Anda di halaman 1dari 4

Rumus Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit

1 . Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)


ΔP = P0 - P
ΔP = X t . P0
P = X p . P0

𝑛𝑛𝑛𝑛 𝑛𝑛𝑛𝑛
X t = 𝑛𝑛𝑛𝑛 +𝑛𝑛𝑛𝑛 Xp =
𝑛𝑛𝑛𝑛 +𝑛𝑛𝑛𝑛

keterangan ;

• ΔP = penurunan tekanan uap jenuh (mmHg)


• P° = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
• P = tekanan uap larutan (mmHg)
• X p = fraksi mol zat pelarut
• X t = fraksi mol zat terlarut
• nt = mol zat terlarut (mol)
• np= mol zat pelarut (mol)

2. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)


ΔTb = Tb – Tb0

𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧 1000


m= x
𝑀𝑀𝑀𝑀 .𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧 𝑝𝑝

keterangan :

• ΔTb = kenaikan titik didih (0C)


• Tb0 = titik didih pelarut murni (0C) Tb0 air = 1000C
0
• Tb = titik didih larutan ( C)
• Kb = ketetapan kenaikan titik didih (0C/m)
• m = molalitas larutan (molal)
• p = massa pelarut (gram)
3. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
ΔTf = Tf0 – Tf

𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧 1000


m= x
𝑀𝑀𝑀𝑀 .𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧 𝑝𝑝
keterangan :

• ΔTf = penurunan titik beku (0C)


• Tf0 = titik beku pelarut murni (0C) Tf0 air = 00C
• Tf = titik beku larutan ( C)
0

• Kf = tetapan penurunan titik beku (0C/m)


• m = molalitas (molal)
• p = massa pelarut (gram)

4. Tekanan Osmosis

𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧 1000


M= x
𝑀𝑀𝑀𝑀 .𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧 𝑉𝑉
keterangan :

• ∏ = tekanan osmosis larutan (atm)


• M = molaritas (Molar)
• R = tetapan gas ( R= 0,082 L atm mol-1 K-1)
• T = suhu mutlak (0K) (0K = t + 273)
• V = Volume larutan (ml)

Kesimpulan :

Penurunan titik beku secara umum mempunyai konsep yang sama dengan kenaikan titik
didih. Larutan yang memiliki titik beku yang cenderung rendah dari pelarutnya. Makin tinggi
konsentrasi zat terlarut nya, makin rendah titik beku larutan nya. Penurunan titik beku
larutan bisa di cari dengan rumus ΔTf = m x Kf, dimana ΔTf ialah penurunan titik beku, m
adalah molalitas larutan, dan Kf adalah tetapan penurunan titik beku molalitas.

Kenaikan titik didih larutan selalu mempunyai nilai yang lebih tinggi dari titik didih pelarut
murni nya. Hal ini disebabkan karena partikel di dalam zat terlarut dalam larutan mencegah
peristiwa penguapan partikel-partikel pelarut. Kenaikan titik didih bisa di ukur
dengan rumus ΔTb = m.Kb, dimana ΔTb adalah kenaikan titik didih, Kb adalah tetapan
kenaikan titik didih, dan m adalah molalitas.

Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


1. Penurunan tekanan uap jenuh (ΔP)

keterangan :

• ΔP = tekanan uap jenuh (mmHg)


• P° = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
• X t = fraksi mol zat terlarut
• i = faktor van’t hoff

2. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)

keterangan :

• ΔTb = kenaikan titik didih (0C)


• Kb = ketetapan kenaikan titik didih (0C/m)
• m = molalitas larutan (molal)
• i = faktor van’t hoff

3. Penurunan Titik Beku (ΔTf)

keterangan :

• ΔTf = penurunan titik beku (0C)


• Kf = tetapan penurunan titik beku(0C/m)
• m = molalitas larutan (molal)
• i = faktor van’t hoff

4. Tekanan Osmosis Larutan


keterangan :

• ∏ = tekanan osmosis larutan (atm)


• M = molaritas (Molar)
• R = tetapan gas ( R= 0,082 L atm mol-1 K-1 )
• T = suhu mutlak (0K) (0K = t + 273)
• i = faktor van’t hoff

Dalam sifat koligatif, faktor van't Hoff memegang peranan penting terhadap
jumlah zat elektrolit.

Faktor van't Hoff


i = 1 + (n - 1)α
Keterangan
n = jumlah ion
α = derajat ionisasi, 0 < α < 1

Perhatikan skema berikut.

(1) Elektrolit kuat akan terionisasi sempurna


Contoh,
CaCl₂ → Ca²⁻ + 2Cl⁻
Jumlah ion n = 3
Terionisasi sempurna, α = 1 (dari 100%)
Sehingga, faktor van't Hoff adalah
i = 1 + (3 - 1)(1)
Diperoleh i = 3
Kesimpulannya, faktor van't Hoff zat elektrolit kuat sesuai dengan jumlah
ion, atau i = n

(2) Elektrolit lemah akan terionisasi sebagian


Contoh,
Al(OH)₃ → Al³⁺ + 3OH⁻
Jumlah ion n = 4
Terionisasi sebagian, misalnya α = 0,8 (dari 80%)
Sehingga, faktor van't Hoff adalah
i = 1 + (4 - 1)(0,8)
Diperoleh i = 3,4

Pengingat:
#1 Apabila di soal terkait zat elektrolit tidak tertulis derajat koefisien, maka
dianggap α = 1
#2 Faktor van't Hoff dapat menentukan jumlah ion agar rumus molekul
diketahui atau diperlukan untuk mencari α

Anda mungkin juga menyukai