Anda di halaman 1dari 13

NAME : FADILAH MUTHIA RIDHA

NIM : 4173331018

CLASS : KIMIA DIK C 2017

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat


terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan
terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan
nonelektrolit.

Molaritas, molalitas dan fraksi mol

Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel
zat terlarut, Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut,
maka perlu diketahui tentang konsentrasi larutan.

Molaritas (M)
Molaritas adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan.

mol Massa 1000


M= →M= x
L Mr V

m
v=
p

Keterangan :

 M = molaritas
 Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
 V = volume larutan
Molalitas (m)
Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.
Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut:

Massa 1000
M= x
Mr P

Keterangan:

 M = molalitas (mol/kg)
 Mr  = massa molar zat terlarut (g/mol)
 Massa = massa zat terlarut (g)
 P = massa zat pelarut (g)

Fraksi Mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan
berdasarkan mol. Fraksi mol komponen i dilambangkan dengan xi adalah jumlah mol komponen
i dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan. Fraksi mol j adalah xj dan
seterusnya. Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1. Persamaannya dapat ditulis
dengan:

¿
xi = ¿+nj

sifat koligatif larutan elektrolit

Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih
besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi
ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff . Perhitungan sifat koligatif larutan
elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff. Persamaan nya yaitu:

i = 1 + (n – 1) α

Keterangan :
i = faktor Van't Hoff

n = jumlah koefisien kation

α = derajat ionisasi

Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah:

∆ P= P0 x Xterlarut x i

Kenaikan Titik Didih

Persamaannya adalah:

∆ Tb = kb x m x i

Penurunan Titik Beku

Persamaannya adalah:

∆ Tf = kf x m x i

Tekanan Osmotik

Persamaannya adalah:

π= M x R x T x i

sifat koligatif larutan non elektrolit

Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada
interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang
larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
Penurunan Tekanan Uap

Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya


tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin
tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut
yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan
mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya
penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah
menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan
kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin
tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:

∆ P= P0 - P

P0 ¿ P

Keterangan:

P0 = tekanan uap zat cair murni

P = tekanan uap larutan

Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan


percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh
larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni.
Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis sebagai berikut:

P = P0 Xp

∆ P = P0 Xt

Keterangan:

 P = tekanan uap jenuh larutan


 P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
 Xp = fraksi mol zat pelarut
 Xt = fraksi mol zat terlarut
Kenaikan Titik Didih

Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan
uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya
penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer.

Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut
murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan
menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel
- partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan
titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (ΔTb).
Persamaannya dapat ditulis:

ΔTb = kb x m

g 1000
ΔTb = kb x x
Mr P

ΔTb = Tblarutan - Tbpelarut

Keterangan:

 ΔTb = kenaikan titik didih (oC)


 kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
 m = molalitas larutan (mol/kg)
 Mr = massa molekul relative
 P = jumlah massa zat (kg)

Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Pelarut

Pelarut Titik Didih Tetapan (kb)

aseton 56,2 1,71

Benzene 80,1 02,53


kamper 204,0 05,61

Karbon tetraklorida 76,5 04,95

sikloheksana 80,7 02,79

naftalena 217,7 05,80

fenol 182 03,04

air 100 00,52

Penurunan Titik Beku

Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil
daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

ΔTf = kf x m

g 1000
ΔTf = kf x x
Mr P

ΔTf = Tflarutan - Tfpelarut

Keterangan:

 ΔTf = penurunan titik beku (oC)


 kf = tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
 m = molalitas larutan (mol/kg)
 Mr = massa molekul relative
 P = jumlah massa zat (kg)

Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut


Pelarut Titik Didih Tetapan (kb)

aseton -95,35 2,40

Benzene 5,45 5,12

kamper 179,8 39,7

Karbon tetraklorida -23 29,8

sikloheksana 6,5 20,1

naftalena 80,5 6,94

fenol 43 7,27

air 0 1,86

Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut
yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu
selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut.
Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan dengan persamaan:

π=MxRxT

Keterangan:

 π = tekanan osmotic


 M = molaritas larutan
 R = tetapan gas (0,082)
 T = suhu mutlak

Soal Sifat Koligatif Larutan

1. perhatikan tabel data larutan berikut!

Larutan Konsentrasi Titik Didih


Non elektrolit 1M 101,80 °C

Elektrolit terner 1M 104,68 °C


Derajat ionisasi larutan elektrolit terner tersebut adalah ….

A. 0,40
B. 0,50
C. 0,80
D. 0,90
E. 1,00

2. Perhatikan potensial elektroda standar berikut!

Cr3+(aq) + 3e → Cr(s) E0 = −0,71 volt

Ag+(aq) + e → Ag(s) E0 = +0,80 volt

Al3+(aq) + 3e → Al(s) E0 = −1,66 volt

Zn2+(aq) + 2e → Zn(s) E0 = −0,74 volt

Diagram sel yang dapat berlangsung spontan adalah……….

A. Ag | Ag+ || Cr3+ | Cr
B. Ag | Ag+ || Zn2+ | Zn
C. Cr | Cr3+ || Al3+ | Al
D. Zn | Zn2+ || Al3+ | Al
E. Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag

3. Berikut ini tabel berisi mineral dan unsurnya !

No. Mineral Unsur

1 Pirit Besi

2 Bauksit Tembaga

3 Kriolit Aluminium

4 Kalkopirit Kalsium
5 Hematit Tembaga
Pasangan data yang tepat antara mineral dan unsurnya adalah nomor………

A. (1) dan (2)


B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

4. Agar 10 kg air tidak membeku pada suhu –5 °C perlu ditambahkan garam NaCl. Jika
diketahui Kf air adalah 1,86 dan Ar H= 1, 0 = 16, Na = 23, Cl = 35,5. Maka pernyataan
berikut benar, kecuali….

