Anda di halaman 1dari 41

1

B A B 8

Kinetika
Kimia

KIMIA
CHEMISTRY

Departemen Kimia | ITS


Kinetika Kimia
2

Termodinamika – apakah suatu reaksi terjadi?


Kinetika – seberapa cepat reaksi berlangsung?

Laju reaksi s adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk dalam satuan waktu (M/s).

A, B

D[A] D[A] = perubahan konsentrasi A selama periode waktu Dt


Laju = -
Dt
D[B] D[B] = perubahan konsentrasi B selama periode waktu Dt
Laju =
Dt
karena [A] menurun setiap pertambahan waktu, D[A]
Departemen Kimia | ITS
negatif.
A B
3

Waktu

D[A]
Laju = -
Dt

D[B]
Laju =
Dt

Departemen Kimia | ITS


Br2 (aq) + HCOOH (aq) 2Br- (aq) + 2H+ (aq) + CO2 (g)
4

waktu

cahaya detektor
393 nm
D[Br2] a DAbsorpsi
Departemen Kimia | ITS
Br2 (aq) + HCOOH (aq) 2Br- (aq) + 2H+ (aq) + CO2 (g)
5

Kemiringan
tangen
Kemiringan
tangen
Kemiringan tangen

D[Br2] [Br2]final – [Br2]initial


Laju rata-rata= - =-
Dt tfinal - tinitial
Departemen Kimia | ITS
Laju Sesaat= Laju pada waktu tertentu (spesifik)
6

Laju a [Br2]

Laju = k [Br2]

laju
k= = Konstanta laju
[Br2]

= 3.50 x 10-3 s-1


Departemen Kimia | ITS
7
2H2O2 (aq) 2H2O (l) + O2 (g)

PV = nRT

n
P= RT = [O2]RT
V
1
[O2] = P
RT

D[O2] 1 DP
Laju = =
Dt RT Dt

Menghitung DP dalam perubahan waktu


Departemen Kimia | ITS
8

Departemen Kimia | ITS


Laju Reaksi dan Stoikhiometry
9

2A B

Dua mol A menghilang setiap pembentukan satu mol B

1 D[A] D[B]
laju = - Laju =
2 Dt Dt

aA + bB cC + dD

1 D[A] 1 D[B] 1 D[C] 1 D[D]


Laju = - =- = =
a Dt b Dt c Dt d Dt

Departemen Kimia | ITS

13.1
Tuliskan rumusan laju untuk reaksi berikut: 10

CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (g)

D[CH4] 1 D[O2] D[CO2] 1 D[H2O]


laju= - =- = =
Dt 2 Dt Dt 2 Dt

Departemen Kimia | ITS


Hukum Laju
11
Hukum Laju menggambarkan hubungan antara laju reaksi engan konstanta reaksi dan
konsentrasi reaktan yang dinaikan dalam beberapa tingkat.

aA + bB cC + dD

Laju = k [A]x[B]y

Orde reaksi A adalah x

Orde reaksi B adalah y

Orde Reaksi total adalah (x +y)

Departemen Kimia | ITS


F2 (g) + 2ClO2 (g) 2FClO2 (g)
12

Laju = k [F2]x[ClO2]y

Peningkatan [F2] dua kali lipat dengan [ClO2] konstan

Laju dua kali lipat

x=1

Pangkat empat [ClO2] dengan [F2] konstan rate = k [F2][ClO2]


Laju empat kali lipat
y=1

Departemen Kimia | ITS


Hukum Laju 13

• Laju reaksi selalu diperoleh dari percobaan.

• Orde reaksi selalu ditentukan oleh konsentrasi reaktan


(bukan produk)

• Orde reaksi tidak berkaitan dengan koefisien


stoikiometri reaktan pada persamaan reaksi setimbang.

F2 (g) + 2ClO2 (g) 2FClO2 (g)

1
laju = k [F2][ClO2]
Departemen Kimia | ITS
Tentukan laju reaksi dan hitung konstanta reaksi untuk reaski berikut dengan data
14
dalam tabel :
S2O82- (aq) + 3I- (aq) 2SO42- (aq) + I3- (aq)

[S2O82-] Laju mula-


Percobaan [I-]
mula (M/s) laju = k [S2O82-]x[I-]y
1 0.08 0.034 2.2 x 10-4 y=1

2 0.08 0.017 1.1 x 10-4 x=1

laju = k [S2O82-][I-]
3 0.16 0.017 2.2 x 10 -4

[I-] meningkat dua kali lipat, laju meningkat dua kali lipat (percobaan 1 & 2)

[S2O82-] meningkat dua kali lipat, laju meningkat dua kali lipat (experiment 2 & 3)

laju 2.2 x 10-4 M/s


k= = = 0.08/M•s
Departemen Kimia | ITS
[S2O ][I ]
8
2- -
(0.08 M)(0.034 M)
Reaksi Orde Satu
15
D[A]
A produk Laju = - Laju = k [A]
Dt

