NIM : 4173331018
Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel
zat terlarut, Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut,
maka perlu diketahui tentang konsentrasi larutan.
Molaritas (M)
Molaritas adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan.
m
v=
p
Keterangan :
M = molaritas
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
V = volume larutan
Molalitas (m)
Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.
Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut:
Massa 1000
M= x
Mr P
Keterangan:
M = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
Massa = massa zat terlarut (g)
P = massa zat pelarut (g)
Fraksi Mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan
berdasarkan mol. Fraksi mol komponen i dilambangkan dengan xi adalah jumlah mol komponen
i dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan. Fraksi mol j adalah xj dan
seterusnya. Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1. Persamaannya dapat ditulis
dengan:
¿
xi = ¿+nj
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih
besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi
ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff . Perhitungan sifat koligatif larutan
elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff. Persamaan nya yaitu:
i = 1 + (n – 1) α
Keterangan :
i = faktor Van't Hoff
n = jumlah koefisien kation
Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah:
∆ P= P0 x Xterlarut x i
Persamaannya adalah:
∆ Tb = kb x m x i
Persamaannya adalah:
∆ Tf = kf x m x i
Tekanan Osmotik
Persamaannya adalah:
π= M x R x T x i
Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada
interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang
larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
Penurunan Tekanan Uap
∆ P= P0 - P
P0 ¿ P
Keterangan:
P = P0 Xp
∆ P = P0 Xt
Keterangan:
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan
uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya
penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer.
Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut
murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan
menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel
- partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan
titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (ΔTb).
Persamaannya dapat ditulis:
ΔTb = kb x m
g 1000
ΔTb = kb x x
Mr P
Keterangan:
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil
daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
ΔTf = kf x m
g 1000
ΔTf = kf x x
Mr P
Keterangan:
fenol 43 7,27
air 0 1,86
Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut
yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu
selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut.
Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan dengan persamaan:
π=MxRxT
Keterangan:
A. 0,40
B. 0,50
C. 0,80
D. 0,90
E. 1,00
A. Ag | Ag+ || Cr3+ | Cr
B. Ag | Ag+ || Zn2+ | Zn
C. Cr | Cr3+ || Al3+ | Al
D. Zn | Zn2+ || Al3+ | Al
E. Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
1 Pirit Besi
2 Bauksit Tembaga
3 Kriolit Aluminium
4 Kalkopirit Kalsium
5 Hematit Tembaga
Pasangan data yang tepat antara mineral dan unsurnya adalah nomor………
4. Agar 10 kg air tidak membeku pada suhu –5 °C perlu ditambahkan garam NaCl. Jika
diketahui Kf air adalah 1,86 dan Ar H= 1, 0 = 16, Na = 23, Cl = 35,5. Maka pernyataan
berikut benar, kecuali….
5. Larutan glukosa dalam air mendidih pada 100,26°C. Jika kb = 0,52 dan Kf = 1,86 maka
larutan tersebut akan membeku pada suhu…….
A. 1,86°C
B. 0,93°C
C. 0°C
D. −0,93°C
E. −1,86°C
6. Asam benzoat (Mr= 122) sebanyak 12,2 g dilarutkan dalam 122 g etanol menyebabkan
kenaikan titik didih 1°C. besarnya tetapan kenaikan titik didih molal etanol (Kb)
adalah….
A. 2,24
B. 1,83
C. 1,55
D. 1,22
E. 1,71
7. Suatu zat organic tersusun dari 37,5% C, 12,5% H, dan sisanya oksigen (Ar C = 12, H =
1, O = 16). Jika3,2 gram zat itu dilarutkan dalam 50 gram air (Kf = 1,86), larutan
membeku pada suhu −3,72°C. Rumus molekul zat organic tersebut adalah….
A. CH3OH
B. C2H8O2
C. C3H6O2
D. C2H8O3
E. C6H12O6
8. Diketahui Kf air = 1,86 Ar H= 1, C = 12, dan O = 16. Titik beku air dalam radiator mobil
yang berisi cairan dengan perbandingan 62 gram etilen glikol, HOCH2CH2OH, dalam 500
gram air adalah……
A. −0,93°C
B. −1,86°C
C. −3,72°C
D. −5,58°C
E. −7,64°C
9. Kelarutan CaCl2 dalam air pada 0°C adalah sekitar 5,4 molar. Jika Kf = 1,86 maka
penurunan titik beku larutan CaCl2 0,54 molal adalah……..
A. 1,0°C
B. 5,0°C
C. 3,0°C
D. 2,7°C
E. 2,0°C