A. Diperlukan NaCl lebih dari 786 gram


B. Larutan NaCl adalah elektrolit kuat
C. Bentuk molekul air tetrahedral
D. NaCl dapat terionisasi sempurna
E. Dalam air terdapat ikatan hydrogen

5. Larutan glukosa dalam air mendidih pada 100,26°C. Jika kb = 0,52 dan Kf = 1,86 maka
larutan tersebut akan membeku pada suhu…….

A. 1,86°C
B. 0,93°C
C. 0°C
D. −0,93°C
E. −1,86°C

6. Asam benzoat (Mr= 122) sebanyak 12,2 g dilarutkan dalam 122 g etanol menyebabkan
kenaikan titik didih 1°C. besarnya tetapan kenaikan titik didih molal etanol (Kb)
adalah….

A. 2,24
B. 1,83
C. 1,55
D. 1,22
E. 1,71

7. Suatu zat organic tersusun dari 37,5% C, 12,5% H, dan sisanya oksigen (Ar C = 12, H =
1, O = 16). Jika3,2 gram zat itu dilarutkan dalam 50 gram air (Kf = 1,86), larutan
membeku pada suhu −3,72°C. Rumus molekul zat organic tersebut adalah….

A. CH3OH
B. C2H8O2
C. C3H6O2
D. C2H8O3
E. C6H12O6

8. Diketahui Kf air = 1,86 Ar H= 1, C = 12, dan O = 16. Titik beku air dalam radiator mobil
yang berisi cairan dengan perbandingan 62 gram etilen glikol, HOCH2CH2OH, dalam 500
gram air adalah……

A. −0,93°C
B. −1,86°C
C. −3,72°C
D. −5,58°C
E. −7,64°C

9. Kelarutan CaCl2 dalam air pada 0°C adalah sekitar 5,4 molar. Jika Kf = 1,86 maka
penurunan titik beku larutan CaCl2 0,54 molal adalah……..

A. 1,0°C
B. 5,0°C
C. 3,0°C
D. 2,7°C
E. 2,0°C

10. Perhatikan reaksi elektrolisis berikut ini!

1. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda C


2. Elektrolisis larutan K2SO4 dengan elektroda C
3. Elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektroda Pt
4. Elektrolisis leburan CuCl2 dengan elektroda C
Reaksi yang sama terjadi di katoda terdapat pada reaksi nomor…………….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)
11. Sebanyak 4,5 gram senyawa dengan rumus molekul (H2CO)x dilarutkan dalam 500 gram
air (Kf = 1,86). Jika titik beku senyawa ini -0,93°C DAN Ar C = 12, H = 1, dan O = 16,
maka harga x adalah….
A. 12
B. 10
C. 8
D. 6
E. 4
12. Suatu senyawa X (Mr = 100) yang tidakdapatmenghantarkan arus lisrik dilarutkan dalam
250 gram benzena ternyata memberikan penurunan titik beku (ΔTf) sebesar 1.024°C. jika
diketahui harga Kf benzene = 5,12°C/m, maka berat senyawa yang dilarutkan adalah…..
A. 0,5 gram
B. 2,5 gram
C. 5,0 gram
D. 7,5 gram
E. 10 gram
13. Jika tekanan osmotik dari 500 mllarutan fruktosa, C 6H12O6 pada suhu 32°C sebesar 2 atm,
massa fruktosa yang terlarut sebanyak…
A. 7,2 gram
B. 9,0 gram
C. 14,4 gram
D. 18,0 gram
E. 45,0 gram
14. Penambahan 5,4 gram suatu zat non elektrolit ke dalam 300 gram air ternyata
menurunkan titik beku sebesar 0,24°C. Jika Kf air = 1,86°C/molal, maka Mr zat tersebut
adalah….
A. 8,04
B. 12,56
C. 60,96
D. 108,56
E. 139,50
15. Fraksi mol larutan urea dalamair 0,2. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu 20°C
sebesar 17,5 mmHg. Maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu itu adalah…
A. 15 mmHg
B. 15 mmHg
C. 14 mmHg
D. 13 mmHg
E. 12 mmHg
16. Untuk menaikkan titik didih 20 gram air menjadi 100,1°C pada tekanan 1 atm (Kb =
0,50), maka jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan adalah…
A. 16,3 gram
B. 18,9 gram
C. 17,1 gram
D. 15,2 gram
E. 20,5 gram
17. Tekanan osmotik dari 500 ml larutan yang mengandung 17,1 gram gula (Mr gula = 342)
pada suhu 27°C adalah…(R = 0,082 L.atm/mol.k)
A. 3 atm
B. 2,76 atm
C. 2,46 atm
D. 1,69 atm
E. 1 atm
18. Titik beku 0,1 molal NH4Br = - 0,3627°C, Kf air = 1,86°C. berapakah derajat ionisasi
NH4…..
A. 1
B. 0,95
C. 0,75
D. 0,55
E. 0,35
19. Berapakah tekanan osmotik 5,85 gram NaCl dalam 250 cm3 larutan pada suhu 27°C……
A. 7,51 atm
B. 8,97 atm
C. 9,84 atm
D. 10,35 atm
E. 11,21 atm
20. Larutan mengandung 3,24 gram zat yang tak mudah menguap juga nonelektrolitdan 200
gram air mendidih pada 100,130°C pada 1 atm. Berapakah berat molekul zat terlarut?
(Kb molal air adalah 0,51)
A. 60,8
B. 61,8
C. 62,8
D. 63,8
E. 64,8

Anda mungkin juga menyukai