D[A]
Laju M/s - = k [A]
k= = = 1/s or s-1 Dt
[A] M
[A] adalah konsentrasi A pada waktu t
[A]0 adalah konsentrasi A pada waktu t=0

[A] = [A]0exp(-kt) ln[A] = ln[A]0 - kt

Departemen Kimia | ITS


2N2O5 4NO2 (g) + O2 (g)
16

Departemen Kimia | ITS


Reaksi 2A B berorde satu pada A dengan konstanta laju 17
sebesar 2.8 x 10-2 s-1 pada 800C. Berapa lama waku yang dibutuhkan
A untuk menurunkan konsentrasi dari 0,88 M hinga 0,14 M ?

[A]0 = 0.88 M
ln[A] = ln[A]0 - kt
[A] = 0.14 M

kt = ln[A]0 – ln[A]
[A]0 0.88 M
ln ln
ln[A]0 – ln[A] [A] 0.14 M
t= = = = 66 s
k k 2.8 x 10-2 s-1

Departemen Kimia | ITS


Reaksi Orde Satu
18

Waktu paruh, t½, adalah waktu yang dibutuhkan oleh reaktan untuk menurunkan
konsentrasi hingga setengah dari konsentrasi mula-mula.

t½ = t ketika [A] = [A]0/2

[A]0
ln
[A]0/2 ln2 0.693
t½ = = =
k k k

Berapa waktu paruh untuk N2O5 jika dia terdekomposisi dengan konstanta laju5.7 x 10-4 s-1?

ln2 0.693
t½ = = = 1200 s = 20 menit
k 5.7 x 10 s
-4 -1

Bagaimana kamu mengetahui bahwa reaksi memiliki orde 1?


Departemen Kimia | ITS
Satuan k (s-1)
Reaksi Orde Satu 19

A produk

# waktu paruh [A] = [A]0/n

1 2

2 4

3 8

4 16

Departemen Kimia | ITS


Reaksi Orde Dua
20
D[A]
A produk Laju = - laju = k [A]2
Dt

laju M/s D[A]


k= = -
[A]2 M2 = 1/M•s Dt
= k [A]2

1 1 [A] adalah konsentrasi A pada waktu ke t


= + kt
[A] [A]0 [A]0 adalah konsentrasi A pada waktu t=0

t½ = t ketika [A] = [A]0/2

1
t½ =
k[A]0

Departemen Kimia | ITS


Reaksi Orde Nol
21
D[A]
A produk laju = - laju = k [A]0 = k
Dt

laju D[A]
k= = M/s - =k
[A]0
Dt

[A] adalah konsentrasi A pada waktu ke t


[A] = [A]0 - kt
[A]0 adalah konsentrasi A pada waktu t=0

t½ = t laju [A] = [A]0/2

[A]0
t½ =
2k

Departemen Kimia | ITS


Rangkuman Kinetika Reaksi Orde Nol, Orde Satu, 22
dan Orde Dua

Persamaan
Orde Hukum Laju konsentrasi-waktu Waktu Paruh
[A]0
0 Laju = k [A] = [A]0 - kt t½ =
2k

1 Laju = k [A] ln[A] = ln[A]0 - kt t½ = ln2


k
1 1 1
2 Laju = k [A] 2 = + kt t½ =
[A] [A]0 k[A]0

Departemen Kimia | ITS


A+B AB ++ C+D
23

Reaksi Eksotermik Reaksi endotermik

Energi Aktivasi (Ea ) adalah energi minimun yang dibutuhkan untuk memulai reaksi kimia.

Departemen Kimia | ITS


Pengaruh Suhu pada Konstanta Reaksi
24

k = A • exp( -Ea / RT )

(Persamaan Arrhenius)

Ea adalah energi aktivasi (J/mol)


R adalah konstanta gas (8.314 J/K•mol)
T adalah suhu absolut
A adalah faktor frekuensi

Ea 1
lnk = - + lnA
R T

Departemen Kimia | ITS


Ea 1
lnk = - + lnA
R T 25

Departemen Kimia | ITS


26

Departemen Kimia | ITS


Mekanisme Reaksi
27

Keseluruhan proses reaksi kimia dapat digambarkan dalam tingkat


molekular melalui tahapan-tahapan dasar yang sederhana atau
reaksi dasar.

Urutan tahapan-tahapan dasar yang mengarah ke pembentukan


produk disebut mekanisme reaksi.

2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)


N2O2 terdeteksi selama reaksi!

