Anda di halaman 1dari 32

LARUTAN DAN SIFAT-

SIFATNYA
Pembahasan :

1. Definisi larutan
2. Jenis larutan
3. Peristiwa melarut
4. Komposisi larutan
5. Sifat koligatif larutan

des 07 design by S Aisyah


LARUTAN
Definisi
• campuran homogen dua zat atau lebih
• satu fasa
• ukuran partikel : 10-7 – 10-8 cm

Komponen
• pelarut (solvent) : jumlahnya lebih
banyak strukturnya tidak berubah
• zat terlarut (solute)
LARUTAN
Wujud
• cair : amonia, minuman berkaborasi, air laut
• padat : baja, perunggu, hidrogen dalam platina
• gas : udara

Amoniak (aq) Minuman Baja pada Perunggu


berkarbonasi konstruksi
Proses pelarutan

Pelarutan cair-cair
semakin mirip zat terlarut dan pelarutnya (struktur, gaya interaksi,
kepolaran) akan semakin mudah saling melarutkan dalam segala
perbandingan)

Pelarutan padat-cair
kelarutan zat padat dalam zat cair sangat terbatas karena interaksi dalam
zat padat jauh lebih kuat daripada interaksi dalam zat cair. Semakin
rendah titik leleh zat padat semakin mudah larut dalam zat cair.

Pelarutan gas-cair
kelarutan gas dalam zat cair sangat terbatas karena interaksi dalam zat
padat jauh lebih lemah daripada interaksi dalam zat cair. Semakin
tinggi titik didih gas (semakin mendekati nol derajad) semakin mudah
larut dalam zat cair.
Proses pelarutan

Interaksi pelarut-pelarut:
Energi dibutuhkan (positif) untuk mengatasi kekuatan antarmolekul antara
molekul pelarut karena molekul harus dipisahkan untuk memberi ruang bagi
partikel terlarut.
Interaksi solute-solute:
Energi dibutuhkan (positif) untuk mengatasi kekuatan antarmolekul yang
memegang partikel terlarut bersama dalam kristal. Untuk padatan ionik, inilah
energi kisi. Zat dengan energi kisi yang tinggi cenderung kurang larut
dibandingkan zat dengan energi kisi yang rendah.
Interaksi pelarut-pelarut:
Energi dilepaskan (negatif) saat molekul pelarut mengelompok di sekitar
partikel terlarut dan larut. Untuk zat ion dalam air, jumlah energi hidrasi yang
dilepaskan pada umumnya lebih besar untuk kation yang lebih kecil daripada
yang lebih besar karena molekul air dapat mendekati inti positif ion yang lebih
kecil dan mengikat lebih erat. Selain itu, energi hidrasi umumnya meningkat
seiring muatan pada ion meningkat.
Proses pelarutan zat cair dalam zat cair
•partikel pelarut terpisah dari kelompoknya : kalor diperlukan untuk mengatasi
interaksi antar partikel
•partikel zat terlarut terpisah dari kelompoknya : kalor diperlukan untuk mengatasi
interaksi antar partikel
•partikel pelarut dan zat terlarut berantaraksi membentuk larutan : kalor dilepaskan
•apabila kalor dilepas > kalor diperlukan : eksoterm dan sebaliknya endoterm
•apabila kalor dilepas = kalor diperlukan : larutan ideal
Kalor pelarutan
kalor pelarutan adalah jumlah kalor yang diserap
atau dilepaskan yang menyertai proses pelarutan

ΔH3
ΔH1 + ΔH2 ΔH1 + ΔH2 ΔH larutan

Entalpi
Entalpi

ΔH larutan
ΔH3

Eksoterm Endoterm
Pengaruh Suhu dan Tekanan
Terhadap Kelarutan
pengaruh suhu tehadap kelarutan ditentukan melalui
percobaan

pada umumnya kelarutan zat padat dalam zat cair


berbanding lurus dengan suhu, karena umumnya
merupakan proses endoterm

pada umumnya kelarutan gas dalam zat cair


berbanding terbalik dengan suhu, karena umumnya
merupakan proses eksoterm
Hukum Henry

tekanan hanya berpengaruh pada kelarutan gas


dalam zat cair. Pada tekanan tetap, kelarutan
gas berbanding lurus dengan tekanan parsial
fasa gas diatas larutan (hukum Henry)

Cg = k Pg

Keterangan
C = konsentrasi molar (mpl / liter)
P = tekanan (atm)
K = konstanta (mol / L)
Ungkapan kepekatan larutan

Secara kualitatif dibedakan menjadi larutan encer dan larutan


pekat atau larutan jenuh, tak jenuh dan lewat jenuh

Belum jenuh Belum jenuh Jenuh Jenuh


Larutan Jenuh
Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut di dalam pelarut,
pada suhu tertentu

Larutan Tak jenuh


Mengandung zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan
kemampuannya untuk melarutkan

Larutan lewat Jenuh


Mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan yang terdapat di
dalam larutan jenuh
LARUTAN Lewat JENUH
Secara kuantitatif dalam bentuk satuan konsentrasi
Konsentrasi larutan :
• persen berat, persen volum
• fraksi mol
• molalitas
• molaritas
• normalitas

des 07 design by S Aisyah


Persen berdasar massa

Fraksi Mol
komponen dalam larutan diberikan oleh jumlah mol komponen dibagi dengan
jumlah total mol yang membentuk larutan (termasuk pelarut)

