Anda di halaman 1dari 22

Gerakan KA dan

Gaya pada Rel


Gaya pada Rel
• P = beban gandar dinamik
A
• Q = beban roda dinamik
• Y = transversal stress roda
H
• H = transversal stress gandar
• AB = rolling circle plane
B Y kiri Y kanan • CD = rolling plane
P
• F = flens
• F = guiding plane 10mm
Q kiri
C 1:40
D Q kanan dibawah rolling plane
F
1:20 E
Beban As = Beban Gandar
• Netherland Spoor
• Kereta penumpang = 120 kN – 170 kN
• Gerbong barang = 225 kN
• Lokomotif = 215 kN
• British Railway = 250 kN
• Amerika dan Australia = 250 kN – 350 kN
• Indonesia
• 1067mm = 18 Ton
• 1435mm =22.5 ton
Klasifikasi Rel (UIC)
Kategori Beban As (kN) Berat Rel (kN/m’)

A 160 48
B1 180 50
B2 180 64
C2 200 64
C3 200 72
C4 200 80
D4 225 80
Tonase (NS)
• Tf = Tp.V/100 + Tg.Pc/(18.D) dalam Ton
• Dimana:
• Tp = beban nyata untuk lalulintas penumpang harian
• Tg = beban nyata untuk lalulintas barang harian
• V = kecepatan maksimum ijin (km/j)
• D = Diameter minimum roda (m)
• Pc = beban as maksimum untuk roda dg diameter D
Kelas rel berdasar tonase (NS)
• Kelas I 40000 < Tf
• Grup II 20000 < Tf < 40000
• Grup III 10000 < Tf < 20000
• Grup IV Tf < 10000
Tonase yang terjadi (UIC)
• Tonase yang terjadi menurut UIC:
• TF2 = S.TF1 dalam ton/hari
• Dimana :
• TF2 = fictitious fraffic
• TF1 = fictitious tonnage (ton/hari)
• S = koefisien yang berhubungan dengan kualitas track
• S = 1 untukrel tanpa kereta penumpang
• S=1,1 untuk rel dengan kereta penumpang kec < 120 km/j
Tonase yang terjadi (UIC)
(lanjutan)

• TF1 = Tv + Km.Tm + KL.TL dalam ton/hari


• Dimana :
• TF1 = fictitious tonnage (ton/hari)
• Tv = Tonase gerbong penumpang harian
• Tm = Tonase gerbong barang harian
• TL = Tonase Lokomotif harian
• Km = koefisien (1,5 untuk beban as s/d 18 ton, dan 1,3 untuk as berat
• KL = koefisien (1,4)
Tonase yang terjadi (UIC)
(lanjutan)
Klasifikasi rel menurut UIC
• Grup 1 TF2 > 120000
• Grup 2 120000 > TF2 > 85000
• Grup 3 85000 > TF2 > 50000
• Grup 4 50000 > TF2 > 28000
• Grup 5 28000 > TF2 > 24000
• Grup 6 24000 > TF2 > 7000
• Grup 7 7000 > TF2 > 3500
• Grup 8 3500 > TF2 > 1500
• Grup 9 1500 > TF2
Bahaya terhadap jalannya Kereta Api
• Rupture dari material (rel maupun roda)
• Flens roda dapat keluar dari rel (climb up) >>> derailment

• Climb up dapat terjadi bila:


• V > 250 km/jam dan
• Y/Q > 1,5
Track Load
• Beban Statis
• Beban vertical
• Gaya sentrifugal pada lengkung
• Gaya pada wessel
• Beban angin
• Beban Dinamis
• Track irregularities (track tidak lurus: horizontal atau vertical)
• Diskontinuitas pada sambungan rel, sambungan las, dan wessel
• Permukaan rel tidak rata
• Natural vibration kereta (oscillation)
•.
Gaya Vertikal pada Rel
• Gaya vertical pada rel