Tahapan Dasar : NO + NO N2O2


+ Tahapan Dasar : N2O2 + O2 2NO2
Reaksi
Departemen Kimia | ITS Keseluruhan: 2NO + O2 2NO2
13.5
28

2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

Departemen Kimia | ITS

13.5
Intermediet adalah spesi yang muncul atau terbentuk selama reaksi berlangsung namun
tidak muncul dalam persamaan reaksi yang setimbang. 29

Intermediet selalu terbentuk di tahapan dasar awal dan digunakan kembali dalam tahapan
dasar selanjutnya.

Tahapan Dasar : NO + NO N2O2


+ Tahapan Dasar : N2O2 + O2 2NO2
Reaksi Keseluruhan : 2NO + O2 2NO2
Molekularitas reaksi adalah jumlah molekul yang ikut beraksi atau terlibat
selama tahapan dasar reaksi berlangsung.
• Reaksi unimolekular– tahapan dasar dengan melibatkan 1 molekul
• Reaksi Bimolekular– tahapan dasar dengan melibatkan 2 molekul
• Reaksi Termolukar– tahapan dasar dengan melibatkan 3molekul

Departemen Kimia | ITS


Laju Reaksi dan Tahapan Reaksi
30

Reaksi Unimolekular A produk laju = k [A]

Reaksi Bimolekular A+B produk laju = k [A][B]

Reaksi Bimolekular A+A produk laju = k [A]2


Penulisan mekanisme reaksi yang benar:
• Jumlah dari tahapan dasar harus menghasilkan persamaan reaksi
yang setimbang.
• Langkah penentuan laju reaksi yang diperkirakan harus sama
dengan laju reaksi yang ditemukan dalam percobaan

Langkah penetuan laju reaksi adalah langkah yang paling lambat dalam urutan
tahapan pembentukan produk
Departemen Kimia | ITS
Urutan Langkah—Langkah dalam Memmpelajari Sebuah Mekanisme Reaksi 31

Departemen Kimia | ITS


Laju reaksi percobaan untuk reaksi antara NO2 d an untuk menghasilkan NO and
CO2 adalah laju = k[NO2]2. Reaksi diketahui berjalan dalam dua tahapan : 32

Tahapan 1: NO2 + NO2 NO + NO3


Tahapan 2: NO3 + CO NO2 + CO2
Bagaimana persamaan reaksi secara keseluruhan?

NO2+ CO NO + CO2
Apa yang menjadi intermediet?

NO3
Apa yang dapat kamu katakan terhadap laju relatif 1 dan 2?

Laju = k[NO2]2 adalah laju reaksi untuk tahapan 1 maka laju reaksi
Departemen Kimia | ITS
untuk tahapan 2 pasti lebih lambat
Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia tetapi
zat tersebut tidak diubah menjadi produk 33

k = A • exp( -Ea / RT ) Ea k

Tanpa Katalis Dengan Katalis

Departemen Kimia | ITS


Lajudengan katalis > Lajutanpa katalis
Ea‘< Ea 13.6
34
Dalam katalis heterogen, reaktan dan katalis memiliki fasa yang berbeda.

• Sintesis Haber ammonia synthesis of ammonia


• Proses Ostwald untuk pembentukan asam
nitrat
• Konveter Katalitik
Dalam katalisis homogen, reaktan dan katalis bercampur dalam fasa yang sama,
biasanya berada dalam bentuk cair.

• Katalis Asam
• Katalis Basa

Departemen Kimia | ITS

13.6
Proses Haber 35

Fe/Al2O3/K2O
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
katalis

Departemen Kimia | ITS


Proses Ostwald
36
Katalis Pt
4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6H2O (g)
2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

2NO2 (g) + H2O (l) HNO2 (aq) + HNO3 (aq)

Kawat Pt Panas dalam


Katalis Pt-Rh yang digunakan larutan NH3
Departemen Kimia | ITS
selama proses Ostwald
13.6
Konveter Katalis
37

katalitik
CO + Hidrokarbon yang tidak terbakar + O2 konverter CO2 + H2O

katalitik
2NO + 2NO2 konveter 2N2 + 3O2

Departemen Kimia | ITS

13.6
Katalisis Enzim
38

Departemen Kimia | ITS

13.6
39

Terkatalisis
Tanpa Katalis Enzim

D[P]
Laju =
Dt

Laju= k [ES]

Departemen Kimia | ITS

13.6
Referensi
40

• Brady, J.E., 1990, “General Chemistry: Principles and Structure”, 5th


Edition, New York, USA: John Wiley and Sons (WIE)
• Chang, R., 2010, “Chemistry”, 10th Edition, New York, USA: McGraw
Hill
• Petrucci, R.H., Harwood, W.S. dan Herring, F.G., 2002, “General
Chemistry: Principles and Modern Application”, 8th Edition, USA:
Prentice Hall

Departemen Kimia | ITS


41

TERIMA KASIH

Departemen Kimia | ITS

Anda mungkin juga menyukai