Anda di halaman 1dari 27

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN

DEFINISI
Sifat koligatif larutan :
sifat larutan yang tidak tergantung pada
jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung
pada banyaknya partikel zat terlarut dalam
larutan.
Sifat koligatif larutan :
sifat koligatif larutan non-elektrolit &
elektrolit

Sifat Koligatif Larutan

Penurunan tekanan uap jenuh (P)


Kenaikan titik didih (Tb)
Penuruan titik beku (Tf)
Tekanan osmotik ()

Penurunan tekanan uap jenuh (P)


Semakin tinggi temperatur, semakin besar tekanan uap zat cair
tersebut
Tabel 1. Tekanan uap jenuh air pada berbagai temperatur
T(0C)

P (mmHg)

T(0C)

P (mmHg)

T(0C)

P (mmHg)

4,58

27

26,74

70

233,7

6,54

29

30,04

80

355,1

10

9,21

30

31,82

90

525,8

14

11,99

35

42,20

94

610,9

18

15,48

40

55,30

96

657,6

20

17,54

45

71,90

100

760,0

21

18,65

50

92,50

102

815,9

23

21,07

55

118,00

104

875,1

25

23,76

60

149,40

106

937,9

Penurunan tekanan uap jenuh (P)


P = P0 - P
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan

Raoult (1887)
bahwa semakin besar fraksimol zat
terlarut dalam larutan, semakin besar
penurunan tekanan uap.
P = P0 . Xt
atau

P = P .
0

nt
nt + n p

Kenaikan titik didih (Tb)


Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan
uap jenuh zat cair itu sama dengan
tekanan udara di sekitarnya.
Misalnya : Air murni dipanaskan pada
tekanan 1 atm (760 mmHg) maka air akan
mendidih pada temperatur 1000C, karena
pada temperatur itu tekanan uap air sama
dengan tekanan udara di sekitarnya.

Kenaikan titik didih (Tb)


Tb = titik didih larutan titik didih pelarut
Tb = m . Kb
m = kemolalan (molalitas)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

Tetapan Kenaikan Titik Didih Molal (Kb)


Pelarut

Titik didih (0C)

Kb (0C)

Air

100,0

0,52

Alcohol

78,5

1,19

Eter

34,5

2,11

Kloroform

61,2

3,88

Benzene

80,1

2,52

Aseton

56,5

1,67

Penuruan titik beku (Tf)


Tf = titik beku pelarut titik beku larutan
Tf = m . Kf
m = kemolalan (molalitas)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal

Tetapan penurunan Titik beku Molal (Kb)


Pelarut

Titik beku (0C)

Kf (0C)

1,86

Benzene

5,4

5,1

Fenol

39

7,3

Naftalena

80

Kamfer

180

40

Nitrobenzene

5,6

6,9

Air

Tekanan Osmotik ()
Peristiwa osmosis
adalah proses merembesnya pelarut dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi
melalui dinding semipermeable.
Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang
dihasilkan dari proses osmosis yang menahan
merembesnya molekul-molekul pelarut.
Larutan isotonik = larutan-larutan yang mempunyai
tekanan osmotik sama
Larutan hipotonik = larutan yang mempunyai tekanan
osmotik lebih rendah dari larutan lain
Larutan hipertonik = larutan yang mempunyai
tekananosmotik lebih tinggi dari larutan lain
Contoh larutan isotonik : tetes mata, cairan infus.

dilute

more
concentrated

A cell in an:

isotonic
solution

hypotonic
solution

hypertonic
solution

Vant Hoff menyatakan :


tekanan osmotik suatu larutan sama dengan tekanan
gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam keadaan gas
pada temperatur dan volume yang sama dengan
temperatur dan volume larutan tersebut.
Untuk n mol gas berlaku :
p.v = n.R.T
p = n/v. R.T
p = M.R.T
Untuk larutan, karena p= , maka

= M.R.T

= tekanan osmotik (atm)


R = tetapan gas (0,082 atm L/ mol K)
T = suhu (K)
M = molaritas

SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ELEKTROLIT

Larutan elektrolit
zat elektrolit

kation + anion

Peruraian larutan elektrolit menjadi ion-ionnya


merupakan reaksi kesetimbangan karena adanya
gaya tarik-menarik ion-ion yang muatannya
berlawanan.
Akibatnya, teori tentang kesetimbangan kimia
berlaku juga pada larutan elektrolit.

Derajat Disosiasi ()
Untuk menyatakan banyak/ sedikitnya zat elektrolit
yang terionisasi digunakan istilah derajat ionisasi atau
derajat disosiasi.

jumlah mol zat yang terionisasi


jumlah mol zat yang dilarutkan

Elektrolit kuat karena mudah terionisasi mpy harga


derajat ionisasi mendekati satu.
Larutan elektroit lemah harga derajat ionisasinya
sangat kecil karena sukar terionisasi.

