General Chemistry:
Principles and Modern Application”, 8th Edition, USA: Prentice Hall

Departemen Kimia | ITS


82

TERIMA KASIH

Departemen Kimia | ITS

Anda mungkin juga menyukai