• Qtot = Qstat + Qcentr + Qwind + Q din

• Dimana:
• Qstat = beban roda statis = ½ beban gandar
• Qcentr = gaya sentrifugal tikungan, hanya pada rel luar
• Q wing = beban akibat angina melintang
• Qdin = beban dynamic
• Qstat + Qcentr + Qwind disebut gaya quasi-static

• Qcentr + Qwind = G.hd.L/S2 + Hw.q/S


• G berat kendaraan tiap
wheelset
Hw • L jarak pusat gravitasi
kendaraan
L m.V2/R • S lebar track
• Hw gaya angina
G-m.g q • Q centre of gravity distanve
• G percepatan gravitasi
• R jari-jari tikungan
• H peninggian (cant)
h
d • Hd cant defisiensi
Komponen Gaya Vertikal >>>>
Dynamic Overloads
Dynamic overload disebabkan:
• Kontak antara rel dan roda yang tidak beraturan
• Kerusakan permukaan rel (corrugation)
• Kerusakan roda (flats)
• Kerusakan levelling terutama pada sambungan

Kerusakan tersebut dapat dikurangi dengan cara:


• Track geometry yang baik
• Ballast yang memenuhi syarat
• Menggunakan double elastic fastening
Gaya Lateral pada Rel
• Gaya Lateral pada Rel akibat:
• Gaya sentrifugal di tikungan
• Goncangan ke samping
• Tekanan angina dari samping
• Gaya Lateral pada Rel:
• Ytot = Yflens + Ycentr + Ywind + Ydin
• Yflens = beban yang terjadi pada flens
• Ycentr = gaya sentrifugal
• Ywind = gaya akibat angina
• Ydin = gaya dynamic
• Ycentr+Ywind = G.hd/S + Hw
Gaya Longitudinal pada Rel
• Pengaruh suhu, terutama pada CWR (Continuous Welded Rails).Gaya ini
dianggap statis
• Percepatan (accelerating) dan rem (braking)
• Shrinkage stresses (tekan karena susut) karena las pada track
• Track creep (rangkak)
• Perubahan panjang rel karena suhu sbb:
• ΔL = α.L. Δt
• Gaya yang timbul
• N = E.A. α. Δt
• α = 10,5 . 10-6
• E = 20.1010 N/mm2
Gaya Lateral pada Track
• Tekanan lateral pada track
• H = Hs + Hα
• Hs = P.I / 1500
• Hα = P.V/1000

• Hs = tekanan akibat gaya sentrifugal di tikungan


• Hα = dynamic complex force
• P = beban gandar dalam 104 N
• I = kekurangan peninggian (mm)
• V = kecepatan kereta (km/jam)
Tahanan lateral sebagai fungsi jenis bantalan
• Supaya stabil maka H < L (tahanan bantalan)

• Bantalan kayu, levelling dg tamping


• L = 0,7 + P/3
• Bantalan kayu, levelling dg shovel packing
• L = 0.85 (0,7 + P/3)
• Bantalan beton biblok, levelling by tamping
• L = 1 + P/3
Transverse wheel oscillations
• Kemiringan Konus 1:20 (atau 1:40)
• Karena kemiringan konus, roda (dan gandarnya) akan
bergerak sinusoidal sepanjang rel
• L = 2.p. (r.S /(2.g))0.5
• f = V/L

• S = track gauge
• g = kemiringan konus
• r = jari-jari roda
S
L

• Kereta cepat menggunakan g 1:40 sehingga Panjang


sinusoidal bertambah dan frekuensi sinusoidal
berkurang
Soal no 1
• Apabila perubahan suhu adalah sebesar x derajad Celsius dan beban
vertical 10+z ton, rencanakan type rel dan karakteristiknya dan
sambungan rel, bila:
• Bersambungan tiap y m
• Bersambungan tiap 500 m (LWR)
• Tanpa sambungan (CWR)
• x adalah 10 + digit belakang NRP anda
• y adalah 20 + 2 digit NRP anda
• z adalah digit kedua dari belakang NRP anda

Anda mungkin juga menyukai