Faktor Vant Hoff (i)

Untuk mengetahui banyaknya penambahan partikel zat elektrolit


dalam larutan, dimisalkan elektrolit A yang terionisasi membentuk n
ion B. B adalah kumpulan ion positif dan negatif.

nB

jika banyaknya A yang dilarutkan = a mol


derajat ionisasi
=
maka banyaknya A yg terionisasi = a mol
banyaknya A yg tidak terionisasi = (a - a ) mol
banyaknya ion-ion B yg terbentuk = n a mol
Banyaknya partikel dalam larutan terdiri dari banyaknya A yang tidak
terionisasi (tersisa) dan banyaknya A yang terionisasi (ion B yang
terbentuk) adalah
(a - a + n a ) mol = a(1+n - ) mol = a[1+(n-1) ] mol
Jika dibandingkan antara partikel zat setelah terionisasi dan sebelum
ionisasi terjadi penambahan sebesar 1+(n-1) kali. Penambahan ini
disebut faktor vant Hoff atau faktor i.

Faktor Vant Hoff (i)


Penambahan partikel setelah terjadi ionisasi pada suatu
larutan elektrolit (disebut faktor Vant Hoff/ faktor i)
adalah sebesar :

1 + (n-1)
= derajat ionisasi
n = jumlah ion yang terbentuk

Misal : Al2(SO4)3 (aq) 2Al3+ (aq) + 3SO42- (aq)


n=2+3=5

Sifat koligatif larutan elektrolit


Penurunan tekanan uap jenuh
P = P0 . Xt .i
Kenaikan titik didih
Tb = m . Kb. i
Penurunan titik beku
Tf = m . Kf. i
Tekanan osmotik
= M.R.T.i
Note :
i = 1 + (n-1)

Terima Kasih

Soal
Apakah sifat koligatif ?
Jelaskan mengapa adanya zat terlarut pada
pelarut menyebabkan terjadinya kenaikan titik
didih & penurunan titik beku ?
Berapa titik beku dan titik didih larutan berair
yang mengandung 55,0 g gliserol, C3H5(OH)3
dalam air 250 g? (Kf = 1,860C, Kb = 0,520C)
Penurunan titik beku 24,5 gram asam sulfat
H2SO4 dalam 2500 gram air sama dengan 2,9 kali
penurunan titik beku 7,5 gram CO(NH2)2 dalam
1250 gram air. Berapa derajat ionisasi H2SO4
dalam larutan tersebut?

soal
Tekanan uap jenuh air pada temperatur 250C
adalah 23,76 mmHg. Tentukan penurunan
tekanan uap jenuh air, jika ke dalam 180
gram air dilarutkan 20 gram glukosa (C6H12O6)
!
Tentukan tekanan uap jenuh air pada larutan
yang mengandung 25% massa urea,
CO(NH2)2 jika tekanan uap jenuh air pada
temperatur 300C adalah 31,82 mmHg!

Titik Didih
Soal
Berapa titik didih larutan 3,6 gram glukosa (C 6H12O6)
dalam 250 gram air, jika diketahui titik didih air
1000C dan Kb air 0,520C?
Suatu zat non-elektrolit yang massanya 3,42 gram
dilarutkandalam 200gram air. Larutanitu mendidih
pada temperatur100,0260C. Tentukan BM (bobot
molekul) zat tersebut, jika Kb air = 0,52 0C !
Titik Beku
Tentukan penurunan titik beku jika 0,05 mol glukosa
dilarutkan ke dalam 400 gram air! (Kf air = 1,86 0C).
Larutan urea dalam air yang volumenya100 mL
mengandung 10% bobot CO(NH2)2. Hitunglah titik
beku larutan urea tersebut, jika bobot jenis larutan
1,04 gram/mL dan Kf air = 1,86 0C.

Soal
Jika 7,2 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan ke dalam air
sampai volumenya 400 mL. Pada temperatur 270C,
berapa tekanan osmotik larutan?
Berapa BM 0,3 gram larutan zat non-elektrolit X dalam
150 mL larutan? Larutan suatu zat non-elektrolit X
isotonik dengan 3,42 gram sukrosa (C12H22O11) dalam
250 mL larutan. Temperatur kedua larutan sama.

Hitung titik didih 8 gram alumunium sulfat


(Al2(SO4)3 dalam 300 gram air, jika derajat
ionisasinya adalah 0,9 (Kb air = 0,520C)!
Berapa gram garam dapur, NaCl yang harus
dilarutkan dalam 250 gram air agar larutannya
membeku pada -20C? (Kf air = 1,860C)?
Penurunan titik beku 24,5 gram asam sulfat
H2SO4 dalam 2500 gram air sama dengan 3 kali
penurunan titik beku 7,5 gram CO(NH2)2 dalam
1250 gram air. Berapa derajat ionisasi H2SO4
dalam larutan tersebut?
Berapa tekanan osmotiklarutan NaCl 0,01 M
pada temperatur 250C? (anggaplah disosiasi
elektrolit NaCl dalam air 100%)

Anda mungkin juga menyukai