Molaritas
Banyaknya mol yang terlarut dalam 1 L larutan

Molalitas
Banyak mol zat terlarut yang dilarutkan dalam 1000 gram pelarut
Pengenceran larutan

Pada pengenceran, jumlah zat terlarut tetap


Mol zat terlarut sebelum pengenceran = Mol zat terlarut setelah pengenceran
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
•Adanya zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan
titik beku.
•Perubahan sifat tersebut (sifat koligatif) hanya tergantung
pada konsentrasi partikel zat terlarut tidak tergantung pada
jenis zat terlarut
larutan
pelarut
1 atm
ΔP Air (l)

P uap
Air (s)

Air (g)

ΔTb ΔTd
suhu
DIAGRAM P-T AIR DAN LARUTAN
Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Menguap
• peristiwa lepasnya molekul-molekul zat cair dari permukaan
cairan membentuk fasa gas
• kemudahan proses menguap tergantung pada besarnya gaya
antaraksi molekul-molekul yang ada dalam cairan dan suhu
• oleh karena itu adanya zat terlarut akan mempersulit
terjadinya penguapan
Tekanan uap
•adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap yang
terbentuk ketika suatu zat cair menguap
•semakin mudah suatu zat cair menguap maka tekanan
uapnya semakin tinggi

How ?
Penurunan Tekanan uap

Penambahan zat terlarut yang sulit menguap menyebabkan


tekanan uap larutan lebih rendah dibanding pelarut murni

How ?

Pelarut Larutan
Hukum Raoult
untuk menjelaskan besarnya tekanan uap larutan dimana zat terlarutnya
non volatil
Plarutan = Xpelarut P°pelarut
= (1 – Xterlarut) P°pelarut
= P°pelarut – Xterlarut P°pelarut
P°pelarut - Plarutan = Xterlarut P°pelarut
∆P = Xterlarut P°pelarut
Grafik larutan
yang mengikuti
Hk. Raoult P pelarut

P Po larutan

0 1
X pelarut
Larutan volatil
Apabila zat terlarut volatil (mudah menguap), maka :
Plarutan = Ppelarut + Pzat terlarut
Plarutan = Xpelarut P°pelarut + Xterlarut P°terlarut
∆P = P°pelarut - Plarutan
atau
∆P = P°terlarut - Plarutan

Plarutan P°pelarut
P

Ppelarut
P°terlarut

Pterlarut

0 X pelarut 1

X terlarut
Penaikan Titik Didih

Mendidih
• definisi : tekanan uap sama dengan tekanan udara diatas
cairan (tekanan udara luar)

Penambahan zat terlarut menyebabkan :


titik didih pelarut < titik didih larutan
Mengapa?

Persamaan Matematis

∆Td = Kd m
Kd = tetapan kenaikan titik didih molal (yaitu kenaikan titik
didih bila konsentrasi larutan meningkat satu molal).
Harga Kd tergantung jenis pelarut
Penurunan Titik Beku

Penambahan zat terlarut menyebabkan :


titik beku pelarut > titik beku larutan
Mengapa?

Persamaan Matematis

∆Tb = Kb m

Kd = tetapan penurunan titik beku molal


Harga Kbtergantung jenis pelarut
Tekanan Osmosis

Osmosis
proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki
konsentrasi lebih rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi
lebih tinggi melalui lapisan tipis yang hanya bisa dilewati
molekul pelarut sehingga mencapai kesetimbangan
 Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari
yang lain disebut larutan Hipotonik.
 Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari
yang lain disebut larutan Hipertonik.
 Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama
disebut Isotonik.
Tekanan osmotik

tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses


osmosis
Bagaimana prosesnya?

Persamaan matematis

π=MRT

Osmosis Balik

proses kebalikan osmosis karena penerapan tekanan


yang melebihi tekanan osmosis
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai
kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan
larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang
lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama
Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai
pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya :
1. Untuk Kenaikan Titik Didih
∆Td = i.Kd.m

2. Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai:


∆Tb = i.Kb.m

3. Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai:


π =iMRT

i = faktor van’t Hoff


LATIHAN

1. Suatu larutan dubuat dengan melarutkan 396 gram sukrosa (C12H22O11)


dalam 624 g air. Berapa tekanan uap larutan ini pada 30oC? Tekanan uap
air adalah 31,8 mmHg pada 30oC)
2. Suatu larutan dibuat dengan mengembunkan 4,00 L gas, diukur pada
27oC dan tekanan 748 mmHg, ke dalam 58,0 g benzena. Hitung titik beku
larutan ini !
3. Sutu larutan yang mengandung 6,85 g karbohidrat dalam 100,0 g air
memiliki kerapatan 1,024 g/mL dan tekanan osmotik 4,61 atm pada
20,0oC. Hitung massa molar karbohidrat
4. Ibu membuat sayur asem menggunakan garam dapur sebanyak 5,85
gram. Dan menggunakan air sebanyak 4 kg. Jika garam dapur terionisasi
sempurna maka tentukan titik didih larutan
5. Tekanan osmotik 0,010 M larutan CaCl2 dan larutan urea pada 25oC
masing-masing adalah 0,605 atm dan 0,245 atm. Hitung faktor van’t Hoff
untuk larutan CaCl2

Anda mungkin juga menyukai