Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA SISWA

I. Standar Kompetensi
Menjelaskan sifat – sifat koligatif larutan non – elektrolt dan elektrolit

II. Kompetensi Dasar


Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan,
dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan

III. Indikator :
1. Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
2. Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit berdasarkan data percobaan
3. Menghitung penurunan titik beku larutan non elektrolit berdasarkan data
percobaan
4. Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit berdasarkan data percobaan
5. Menghitung kenaikan titik didih larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
6. Menjelaskan pengertian osmosis
7. Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit
8. Menghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit

IV. Materi Pembelajaran :


A. Sifat koligatif
Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Larutan elektrolit mempunyai
sifat koligatif yang lebih besar dari pada larutan non elektrolit berkonsentrasi sama
karena larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel terlarut yang lebih banyak.

B. Tekanan Uap Larutan


Tekanan uap suatu zat adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh zat itu.
Semakin tinggi suhu, semakin besar tekanan uap. Jika zat terlarut tidak menguap maka
tekanan uap larutan menjadi lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Selisih antara uap
pelarut murni (P0) dengan tekanan uap larutan (P) disebut penurunan tekanan uap larutan
(ΔP).

ΔP = P0 – P

Menurut Roulth, jika zat terlarut tidak menguap, maka penurunan tekanan uap larutan
sebanding dengan fraksi mol terlarut, sedangkan tekanan uap larutan sebanding dengan
fraksi mol pelarut.

P = Xpelarut x P◦
ΔP = Xterlarut x P◦

Zat terlarut menurunkan tekanan uap pelarut.

C. Penurunan Titik beku


Larutan mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding pelarutnya . Selisih antara
titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikkan titik didih (ΔTb).

Secara sistematis ditulis :

ΔTb = Tblarutan – Tbpelarut

Adapun rumus selisih kenaikan titik didih berdasarkan molal zat adalah :

ΔTb = Kb x m

Dimana :

m = molalitas larutan

Kb = tetapan kenaikkan titik didih

D. Kenaikkan Titik Didih


Larutan mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding pelarutnya . Selisih antara
titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikkan titik didih (ΔTb).

Secara sistematis ditulis :

ΔTb = Tblarutan – Tbpelarut

Adapun rumus selisih kenaikan titik didih berdasarkan molal zat adalah :

ΔTb = Kb x m

Dimana :

m = molalitas larutan

Kb = tetapan kenaikkan titik didih


E. Tekanan Osmotik
Osmosis adalah perembesan molekul pelarut dari pelarut kedalam larutan, atau
dari larutan lebih encer ke larutan lebih pekat, melalui selaput semipermiable. Tekanan
osmotic adalah tekanan yang harus diberikan pada permukaan larutan untuk mencegah
terjadinya osmosis dari pelarut murni.

Rumus : л = M . R .T

Larutan – larutan yang mempunyai tekanan osmotic sama disebut isotonik.

Latihan Soal

Kerjakan latihan soal di bawah ini dengan baik dan benar. Diskusikan dengan teman
seklompokmu!

1. Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan
tersebut! (Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
A.  100.1
B.  100,083
C.  100.5
D.  100,6
E.  100,7

2. Sebanyak 15 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 500 gram etanol. Jika diketahui Kb
etanol adalah 1,19 oC/m dan titik didih etanol 78,4 oC/m, maka tentukan titik didih larutan
urea dalam etanol!
A.  70,1
B.  73, 2
C.  78,9
D.  79,8
E.  79,9

3. Sebanyak 4 gram NaOH Mr 40 dilarutkan dalam 750 gram air. Jika derajat ionisasi
larutan NaOH 75% dan Kf air 1,86, maka penurunan titik beku larutan NaOH adalah....
A.  - 0,45  0C
B.  – 0,25  0C
C.  0,25  0C
D.  0,45  0C
E.  0,75  0C
4. Sebanyak 34,2 gram sukrosa (Mr = 342) dilarutkan dalam 500 gram air. Jika Kf air =
1,86 oC/m. Tentukan:
A.  -0,372
B.  -0,732
C.  -0,333
D.  -0,532
E.  -0,232
5. Diketahui titik didih larutan urea = 100,513 oC, Kb air = 0,513 oC/m, Kf air = 1,86 oC/m,
titik didih air = 100 oC. Tentukan titik beku larutan!
A.  -1,86
B.  -18,6
C.  -2,86
D.  -28,6
E.  -38,6

6. Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Bila kemolaran cairan tersebut 0,3
molar pada suhu tubuh 37 °C, tentukan tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)

A. 5,237

B. 5,327

C. 7,262

D. 7,626

E. 8,143

7. Larutan yang memiliki tekann osmotik terbesar adalah....


A.  Fe2(SO)3 0,1 M
B.  AlCl3 0,2 M
C.  MgSO4 0,2 M
D.  Urea 0,5 M
E.  Glukosa 0,4 M
Kerjakan latihan soal essai di bawah ini dengan baik dan benar. Diskusikan dengan teman
seklompokmu!

1. Tekanan uap air pada suhu 25 0C adalah 23,76 mmHg. Jika pada suhu yang sama,
kedalam 900 mL air ditambahkan urea (Mr = 60 g/mol), tekanan uap larutan menjadi
22,84 mmHg. Penurunan tekanan uap larutan tersebut adalah...
2. Ke dalam 250 gram air dilarutkan 8,7 gram K2SO4 (Mr = 174). Jika Kb air adalah
0,52°C/molal, tentukan kenaikan titik didih larutan tersebut!
3. Glukosa (Mr = 180) sebanyak 36 gram dilarutkan ke dalam air 500 gram air. Jika tetapan
penurunan titik beku molal air (Kf) adalah 1,86° C/molal, tentukan penurunan titik beku
larutan!
4. Tentukan tekanan osmotik larutan glukosa (Mr = 180) yang dibuat dengan melarutkan
10,8 gram glukosa dalam air hingga volumenya 400 mL pada suhu 27°C. Gunakan R =
0,082 L atm / mol K.

Anda mungkin juga menyukai