Anda di halaman 1dari 9

PERANGKAT PEMBELAJARAN

IKATAN KIMIA

SEKOLAH : Sekolah Menengah Atas


MATA PELAJARAN : Kimia
KELAS / SEMESTER : X/1
WAKTU : (1 x 20’)

Disusun oleh :

MUHAIMINNUL AHMAD ( 4171131025 )

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017/2018
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / I
Topik : Ikatan Kimia
Sub Topik : Struktur Lewis dan Ikatan Ion
Alokasi Waktu : 1 x 20 menit ( 1 kali tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR

1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli


lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3. Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

C. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan
rasa ingin tahu dan teliti.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan
elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis) dengan bekerjasama dan
bertanggung jawab.
3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion dengan teliti dan komunikatif.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelompok dengan kartu diskusi, peserta didik dengan rasa ingin
tahu dan teliti, dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok dengan bantuan ilustrasi dan kartu unsur, dengan
bekerjasama dan bertanggung jawab, peserta didik dapat menggambarkan
susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi
bukan gas mulia (struktur Lewis) dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok dengan bantuan ilustrasi dan kartu diskusi dengan
teliti dan komunikatif, peserta didik dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan
ion dengan benar.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan.
Kestabilan diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu
membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom
yang menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia.

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi


oktet (memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium
dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluarnya).

Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya


sama seperti gas mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet. Untuk mencapai
kestabilan (seperti konfigurasi pada gas mulia) dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Melepas Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif.
Contoh : Na
11 11Na+ + 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
b. Menarik Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif
Contoh : 17 Cl + 1e— 17Cl—
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
c. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama
Ada dua macam pasangan elektron yang digunakan bersama (menurut
Lewis), yaitu :
 Pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom saja.
 Masing-masing atom yang berkaitan menyumbangkan satu elektron.

2. Struktur Lewis
Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di
kulit terluarnya. Struktur Lewis dilambangkan dengan memberikan sejumlah titik
yang mengelilingi atomnya (biasanya dilambangkan berupa . atau x). Setiap titik
mewakili satu elektron yang ada pada kulit terluar atom tersebut (elektron valensi).
Contoh Struktur Lewis :
 3Li = 2 1 (elektron valensi)

 9F = 2 7 (elektron valensi)

1. Ikatan Ion
Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda
muatan. Ikatan ion terbentuk antara atom yang mempunyai energi ionisasi
rendah (logam) dengan atom yang memiliki afinitas elektron tinggi (bukan
logam).
Contoh :
1) Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
11 Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e- 11Na 11 Na+ + 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
17 Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e- 17Cl + 1e— 17Cl-
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah terima 1 elektron, atom Na
melepas 1 elektron dan atom Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk
senyawa ion dengan rumus kimia NaCl.
Sifat umum senyawa ionik :
a. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
b. Dalam bentuk larutan/lelehan dapat menghantarkan arus listrik
c. Dapat larut dalam pelarut polar (air)
d. Tidak larut dalam pelarut nonpolar (organik).

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : scientific learning


2. Metode : ceramah, Tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media

Peta Konsep, Komputer, LCD, Ilustrasi (Gambar, Video Pembelajaran/ animasi


flash, gambar komic dll), peralatan praktikum (gelas beker, buret, dll)
2. Alat dan Bahan

a. Power point bahan ajar


b. Lembar Diskusi Peserta didik
c. Lembar penilaian
3. Sumber Belajar

a. Buku Pegangan Kurikulum 2013


b. Unggul Sudarmo. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
c. Purba, Michael. 2006. KIMIA untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
d. Nafiyanto, Indra dan Isnardiyanti.2010. Buku Ajar Acuan Pengayaan Kimia
untuk SMA/ MA Kelas X Semester 1. Solo : CV. Sindunata.
e. Hermawan, dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
f. Michael Purba dan Sunardi. 2012. KIMIA untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
g. Suwardi, dkk. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia untuk SMA & MA Kelas
XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama ( 1 x 20 menit )


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan 3 menit
salam pembuka secara menyenangkan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yaitu mempelajari tentang
struktur lewis dan proses pembentukan ikatan ion.
4. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik
ke materi yang akan dipelajari : Pernahkah kamu melihat
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
garam dapur?Rumus Garam dapur adalah NaCl, tersusun
dari ion-ion apakah garam dapur tersebut?
5. Guru memberikan motivasi :
- Bagaimana suatu atom mencapai kestabilan?
- Bagaimanakah kestabilan dari gas mulia?
- Bagaimanakah dengan atom penyusun H2O, apakah
untuk mencapai kestabilan sama seperti pada NaCl?
- Jenis ikatan kimia apakah yang terjadi pada pada
senyawa NaCl?
Inti Mengamati 15 menit
 Peserta didik mengamati struktur Lewis beberapa unsur
dengan rasa ingin tahu, guru memberikan bimbingan.
 Peserta didik membaca literatur tentang ikatan ion dengan
cermat dan bertanggungjawab, guru memberikan
bimbingan.
 Peserta didik melihat ilustrasi pembentukan ikatan ion
yang ditunjukkan oleh guru dengan rasa ingin tahu.
Menanya
 Guru memberikan pertanyaan mengapa atom logam
cenderung melepaskan elektron? Peserta didik menjawab
pertanyaan guru dengan antusias.
 Guru memberikan pertanyaan mengapa atom nonlogam
cenderung menerima elektron dari atom lain? Peserta
didik menjawab pertanyaan guru dengan antusias.
 Guru memberikan pertanyaan : bagaimana proses
terbentuknya ikatan ion?
Pengumpulan data
 Guru mengingatkan susunan elektron valensi dalam
orbital, peserta didik memperhatikan dengan rasa ingin
tahu.
 Peserta didik menggambarkan awan elektron valensi
berdasarkan susunan elektron dalam orbital dengan tekun
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dan teliti, guru memberikan bimbingan.

 Peserta didik menganalisis pembentukan senyawa


berdasarkan pembentukan ikatan (berhubungan dengan
kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan) dengan
teliti dan bertanggungjawab, guru memberikan bimbingan.

 Guru mengingatkan unsur penyusun senyawa yang


memiliki ikatan ion, peserta didik memperhatikan dengan
rasa ingin tahu.
Mengasosiasikan

 Peserta didik menganalisis konfigurasi elektron dan


struktur Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia
dengan cermat dengan bantuan kartu soal, guru
memberikan arahan.
 Peserta didik tekun dan kerjasama menganalisis beberapa
contoh pembentukan senyawa ion bantuan kartu soal,
guru memberikan bimbingan.
Mengkomunikasikan
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan bagaimana
suatu atom mencapai suatu kestabilan dengan tekun dan
bertanggungjawab.
 Peserta didik bersama guru, menyimpulkan cara
menentukan struktur Lewis beberapa unsur secara
komunikatif.
 Peserta didik menyimpulkan proses pembentukan ikatan
ion dengan komunikatif, guru memberikan bimbingan.
Penutup 1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang kestabilan 2 menit
unsur, struktur Lewis dan proses pembentukan ikatan ion
secara mandiri dan bertanggungjawab, guru memberikan
panduan.
2. Guru memberikan evaluasi tentang kestabilan atom,
struktur Lewis dan ikatan ion.
3. Guru memberikan tugas untuk mencari literatur dsn
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mempelajari tentang ikatan kovalen dan kovalen
koordinasi.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.

Anda mungkin juga menyukai